DISUSUN OLEH
LUTHFI ANDRIAWAN
(134160053)
PAT - B
I.
TANAH PERTANIAN
Tanah dapat dipelajari dari dua segi yaitu edapologi yang mempelajari tanah sebagai
bagian dari alam yang ada di permukaan bumi sebagai alat produksi pertanian yang
berkaitan dengan ilmu agronomi, fisiologi, biokimia pertanian, dan sebagainya. Dan
pedologi yang memepelajari hubungan antara tanah dengan unsur-unsur, proses,
pengelompokkan, serta penyebaran tanah.
Dari segi pertanian, tanah didefinisikan sebagai lapisan atas kulit bumiyang terdiri
dari bahan-bahan padat, air, dan udara, serta jasad renik yang merupakan media tanam bagi
tumbuhan. Sebab itulah tanah merupakan unsur pokok penunjang kelangsungan pangan,
sandang, dan papan bagi kehidupan manusia.
Tanah memiliki lapisan-lapisan yang disebut horizon tanah yang selanjutnya setiap
lapisannya diberi kode dengan huruf O,A,B,C,dan D. Lapisan-lapisan tanah tersebut akan
Nampak apabila kita memotong tanah secara tegak. Lapisan pertama disebut serasah yang
terdiri dari lapisan tipis sisa-sisa tumbuhan. Yang kedua disebut topsoil yang merupakan
lapisan yang kaya bahan organic. Yang ketiga disebut subsoil yang terdiri dari butiran
halus, lapisan selanjutnya berisi batuan lapuk, dan yang terakhir disebut batuan induk
karena merupakan kumpulan batuan yang belum melapuk.
Lapisan B yang merupakan butir-butir halus bahan anorganik selanjutnya dibagi
dalam beberapa fraksi. Yakni fraksi liat, fraksi debu, fraksi pasir, dan fraksi kerirkil.
Bergantung pada jenis fraksi di atas tanah juga dibagi dalam 12 kategori tekstur yaitu liat,
liat berpasir, lempung, debu, debu berpasir, liat berdebu, lempung berpasir, pasir
berlempung, lempung liat berpasir, lempung berliat, lempung liat berdebu, dan liat berdebu.
Di dalam tanah juga memiliki banyak unsure yang mendukung bagi tumbuh
kembang tanaman. Seperti kelembaban. Derajat kemasaman atau pH, jasad renik mikro
seperti bakteri, fungi, dan protozoa yang membantu proses penguraian, dan juga jasad renik
makro seperti cacing dan insekta yang membantu menhancurkan bahan organic menjadi
bagian yang lebih kecil.
II.
sebagainya.
PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN TANAH
Produktivitas tanah adalah kemampuan tanah utuk menghasilkan produksi tanaman
tertentu dalam keadaan pengolahan tanah tertentu. Produktivitas tanah merupakan
perwujudan dari seluruh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil tanaman yang lebih
berdasar pada pertimbangan perekonomian.
Kesuburan tanah ialah kemampuan tanah untu mensuplai kebutuhan tanaman akan
unsure hara dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan tanaman untuk tumbuh sehingga
dapat berproduksi secara optimal. Pada pertengahan abad ke-19 Justus Von Liebelg
menemukan hukum baru bahwa kemampuan tanah menyediakan unsure hara tanaman
digambarkan seperti satu tong kayu berisi cairan. Tong kayu ini terdiri dari busur-busur
melengkung yang mana setiap busur menyusun dinding tong dilambangkan sebagai kadar
unsure hara tertentu yang ada dalam tanah (Hukum minimus Justus Von Liebelg).
Unsure hara utama yang penting di dalam tanah adala N, P, K yang mana masingmasing memiliki kadar dan jenis tertentu sesuai dengan kebutuhan tanaman. Unsur-unsur
lain yang juga dibutuhkan tanaman antara lain seperti Ca, Mg, S, Fe, Zn, Cu, dan lain
sebagainya. Namun dari semua unsure tersebut tidak semua ada lang sung di dalam tanah,
beberapa harus diproses terlebih dahulu baik dengan bantuan jasad renik yang ada dalam
tanah atau dengan bantuan manusia atau petani itu sendiri.
IV.
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pertanian modern memang meningktakan hasil prduksi, namu disamping itu
masalah yang ditimbulkan juga tidak sedikit. Yakni seperti, ketercemaran badan tanah, air
tanah, dan erosi. Yang dimaksud pertanian modern adalah sistem yang lebih menekankan
pada penggunaan bahan kimia sintetis. Cara pertanian berkelanjutan akan sangat
menguntungkan dalam jangka waktu lama serta tidak menimbulkan kerusakan seperti pada
pertanian modern.
Para ahli menyatakan bahwa pengelolaan berkelanjutan akan memperhatikan dan
memadukan teknologi yang mencakup empat pilar utama, yaitu melindungi lingkungan,
secara ekonomi sangat produktif dan layak, secara social diterima, dan mengurangi resiko.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanian berkelanjutan dapat mempertahankan
produktivitas untuk generasi mendatang.
V.
Maka dari hal-hal diatas dapat disimpulkan bahwa semakin berkualitas tanah maka
akan semakin lentur tanah tersebut dalam melawan gangguan, demikian pula dengan
ppenggunaan dan pengolahan lahan yang tepat dapat meningktakan kelenturan tanah.