BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif,
keberhasilan rencana perawat manager klinis, yang mempunyai teori atau
sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada institusi yang besar
dan organisasi keperawatan didalamnya, termasuk setiap unit. Teori ini
meliputi pengetahuan tentang misi dan tujuan devisi keperawatan dari
pernyataan pengertian yang jelas dan realistis untuk pelayanan keperawatan
(swanburg, 2000).
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan
oleh
pengelola
keperawatan
untuk
merencanakan,
1
0
1
1
4. Fungsi Pengarahan
Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer berusaha
memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik, kerja sama, dan
negosiasi (Marquis dan Huston, 2010). Pengarahan adalah fungsi
manajemen yang memantau dan menyesuaikan perencanaan, proses, dan
sumber yang efektif dan efisien mencapai tujuan (Huber, 2000).
Pengarahan yang efektif akan meningkatkan dukungan perawat untuk
mencapai tujuan manajemen keperawatan dan tujuan asuhan keperawatan
(Swanburg, 2000). Motivasi sering disertakan dengan kegiatan orang lain
mengarahkan, bersamaan dengan komunikasi dan kepemimpinan (Huber,
2006).
5. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen
keperawatan
yang
terjadi
ketenagaan,
pengarahan
selama
(Swanburg,
perencanaan,
2000).
pengorganisasian,
Pengendalian
adalah
1
2
1
3
menehgakkan
tujuan,
mengalokasikan
anggaran
belanja,
1
4
1. Metode Tim
Ketua tim
b.
Pelakasana perawatan
c.
Pembantu perawatan
Adapun tujuan dari perawatan tim adalah memberikan asuhan
tanggung jawabnya.
2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
1
5
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
4) Akuntabilitas dalam tim kabur.
Menunjuk Ka Tim
Melakukan pendokumentasian
3) Implementasi :
a) Fungsi pengorganisasian :
Merumuskan sistem penugasan
Menjelaskan rincian tugas Ketua Tim
Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat
Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang
rawat
Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan/fasilitas
ruangan
Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
Mendelegasikan tugas kepada ketua Tim
b) Fungsi pengarahan:
Memberikan pengarahan kepada ketua Tim
Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan,
1
6
Membimbing bawahan
Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
Melakukan supervise
Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan
3) Implementasi
a) Fungsi pengorganisasian :
Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim
Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama
tim kesehatan lain
1
7
3) Implementasi
a) Fungsi pengorganisasian :
1
8
4) Evaluasi
a) Fungsi pengendalian :
Menyiapkan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses
evaluasi serta ikut mengevaluasi kondisi pasien.
2. Metode Primary Team
Menerima pasien
Mengkaji kebutuhan
Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi
Mengkoordinasi pelayanan
Menerima dan menyesuaikan rencana
Menyiapkan penyuluhan pulanh
b. Konsep dasar :
1) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
2) Ada otonomi.
3) Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
c. Ketenagaan :
1) Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2) Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3) Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
4) Perawat profesional sebagai primer dan
perawat non
1
9
asuhan keperawatan.
f. Kelemahan dari metode perawat primer:
1) Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
2) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.
3) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.
2
0
8) Memantau
PA
dalam
melaksanakan
rencana
asuhan
keperawatan.
9) Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain
maupun perawat lain
10) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
11) Menerima dan menyesuaikan rencana
12) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
13) Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan, catatan
tindakan keperawatan)
i. Perawat asosiat
1) Mengikuti konferens untuk menerima penjelasan tentang
asuhan yang direncanakan oleh PP.
2) Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh PP
3) Memberi informasi/masukan yang diperlukan kepada PP
tentang
klien
untuk
keperluan
asuahan
keperawatan
selanjutnya.
4) Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dalam
catatan tindakan keperawatan.
3. Metode Fungsional
2
1
2
2
2
3
upaya
banyak
Negara
untuk
memberdayakan
2
4
klinik)
(bekerjasama
dalam
dengan
pemberian
asuhan
keluarga
tentang
perawat
atau
tim
yang
2
5
kondidi klien?
Apakah ada diagnosis
diidentifikasi?
Apakah tindakan
yang
keperawatan
belum
yang
2
6
penetapan
sudah
sesuai
dengan
memerlukan pembuktian.
Mengidentifikasi masalah
penelitian,
merancang
melakukan
usulan
dan
penelitian.
Menerapkan hasil-hasil , penelitian dalam
evaluasi
tentang
mutu
asuhan
2
7
ruangan
(lampiran
12)
sehingga
tercipta
2
8
penanggung jawabnya.PP
konsul
dan
pemeriksaan
laboratorium
k) Melakukan kegiatan serah terima klien di bawah
tanggung jawabnya bersama dengan PA
l) Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung
jawabnya.Bila PP tidak ada,visite didampingi oleh PA
sesuai timnya
m) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat
catatan perkembangan klien setiap hari
n) Melakukan pertemuan dengan klien/minimal setiap 2
hari untuk membahas kondisi keperawatan klien
( bergantung pada kondisi klien )
o) Bila PP cuti/libur ,tugas-tugas PP didelegasikan kepada
PA yang telah ditunjuk (wakil PP ) dengan bimbingan
kepala ruang rawat CCM
p) Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien/keluarga
2
9
mengidentifikasi
isu
yang
memerlukan
pada
kliennya
berdasarkan renpra
e) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
f) Mengikuti visite dokter bila PP tidak ada di tempat
g) Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
h) Membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai
diparaf
i) Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan
masalah yang perlu diselesaikan
j) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan
diagnostik,
3
0
yang
menjadi
tanggung
jawabnya
dan
Kegiatan yang
3
1
keterampilan
dan
kemampuan
yang
secara
serius
dalam
lingkungan
utama
yang
perusahaan
tidak
(Amin.W.T,
1994:74)
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan
dan
ancaman.
Proses
pengambilan
keputusan
harus
memungkinkan
organisasi
memformulasikan
dan
3
2
yang
dihasilkan
pada
kombinasi
ini
adalah
yang
dapat
diidentifikasi
tidak
mungkin
3
3
3
4
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.
Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan
karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal
ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus
disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan
dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan
bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih
baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
cara. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa
materi tidak aan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Market
Market atau pasar adalah tempat dimana
menyebarluaskan
(memasarkan)
produknya.
organisasi
Memasarkan
3
5
Dengan
demikian,
peranan
utama
dalam