Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN GERONTIK

PROSES MENUA DAN TEORI BIOLOGIS

OLEH:
Ni Putu Nayu Ari Widya

(P07120014084)

Ni Made Era Pirgo Dewi

(P07120014088)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Proses Menua dan
Teori Biologi tepat pada waktunya tanpa adanya hambatan yang berarti.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terima kasih pada seluruh pihak
yang telah membantu sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Besar harapan kami, makalah ini nantinya dapat bermanfaat bagi para pembaca,
meskipun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan segala keterbatasan yang
ada. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian dan bantuan dari semua pihak, kami mengucapkan
terima kasih.

Denpasar, 15 September 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENNDAHULUAN........................................................................................................................1
A.

Latar Belakang..................................................................................................................1

B.

Rumusan Masalah.............................................................................................................2

C.

Tujuan...............................................................................................................................2

D.

Manfaat Penulisan.............................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3
ISI....................................................................................................................................................3
A.

Proses Menua (Aging Proses)...........................................................................................3

B.

Mitos Mitos Lanjut Usia dan Kenyataan.......................................................................4

C.

Teori Teori Proses Menua..............................................................................................5

D.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketuaan.................................................................7

BAB III............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
A.

Kesimpulan.......................................................................................................................8

B.

Saran..................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

BAB I
PENNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghlangnya secara perlahan-lahan kemapuan
jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides,
1994 dalam Nugroho. W, 2000). Dengan kata lain, proses menua merupakan tahap lanjut dari
suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi
terhadap stres atau pengaruh lingkungan, dimulai dari kemunduran secara fisik maupun psikis
(kejiwaan), atau yang lazim dikatakan adalah keuzuran.
Pada perkembangan sekarang ini, pendapat tersebut mulai tergeser dengan suatu pengertian
bahwa masa tua merupakan suatu hal yang wajar dan tetap dapat menjalani sisa hidupnya dengan
tenang, aman, sejahtera dan berguna bagi lingkungannya. Secara global, bila ditinjau dari aspek
peradaban umat manusia, maka terdapat konsep transisi kependudukan yang oleh berbagai pakar,
termasuk para pakar gerontologi (Comfort 1964 dan Myers 1984) menggambarkan pertumbuhan
jumlah lansia akibat penurunan pada angka morbiditas (S. Tamher & Noorkasiani, 2011).
Berkenaan dengan hal tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, para profesional kesehatan, serta bekerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat
untuk mengurangi angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) lansia. Salah satu
wujud upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan lansia adalah dengan
disahkannya UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia (tambahan lembaran negara
Nomor 3796) sebagai pengganti UU No. 4 Tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang
Jompo (R. Siti Maryam, dkk., 2012).
Sehingga dirasa perlu adanya sumbangsih dari lapis masyarakat, khususnya penyusun
sebagai mahasiswa kesehatan untuk membantu upaya pemerintah dalam mensejahterakan lansia.
Salah satu upaya primer yang dapat dilakukan adalah menambah wawasan dan pemahaman
mengenai keperawatan pada usia lanjut atau gerontik. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai PROSES MENUA: TEORI BIOLOGIS.
B. Rumusan Masalah
1.2.1

Apa itu proses menua?


1

1.2.2

Apa saja mitos mitos berkaitan dengan lanjut usia?

1.2.3

Bagaimana proses menua menurut teori?

1.2.4

Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi proses menua?

C. Tujuan
1.3.1

Tujuan Umum
Secara umum makalah ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui dan memahami
proses menua dan teori biologis proses menua

1.3.2

Tujuan Khusus
Secara khusus, tujuan penyusunan makalah ini adalah
1. Megetahui dan memahami tentang proses menua.
2. Mengetahui dan memhami mitos mitos yang berkaitan dengan lanjut
usia.
3. Mengetahui dan memahami teori biologis dari proses menua.
4. Mengetahui dan memeahami faktor yang mempengaruhi proses menua.

D. Manfaat Penulisan
Dengan makalah ini pembaca dapat manambah wawasan dan pengetahuan serta dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai proses menua dan teori biologis proses
menua. Selain itu, makalah ini dapat dijadikan bahan referensi pembaca.

BAB II
ISI

A. Proses Menua (Aging Proses)


Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti

dan mempertahankan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
di derita (CONSTANTINIDES,1994).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut)

secara alamiah.

Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup .Proses menua setiap
individu pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya.
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian,
memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut
usia.
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak sesorang mencapai usia dewasa,
misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot ,susunan saraf dan jaringan lain
sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.
Sebenarnya tidak ada batas yang tegas pada usia berapa penampilan seseorang mulai
menurun, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapian puncak maupun saat
menurunnya. Hal ini juga sangat individu. Namun umumnya,fungsi fisiologis tubuh
mencapai puncaknya pada umur anatara 20 dan 30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi
alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit
demi sedikit sesuai bertambahanya umur.
Sampai saat ini banyak sekali teori yang menerangkan proses menua mulai dari
teori degeneratif yang didasari oleh habisnya daya cadangan vital, teori terjadinya atrofi,
yaitu : teori yang mengatakan bahwa proses menua adalah proses evolusi, dan teori
imunologik, yaitu : teori adanya produk sampah dari tubuh sendiri yang makin bertumpuk.
Tetapi seperti diketahui, lanjut usia akan selalu bergandengan dengan perubahan fisiologi dan
maupun psikologi .

B. Mitos Mitos Lanjut Usia dan Kenyataan


Menurut Sheiera Saul 1974
1. Mitos kedamaian dan ketenangan
Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih payahnya dimasa muda dan
dewasanya, badai dan berbagai goncangan kehidupan seakan akan sudah berhasil di
lewati.
Kenyataan : sering diitemui lansia stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit,depresi, kekhawatiran, paranoid,masalah psikotik.
2. Mitos konservatisme dan kemunduran
Pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya : konservatif,tidak kreatif,menolak
inovasi,berorientasi ke masa silam,merindukan masa lalu,kembali ke masa anak
anak,susah berubah,keras kepala dan cerewet.
Kenyataan : tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian.
3. Mitos berpenyakitan
Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh berbagai
penderitaan akibat berbagai macam penyaakit yang menyertai proses menua ( lanjut usia
merupakan masa berpenyakitan dan kemunduran.
Kenyataan :
- Memang proses penuaan disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh dan
metabolisme sehingga rawan terhadap penyakit.
- Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat dikontrol dan diobati.
4. Mitos Senilitas
Lanjut usia yang disebabkan dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan

oleh

kerusakan bagian otak (banyak yang tetap sehat dan segar). Banyak cara untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan daya ingat.
5. Mitos Tidak jatuh Cinta
Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah kepada lawan jenis tidak ad.
Kenyataan:
- Perasaan dan emosi setiap orang berubah sepanjang masa. Perasaan cinta tidak
berhenti hanya karena menjadi lajut usia.
6. Mitos Aseksualitas
Ada pandangan bahwa lanjut usia, hubungan seks itu menurun, minat, dorongan, gairah,
kebutuhan dan daya seks berkurang.
Kenyataan:
- Menunjukan bahwa kehidupan seks pada lanjut usia normal saja. Memang frekuensi
hubungan seksual menurun, sejalan dengan meningkatnya usia tetapi masih tetap
tinggi.
7. Mitos Ketidakproduktifan
Lanjut usia dipandang sebagai usia tidak produktif.
4

Kenyataan:
- Tidak demikian, banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan dan
produktifitas mental dan material.
C. Teori Teori Proses Menua
Sebenarnya secara individual
- Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda
- Masing masing lanjut usia mempunyai kebiasaan berbeda.
- Tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah proses menua.
Teori Teori Biologis
1. Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies spesies tertentu.
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul
molekul/ DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang
khas adalah mutasi dari sel sel kelamin. (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
2. Pemakaian dan Rusak kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel sel tubuh lelah
(terpaksa)
3. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh, yang disebut teori akumulasi dari
produk sisa. Sebagai contoh adanya pigmen lipofuchine di sel otot jantung dan sel
susunan saraf pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan mengganggu fungsi sel
itu sendiri.
4. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
5. Tidak ada perlindungan terhadap: radiasi, penyakit dan kekurangan gizi.
6. Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)
Di dalam proses metabolism tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan
tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi
lemah dan sakit.
7. Teori Immunologi Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory)
System imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam
tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
8. Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan
tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres
menyebabkan sel sel tubuh lelah terpakai.
9. Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok
atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan bahan organic seperti karbohidrat dan
protein. Radikal ini menyebabkan sel sel tidak dapat regenerasi.
10. Teori Rantai Silang
Sel sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya
jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kuranganya elastis, kekecauan dan hilangnya
pusing.
11. Teori Program
Kemampuyan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel sel
tersebut mati
Teori Kejiwaan Sosial
1. Aktivitas atau kegiatan ( Activity Theory )
a. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung.
Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang akif
dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b. Ukuran optimum ( pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dan lanjut usia.
c. Mempertahankan hubungan anatara system sosial dan individu agar tetap stabil dari
usia pertengahan ke lanjut usia.
2. Kepribadian berlanjut ( continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan
gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada
seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.
3. Teori pembebasan ( Disenggament Theory)
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran individu dengan
individu lainnya. Pada lanjut usia pertama diajukan oleh cumming dan henry 1961. Teori
ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,seseorang secara berangsur angsur
mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan
sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara
kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda ( Triple Loos ) ,
yakni :
- Kehilangan peran ( Loos of role )
- Hambatan kontak sosial ( Restraction of contacts and relationship)
- Berkurangnya komitmen ( Reduced commitmen to social mares and values)

D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketuaan


Meliputi :
Hereditas = keturunan /genetic
Nutrisi = makanan
Status kesehatan
Pengalaman hidup
Stres

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita
Menurut sheiera saul 1974 mitos mitos pada lanjut usia yaitu: mitos kedamaian dan
ketenangan , mitos konservatisme dan kemunduran, mitos berpenyakitan, mitos senilitas,
mitos aseksualitas dan mitos ketidakproduktifan.
Ada beberapa teori yang mendukung proses menua yaitu teori biologi dan kejiwaan
sosial, namun proses menua pada setiap individu itu berbeda. Beberapa faktor yang
mempengaruhi ketuaan yaitu keturunan, nutrisi, status kesehatan, pengalaman hidup dan
stres.
B. Saran
Proses menua adalah proses yang akan dialami oleh setiap orang sehingga kita sebagai
calon perawat harus mengetahui bagaimana proses menua itu guna melakukan praktik
perawatan gerontik sehingga nantinya perawat mengetahui situasi klien yang lanjut usia.

DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R. Siti, dkk. 2012. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Mujahidullah, Khalid. 2012. Keperawatan Gerontik: Merawat Lansia dengan Cinta dan
Kasih Sayang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
.
Nugroho,wahyudi.2000.Perawatan Usia Lanjut.jakarta;EGC
Tamher, S., dan Noorkasiani. 2011. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai