Anda di halaman 1dari 1

Metode Konservasi Plasma Nutfah

Konservasi plasma nutfah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara in situ dan ex situ.
1. Konservasi in situ
Konservasi in situ yaitu kegiatan pemeliharaan spesies atau populasi plasma
nutfah di habitat aslinya (Saadah, 2012). Tujuan dilakukannya konservasi in situ
yaitu melestarikan keanekaragaman hayati di tempat dimana plasma nutfah tersebut
berasal sehingga spesies tersebut tidak mengalami kepunahan. Selain keragaman
genetik, konservasi in situ juga melestarikan kemampuan adaptasi tanaman terhadap
evolusi yang memungkinkan tanaman untuk terus-menerus beradaptasi terhadap
perubahan kondisi lingkungan, seperti perubahan iklim (UNEP, 2014). Menurut
Novita et al. (2001), konservasi in situ biasanya dilakukan dalam bentuk kawasan
suaka alam (Cagar alam dan Suaka Margasatwa) dan kawasan pelestarian alam
(Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam).
Para pemulia tanaman dalam menciptakan varietas unggul memerlukan plasma
nutfah dengan keragaman genetik (Saadah, 2012). Konservasi in situ merupakan
strategi potensial untuk mempertahankan keragaman genetik.

Daftar Pustaka
Novita, Kadek. 2001. Bentuk-bentuk dan Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati di Indonesia. Bandung : PT Alumni.
Saadah, Imas. 2012. Potensi Konservasi in situ Padi di Indonesia. Diakses di
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/ pada tanggal 13 September 2016.
UNEP. 2014. In situ Conservation. Diakses di http://www.biodiversitya-z.org/content
/in-situ-conservation pada tanggal 13 September 2016.

Anda mungkin juga menyukai