DEFINISI
RENVOI
RENVOI
Penunjukan Kembali atau Penunjukan Lebih Lanjut pada kaidahkaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang ditunjuk oleh
kaidah HPI Lex Fori
Merupakan salah satu pranata HPI tradisional yang
berkembang di dalam tradisi Civil Law.
Tujuannya menghindarkan pemberlakuan kaidah/sistem
hukum yang seharusnya berlaku (Lex Causae).
Dimungkinkan karena adanya berbagai sistem hukum di
dunia yang masing-masing memiliki sistem dan kaidahkaidah HPI-nya sendiri.
DEFINISI
JENIS-JENIS RENVOI
SINGLE RENVOI
RENVOI
asing
terhadap
hukum
DOUBLE RENVOI
Disebut juga Renvoi Anglo Saxon
Dikenal dengan istilah Foreign Court Theory
Pengadilan Inggris (negara Anglo Saxon lain) harus bertindak
sebagai
suatu Forum asing (yang telah ditunjuk oleh kaidah HPI
Inggris/negara Anglo Saxon lain) dan memutus perkara dengan
cara yang sama seperti badan peradilan asing itu.
2.Gezamtverweisung
Penunjukan ke arah keseluruhan sistem hukum
tertentu, yaitu kaidah-kaidah HPI (kollisionsnormen)
dari sistem hukum tersebut.
3
hukum
ARGUMENTASI PENGGUNAAN
RENVOI
ILUSTRASI
Hakim
menentukan
Lex Causae
Kaidah HPI asing
LANJUT
5
9/12/2016
Lex Fori
REMISSION
Hakim menerima
Renvoi
Third Legal
System
TRANSMISS
ION
7
10
KASUS FORGO
KASUS FORGO
Forgo WN Bavaria anak luar kawin, sejak kecil sampai meninggalnya
bertempat tinggal di Perancis, meninggalkan harta warisan seperti depositodeposito pada Bank-bank di Perancis. Menurut hukum Perancis pada waktu itu
Forgo dianggap belum mempunyai domisili di Perancis, ia masih dianggap
mempunyai domisili asalnya (domicile of origin) dimana ia dilahirkan. Forgo
tidak meninggalkan surat wasiat, sehingga warisannya akan jatuh kepada ahli
waris ab intestato.
Saudara-saudara kandung Forgo mengklaim harta warisan tersebut
berdasarkan ketentuan hukum Bavaria yang mengakui hak warisan dari anak
luar kawin , di lain pihak Pemerintah Perancis berdasarkan hukum intern
(nasional) Perancis yang tidak mengenal warisan anak luar kawin, sehingga
warisan Forgo dianggap harus jatuh kepada Pemerintah Perancis.
11
9/12/2016
KASUS ANNESLEY
Ny. Annesley WN Inggris, domisili dan meninggal (1942) di Perancis, membuat
testament / wasiat berdasarkan hukum Inggris sedemikian rupa sehingga anak
laki-lakinya tidak mendapatkan warisan. Hukum Inggris membolehkan.
TerjadiHPI Inggris Vs HPI Perancismenurut HPI Inggris, wasiat tersebut sah,
sedangkan HPI Perancis mengenal adanya legitime portie yang memberikan hak
pada sang anak sekurangnya sepertiga bagian harta warisan.
PRO RENVOI
Seorang ibu WN Inggris, meninggal di Italia dan sempat membuat wasiat yang
menyerahkan segala hartanya pada Nyonya Waterfield. Tuan Ross, anak satusatunya mengklaim bahwa dia berhak memperoleh Legitime Portie berdasarkan
hukum Italia.
Terjadi pertentangan antara HPI Inggris Vs HPI Italia.
Menurut HPI Inggris, pewarisan benda-benda bergerak ditentukan menurut lex
domicile si pewaris, artinya hukum Italia, sedangkan HPI Italia ditentukan oleh lex
patriae yang menunjuk pada hukum Inggris, artinya wasiat yang dibuat itu sah dan
tidak diakui mengenai Legitime Portie.
Dalam kasus ini :
1. Hakim Inggris menggunakan FCT, ia bertindak seolah sebagai hakim Italia;
2. HPI Italia (prinsip nasionalitas) menunjuk hukum Inggris;
3. HPI Inggris (prinsip Domisili) menunjuk hukum Italia;
4.Italia tidak menerima konsep Renvoi.
Dengan menggunakan hukum intern Inggris, maka Penggugat tidak berhak mendapatkan
14
warisan berdasarkan Legitime Portie.
KONTRA RENVOI
Tidak logis
Penyerahan kedaulatan legislatif
Membawa ketidakpastian hukum
Membawa kesukaran bagi hakim
15
16
PENGGUNAAN RENVOI
Cheshire:
Doktrin renvoi tidak dapat digunakan di semua jenis perkara HPI
18