Anda di halaman 1dari 8

Ketidaknyamanan yang Dialami Oleh Ibu Hamil Pada Trimester III:

1. Sakit Kepala
a. Penyebab:
1) Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta
keletihan
2) Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang
berubah
b. Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai:
1) Bila bertambah berat akan terus berlanjut
2) Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
3) Jika ada migrant
4) Penglihatan berkurang atau kabur
c. Cara Meringankan/Mencegah:
1) Teknik relaksasi
2) Memassase leher dan otot bahu
3) Penggunaan kompres panas atau es pada leher
4) Istirahat
5) Mandi air hangat
d. Pengobatan:
1) Penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
2) Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik
(Kusmiyati, 2009: 131)
2. Nafas Sesak/Hyperventilasi
a. Penyebab:
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini
karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
b. Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1) Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi)
2) Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
3) Exacerbasi (memburuknya) asthma
c. Cara Meringankan/Mencegah
1) Jelaskan penyebab fisiologisnya
2) Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan
normal ketika terjadi hyperventilasi
3) Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas panjang
4) Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal
(Kusmiyati, 2009 : 129-130)
3. Nocturia ( sering BAK )
a. Penyebab:
1) Tekanan uterus pada kandung kemih
2) Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
Wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran kemih dan
pyelonephiritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami perubahan.
c. Cara meringankan/mengatasi:
1) Penjelasan mengenai terjadinya

2) Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK


3) Perbanyak minum pada siang hari
4) Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan
menyebabkan keletihan
5) Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan kafein dan lainlain
(Kumiyati, 2009: 124-125)
4. Edema Dependen
a. Penyebab:
1) Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
2) Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
3) Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
4) Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada kava inferior
ketika berbaring
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta
hipertensi (waspada preeklamsi/eklamsi)
c. Cara meringankan atau mencegah:
1) Hindari posisi berbaring terlentang
2) Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan
kaki agak ditinggikan
3) Angkat kaki ketika duduk/istirahat
4) Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
5) Lakukan senam secara teratur
(Kusmiyati, 2009: 133)
5. Kram Kaki
a. Penyebab:
1) Kekurangan asupan kalsium
2) Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
3) Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic,
dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah dari tungkai bagian bawah
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/thrombosis vena yang dalam
c. Cara meringankan/pencegahan:
1) Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi) dan cari yang high kalsium
2) Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk merengangkan otot-otot yang terkena kram
3) Gunakan penghangat untuk otot
d. Terapi:
1) Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
2) Gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan fosfor
yang tidak melarut
(Kusmiyati, 2009: 127)
6. Konstipasi
a. Penyebab:
1) Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat

2) Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar
penyerapan air dari kolon meningkat
3) Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
1) Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
2) Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
c. Cara meringankan/pencegahan:
1) Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti : buah/juice prem, minum cairan
dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
2) Istirahat cukup
3) Senam/exercise
4) Membiasakan BAB secara teratur
5) BAB segera setelah ada dorongan
d. Terapi:
1) Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti: suposutoria dan
lai-lain
2) Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hipersmosis,
diphenylmethane, castor dan lain-lain
(Kusmiyati, 2009: 128-129)
7. Heart Burn (panas dalam perut)
a. Penyebab:
1) Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya jumlah progsteron
2) Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan karena meningkatnya progesterone dan tekanan uterus
3) Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh
pembesaran uterus
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
1) Kehilangan berat badan/keletihan yang amat berat
2) Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi dan edema patologis pada
trimester III (preeklamsi)
3) Nyeri perut yang hebat (persalinan premature, appendicitis)
c. Cara meringankan/mengatasi:
1) Makan porsi kecil tapi sering
2) Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/makanan yang
berbumbu merangsang
3) Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat
4) Hindari berbaring setelah makan
5) Hindari minuman selain air putih saat makan
6) Kunyah permen karet
d. Terapi:
1) Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida
aluminium dan magnesium)
2) Hindari dari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas (peningkatan asam
dalam lambung)
(Kusmiyati, 2009: 130)
8. Varises

a. Penyebab:
1) Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
2) Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan
karena tekanan dari uterus yang hamil
3) Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
4) Kecenderungan bawaan keluarga
5) Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c. Cara meringankan/mengatasi:
1) Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
2) Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan 90 beberapa kali sehari
3) Jaga agar kaki jangan bersilangan
4) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
5) Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh yang baik
(Kusmiyati, 2009: 132)
9. Keputihan
a. Penyebab:
1) Hyperplasia, mukosa vagina
2) Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen
3) Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh doderlein basilus
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
1) Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning/ abuabu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
2) Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
3) Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada servik)
c. Cara meringankan/mengatasi:
1) Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2) Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih kuat daya serapnya
3) Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
4) Menghindari pencucian vagina (douching) dan mencuci vagina dari arah depan
kebelakang
5) Gunakan bedak tabur untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu berlebihan
6) Cara tradisional: merendam vagina dengan air rebusan sirih
(Kusmiyati, 2009: 123)
10. Haemorrhoid
a. Penyebab:
1) Sering terjadi kerena konstipasi
2) Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida
3) Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area anorectal
4) Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada perubahan secara
langsung pada aliran darah
5) Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar

6) Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena


haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan kongesti
pada vena pelvic
b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai:
Rasa nyeri pada saat melakukan defekasi
c. Cara mengurangi/mencegah:
1) Menghindari konstipasi
2) Menghindari ketegangan selama defekasi
3) Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan
tapi juga meningkatkan sirkulasi
4) Kompres es/garam Epsom
5) Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan

TRIMESTE
R III

Anda mungkin juga menyukai