UNIVERSITAS YARSI
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI
Hari / Tanggal Presentasi Kasus : Kamis / 7 Agustus 2014
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA SOEHARTO HEERDJAN
Tanda Tangan :
Nama Mahasiswa
NIM
Dokter Penguji
:
:
:
:
:
Riwayat perawatan
1.
2.
3.
4.
XX.XX.XX
Tn. M
dr. Asmarhadi, Sp.KJ
20 Juli 2014
Keluarga
STATUS PSIKIATRI
I.
IDENTITAS
Nama
Jnis Kelamin
Umur
Tempat / Tanggal Lahir
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
: Tn. M
: Laki-laki
: 45 tahun
: Jakarta, 10 Des 1968
1
Alamat
Agama
Bangsa/ Suku
Status Pernikahan
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Tanggal Masuk RSJSH
Riwayat Perawatan
1.
2.
3.
4.
Alloanamnesis
:
Dengan Tn. A ( Ponakan pasien, umur 25 tahun, pendidikan terakhir STM,
pekerjaannya karyawan swasta), pada tanggal 24 Juli 2014, pukul 12:00 WIB, melalui
telepon.
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
A. Keluhan Utama
Pasien sering berbicara sendiri, ketakutan dan gelisah sejak 1 minggu SMRS
B. Riwayat Gangguan sekarang
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mulai tampak sering berbicara
sendiri tanpa ada orang lain disekitarnya. Keluhan ini dirasakan sejak kematian ibunya.
Pasien mengatakan saat kematian ibu nya yang ke 100 hari pasien sering melihat sesosok
bayangan hitam besar yang menyerupai orang tua yang sedang solat dan juga bedoa.
Kejadian ini pasien alami selama 2 minggu. Bayangan itu terasa menganggu baginya,
sehingga jika pasien melihat sesosok bayangan hitam besar pasien akan ketakutan dan
cepat-cepat berdoa. Pasien mengatakan sesosok bayangan ini muncul setiap malam pada
saat waktu shalat isya. Akibatnya membuat pasien ketakutan dan juga merasa gelisah.
Pasien pun menjadi tidak mau bekerja lagi semenjak sakit.
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit pasien juga mengatakan suka
mengumpulkan barang-barang seperti kertas-kertas berupa brosur dan juga plastik-plastik
bungkus sisa makanan. Ini semua di kumpulkan sejak 1 bulan terakhir. Pasien mengatakan
bahwa ada suara-suara yang berasal dari dirinya yang menyuruhnya untuk mengumpulkan
barang-barang tersebut. Karena ini semua dia kumpulkan untuk di tukar kan dengan uang
kepada menteri luar negeri. Karna dia merasa barang-barang yang sudah dia kumpulkan ini
sangat berharga dan akan menghasilkan banyak uang, sehingga uang nya bisa dipakai
untuk jalan-jalan ke Singapore. Pasien juga mengatakan jika dirumah nya terdapat banyak
foto-foto Soekarno, karena pasien merasa kenal dan dekat dengan nya. Pasien merasa
Soekarno adalah teman nya yang bisa diajak berbicara kapan saja dengan nya. Pasien
merasa bangga dengan Soekarno karna bagi nya Soekarno hanya berijasah SD saja bisa
menjadi seorang Presiden.
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit keponakan pasien merasa pasien sering
berbicara sendiri. Jika ditanya berbicara dengan siapa pasien tidak mau menjawab.
Gejalanya ini suka kambuh-kambuhan. Keluhan ini muncul kembali sejak ibu pasien
meninggal. Sehingga keluarga pasien merasa tidak nyaman dengan sikap pasien. Saat
dirumah pasien pun tidak banyak berbicara dengan keluarga terkadang pasien tampak
gelisah atau hanya bediam diri sambil menonton televisi di ruang tamu.
Pasien juga mengatakan bahwa tetangga dan orang-orang disekitarnya seperti
membicarakan dia, dan juga menyindirnya. Sehingga hubungan pasiem dengan tentangga
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
sekitar kurang baik. Akibat sakit yang diderita nya ini sehingga menganggu keluarga dan
orang disekitarnya terutama pasien.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatrik
Tahun 1999 pasien sempat dibawa ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi karena pasien
suka bengong-bengong dan mengacau orang didekatnya. Pasien mendengar suara-suara
yang tidak jelas dari mana asalnya, dan suara itu sangat menganggu dirinya. Pasien lalu
dirawat selama 1 bulan di RSJMM dan mendapatkan pengobatan, tapi keluarga dan pasien
lupa dengan nama obatnya. Pasien dibolehkan pulang karena sudah mengalami perbaikan
(pasien tidak bengong-bengon dan mengacau lagi). Tetapi karena tidak kontrol dan minum
obat dengan teratur pada tahun 2001 pasien masuk kembali ke RSJMM, dan di rawat
selama 2 minggu.
Tahun 2005, pasien sempat dibawa ke panti di Sukabumi untuk pengobatan
alternatif karena pasien mulai berbicara sendiri dan kembali mendengar suara-suara. Pasien
mengatakan orang-orang disekitarnya sering membicarakan dia. Pasien juga mulai tampak
gelisah dimana sering mundar-mandir didalama rumah. Saat di Sukabumi pasien mendapati
pengobatan berupa, pertama hanya didoakan dan disuru zikir saja, yang kedua di pasien di
pijat-pijat, dan yang ketiga pasien disuruh minum obat yang ukurannya besar-besar. Pasien
dan keluarga tidak tahu obat apa yang diberikan. Setelah membawa ke pengobatan
alternatif, keluarga pasien kapok karena perawatan tidak membuahkan hasil yang baik
sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJSH.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien pernah berobat di rumah sakit tapi tidak dirawat. Pasien terkena sakit
kuning yang membuat pasien mengantuk yang berlebihan. Tidak ada gejala sisa yang
terlihat dan dikeluhkan. Pasien tidak pernah menderita sakit berat, keganasan ataupun
dioperasi. Riwayat kejang, dan epilepsi disangkal.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien merokok sejak SMP, sehari mgnehabiskan 2-3 batang. Menurut pasien dia
sudah kecanduan rokok, tetapi ada niatan untuk berhenti merokok. Pasien mengatakan
bahwa dengan merokok dia menjadi lebih tenang dan pikirannya menjadi lebih jernih.
Pasien juga sering minum minuman beralkohol, dimulai sejak SMP dan terakhir
mengkonsumsi alkohol sekitar 5 tahun SMRS. Pasien tidak pernah memakai obat-obatan
terlarang seperti narkoba, ganja, putau ataupun ekstasi, karna pasien tau, kalo itu tidak baik
untuk kesehatan nya.
45th
31th
32th
1999
2001
1999
2005
2001
2014 Waktu
2005
2014
Keluhan:
Keluhan:
Keluhan:
Keluhan:
Pasien bengong-
Pasien marah-marah
Pasien berbicara
kepada orang
mengamuk, bengong-
gelisah
disekitarnya.
mulai merancau.
Gejala:
Halusinasi auditorik (+)
Diagnosis:
Skizofrenia paranoid
Tatalaksana:
Keluarga tidak hafal
Pasien dirawat selama 1
Halusinasi auditorik
orang sekitarnya
(+)
Gejala:
Diagnosis:
Skizofrenia Paranoid
Tatalaksana :
Diagnosis:
Skizofrenia Paranoid
Tatalaksana:
Pasien berobat di
alternatif
Kes:CM, T:130/76,
N:97, S:36,7, P:19.
Halusinasi visual (+)
Halusinasi auditorik
Gejala:
Gejala:
Diagnosis:
Skizofrenia paranoid
Tatalaksana:
Lodomer 1 amp,
Diazepam 1amp,
Risperidone 2x2mg,
THP 2x2mg,
Merlopam 1x2mg
iii.
iv.
Masa Dewasa
Pergaulan pasien masih cukup baik, tetapi pasien sering kali terlibat konflik dan
perkelahian di tempat kerja. Emosi pasien sering kali sulit dikontrol.
3. Riwayat Pendidikan
SD(6-12 tahun):
Pasien SD di Kebagusan Pasar Minggu . Prestasi akademik pasien cukup baik dan tidak
ada masalah dengan teman- teman ataupun staf pengajar. Selalu naik kelas, dan tidak
pernah berhenti ataupun pindah sekolah.
SMP(12-15 tahun):
Pasien SMP di Lenteng Agung Jakarta. Prestasi akademik pasien memburuk karena
pasien mulai mengenal rokok dan juga minuman alcohol. Pasien hampir tidak naik
kelas (dari kelas 2 ke kelas 3)
SMA/ STM(15-18 tahun):
Pasien tidak melanjutkan ke SMA, karena orang tua pasien tidak memiliki biaya untuk
sekolah. Sehingga saat seusia itu pasien membantu orang tua dengan mengurus ternak
yang ada dirumahnya yaitu member makan kambing. Sambil mencari pekerjaan.
4. Riwayat Pekerjaan
- Tahun 2004, pasien bekerja sebagai kuli bangunan selama 4 bulan, karena pekerjaan
-
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam, dahulu pasien merupakan orang yang taat dalam beragama,
tetapi setelah mulai sakit dan dirawat, hingga sekarang, pasien menjadi kurang taat
beribadah.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien sudah menikah selama 14 tahun serta memiliki 2 anak perempuan yang masih
bersekolah yaitu kelas SMP dan SD. Namun 7 tahun yang lalu pasien mengalami
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
perceraian dengan istrinya. Menurut keluarga dekat pasien, pasien diceraikan oleh
istrinya akibat pasien memiliki sikap yang keras kepada istrinya, pasien pun juga sering
berbicara sendiri, sehingga istri pasien merasa tidak nyaman dengan sikap yang
diberikan oleh pasien. Pasien juga hanya bekerja sebagai penjual minuman, sehingga
uang nya tidak cukup untuk membiayai kehidupan keluarganya. Akibat perceraian ini
membuat pasien semakin tertekan sehingga pasien semakin sering bersikap berbicara
sendiri, gelisah dan juga marah-marah sehingga pasien sempat mendapat pengobatan
alternatif di Sukabumi.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang berat, tidak pernah berurusan
dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah terlibat dalam proses peradilan yang
terkait dengan hukum.
F. Riwayat Keluarga
Ny. M
Tn S
Keterangan :
: Meninggal
: Bercerai
: Hubungan Keluarga
: Laki-laki
: Pasien
: Perempuan
: Mental illnes
Pasien merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara. Ayah pasien Tn.S sudah meninggal
karena sakit-sakitan. Pendidikan terakhir Tn.S adalah SD, beliau tidak bekerja karena
memiliki penyakit yang sama seperti yang diderita dengan pasien. Sedangkan Ibu kandung
pasien Ny.M meninggal pada usia 80 tahun, beliau meninggal karena usia nya yang sudah
tua. Semenjak masih hidup beliau bekerja sebagai penjual makanan seperti lontong dan
juga bakwan di rumahnya. Pasien merupakan anak ke tiga dari 4 bersaudara. Pasien
sekarang tinggal bersama adik laki-lakinya, karena sudah tua sehingga pasien dirawat oleh
ponakan nya yang bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah dealer motor. Mereka hidup
dalam satu rumah yang berisikan 5 anggota keluarga yang terdiri dari, adik laki-laki pasien
beserta istri, ke dua ponakan pasien dan juga pasien. Biaya hidup dan pengobatan pasien
ditanggung oleh ponakan pasien hingga saat ini.
G. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien tinggal dirumah keponakan pasien, akibat tidak memiliki rumah lagi. Pasien
mengatakan dahulu pasien pernah berdagang menjual minuman di Kebun Binatang
Ragunan. Tetapi setelah sakit pasien tidak berkerja dan hanya berdiam diri saja dirumah.
Sehingga kebutuhan sehari-hari pasien ditanggung oleh keponakan pasien. Pasien tinggal
dirumah keponakannya yang juga merupakan rumah warisan dari ibu pasien yang sudah
meninggal. Luas tempat tinggal yang cukup luas. Berisikan 3 kamar tidur dan 1 kamar
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
10
mandi. Lantai rumah dari keramik, jenis dindingnya tembok semen, fasilitas sumber air
minum dan tempat buang air besar adalah milik sendiri. Pasien tinggal berlima, bersama
adik laki-laki, istri adik laki-laki dan kedua keponakannya. Hubungan dan interaksi antara
pasien dengan keluarga serumah, dan sebaliknya pada saat sebelum sakit cukup baik,
walaupun agak kurang dekat dan pasien relatif pendiam dan tidak banyak bercerita perihal
masalah pribadinya (pergaulan dan percintaannya). Setelah pasien mulai mengalami
gangguan jiwa, hubungan pasien dengan keluarganya makin merenggang dikarenakan
pasien lebih suka menyediri dan berbicara sendiri. Pasien menyayangi keluarganya yang
tinggal bersamanya. Sikap keluarga terhadap kondisi psikososial pasien cukup suportif,
walau kadang masih menjaga jarak karena takut. Tetangga dan masyarakat sekitar sering
merasa terganggu dan mengeluh perihal perilaku pasien, terutama bila pasien sedang
kambuh. Kesan kondisi sosial ekonomi keluarga adalah menengah kebawah, dan
pengobatan pasien dibantu dengan BPJS.
H. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menilai dan tidak menyadari dirinya sakit, terutama jiwanya dan pikirannya, tetapi
pasien tau sedang dirawat di RSJSH. Persepsi lingkungan terhadap dirinya bahwa dia
dianggap stress dan sakit jiwa.
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 130/70 mmHg
Nadi
: 97x/ menit
Suhu
: 36,7 oC
Pernafasan
: 19x/ menit
11
1. Penampilan Umum
Pasien seorang laki-laki, berusia 45 tahun, berpenampilan fisik sesuai usiannya,
postur tubuh bungkuk dengan tinggi badan pendek, berkulit kecoklatan, berambut
hitam keputihan pendek, lurus, pada saat wawancara pasien mengenakan baju kaos
berwarna coklat bertuliskan Perkutut, dengan lambang Rumah Sakit disebelah dada
kirinya, dengan celana pendek berwarna coklat tua, serta beralas kaki sandal jepit
berwarna putih kuning. Kebersihan dan kerapihan diri cukup. Pasien tampak tenang
dan cukup kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Tidak
tampak perilaku agitasi, hostilitas dan impulsifitas.
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum Wawancara
: Compos Mentis
: Pasien sedang duduk, memandangi pemandangan
dari lorong teras depan ruangan visit dokter bangsal
Selama Wawancara
perkutut.
: Pasien duduk dengan tenang didepan pemeriksa,
merespon semua pertanyaan dengan baik dan
menjawab pertanyaan, tanpa adanya perubahan
Sesudah Wawancara
: Kooperatif, wajar,
semua
pertanyaan
lancar,
yang
pasien
diajukan
12
: Euthym
: Luas
: Serasi
C. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi
3. Kecerdasan
: Cukup baik,
13
d. Situasi
menyebutkan peribahasa )
c. Segera
: Baik (Pasien dapat
menyebutkan urutan-urutan aktivitas dari pagi, dan
mengingat nama dokter muda).
8. Pikiran Abstrak
: Baik (dapat
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas
b. Kontinuitas
c. Hendaya Berbahasa
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
b. Waham
c. Obsesi
d. Fobia
: Cukup
: inkooheren
: Tidak ada
: Tidak ada
: Waham kebesaran (pasien yakin kenal dan
dekat dengan Soekarno )
: Tidak ada
: Tidak ada
e. Waham Rujukan
: (+), pasien
mengatakan orang-orang disekelilingnya
f. Waham Pengaruh
F. Pengendalian Impuls
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
14
G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial
: Baik (pasien
H. Tilikan
: Derajat 1
I. Reliabilitas
Tanda Vital
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
: 130/70 mmHg
: 97x/ menit
: 36,7 oC
: 19x/ menit
TB/BB
BMI
Kulit
: 165cm / 65kg
: 23,8
: Kecoklatan, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban
Kepala
Mata
Hidung
oedem -/-.
: Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-),
Telinga
Mulut
sekret -/-.
: Normotia, membran timpani intak, nyeri tarik -/-.
: Bibir merah kecoklatan, agak kering, sianosis (-), sariawan (-),
Lidah
15
Gigi geligi
Uvula
Tonsil
Tenggorokan
Leher
: Baik
: Letak di tengah, hiperemis (-)
:T1/T1, tidak hiperemis
:Faring tidak hiperemis
:KGB supra klavikular tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak
teraba membesar, trakea letak normal
Thorax
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
suprasternal (-)
: Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
: Sonor di semua lapangan paru
: Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
Genitalia
deformitas (-).
: Tidak diperiksa
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII)
2. Tanda rangsang meningeal
3. Refleks fisiologis
4. Refleks patologis
5. Motorik
6. Sensorik
7. Fungsi luhur
8. Gangguan khusus
: Baik
: Tidak ada
: (+) normal
: Tidak ada
: Baik
: Baik
: Baik
: Tidak ada
16
9. Gejala EPS
akatisia
(-),
bradikinesia
(-),
V. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 23 Juli 2014
Tanggal
Pemeriksaa
Nama Test
n
23-7-2014
Hasil
Flag Unit
Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap:
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Lekosit
Eritrosit
LED
Basofil
12,6
g/dL
11,3-16,0
41
33-48
245
ribu/uL
130-450
13,2
ribu mm3
4-10
5,5
juta/mm3
42
mm/1 jam
Hitung Jenis:
0
%
17
3,6-5,3
<15
0-1
Eosinofil
Batang
Segmen
Limposit
Monosit
GDS
SGOT
SGPT
1-3
1
%
83
%
9
%
2
%
KIMIA DARAH
128
mg/dL
15
U/L
11
U/L
URINE
Warna
(-)
Kejernihan
(-)
pH
(-)
BJ
(-)
Protein
(-)
Reduksi
(-)
Billirubin
(-)
Urobilin
(-)
Urobilinogen
(-)
Keton
(-)
Eritrosit
(-)
Leukosit
(-)
Epitel
(-)
Bakteri
(-)
Kristal
(-)
Trichomonas
(-)
18
2-6
50-70
20-40
2-8
<180
<32
<31
(-)
Jamur
UREUM
KREATININ
35
1,0
KIMIA DARAH
15-45
0,7-1,2
mg/dl
mg/dl
19
kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Tidak tampak perilaku
agitasi, hostilitas dan impulsifitas.
Pasien datang ke RSJSH pada tanggal 20 Juli 2014, diantar oleh keluarganya
karena pasien sering berbicara sendiri, ketakutan dan gelisah sejak 1 minggu SMRS.
Keluhan mulai sering muncul setelah kematian ibunya yang ke 100 hari. Pasien juga
mengatakan sering melihat sesosok bayangan hitam besar yang muncul setiap waktu solat
isya. Banyangan itu sudah menganggu pasien selama 2 minggu sehingga membuat pasien
ketakutan dan gelisah. Pasien juga mendengan pada dirinya ada
suara-suara yang
20
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian
Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
dengan adanya :
- Waham
- Halusinasi
- Perilaku terdisorganisasi
21
22
XI. Penatalaksanaan
1. Psikofarmaka
Risperidon 2x2 mg.
Risperidon adalah salah satu first-line treatment pada pasien dengan skizofrenia.
Risperidon merupakan obat anti psikotik generasi 2, yang bekerja pada reseptor
D2, 5HT2A, dengan efek samping yang relatif lebih rendah daripada obat
antipsikotik generasi pertama. Dosis optimal sebagai dosis terapi adalah 2-4mg
per hari, dan pada pasien ini di berikan 2x2mg = 4mg per hari.
2. Psikoterapi
Psikoterapi suportif dengan dukungan keluarga kepada pasien
Psikoterapi kognitif dengan membantu mengembalikan fungsi kognitif yang
rasional sehingga pasien dapat membedakan nilai-nilai moral etika yang baik dan
buruk
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan memberikan
3. Rehabilitasi
Melibatkan pasien dalam kegiatan di RSJSH seperti kegiatan terapi kelompok.
Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami keadaan
4. Edukasi
Pasien
Menginggatkan pada pasien untuk rajin kontrol dan minum obat secara teratur
Menginggatkan pada pasien untuk lebih mengisi waktu kosong dengan
melakukan kegiatan yang lebih positif seperti membantu pekerjaan rumah,
Keluarga
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
23
5. Diskusi
Pentinga nya dukungan keluarga pada pasien ini merupakan salah satu terapi yang sangat
efektif, karena selain terapi farmakologis terapi non farmakologis pun sangat berperan
penting dalam proses penyembuhan pasien. Pada pasien ini terdapat permasalahan
mengenai kurangnya dukungan dan komunikasi antar pasien dan keluarga. Sehingga
pasien membutukan terapi yang melibatkan peran keluarga, dimana keluarga berperan
penting dalam memberikan motivasi-motivasi yang positif yang dapat membangun rasa
kepercayaan diri, keterbukaan pasien kepada keluarga dan juga rasa bertanggung jawab
terhadap dirinya dalam merawat diri. Keluarga juga ikut andil untuk menginggatkan
pasien selalu kontrol dan minum obat dengan teratur. Keluarga pun dapat membantu
pasien dengan mengali potensi-potensi yang ada dalam diri pasien. Sehingga pasien dapat
disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat.
6. Cuplikan Wawancara
D : Dokter Muda
P : Pasien (Tn.M)
D : Selamat siang bapak ?
P : Siang ..
D : kenalin pak aku Puput dokter muda, boleh tau nama, umur dan alamat bapak ?
P : mahdali, 45 tahun, alamat saya di dekat ragunan pasar minggu
P : suku bapak apa ?
D : betawi
D : tadi pagi bapak udah ngapain aja pak ?
P : tadi saya berdoa, nonton tv trus habis makan snack, mau ??
D : oh engga pak, makasih banyak.
Aku boleh ngobrol-ngobrol sebentar ga sama bapak, buat melihat perkembangan
bagaimana sekarang ? kerahasian informasi tentang bapak akan saya jamin pak, kita
duduk disana yuk
P: boleh
D: Bapak disini udah dari kapan ?
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
24
25
26
P : ini kertas nya berharga, barang-barang penting, di rumah saya juga banyak foto-foto
Soekarno, mau ? mau ? nt saya ambilin di rumah
D : ini buat apa pak di simpen ?
P : mau saya tukerin di jual jadi uang
D : mau di tuker sama siapa ?
P : sama menteri luar negeri, pasti dapet uang banyak
D : emang klo dapet uang banyak mau diapain pak ?
P : mau buat jalan-jalan
D : emang bapak mau jalan-jalan kemana ?
P : ke Singapore ke luar negeri
D : siapa yang nyuruh buat ngumpulin ini pak ?
P : ga tau, ada suara-suara aja yang nyuruh saya buat nyimpen sama ngumpulin, kayak
perasaan saya yang bilang klo itu bisa dijadiin uang banyak
P : udah dari kapan bapak ngumpulin kayak gini pak ?
D : 1 bulan
P : bapak punya hobi apa?
D : dengerin musik, badminton
P : punya cita-cita jadi apa pak ?
D : hehee, engga saya SMP ga ada cita-cita, mau kerja aja
P : klo nanti bapak udah boleh pulang bapak mau ngapain ?
D : saya mau kerja jual minuman lagi di ragunan, dokter ga ke ragunan ?
P : ohh engga kok paak
Kalo bapak mau jualan lagi, berarti bapak harus sehat yaa, jangan lupa kontrol ke
rumah sakit, minum obatnya yang rajin, jangan suka ngomong sendiri lagi yaa
D : sekarang bapak masih ngeliat bayangan sma suara-suara ga ?
P : engga
D : baik pa dari hasil wawancara yang kita lakukan tadi, saya liat perkembangan bapak
sudah ada kemajuan yang cukup baik, awal nya bapak suka berbicara sendiri, melihat
bayangan-bayangan dan mendengar suara-suara, tapi sekarang bapak sudah tidak
merasakan itu lagi, bahkan sekarang bapak tampak lebih baikan keadaanyan, berbicara
bapak juga sudah mulai nyambung, dipertahan kan ya paa, jangan banyak pikiran lagi,
obat nya diminum dengan teratur, istrahat yang cukup dan makan yang teratur yaaa,
bapak juga harus mulai berani buat ngobrol sama temen-temen disini ya paa, biyar bapak
ga bengong-bengong lagi. Kesembuhan bapak ini bergantung sama kemauan bapak. Kalo
bapak mau sembuh pasti bakal cepet sembuh. Pak, wawancara kita hari ini cukup yaaa,
mungkin ada yang ingin bapak tanyakan ke saya ?
P : engga dok, makasih dok
D : sama-sama pak, makasih juga buat waktu nya ya paakk, selamat siang
P : selamat siang
Status Ujian Psikiatri
Puput Indah Pratiwi (1102009224)
27
28