Anda di halaman 1dari 5

Pengolahan DataMetode Geolistrik Konfigurasi Mise Ala Masse

Dalam Menentukan Interpretasi Penyebaran Litologi


Aryo Teguh Waseso
115.130.101
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pembangunan Nasional Veteran"
Yogyakarta
Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta
aryoteguhwaseso@gmail,com

INTISARI
Metoda Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika ekplorasi yang
memanfaatkan sifat kelistrikan batuan dengan adanya sifat kelistrikan batuan maka akan
didapatkan nilai resistivitas dan konduktivitas. Metoda Mise-ALa-Masse merupakan salah
satu metoda geolistrik yang dapat dipergunakan untuk memetakan variasi tahanan jenis
secara lateral. Metoda ini biasanya dipakai untuk mencari endapan gravel (kerakal), endapan
pasir, endapan bijih, tubuh mineral sulfida (ore body), dan penerapan lain di bidang
geoteknik, arkelogi.. Pengolahan Misse ala masse ini dilakukan di ruang NAS 3.6 UPN
Veteran Yogyakarta pada tanggal 11 November 2015. Interpretasi pada peta resistivitas
konfigurasi misse ala mase pada nilai resistivitas rendah yang dipengaruhi unsur logam
dengan bentuk bongkah batuan kristalin, nilai resistivitas sedang di interpretasikan sebagai
endapan alluvial dan batu pasir ukuran butir halus. Nilai resistivitas tinggi dapat di
interpretasikan sebagai soil yang memiliki rongga rongga yang terisi oleh udara.
Kata kunci: Metode Geolistrik, Misse ala masse, Litologi.
1. PENDAHULUAN
Metoda Geolistrik merupakan
salah satu metoda geofisika ekplorasi yang
memanfaatkan sifat kelistrikan batuan
dengan adanya sifat kelistrikan batuan
maka akan didapatkan nilai resistivitas
dan konduktivitas. Metode Geolistrik
memiliki beberapa konfigurasi sesuai
dengan fungsi dan target yang akan
dicapai, salah satu konfigurasi tersebut
ialah konfigurasi Mise ala Masse. Metoda
Mise-ALa-Masse merupakan salah satu
metoda
geolistrik
yang
dapat
dipergunakan untuk memetakan variasi

tahanan jenis secara lateral.


Metoda ini biasanya dipakai untuk
mencari endapan gravel (kerakal),
endapan pasir, endapan bijih, tubuh
mineral sulfida (ore body), dan penerapan
lain di bidang geoteknik, arkelogi.
Maksud dari praktikum ini agar dapat
memahami konsep dari konfigurasi Mise
ala Masse serta pengolahan data Mise ala
Masse. Tujuan dari praktikum ini agar
mendapatkan
nilai
Resistivitas,
penampang peta Resistivitas mise ala
masse.

2. DASAR TEORI
Metode geolistrik merupakan
metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik dalam bumi dan bagaimana
cara mendeteksinya dipermukaan bumi.
Dalam hal ini meliputi pengukuran
potensial,
arus,
dan
medan
elektromagnetik yang terjadi, baik secara
alamiah maupun akibat injeksi arus
kedalam bumi. Pada metode geolistrik
mempunyai beberapa macam jenis yaitu
reisistivitas (tahanan jenis), induced
polarization, self potential. Metode
geolistrik yang bersifat pasif dimana
energi yang dibutuhkan telah ada terlebih
dahulu secara alamiah sehingga tidak
diperlukan adanya injeksi/pemasukan arus
terlebih dahulu. Geolistrik jenis ini disebut
Self Potential (SP) kemudian metode
geolistrik yang bersifat aktif yaitu dimana
energi yang dibutuhkan ada, akibat
penginjeksian arus ke dalam bumi terlebih
dahulu oleh elektroda arus. Geolistrik
jenis ini ada dua metode, yaitu metode
Resistivitas (Resistivity) dan Polarisasi
Terimbas (Induced Polarization). Pada
Metode Resistivitas adalah metode
geolistrik
yang
digunakan
untuk
menyelidiki struktur bawah permukaan
berdasarkan perbedaan resistivitas batuan.
Dasar dari metode resistivitas adalah
hukum
ohm
yaitu
dengan
cara
mengalirkan arus kedalam bumi melalui
elektroda arus dan mengukur potensialnya
di permukaan bumi dengan menggunakan
elektroda potensial (Telford dkk, 1976).
Metode geolistrik mempunyai beberapa
(tahanan jenis), induced polarization, self
potential. Metode geolistrik yang bersifat
pasif dimana energi yang dibutuhkan telah

ada terlebih dahulu secara alamiah


sehingga
tidak diperlukan adanya
injeksi/pemasukan arus terlebih dahulu.
Geolistrik jenis ini disebut Self Potential
(SP) kemudian metode geolistrik yang
bersifat aktif yaitu dimana energi yang
dibutuhkan ada, akibat penginjeksian arus
ke dalam bumi terlebih dahulu oleh
elektroda arus. Geolistrik jenis ini ada dua
metode, yaitu metode Resistivitas
(Resistivity) dan Polarisasi Terimbas
(Induced Polarization). Pada Metode
Resistivitas adalah metode geolistrik yang
digunakan untuk menyelidiki struktur
bawah permukaan berdasarkan perbedaan
resistivitas batuan. Dasar dari metode
resistivitas adalah hukum ohm yaitu
dengan cara mengalirkan arus kedalam
bumi melalui elektroda arus dan
mengukur potensialnya di permukaan
bumi dengan menggunakan elektroda
potensial (Telford dkk, 1976).

Gambar 1. Tabel Resistivitas

Ilustrasi garis ekuipotensial


terjadi
akibat
injeksi
ditunjukkan pada dua titik arus
berlawanan di permukaan bumi
dilihat pada gambar 2.

yang
arus
yang
dapat

elektroda C2 dipasang kira-kira 2.5 km s/d


3.0 km dari titik C1. Dilakukan
penempatan elektroda C2 di tempat yang
jauh adalah untuk mengurangi kesalahan
yang disebabkan oleh pengaruh medan
kutub ganda.
3. METODOLOGI
Gambar 2. Pola Aliran dan Bidang
Ekuipotensial

Salah
satunya
adalah
dengan
menggunakan konfigurasi Mise A La
Masse.
Metoda
Mise-ALa-Masse
merupakan salah satu metoda geolistrik
yang
dapat
dipergunakan
untuk
memetakan variasi tahanan jenis secara
lateral. Metoda ini biasanya dipakai untuk
mencari endapan gravel (kerakal),
endapan pasir, endapan bijih, tubuh
mineral sulfida (ore body), dan penerapan
lain di bidang geoteknik, arkelogi. Tujuan
penggunaan metoda Mise-A-La-Masse
adalah untuk melakukan pemetaan variasi
hambatan jenis kearah lateral sehingga
dapat diketaui distribusi daerah prospek
geologi.

Elektroda
arus Mise
C1 A Ladipasang
Gambar
3. Konfigurasi
langsung menyentuh
Masse tubuh batuan yang
bersifa konduktor atau tubuh mineral
sulfida, dan elektroda C2 dipasang di
daerah yang lokasinya jauh dari daerah
lokasi penelitian. Gambar III.12 adalah
sketsa pemasangan elektroda arus pada
metoda Misse-A-La-Masse. Jika areal
survei dalam orde 1x1 km2 maka

Gambar 4. Diagram Pengolahan Data

Siapakan data sintetik yang


didapatkan dikelas.
Carilah nilai Vk, K, dan nilai Rho
Carilah kordinat x dan y pada
setiap titik.
Masukan nilai kordinat x,y dan
Rho kedalam software surfer.
Lakukan gridding data dengan
menggunakan metode triangulasi
Plot
data
tersebut
untuk
menghasilkan peta resistivitas
bawah permukaan
Plot new base map untuk
memunclkan keterangan line setiap
kelompok.

Lakukan interpretasi pada peta iso


potensial dengan melihat kontras
nilai potensial pada peta tersebut.

4. PEMBAHASAN

Pada gambar diatas merupakan peta


resistivitas konfigurasi mise ala masse
berdasarkan data pengolahan yang telah
dilah pada Software Excell dan Software
Surfer. Berdasarkan peta tersebut terdapat
persebaran
nilai
resistivitas
yang
bervariasi sehingga apabila dipisah sesuai
nilai resistivitas dapat dikelompokan
menjadi tiga pengelompokan, yaitu nilai
resistivitas rendah, sedang dan tinggi.
Pada nilai resistivitas rendah dikethui
memiliki nilai resisitivitas antara 0 40
m dengan kontras warna ungu hingga
hijau kebiruan dengan penyebaran pada
bagian barat sebelah bawah. Nilai
resistivitas sedang memiliki nilai antara 45
75 m dengan penyebaran dominasi
pada peta resistivitas konfigurasi misse ala
mase, sedangkan untuk nilai resistivitas
tinggi memiliki nilai resistivitas antara 80
110 m dengan penyebaran pada peta

bagian utara dan barat. Nilai resistivitas


tertinggi pada peta bernilai 112.6475 m
dan nilai resistivitas terendah ialah 0 m.
Interpretasi
pada
peta
resistivitas
konfigurasi misse ala mase pada nilai
resistivitas rendah yang dipengaruhi unsur
logam dengan kemampuan penghantar
listrik yang baik (konduktif) dengan
bentuk bongkah batuan kristalin dengan
dikelilingi endapan alluvial dan batu pasir
halus. Sedangkan pada nilai resistivitas
sedang di interpretasikan sebagai endapan
alluvial dan batu pasir ukuran butir halus.
Pada nilai resistivitas tinggi dapat di
interpretasikan sebagai soil yang memiliki
rongga rongga yang terisi oleh udara.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil
pada acara praktikum misse ala masse ini
adalah:
Nilai resistivitas tertinggi adalah
112.6475 m.
Nilai resistivitas terendah adalah 0
m.
Nilai
resistivitas rendah di
interpretasikan sebagai bongkah
batuan kristalin dengan komposisi
mineral logam konduktif.
Nilai resistivitas sedang dapat di
interpretasikan sebagai endapan
alluvial dan batupasit ukuran
butir halus.
Nilai resistivitas tinggi dapat di
interpretasikan sebagai soil yang
terisi oleh udara.
6. DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Geofisika Eksplorasi.
Buku
Panduan
Praktikum
Geolistrik,
Laboratorium
Geofisika Eksplorasi, Program
Studi Teknik Geofisika, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta. 2015.

Anda mungkin juga menyukai