Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Mesin Arus
Bolak-Balik
Motor Induksi (Bagian 4)
Fakultas
Fakultas Teknik

Program
Studi

Teknik Elektro

Tatap
Muka

11

Abstract
Pada pertemuan ke-11 ini akan
dibahas mengenai penurunan
persamaan torsi motor induksi
motor induksi sebagai fungsi
kecepatannya

Kode MK

Disusun Oleh

MK14034

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Kompetensi
Mahasiswa memahami kurva
karakteristik keluaran motor induksi dan
dapat menggunalannya untuk
menganalisa kerja motor induksi

Daya dan Torsi Motor Induksi

Persamaan torsi motor induksi sebagai fungsi kecepatnnya dapat diturunkan dari rangkaian
pengganti dan diagram aliran daya motor induksi yang telah kita turunkan pada sesi
sebelumnya. Sebagaimana sudah disampaikan, torsi induksi dari motor induksi adalah:

ind =

Pkon
(1)
m

Atau

ind =

P AG
(2)
s

Persamaan (2) dangat bermanfaat karena kecepatan sinkron nilainya konstan untuk frekuensi
tertentu dan jumlah kutub motor. Karena

s konstan, maka informasi tentang daya pada

celah udara akan memberikan kepada kita pengetahuan tentang torsi induksi motor.
Daya pada celah udara adalah daya yang dipindahkan dari stator ke rotor melalui celah udara

di antara keduanya, sama dengan daya yang diserap oleh resistansi

R2
s . Berikut adalah

bagaimana kita dapat mengetahui daya ini.

Gambar 11- 1 Rangkaian pengganti perfasa motor induksi

Gambar 11-1 memperlihatkan rangkaian pengganti perfasa dari suatu motor induksi. Pada
gambar ini daya yang dikirimkan lewat celah udara perfasanya adalah

1
5

93

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

P AG ,1 =I 22

R2
s

Maka total daya yang dikirimkan lewat celah udara adalah

P AG=3 I 22

R2
s

Jika I2 dapat ditentukan maka daya celah udara dan torsi induksi dapat diketahui. Cara yang
paling mudah untuk menghitung I2 adalah dengan teorema thevenin, di mana pada gambar 111 ditentuka pada bagian yang bertanda x. Bagian sebelah kiri tanda x akan digantikan
dengan rangkaian pengganti thevenin berupa sebuah sumber tagangan pengganti
sebuah impedansi seri pengganti

( ZTH )

. Sumber tegangan thevenin dihitung dengan

rangkaian pada gambar 11-2 di bawah ini.

Gambar 11- 2 Rangkaian untuk menghitung sumber tegangan thevenin

V TH =V

ZM
jX M
=V
Z M + Z1
jX M + R 1+ jX 1

Maka besar sumber tegangan thevenin adalah

V TH =V

1
5

94

XM

R1 + ( X 1 + X M )

(1)

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

( V TH )

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dan

XM

Karena

R1 maka kita dapat abaikan

>>

R1 sehingga persamaan (1)

disederhanakan menjadi

V TH V

XM

( X + X
1

=V
2

XM
(2)
X1+ XM

Rumus pendekatan ini mempunyai nilai akurasi yang cukup bagus.

Gambar 11- 3 Rangkaian pengganti untuk menghitung impedansi thevenin

Untuk menghitung impedansi seri thevenin maka seluruh sumber tegangan dihubung-singkat
dan sumber arus dihubung-terbuka, sehingga didapatkan rangkaian pada gambar 11-3. Maka

Z TH =

Z1 Z M
(3)
Z 1+ Z M

Z TH =RTH + j X TH =

Karena

XM

RTH R1

j X M ( R 1+ j X 1 )
R 1+ j ( X 1 + X M )
X 1 dan

>>

(4)

X1+ X M

>>

R1 maka

XM 2
(5)
X 1+ X M

X TH X 1 (6)
Maka rangkaian pengganti thevenin perfasa motor induksi adalah

1
5

95

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gambar 11- 4 Rangkaian pengganti thevenin

Dari rangkaian pengganti thevenin ini kita dapat mengitung

I2 =

V TH
=
Z TH +Z 2

V TH
R
R TH + 2 + jX TH + jX 2
s
I 2 adalah

Maka besar arus

I2 =

V TH

R 2
R TH + 2 + ( X TH + X 2 )2
s

3 V TH

R2
s

R2
2
RTH +
+ ( X TH + X 2 )
s

( 9)

P AG
s
3 V TH 2

ind =
s

1
5

(8)

2 R2
P AG=3 I 2 =
s

ind =

(7)

96

[(

R2
s

R 2
2
R TH + 2 + ( X TH + X 2 )
s

(10)

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

I2

sebagai berikut:

Gambar 11- 5 Torsi induksi versus kecepatan

1
5

97

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Gambar 11- 6 Plot torsi versus kecepatan motor induksi yang diperluas

Kurva Torsi-Kecepatan Motor Induksi


Plot torsi induksi sebagai fungsi kecepatan dari persamaan (10) diberikan pada gambar 11-5,
sedangkan gambar 11-6 menunjukkan plot dari torsi motor induksi yang memasukkan juga
kecepatan di atas dan di bawah bentangan kecepatan normal. Dapat ditarik beberapa
kesimpulan dari kedua gambar ini, antara lain:
1. Torsi yang dibangkitkan pada kecepatan sinkron adalah nol
2. Kurva torsi-kecepatan mendekati linier antara kecepatan tanpa beban dan beban penuh.
Pada daerah ini resistansi rotor jauh lebih besar dari reaktansinya sehingga arus rotor,
medan magnet rotor, dan torsi naik secara linier terhadap kenaikan slip
3. Ada torsi maksimum yang tidak mungkin dilampaui, disebut pullout torque yang
besarnya 2 3 kali torsi beban penuh
4. Torsi start lebih besar dari torsi beban penuhnya.
5. Torsi yang dibangkitkan pada setiap nilai slip bervariasi sebagai fungsi dari kuadrat
tegangan yang diberikan. Ini bermanfaat untuk control kecepatan motor induksi.

1
5

98

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

6. Jika rotor diputar lebih cepat dari kecepatan sinkron maka torsi yang dibngkitkan
berbalik arah dan motor berubah menjadi generator
7. Jika rotor berputar berlawanan arah dengan putaran medan magnet maka torsi yang
dibangkitkan akan menghentikan (mengerem) motor dan berusaha memutar rotor pada
arah sebaliknya. Putaran medan magnet akan berbalik dengan membalik 2 fasa
tegangan Pengereman PLUGGING
Daya yang dikonversi dari energy listrik menjadi energy mekanik pada rotor adalah

Pkon= ind m
Dimana

m= kecepatan motor.

Plot daya yang dikonversi sebagai fungsi daripada kecepatan rotor diperlihatkan pada gambar

Gambar 11- 7 Plot torsi induksi dan daya yang dikonversi pada motor induksi sebagai fungsi dari
kecepatan

1
5

99

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Dari gambar 11-7 nampak bahwa daya maksimum yang dibangkitkan terjadi pada kecepatan
yang berbeda dengan torsi maksimumnya. Selain itu dapat dilihat juga bahwa daya yang
dikonversi adalah nol pada slip minimum dan slip maksimum. Mengapa? Jelaskan!

Torsi Maksimum Pada Motor Induksi


Torsi induksi sama dengan

P AG / s , sehingga torsi maksimum akan terjadi pada waktu daya

celah udara maksimum. Karena daya celah udara merupakan daya yang dikonsumsi oleh
resistansi

R2 /s , maka torsi induksi maksimum akan terjadi ketika daya yang dikonsumsi

resistansi

R2 /s

maksimum.

Merujuk pada gambar 11-4, menurut teori transfer daya, daya maksimum yang ditransfer
kepada resistor

R2 /s

akan terjadi ketika magnitudo impedansi ini sama dengan magnitudo

impedansi sumber. Impedansi sumber ekivalen dari rangkaian pada gambar 11-4 adalah

Z source=R TH + jX TH + jX 2
Maka transfer daya maksimum terjadi ketika

R2 /s= RTH 2 + ( X TH + X 2 ) (11)


Dari persamaan (11) dapat kita nyatakan bahwa slip pada waktu terjadi torsi maksimum (slip
pullout) adalah

s maks =

R2

2
TH

+ ( X TH + X 2 )

(12)

Dari persamaan (12) Nampak bahwa slip ketika terjadi torsi maksimum berbanding lurus
dengan resistansi rotor

R2 .

Besarnya torsi makimum rotor dapat diketahuidengan mensubtitusikan persamaan (12) ke


persamaan (10), yang menghasilkan
1
5

100

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

maks =

3 V TH

2 s RTH + RTH 2 + ( X TH + X 2 )

(13)

Persamaan (13) memperlihatkan bahwa torsi berbanding lurus dengan tegangan suplai dan
berbanding terbalik dengan impedansi stator dan rektansi rotor. Semakin kecil reaktansi mesin
semakin besar torsi yang dapat dibangkitkan.
Perlu dicatat bahwa slip ketika terjadi tosi maksimum adalah berbanding lurus dengan resistansi
rotor [persamaan (12)], sedangkan nilai torsi maksimum sendiri tidak tergantung pada besarnya
resistansi rotor [persamaan (13)].

Gambar 11- 8 Pengaruh nilai resistansi rotor terhadap karakteristik torsi-kecepatan motor induksi
dengan rotor belitan

Karakteristik torsi-kecepatan motor induksi rotor belitan diperlihatkan pada gambar 11-8. Pada
rotor belitan kita dapat menambahkan resistansi tertentu mengingat belitan rotor terhubung
dengan slip ring. Dari gambar 11-8 terlihat bahwa kecepatan pullout berubah seiring dengan
perubahan resistansi rotor namun. Dengan torsi maksimum yang tetap. Karakteristik torsikecepatan motor induksi rotor belitan seperti ini dapat dimanfaatkan untuk start beban yang

1
5

101

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

berat. Dengan memperbesar resistansi seri sisipan pada belitan rotor maka torsi maksimum
dapat diatur agar terjadi pada kecepatan rendah. Setelah motor berputar resistansi sisipan
dapat dilepaskan dari rangkaian rotor. Ini adalah salat satu kelebihan dari motor induksi rotor
belitan dibandingkan dengan motor induksi rotor sangkar.

Contoh Soal-1
Motor induksi 2 kutub, 50 Hz, memikul beban 15 kW pada kecepatan 2950 RPM.
1. Berapakah slip motor?
2. Berapakah torsi yang dibangkitkan?
3. Kalau torsi menjadi 2 kalinya, berapakah kecepatan motor?
4. Berapakah daya yang dikonversi pada kondisi ini?
Jawab:
1. Kecepatan sinkron:

n s=

120 f 120 (50)


=
P
2

3000 RPM
Slip:

s=

n snm 30002950
=
ns
3000

1,67
2. Karena rugi mekanik tidak diberikan, dianggap torsi yang dibangkitkan sama dengan
torsi beban dan daya yang dikonversi dianggap sama dengan daya beban.

1
5

Pconv
m

102

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

15 kW
=48,6 N . m
2
2950
60

( )

3. Pada daerah slip rendah, kurva torsi-kecepatan berbentuk linier dan torsi proporsional
thd slip. Jadi slip = 2 x 1,67% = 3,33%

nm =( 1s ) ns
( 10,033 ) ( 3000 )
2900 RPM
4. Daya yang dikonversi:

Pconv = m=( 97,2 ) ( 2900 )

( 260 )=29,5 kW

Contoh Soal-2
Motor induksi rotor belitan 460 V, 25 HP, 60 Hz, 4 kutub, dengan rotor hubung bintang memiliki
parameter rangkaian sebagai berikut:
R1 = 0,641 ; X1 = 1,106 ; R2 = 0,332 ; X2 = 0,464 ; XM = 26,3
a. Berapakah torsi maksimum? Pada kecepatan dan slip berapa torsi maksimum ini
terjadi?
b. Berapakah torsi start motor?
c. Jika resistansi rotor dilipatduakan, pada kecepatan berapa torsi maksimum terjadi?
d. Buat plot torsi versus kecepatan untuk kedua nilai resistansi rotor di atas
Jawab:
Kecepatan sinkron

n s=

1
5

120 f 120 ( 60 )
=
=1800 RPM
P
4

103

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Tegangan sumber thevenin motor:

V TH =V

XM

( 460 / 3 )

R1 + ( X 1 + X M )

(1)

26,3

(0,641 ) +( 1,106 +26,3 )


2

=255,2

Resistansi thevenin:
2

XM
RTH R1
(5)
X 1+ X M

0,641

2
26,3
=0,590
1,106 + 26,3

Reaktansi thevenin

X TH X 1 1,106
Maka
a. Slip pullout, dari persamaan (12)

s maks=

R2

2
TH

+ ( X TH + X 2 )

0,332

(0,590) +( 1,106 +0,464 )


2

=0,198

Kecepatan pada slip pullout:

nm =( 1s ) ns =( 10,198 ) 1800=1444 RPM

1
5

104

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Torsi pullout (maksimum), dari persamaan (13):

maks =

3 V TH

2 s RTH + RTH + ( X TH + X 2 )

3(255,2 V )2
rad
2
2(188,5
) [ 0,590 + (0,590 )2 + ( 1,106 +0,464 ) ]
s

=229 N . m

b. Torsi start didapat dengan memasukan nilai s = 1 ke persamaan (10):

3 V TH

ind =

[(

s R TH +

R2
s

R2
2
+ ( X TH + X 2 )
s

3 V TH 2

start=
s

[(

R2
1

R 2
2
RTH + 2 + ( X TH + X 2 )
1

=104 N . m

c. Dari persamaan (12), jika resistansi rotor,

R2 , dilipatduakan maka slip pullout juga

akan melipatdua, sehingga

s maks=2 0.198=0,396

Maka kecepatan motor:

nm =( 1s ) ns =( 10, 396 ) 1800=1087 RPM


Torsi maksimum tetap 229 N.m
Torsi start sekarang:

start=

3 V TH 2 R2
s [ ( RTH + R2 )2 + ( X TH + X 2 )2 ]

=170 N . m

d. Plot torsi-kecepatan pada dua nilai resistansi rotor (dengan Matlab):

1
5

105

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1
5

106

Mesin Arus Bolak-Balik


Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai