Anda di halaman 1dari 12

Update: Jika terdapat rangkaian hambatan yang sulit, gunakan cara segitiga

hambatan, seperti gambar berikut ini.

Gambar di atas
ini

merupakan

contoh rangkaian
resistor yang sulit
dikerjakan jika menggunkan rumus pengganti pararel maupun seri. Antara R1,
R3 dan R4 dikenal dengan istilah rangkaian segitiga resistor. Ada cara khusus
untuk mengerjakan soal seperti ini, yaitu dengan seolah-olah menambahkan
resisitor pengganti Rx, Ry dan Rz, seperti gambar di bawah ini.

Jika digambarkan
ke dalam bentuk
segitiga maka R1,
R3 dan R4 akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Adapun rumus atau


persamaan
resistor
pada

untuk

pengganti
segitiga

resistor adalah sebagai berikut.

Bentuk rangkaian segitiga


resistor

hampir

mirip

dengan rangkaian jembatan wheatstone, seperti gambar berikut ini.

Untuk

contoh

soal

silahkan anda lihat pada postingan mafia online berikutnya.

Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini! Dari gambar tersebut diketahui:
I=9A
R1 = 5
R2 = 2
R3 = 3
Tentukan beda potensial yang dihubungkan pada rangkaian tersebut dan hitung
kuat arus yang mengalir pada masing-masing resistor!

Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 3
R2 = 4

R3 = 6
I=9A
Ditanya:
V = ... ? I1 = . . . ? I2 = . . . ? I3 = . . . ?
Jawab:
Untuk mengerjakan soal ini terlebih dahulu cari hambatan penggantinya, yaitu:
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 + 1/4 + 1/6
1/Rp = 4/12 + 3/12 + 2/12
1/Rp = 9/12
Rp = 12 /9

Besarnya tegangan ditiap hambatan yang dirangkai pararel selalu sama, oleh
karena itu besarnya tegangan pada hambatan pengganti adalah:
V = I.Rs
V = 9 A. 12 /9

V = 12 volt

Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel


besarnya berbeda-beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3
I1 = 4 A

I2 = V/R2
I2 = 12 V/4
I2 = 3 A

I3 = V/R3
I3 = 12 V/6
I3 = 2 A

Jadi, besarnya tegangan pada rangkaian pararel tersebut adalah 12 V,


sedangkan kuat arus pada masing-masing hambatan adalah 4 A, 3 A dan 2 A.

Teori Thevenin mengatakan bahwa sebuah rangkaian yang mengandung


beberapa sumber tegangan dan hambatan dapat diganti dengan sebuah sumber
tegangan yang dipasang seri dengan sebuah hambatan (resistor). Dengan kata
lain rangkaian elektronika yang rumit dapat disederhanakan menjadi sebuah
rangkaian hambatan linier yang terdiri dari 1 sumber arus dengan 1 resistor.
Penyederhanaan rangkaian komplek menjadi sederhana dengan mengikuti teori
Thevenin dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Pada gambar 1b terdapat sumber arus VTH yaitu tegangan Thevenin. Tegangan
Thevenin adalah tegangan yang diukur atau dihitung pada terminal beban, ketika
beban dilepas dari rangkaian. Karena diukur atau dihitung ketika beban dilepas,
maka tegangan ini sering disebut tegangan rangkaian terbuka.
RTh disebut hambatan Thevenin. Hambatan Thevenin adalah hambatan yang
diukur atau dihitung pada terminal beban ketika beban dilepas dari rangkaian
dan sumber arus dibuat menjadi nol atau dihubung singkatkan. Untuk mengukur
tahanan Thevenin kita harus mengurangi tegangan sumber arus hingga nol.
Untuk sumber tegangan dapat di-nol-kan dengan menghubung-singkatkan
terminal tegangan atau melepas sumber tegangan dan menggantikannya
dengan sebuah penghantar. Gambar berikut ini menunjukan cara mengukur atau
menghitung tegangan dan hambatan Thevenin.

Perhatikan gambar 2, terdapat sebuah black box yang terdiri dari sumber
teganan DC dan rangkaian hambatan linier yang tidak diketahui bentuk
rangkaiannya. Rangkaian hambatan linier adalah rangkaian yang hambatannya
tidak berubah ketika tegangan dinaikkan atau diturunkan. Thevenin dapat
membuktikan bahwa tidak peduli seperti apa bentuk rangkaian linier tersebut,
tetapi semua rangkaian hambatan linier akan menghasilkan arus beban yang
sama yang mengikuti persamaan :

Dimana : IL = arus beban ; VTh =


tegangan Thevenin ; RTh =
hambatan Thevenin dan RL = hambatan beban.
Contoh soal 1 :

Hitung arus beban untuk besar hambatan beban RL = 2 kOhm, 4 kOhm dan 12
kOhm pada rangkaian berikut ini. Gunakan Teorema Thevenin !.

Jawab :
Langkah
pertama, hitung
besar tegangan
Thevenin dengan
cara melepas
sumber tegangan dan menggantikannya dengan sebuah penghantar. Tegangan
diukur atau dihitung pada terminal beban A-B seperti pada gambar berikut ini.

Besar tegangan
Thevenin dapat
dihitung :

Bila hambatan
beban dilepas, maka
tampak rangkaian menjadi rangkaian pembagi tegangan antara resistor 12 K
dengan resistor 6 k sedangkan hambatan 8 k tidak berpengaruh ke tegangan,
hanya sebatas sebagai pembatas arus.
Langkah kedua adalah mengukur atau menghitung hambatan Thevenin dengan
cara mengganti sumber arus dengan sebuah penghantar seperti pada gambar
berikut ini.

Besar hambatan
Thevenin dapat
dihitung :

Langkah ketiga
sederhanakan menjadi
rangkaian Thevenin

Dengan
RLbervariasi
yaitu : 2 kOhm, 4
kOhm dan 12
kOhm. Maka
besar arus yang
melewati beban
dapat dihitung :

Contoh soal 2:
(sumber

http://www.electronics-tutorials.ws)
Hitung arus yang mengalir melalui titik A-B (resistor 40 Ohm), gunakan teori
Thevenin!

Jawab :
Pertamatama hitung
hambatan
Thevenin
pada titik AB
seperti pada
gambar
berikut ini.

Besar
hambatan AB adalah :

Langkah kedua , hitung tegangan Thevenin seperti pada gambar berikut ini.

Gunakan
hukum
Kirchoff untuk
menghitung
tegangan
pada titik AB.

Maka tegangan pada


titik AB :

Langkah ketiga sederhanakan menjadi rangkaian Thevenin seperti pada gambar


berikut ini.

Maka arus yang


mengalir
melalui titik AB
adalah :

Teori Norton
hampir sama
dengan teori
Thevenin. Yang membedakan teori Norton dengan Thevenin adalah pada
penggunaan sumber arus pada teori Norton dan sumber tegangan pada teori
Thevenin. Pada teori Norton hambatan dipasang paralel dengan sumber arus
sedangkan pada teori Thevenin Hambatan dipasang seri dengan sumber
tegangan. Gambar 4 berikut ini menunjukan secara skema perbedaan teori
rangkaian Norton dan teori rangkaian Thevenin.

Arus Norton didefinisikan sebagai arus beban ketika beban dihubungsingkatkan


atau disebut arus hubungan singkat. Arus Norton ditulis dengan simbol I N
.Hambatan Norton adalah hambatan yang diukur atau dihitung ketika sumber
arus dikurangi hingga nol dan hambatan beban dilepas. Hambatan Norton sama
dengan hambatan thevenin. Pada Teori rangkaian Thevenin kita menghitung
arus beban (IL) sedangkankan pada teori rangkaian Norton kita menghitung
tegangan beban (VL). Tegangan beban pada rangkaian Norton dapat dihitung
sebagai berikut :

Dimana : VL = tegangan beban ;


IN= arus Norton ; RN = hambatan Norton dan RL = hambatan beban.
Hubungan Thevenin dengan Norton dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai