Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Pemakaian polimer di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin lama semakin meningkat. Hampir semua materi yang digunakan manusia
berbahan dasar polimer, baik itu polimer alam maupun polimer buatan (sintetis).
Poliester (dalam hal ini polyester resin) adalah salah satu jenis polimer yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk cat, coating dan
sebagainya. Adapun polyester resin yang banyak dipakai selama ini adalah
polyester resin sintetis yang mempunyai sifat tahan lama dan sukar terdegradasi,
maka penelitian penelitian baru untuk memproduksi polyester resin yang lebih
ramah lingkungan sangat diperlukan.
Banyak upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan produk tersebut,
salah satunya yaitu dengan membuat poliester dari bahan alam. Pada penelitian
ini, bahan alam yang digunakan adalah shellac. Shellac adalah polimer alam yang
berasal dari sekresi kutu lak. Alasan pemilihan bahan ini karena shellac mudah
terdegradasi, mempunyai sifat adhesi yang baik dan sangat cocok sebagai pelapis.
Selain itu, bahan ini juga banyak tersedia di alam dan bersifat renewable.
Polyester resin diperoleh melalui proses poliesterifikasi, yaitu proses
pembuatan polimer dengan cara kondensasi yang menggabungkan dua jenis gugus
utama yaitu karboksil dan hidroksil. Jika molekul pereaksi mengandung jumlah

gugus yang sama meskipun jenisnya berbeda, maka akan terbentuk polimer rantai
linear. Akan tetapi, apabila jumlahnya berbeda, maka akan terbentuk rantai jaring.
Selain menggunakan shellac, penelitian ini juga menggunakan bahan baku
anhidrida ftalat. Hal ini berdasarkan pada pemikiran bahwa perpaduan dua
material akan memberikan sifat yang lebih baik pada hasilnya. Adapun alasan
penambahan anhidrida ftalat adalah untuk meningkatkan sifat mekanis bahan
misalnya sifat kekuatan tarik, kekerasan bahan dan daya serap terhadap air,
sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah pada aplikasi produknya yaitu
sebagai coating.
Penelitian ini lebih mengarah pada kinetika reaksi poliesterifikasi antara
shellac dan anhidrida ftalat. Kinetika reaksi akan dipelajari dengan menganalisis
sisa gugus COOH hasil proses poliesterifikasi antara shellac (komposisi utamanya
yaitu aleuritic acid dan jalaric acid) dengan anhidrida phtalat. Analisis gugus
diperlukan untuk mempertimbangkan model kinetika yang sesuai untuk proses
poliesterifikasi shellac-anhidrida ftalat, sehingga nantinya akan berguna dalam
proses pembuatan produk polyester resinnya.

I.2

Keaslian Penelitian
Penelitian tentang kinetika reaksi poliesterifikasi telah banyak dilakukan,
Akan tetapi, penelitian yang khusus membahas tentang kinetika poliesterifikasi
shellac

dan

anhidrida

ftalat

dengan

menggunakan

katalis

PTSA

(p-

TolueneSulfonic Acid) sejauh ini belum pernah penulis temukan. Hal inilah yang
mendorong penelitian ini dilakukan.

1.3

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi
awal mengenai proses pembuatan poliester shellac - anhidrida ftalat melalui
kinetika reaksinya. Kinetika reaksi diperlukan dalam perancangan peralatan,
terutama dalam hal perancangan reaktor, guna menghasilkan reaksi yang baik
pada skala keteknikan. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang manfaat produk poliester shellac - anhidrida ftalat.

I.4

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mempelajari kinetika reaksi poliesterifikasi antara shellac dengan anhidrida
ftalat. Variabel yang diteliti adalah suhu dan perbandingan mol reaktan
2. Mengetahui perubahan gugus fungsi dan sifat mekanik yang terjadi akibat
modifikasi pada poliester shellac.

Anda mungkin juga menyukai