I. Latar Belakang
Semakin cepat serta singkatnya perjalanan lintas dunia untuk kepentingan
perdagangan, wisata, bisnis, dan transportasi barang, turut andil dalam penyebaran
penyakit-penyakit karantina. Dalam waktu singkat pula penyakit tersebut bisa
mengakibatkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public
Health Emergency of International Concern/PHEIC). International Health Regulation
(IHR) 2005 pada Annex 1B mengamanatkan agar di setiap pelintasan darat/laut/udara
negara-negara anggota diharapkan mampu mendeteksi dan melaporkan setiap kejadian
PHEIC kepada World Health Organization (WHO) untuk mencegah dan mengendalikan
penyebarannya. Pengendalian penyebaran penyakit/PHEIC lintas negara juga diharapkan
tanpa menimbulkan gangguan berarti bagi lalu lintas dan perdagangan internasional
melalui penerapan IHR 2005.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai instansi kesehatan yang berwenang
pada point of entry bertanggung jawab melaksanakan Tupoksi-nya sesuai Permenkes RI
No.356/Menkes/Per/IV/2008. Salah satunya melaksanakan pencegahan masuk dan
keluarnya penyakit karantina serta penyakit menular potensial wabah. Pengawasan
berkesinambungan dan sistematis terhadap alat angkut beserta muatannya diharapkan
mampu mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina/PHEIC antar wilayah/negara.
Surveilans terhadap lalu lintas kapal serta muatannya merupakan instrumen penting
untuk deteksi kejadian PHEIC di pelabuhan laut, juga sebagai upaya meningkatkan
kewaspadaan dini. Data-data yang didapatkan dalam surveilans kedatangan dan
keberangkatan kapal berserta kru perlu dianalisa untuk mendapatkan informasi berguna
bagi pembuat keputusan sebagai acuan membuat program-program pencegahan dan
pengendalian penyakit di pintu masuk wilayah/negara. Wilker Teluk Senimba merupakan
salah satu wilayah kerja di KKP Kelas I Batam, dengan lintas kapal kargo yang cukup
padat. Beradasarkan uraian diatas, berikut dipaparkan Laporan Analisa Data
Kedatangan/Keberangkatan Kapal dan Kru Kapal Kargo dalam Rangka Meningkatkan
Kewaspadaan Dini di Wilker Teluk Senimba KKP Kelas I Batam Tahun 2015.
II. Tujuan
Mendeskripsikan data kedatangan/keberangkatan kapal dan kru kapal kargo
Wilker Teluk Senimba Tahun 2015 dalam bentuk diagram agar didapatkan informasi
berupa kecendrungan frekuensi.
III.
Manfaat
Tersedianya data dan informasi objektif bagi pembuat kebijakan, sebagai dasar
pertimbangan dalam perencanaan program pengawasan PHEIC di pintu masuk
wilayah/negara.
Sebagai upaya kewaspadaan dini bagi petugas KKP Kelas I Batam, dan upaya
deteksi risiko PHEIC.
IV.
Analisa Situasi
Wilayah Kerja Teluk Senimba mengkoordinir dua wilayah pelabuhan, yaitu
29
100 91
K
a
p
a
l
43
37
80
60
38
41
68
30
44
dari DN
40
55
52
72
69
64
45
34
59
56
35
36
43
35
66
64
11
12
dari LN
20
0
1
10
Bulan
74
79
69
68
61
71
61
ke DN
23
66
49
20
0
1
74
70
6
Bulan
33
73
68
50
53 ke52
LN
62
10
54
11
71
44
12
1030
930
1000903
K
a
p
a
l
828
949
770
741
800
683 728
656
646
628
627 675
563 583
530
600
491
453 406
412
366
359
400
dari LN
ke
LN
238
200
0
1
10
11
12
Bulan
Frekuensi kedatangan kapal kargo dar LN tertinggi pada Bulan Januari dan terendah
di Bulan Juni 2015
Frekuensi keberangkatan kapal tertinggi adalah pada Bulan Februari dan terendah di
Bulan Juni 2015.
Frekuensi tertinggi kedatangan kru kapal kargo ada di Bulan November, terendah
Bulan Juli 2015. Sedangkan frekuensi tertinggi keberangkatan kapal pada Bulan
Februari, terendah di Bulan Juni 2015.
Untuk selanjutnya data-data frekuensi kedatangan/keberangkatan kapal kargo
tersebut sebaiknya diolah dengan aplikasi pengolah data untuk mendapatkan frekuensi
dalam bentuk persentase.
Demikian Laporan Analisa Data Kedatangan/Keberangkatan Kapal dan Kru Kapal
Kargo dalam Rangka Meningkatkan Kewaspadaan Dini ini dibuat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Kasi Pengendalian Karantina