Anda di halaman 1dari 3

9/12/2016

DEFINISI

RENVOI

RENVOI
Penunjukan Kembali atau Penunjukan Lebih Lanjut pada kaidahkaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang ditunjuk oleh
kaidah HPI Lex Fori
Merupakan salah satu pranata HPI tradisional yang
berkembang di dalam tradisi Civil Law.
Tujuannya menghindarkan pemberlakuan kaidah/sistem
hukum yang seharusnya berlaku (Lex Causae).
Dimungkinkan karena adanya berbagai sistem hukum di
dunia yang masing-masing memiliki sistem dan kaidahkaidah HPI-nya sendiri.

Sandra Dini, S.H., MDPSI


Laras Susanti, S.H., LL.M.
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Kelas B FH UGM

2All images: Internets Archives

DEFINISI

JENIS-JENIS RENVOI
SINGLE RENVOI

RENVOI

Disebut juga Renvoi Continental


Penunjukan
kembali
oleh
intern/domestik dari Lex Fori

Ruang lingkup penunjukan ke arah sistem hukum


asing/tertentu :
1.Sachnormverweisung
Penunjukan
pada
kaidah-kaidah
hukum
intern
(sachnormen) dari suatu sistem hukum tertentu.

asing

terhadap

hukum

DOUBLE RENVOI
Disebut juga Renvoi Anglo Saxon
Dikenal dengan istilah Foreign Court Theory
Pengadilan Inggris (negara Anglo Saxon lain) harus bertindak
sebagai
suatu Forum asing (yang telah ditunjuk oleh kaidah HPI
Inggris/negara Anglo Saxon lain) dan memutus perkara dengan
cara yang sama seperti badan peradilan asing itu.

2.Gezamtverweisung
Penunjukan ke arah keseluruhan sistem hukum
tertentu, yaitu kaidah-kaidah HPI (kollisionsnormen)
dari sistem hukum tersebut.
3

hukum

ARGUMENTASI PENGGUNAAN
RENVOI

ILUSTRASI

Alat bagi hakim untuk merekayasa penentuan


Lex Causae ke arah sistem hukum yang
dianggap akan memberikan putusan yang
dianggapnya terbaik
Kaidah hukum intern asing
Perkara HPI
diajukan ke
Forum

Hakim
menentukan
Lex Causae
Kaidah HPI asing

LANJUT
5

9/12/2016

ILUSTRASI PROSES SINGLE RENVOI


Jika berakhir di sini,
artinya hakim menolak
Renvoi

Kaidah hukum intern asing

Kaidah HPI asing

CONTOH SINGLE RENVOI (REMISSION)


Apabila seorang WN Inggris yang berdomisili di Indonesia, untuk
menentukan sudah dewasa atau belum (atau akan menikah atau
akan melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan
personilnya), maka menurut HPI Indonesia (berdasarkan Pasal 16
AB Hukum nasional mengikuti personilnya) yang harus
digunakan adalah hukum Inggris.
Menurut Hukum Inggris, berdasarkan kaedah-kaedah HPI-nya,
untuk status personil yang dipakai adalah hukum dimana
domisilinya, dalam hal ini di Indonesia, maka yang berlaku adalah
hukum Indonesia.

Lex Fori
REMISSION

Hakim menerima
Renvoi

Third Legal
System
TRANSMISS
ION
7

CONTOH SINGLE RENVOI


(TRANSMISSION)

Hukum Indonesia menunjuk hukum


Inggris, dan hukum Inggris menunjuk
kembali hukum Indonesia

CONTOH SINGLE RENVOI


(TRANSMISSION)

Dua WN Swiss (Paman dan saudara sepupu perempuan)


berdomisili di Moskow Rusia dan menikah di Rusia. Menurut
HPI Rusia, perkawinan harus berdasarkan hukum Rusia,
menurut HPI Swiss (Psl 7f NAG) perkawinan yang dilakukan di
luar negeri menurut hukum yang berlaku di sana, dianggap
sah.
Disisi lain hukum intern (nasional)Swiss (Psl 100 ZGB)
perkawinan antara Paman dan sepupu perempuan dilarang,
ketentuan ini tidak berlaku karena perkawinan dilakukan di
Luar Negeri, jadi sebenarnya secara tidak sengaja telah terjadi
penyeludupan hukum.
Suami istri ini pindah domisili ke Hamburg, terjadi perselisihan
dan pihak istri mengajukan gugatan cerai, sedang pihak paman
(suami) mengajukan permohonan kepada Hakim supaya
perkawinan mereka di Rusia dianggap batal adanya karena
melanggar
Pasal
100
ZBG
Hukum
Swiss.

Hakim di Jerman yang mengadili tidak menggunakan pasal 100 ZBG,


tetapi hakim menerima apa yang dinamakan penunjukan lebih lanjut
(Weiter-verweisung).
HPI Jerman berdasarkan prinsip Nasionalitas menyatakan hukum
nasional WN Swiss yang berlaku bagi WN Swiss tersebut, termasuk
penunjukan HPI Swiss (Psal 7f NAG) yang menunjuk lebih jauh pada
hukum dimana perkawinan dilakukan , yaitu hukum Rusia, maka
Hakim Jerman menganggap perkawinan sah, dan penunjukan lebih
jauh (Weiter-verweisung) diterima dalam praktek HPI Jerman.

10

YURISPRUDENSI ASING TERKENAL

YURISPRUDENSI ASING TERKENAL

KASUS FORGO

KASUS FORGO
Forgo WN Bavaria anak luar kawin, sejak kecil sampai meninggalnya
bertempat tinggal di Perancis, meninggalkan harta warisan seperti depositodeposito pada Bank-bank di Perancis. Menurut hukum Perancis pada waktu itu
Forgo dianggap belum mempunyai domisili di Perancis, ia masih dianggap
mempunyai domisili asalnya (domicile of origin) dimana ia dilahirkan. Forgo
tidak meninggalkan surat wasiat, sehingga warisannya akan jatuh kepada ahli
waris ab intestato.
Saudara-saudara kandung Forgo mengklaim harta warisan tersebut
berdasarkan ketentuan hukum Bavaria yang mengakui hak warisan dari anak
luar kawin , di lain pihak Pemerintah Perancis berdasarkan hukum intern
(nasional) Perancis yang tidak mengenal warisan anak luar kawin, sehingga
warisan Forgo dianggap harus jatuh kepada Pemerintah Perancis.
11

Menurut HPI Perancis warisan benda-benda bergerak berlaku hukum


domisili asal (domicile of origin) dari pewaris (WN Jerman), dalam hal
ini HPI Perancis menunjuk hukum Bavaria, tetapi HPI Bavaria
menentukan bahwa warisan benda-benda bergerak akan berlaku
hukum tempat tinggal sebenarnya dari si Pewaris, dalam hal ini hukum
Perancis.
Persoalan/Isu:
Apakah penunjukan HPI Perancis kepada Hukum Bavaria, meliputi
seluruh hukumnya (termasuk HPI Bavaria), atau hanya kepada Hukum
Intern Bavaria?
Jika seluruhnya, maka ada penunjukan kembali kepada Hukum
Perancis dan renvoi akan diterima dengan memberlakukan hukum
intern Perancis, jika hanya kepada hukum Intern Bavaria, maka hukum
warisan Bavaria yang diberlakukan.

COUR DE CASSATION dalam putusannya


tahun 1878, telah menerima penunjukan
kembali
hukum
Perancis
dan
menggunakan hukum Intern Perancis.
Warisan Forgo jatuh ke tangan Pemerintah
12
Perancis.

9/12/2016

CONTOH DOUBLE RENVOI


FOREIGN COURT THEORY

CONTOH DOUBLE RENVOI


FOREIGN COURT THEORY
KASUS Ross v. Waterfield

KASUS ANNESLEY
Ny. Annesley WN Inggris, domisili dan meninggal (1942) di Perancis, membuat
testament / wasiat berdasarkan hukum Inggris sedemikian rupa sehingga anak
laki-lakinya tidak mendapatkan warisan. Hukum Inggris membolehkan.
TerjadiHPI Inggris Vs HPI Perancismenurut HPI Inggris, wasiat tersebut sah,
sedangkan HPI Perancis mengenal adanya legitime portie yang memberikan hak
pada sang anak sekurangnya sepertiga bagian harta warisan.

Dalam kasus ini :


1. Hakim Inggris menggunakan FCT, ia bertindak seolah sebagai hakim Perancis;

2. HPI Perancis (prinsip nasionalitas) menunjuk hukum Inggris;


3. HPI Inggris (prinsip Domisili) menunjuk hukum Perancis.
Dengan menggunakan hukum intern Perancis , wewenang Ny. Annesley dalam
membuat surat wasiat dibatasi, maka anak lelakinya mendapatkan warisan
berdasarkan Legitime Portie.
13

PRO RENVOI

Seorang ibu WN Inggris, meninggal di Italia dan sempat membuat wasiat yang
menyerahkan segala hartanya pada Nyonya Waterfield. Tuan Ross, anak satusatunya mengklaim bahwa dia berhak memperoleh Legitime Portie berdasarkan
hukum Italia.
Terjadi pertentangan antara HPI Inggris Vs HPI Italia.
Menurut HPI Inggris, pewarisan benda-benda bergerak ditentukan menurut lex
domicile si pewaris, artinya hukum Italia, sedangkan HPI Italia ditentukan oleh lex
patriae yang menunjuk pada hukum Inggris, artinya wasiat yang dibuat itu sah dan
tidak diakui mengenai Legitime Portie.
Dalam kasus ini :
1. Hakim Inggris menggunakan FCT, ia bertindak seolah sebagai hakim Italia;
2. HPI Italia (prinsip nasionalitas) menunjuk hukum Inggris;
3. HPI Inggris (prinsip Domisili) menunjuk hukum Italia;
4.Italia tidak menerima konsep Renvoi.
Dengan menggunakan hukum intern Inggris, maka Penggugat tidak berhak mendapatkan
14
warisan berdasarkan Legitime Portie.

KONTRA RENVOI

Perancis, Jerman, Belgia, Swedia, Swiss, Belanda,dsb

Inggris, Italia, Yunani, Mesir, Siria, Spanyol, dsb.

Memberi keuntungan praktis


Menghindari putusan yang berbeda (judicial
harmony)
Memperbesar kemungkinan eksekusi putusan
Lebih sesuai dengan rasa keadilan para pihak

Tidak logis
Penyerahan kedaulatan legislatif
Membawa ketidakpastian hukum
Membawa kesukaran bagi hakim
15

16

BEBERAPA TREATY MENGENAI


RENVOI

PENGGUNAAN RENVOI
Cheshire:
Doktrin renvoi tidak dapat digunakan di semua jenis perkara HPI

Terutama dilarang untuk perkara-perkara yang


berkaitan dengan transaksi bisnis jika ada Pilihan
Hukum .
P.15 Konvensi Roma 1980 dan Konvensi Mexico 1994
Menolak Renvoi (lex causae sengaja diarahkan
ke/menunjuk HPI)
Masih memungkinkan untuk perkara testamenter,
tuntutan atas benda tetap dan bergerak, perkara bidang
keluarga/status personal.
17

Persetujuan Den Haag 1951


Berkaitan dengan perselisihan antara sistem
Nasionalitas dan Domisili dalam menentukan status
personil seseorang, maka jika seorang WN berasal
dari negara yang menganut sistem Domisili dan
bertempat tinggal di negara yang menganut sistem
Nasionalitas, maka jika ada perselisihan, yang
digunakan adalah SACHNORMEN dari negara
dimana dia berdomisili.
Persetujuan hukum uniform antara negara-negara
BENELUX
Renvoi tidak dapat diterima.

18

Anda mungkin juga menyukai