Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang
sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak
dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tumbuh-Kembang anak berlangsung
secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi
sampai dewasa.
Pertumbuhan memiliki pengertian perubahan ukuran fisik dari waktu ke
waktu. Ukuran fisik tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi dimensi,
proposi maupun komposisinya yang lebih dikenal dengan sebutan antropometri. Oleh
karena pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan mengikuti
perjalanan waktu maka pertumbuhan pada manusia dapat diartikan pula sebagai
perubahan antropometri dari waktu ke waktu.
Perkembangan adalah perubahan kemampuan motorik (kasar maupun halus),
perilaku dan mental seorang anak. Perkembangan tidak dapat diukur secara
kuantitatif seperti halnya dengan pertumbuhan. Perkembangan dinilai secara
kualitatif.

B.

Tujuan
Mahasiswa

mampu

menerapkan

asuhan

kebidanan

bayi

sehat

dengan

pendokumentasian SOAP dengan benar.


C.

Manfaat

1. Untuk mengaplikasikan dan memperdalam ilmu yang telah diperoleh pada


akademi kebidanan ini.
2. Memberikan kesempatan

kepada

penulis

untuk

menerapkan

ilmu

pengetahuan yang diperoleh dari institusi yang berkaitan dengan manajeman


kebidanan khususnya dengan dokumentasi SOAP.
3. Diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang dapat
menambah wawasan khususnya mengenai Asuhan Kebidanan.

BAB II
PEMBAHASAN BALITA SEHAT

A. TUMBUH KEMBANG ANAK


I.

Anak
1. Anak memiiki suatau cirri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sehinga
anak berbeda dari orang dewasa.
2. Anak tidak bisa diidentifikasi dengan orang dewasa dalam bentuk kecil
3. Anak memiliki UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002.
4. Dalam UU Perlindungan anak Pasal 4 disebutkan bahwa setiapa anak berhak
untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar.

II.

Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran tubuh yang meliputi BB, TB< LK,
LD, dan lain-lain, ataubertambahnya jumlah dan ukuran sel pada semua
sisitem organ tubuh.
1. Potensi tinggi badan (genetic) pada usia 18 tahun
a. TBL rata-rata : 48 50 cm
Perkiraan TB mulai usia 1 tahun sebagai Perkiraan Penambahan TB 0-1
berikut :

tahun :

a.

1 tahun 1,5 x TBL

b.

4 tahun 2 x TBL

c.

6 tahun 1,5 x TB setahun

d.

14 tahun 3 x TB L

e.

Dewasa 3,5 x TBL (2x TB 2


tahun)

TW I bertambah 10 cm
TW I bertambah 6 cm
TW I bertambah 5 cm
TW I bertambah 4 cm

Pengukuran tinggi badan untuk anak yang sudah bisa


berdiri dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa
(microtoise) yang memiliki ketelitian 0,1 cm. sedangkan
pada anak yang belum bisa berdiri digunakan alat

pengukur panjang badan dengan posisi anak berbaring di


tempat datar. Pengukuran tinggi badan maupun panjang
badan dapat dilakukan dengan menggunakan pita ukur.
Cara mengukur panjang badan usia 0-24 bulan yaitu:
(1) alat pengukur diletakkan di atas meja atau tempat
yang datar,
(2) bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur,
(3) bagian bawah alat pengukur sebelah kaki digeser
sehingga tepat menyinggung telapak kaki bayi dan
skala pada sisi alat ukur dapat dibaca.
Rumusan berat badan 7-2n kg ( n = tahun ) berat
badan umur 1 tahun adalah 3x berat badan lahir, 2,5
tahun adalah 4x berat badan lahir, dan 6 tahun adalah 2x
berat badan umur 1 tahun (Wahidayat,2003).
2. Berat badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan
gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan merupakan
pengukuran yang terpenting pada bayi baru lahir. Dan hal ini digunakan untuk
menentukan apakah bayi termasuk normal atau tidak (Supariasa,et all, 2001).
Berat badan dipengaruhi oleh beberapa hal berikut
a. Genetik (keturunan)
b. Asupan nutrisi (makan, minum dan kudapan)
c. Penyerapan dan pengeluaran usus
d. Aktivitas fisik
e. Metabolisme tubuh dan hormon
f. Penyakit kronik seperti jantung, ISK dan TBC.
g. Kadar air dan lemak tubuh

3. Lingkar kepala

Lingkar kepala dipakai untuk mengetahui volume intrakranial dan


dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila kepala tumbuh tidak
normal maka kepala akan mengecil dan menunjukkan retardasi mental
sebaliknya bila kepala membesar kemungkinan ada penyumbatan aliran
serebrospinal seperti pada hidrosefalus yang akan meningkatkan volume
kepala.
Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiberglass) dengan
lebar kurang dari 1 cm, fleksibel dan tidak mudah patah pengukuran
sebaiknya mendekati 1 desimal. Caranya dengan melingkarkan pita pada
kepala.
Lingkar kepala bayi normal adalah 33-35 cm,tahun pertama naik
10cm, kenaikan semakin lama semakin sedikit, usia 5 tahun kenaikan hanya
0,5 cm, setiap tahun sampai ukuran dewas dicapai (Wahidayat,2003)
4. Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran ini mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan
otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan
berat badan
Pada anak umur 1-5 tahun, LILA saja sudah dapat menunjukan status
gizi. Alat yang digunakan adalah pita ukur yang terbuat dari fiberglass, atau
jenis kertas tertentu berlapis plastik. Pengukuran dilakukan pada lengan yang
tidak aktif pada pertengahan bahu dan siku. Pada orang normal (tidak kidal)
dilakukan pada tangan kiri, sedangkan pada anak yang kidal dilakukan
pengukuran pada lengan kanan.

III.

Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem
organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi sistem
organ tubuh.
1. Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan seorang anak
a. Keturunan (genetik), terutama orang tua, ayah, ibu, nenek, dan kakek.
Lingkungan (fisiko-bio-psiko-sosial) yang terdiri atas beberapa hal
berikut :
1) Nutrisi/gizi
2) Paparan toksin/ zat kimia/ radiasi
3) Infeksi janin pascanatal
4) Kebersihan dan sanitasi

5) Ssial ekonmi
6) Obat-obatan
7) Lingkungan pengasuhan
8) Pemberian stimulasi atau rangsangan
9) Kualitas pengasuh
10) Teman serta sekolah
2. Kebutuhan anak
a. Kebutuhan fisik dan biomedis
Nutrisi yang adekuat dan seimbang atau gizi seimbang (4 sehat 5
sempurna) yang dibutuhkan bayi adalah Asi eksklusif, MP ASI, dan
makanan anak. Pemberian makan pada anak selain untuk mencukupi
kebutuhan fisiknya, juga untuk mendidik kebiasaan anak.
b. Nutrien yang penting
1) Zat pembangun terdiri atas protein hewani dan nabati. Protein
mengandung asam amino essensial antara lain lisin, leusin, isoleusin,
metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin dan histidin. Zat ini
berfungsi untuk mengganti jarinagan yang rusak.
2) Zat sumber tenaga atau energi
3) Zat penunjang membran sel yang bersumber dari lemak (susu, keju,
kuning telur dan lain-lain). Lemak merupakan sumber energi utama
bagi bayi,. Palatibilitas adalah kemampuan untuk merasakan atau
mencicipi kelezatan makanan yang biasanya terdapat pada asam emak
essenssial.
4) Za pelindung yang terdiri atas vitamin danmineral. Vitamin yang larut
dalam lemak (A,D,E,K).
5) Air memiliki porsi terbesar dalam tubuh
6) Nutrisi yang dibutuhkan otak, seperti glukosa, vitamin, mineral, dan
zat gizi esensial.
3. Periode kritis
a. Jika bayi lahir dengan lingkar kepala 75% orang dewasa.
b. Perkembangan lingkar kepala di dua tahun pertama adalah sebagai berikut
1) 6 bulan pertama : 1 cm/bulan
2) 6 bulan kedua : 0,5 cm/bulan
3) 12 bulan kedua : 2 cm/bulan
c. Usia 18 tahun
1) Lingkar kepala anak perempuan: 52-57,5 cm
2) Lingkar kepala anak laki-laki: 52-59 cm
4. Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang optimal
Tumbuh kembang optimal dipengaruhi oleh beberapa hal berikut.
a. Adanya kesulitan makan
1) Nafsu makan dipengaruhi oleh:
a) Penyakit seperti penyakit sistemik, mulut, gigi, gusi,
tenggorokkan, usus, dan lain-lain.
b) Perhatian pada mainan/ bermain dengan emosi.
2) Makanan yang meliputi bentuk, warna, bau, dan ras,
3) Kudapan yang terlalu banayk

4) Cnth dari orang tua, saudara, dan teman mengenai kebiasaan


makan yang kurang baik.
5) Perilaku pengasuh yang memaksa
b. Suplemen, yang bergantung pada kebutuhan anak, masukkan tiap
anak,masalah tiap anak, dan tumbuh kembangnya.
c. Sandang (pakaian)
1) Berikan pakaian yang sesuai usia anak
2) Perhatian jenis bahan pakaiannya
d. Perawatan kesehatan dasar yang melputi imunisasi, pengobatan dini
secara tepat, sera mencegah keacacatan.
e. Perhatiakan kelayakan dan kebersiahan tenpat tinggal anak yang meliputi
adekuatnya ventilasi dan pencahayaan.
f. Kebutuhan tempat tinggal minimal 7 m/orang
g. Kesegaran jasmani yang meliputi olahraga dan rekreasi.
Imunisasi diberikan sejak lahir sampai usia 18 ahun. Imunisasi ini
berfungsi untuk mencegah penyakit berat seperti hepatitis A, hepatitis B,
BCG, DPT, polio, campak, HIB, MMR, demam tifoid, cacar air, dan
influenza.
h. Kebersihan
1) Kebersihan badan dapat dicapai dengan mencuci tangan,
memotong kuku, mandi, mencuci rambut, dll.
2) Kebersihan makanan dalam sayur, buah, jajan, air, peralatan
makan, dan peralatan minum.
3) Kebersiahan rumah, sekolah, temat bermain, dan transportasi.
4) Kebersihan lingkungan dari asap rokok, asap mobil, debu,
sampah, dll.
i. Bermain/ aktivitas fisik
Bermain atau melakukan aktivitas fisik berguna dalam merangsang hormn
pertumbuhan, nafsu makan, metabolisme karbohidrat, protein, serta
lemak. Selain itu juga dapat, merangsang lemak. Selain itu juga dapat
merangsang pertumbuhan otot dan tulang, serta perkembangan anak.
j. Tidur atau istirahat
1) Tidur atau istirahat berguna dalam merangsang pertumbuhan anak.
2) Kebutuhan istirahat berbeda untuk setiap usia. Sebagai contoh,
anak usia 5 tahun memiliki kebutuhan tidur sekitar 11 jam/hari.
k. Pelayanan kesehatan
Melalui tempat pelayanan kesehatan, orang tua dapat melakukan
pencegahan penyakit melalui KIE dan imunisasi, memantau tumbuh
kembang anak, serta mendeteksi dini penyakit, dan sesegera mungkin
diberikan inervensi.
5. Kebutuhan emosi/ kasih sayang
a. Terjadi sejak kehamilan berusia 6 bulan.
b. Kasih sayang orang tua dapat memberikan rasa aman.

c. Anak diberikan contoh, dibantu, didorong, dan dihargai, buka dipaksa.


d. Ciptakan suasana yang penuh kegembiraan.
e. Pemberian kasih sayang dapat membentuk harga diri anak. Hal
inibergantung
f.
g.
h.
i.
j.
k.

pada

pola

asuh,

terutama

pola

asuh

demokratisdankecerdasan emosional.
Kemandirian.
Dorongan dari orang sekelilingya.
Mendapatkan kesempatan dan pengalaman.
Menumbuhkan rasa memiliki.
Kepemimpinan dan kerjasama.
Pola pengasuhan keluarga yang terdiriatas:
1) Demokratis (autritatif)
2) Diktator (otoriter) yang sering menghukum atau menganiaya anak

(child abuse)
l. Pemberian kassih sayang juga dapat membentuk temperamen anak, seperi
penuru (easy), sulit diatur (difficult), dan pemalu (slow to warm up).
6. Kebutuhan akan stimulasi
a. Stimulasi merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak. Stimulasi ini
terdiri atas pendidikan dan pelatihan.
b. Stimulasi dini berasal dari rangsangan yang ada di ligkungan anak, seperti
bermain, berdiskusi, dan lain-lain. Selain itu, stimulasi ini juga bisa
berasal dari orang tua.
c. Stimuasi ini dapat merangsang hubungan abtarsel otak (sinaps).
d. Miliaran sel otak dibentuk sejak kehamilan berusia 6 bulan padasaat itu
belum ada hubungan antar sel otak.
e. Bila ada rangsangan, maka akan terbentuk hubungan.
f. Jika rangsangan sering diberikan, maka hubungan akan semakin kuat.
g. Jika variasi rangsanagan banyak, maka akan terbentuk hubungan yang
semakin kompleks atau luas. Dengan demikian akan merangsang otak kiri
dan kanan, sehingga terbentuklah multiple intelegent dab juga kecerdasan
yang lebih luas dan tinggi.
h. Stimulasi melalui bermain.
1) Melalui bermain seorang anak dapat mengembangkan kemampuan
sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional,
moral-spiritual

kemandirian,

kepemimpinan.
2) Cara mengembangkan

kreativitas,

kemampuan

kerjasama,

tersebut

bisa

dan

melalui

rangsangan suara, musik, gerakan, perabaan, bicara, bernyanyi,


bermain,

memecahkan

masalah,

mencoret-coret,

atau

menggambar.
3) Stimulasi ini dapat dilakukan setiap kali orang tua berinteraksi
dengan anak, seperti saat memandikan, mengganti pakaian,
menonton tv, bermain dan lain-lain.

i. Pemberian stimulasi
1) Stimulasi bisa dilakukan sejak janin berusia 23 minggu. Pada
masa-masa ini merupakan awal terjadinya sinaptogenesis.
Stimulasi dilanjutkan sampai anak berusia 3 tahun ketika
sinaptogenesis berakhir, anak usisa 14 tahun merupakan akhir
pruning.
2) Semakin dini dan semakin lama stimulasi diberikan, maka
akan semakin besar dan lama manfaatnya.
1) 0-6 bulan
: penyesuaian dan persepsi ibu.
2) 7-36 bulan : intelektual dan perilaku
3) 37-48 bulan : kognitif
4) 49-96 bulan : membaca dan menghitung
j. Kebutuhan akan stimulasi
1) Stimulasi dapat menunjang perkembangan menta psikososial
(agama, etika, moral, kepribadian, kecerdasan, krativitas,
keterampilan, dan sebagainya).
2) Stimulasi dapat terjadi dilingkungan pendidikan informal,
formal dan nonformal.
k. Yang perlu dilakukan untuk memberikan kebutuhan stimulasi anak.
1) Memberikan rangsangan pada otak kiri dapat mengasah
kemampuan yang sifatnya konvergen (menyempit dan
menajam) seperti berikut ini.
a) Berbicara
b) Tata bahasa
c) Baca tulis hitung
d) Daya ingat
e) Bersifat logis, analitis, dan rasional
f) Kecerdasan pendidikan formal.
2) Memberikan rangsanga pada otak kanan dapat mengasah
kemampuan yang bersifat divergen (melebar dan meluas)
seperti berikut. Ini.
a) Berperasaan, gaya bahasa
b) Sifat waspada, daya konsentrasi
c) Pengenalan diri dan lingkungan
d) Senang musik.
e) Sosialisasi
f) Sifat berkhayal, kesenian dan agama.
g) Kreatif dan produktif.
3) Kecerdasan multiple (majemuk) : kerjasama otak kanan dan
kiri
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Verbal linguistik : merangkai kalimat dan bercerita


Logika-matematika : pemecahan masalah
Visual spasial : berpikir 3 dimensi dan stereometris.
Jasmani-kinestik : gerak, tari, olahraga
Musik : bunyi, nada irama, lagu dan musik.
Intrapersonal :memahami dan mengonrol diri sendiri.

g) Interpersonal : memahami dan menyesuaikan dengan


orang lain.
h) Naturalis : menikmati dan memanfaatkan lingkungan.
i) Spiritual : moral, rohani dan ketuhanan.

IV.

Kuisioner Pra Skrining Perkembangan ( KPSP )

Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui


perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
Jadwal skrining KPSP rutin adalah umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54,
60, 66 dan 72 bulan.
Cara menggunakan KPSP :
1.

Tentukan usia anak


a.

Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah


yang lebih kecil dari usia anak.
Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6
bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah
KPSP 9 bulan.

b.

Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila umur


anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur
bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

2.

Pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak


KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
a.

Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : dapatkah


bayi makan kue sendiri?

b.

Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan


tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi
duduk

c.

Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak


jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum
melaksanakan.

d.

Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.

e.

Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.

f.

Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.

Interpretasi Hasil KPSP


a. Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
b. Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
c. Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S)
d. Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
e. Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
f. Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
a. Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
b. Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi
sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
c. Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak
usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan
sehari-hari yang terarah.
d. Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)


a. Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang
diberikan lebih sering .
b. Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan
anak.
c. Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak.
Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat
perkembangannya.
d. Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama
pada saat anak pertama dinilai.
e. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa
semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA.
Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu
KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan
KPSP 9 bulan.
a. Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
b. Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban
YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan
fasilitas klinik tumbuh kembang.

Sebelum anda berkonsultasi masalah bayi anda


Pelajari dulu penjelasan tentang penggunaan KPSP.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan diatas dengan jujur.
Bila tidak jelas maksud pertanyaan, tanyakan.
Sebutkan nomer yang berisikan jawaban TIDAK saja

USIA 3 BULAN
Pertanyaan

Jawaban

Ya
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan
tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu
atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak
terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap
wajah anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh),
disamping menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan
anda dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke
tengah?

5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan


anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir
sampai pada sisi yang lain?

6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan


tersenyum,apakah ia tersenyum kembali kepada anda?
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat

Tidak

mengangkat kepalanya seperti pada gambar ini?

8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat


mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45 seperti
pada gambar ?

9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat


mengangkat kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?

10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau
diraba-raba?

6 BULAN

1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?

2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan


stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke
dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan
meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam
pensil itu selama beberapa detik?

4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan
kedua lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?

5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik


tetapi bukan menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup
atau sebaliknya?
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu,
gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?

8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang,


kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan
matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada
dalam jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan
ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku
seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali
seperti gambar sebelah kanan.

9 BULAN

1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan
ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku
seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali
seperti gambar sebelah kanan.

2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu
tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau
kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau
serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya?
Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?

4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan
masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab
TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia
menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia
mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti
kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau
menggerapai seperti gambar ?

7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri
selama 60 detik?

8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?


9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di
belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan
anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat
reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia
mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?

12 BULAN

1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan


menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda
atau mengharapkan anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan
pada kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: ma-ma,
da-da atau pa-pa. Jawab YA bila ia mengeluarkan salahsatu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan
anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la
akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan
bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis,
dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?


9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang
lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?

15 BULAN
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai
11. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
12. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
13. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai?
Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
14. Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan mama jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila
anak mengatakan salah satu diantaranya.
15. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
16. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
17. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan
18. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung?
19. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari seperti pada gambar ini

18 bulan

1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai?


Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2. Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan mama jika memanggil/melihat ibunya?
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5
detik?
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau
lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung?
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar ?

9. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia


menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat
tersebut tanpa tumpah?

21 bulan
1. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
2. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan.
3. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung?
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan

menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti

pada gambar ?

5. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia


menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
6. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat
tersebut tanpa tumpah?
7. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru
apa yang anda lakukan?
8. Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida kubus
yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.55.0 cm
9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain papa dan mama?.

10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya)

24 bulan
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru
apa yang anda lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain "papa" clan "mama"?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi
clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.

30 bulan
c. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau
celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai)
d. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
e. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
f. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
g. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
h. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke
depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
i. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa
bantuan/petunjuk?
j. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain
tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 - 5 cm.
k. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti minta
minum, mau tidur? Terimakasih dan Dadag tidak ikut dinilai.
l. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?

36 bulan
1. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa
bantuan/petunjuk?
2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain
tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 - 5 cm.
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti minta
minum; mau tidur? Terimakasih dan Dadag tidak ikut dinilai.
4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?

5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak
1,5 meter?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk
atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini:
Letakkan kertas ini di lantai.

Letakkan kertas ini di kursi.


Berikan kertas ini kepada ibu.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis lain di
samping garis tsb.

8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat


melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

42 bulan
1. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
2.

Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

3. Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan


balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat
melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?

6. Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak


menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 - 5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain
dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain?
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki
tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau
ikat pinggang)

48 bulan
1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
2. Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan
balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?

4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat
melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
5. Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Gerak halus Ya
Tidak Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang
tersedia.
6. Dapatkah anak menggambar lingkaran?

7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 - 5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain
dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain?
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki
tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau
ikat pinggang)
10. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK
jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit
dimengerti.

54 bulan

1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 - 5 cm.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain
dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki
tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK
jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
5. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA bila anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan
dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel atau
"masuk kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidurtiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.

Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali
dengan benar?

9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan
3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk
atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di
atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan
"di belakang

60 bulan
1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"

"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"


"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan
dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel atau
"masuk kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidurtiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali
dengan

benar?

5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan

3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk
atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di
atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan
"di belakang
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya?
8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
"Tunjukkan segi empat merah"
"Tunjukkan segi empat kuning"
Tunjukkan segi empat biru
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3
kali dengan satu kaki?

10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

66 bulan
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan
3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk
atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di
atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan
"di belakang
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :

"Tunjukkan segi empat merah"

"Tunjukkan segi empat kuning"


Tunjukkan segi empat biru
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
5. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3
kali dengan satu kaki?
6. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
7. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya:
"Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak
bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah
berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan
seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian.
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
8. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
9. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini,
jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang
pria) ?
10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya
dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).

72 bulan

1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :

Tunjukkan segi empat merah


Tunjukkan segi empat kuning
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3
kali dengan satu kaki?
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya:
"Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak
bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah
berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan
seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian.
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
5. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini,
jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang
pria) ?

7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya
dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan
caranya

clan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia

mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?


9. Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan
3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar? Sendok
dibuat dari besi, baja, plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.

B. TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN


I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Biodata anak
a. Nama
Dikaji untuk memudahkan mengidentifikasi bayi. Nama pasien
dikaji untuk mengenal atau memanggil pasien agar tidak keliru
dengan pasien lain (Alimul Hidayat, 2008).
b. Tanggal / jam lahir
Dikaji untuk mengetahui tanggal lahir sehingga bisa diketahui usia
balita dan untuk menghindari kemungkinan kekeliruan dengan
balita lain
c. Umur
Dikaji sebagai acuan dalam pemberian imunisasi, juga penting
untuk ditanyakan karena untuk mengetahui masa
perkembangannya.
Umur diakji untuk mengetahui perkembangan anak sesuai usianya
atau belum sehingga dapat ditentukan tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah yang dialami (Wiknjosastro,
2002).
d. Jenis kelamin
Jenis kelamin dikaji untuk mengetahui apakah jenis kelaminnya
laki-laki ataukah perempuan (Wiknjosastro, 2002).
2. Biodata orang tua
a. Nama ibu dan ayah
Nama ibu dan ayah dikaji untuk menganal orang tua anak agar
lebih dekat dan mudah mengkaji data anak (Alimul Hidayat,
2008).
b. Umur
Umur ibu dan ayah dikaji karena umur oran tua dapat
mempengaruhi cara merawat anak karena semakin tua usia orang
tua maka semakin banyak pengalaman orang tua dalam merawat
anak (Saminem, 2010).

c. Agama
Agama dikaji untuk mengatahui agama atau kepercayaan yang
dianut serta hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anak
(Saminem, 2008).
d. Suku / bangsa
Suku bangsa dikaji untuk mengathui adat/kebiasaan, karena setiap
bangsa/suku tertentu mempunyai adat yang
berbeda(Manuaba,2001).
e. Pendidikan
Untuk mengetahu tingkat pendidikan orang tua karena semakin
tinggi ntingkat pendidikannya diharapkan akan semakin baik pula
tingkat pengetahuannya dan semakin mudah pula dalam menerima
informasi dan edukasi yang diberikan (Manuaba, 2001).
f. Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf hidup dan ekonomi keluarga agar nasehat
yang diberikan bidan dapat sesuai dengan keadaan keluarga
(Manuaba, 2001).
g. Alamat
Alamat dikaji secara lengkap untuk mengetahui tempat tinggal dan
lingkungannya sehingga mempermudah hubungan apabila
keadaannya mendesak dan untuk keperluan kunjungan rumah
(Saminem, 2008).
I.

DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Alasan datang dikaji untuk mengetahui alasan yang mendasari pasien
datang melakukan pemeriksaan (Wiknjosastro, 2002).
2. Keluhan utama
Keluhan dikaji untuk mengetahui keluhan yang menonjol yang
dirasakan pasien sehingga pasien datang melakukan pemeriksaan
(Manuaba, 2001). Tuliskan sesuai dengan apa yang diungkapkan ibu
tentang bayi.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan bayi
Tanyakan pada ibu penyakit-penyakit apa saja yang pernah diderita
bayi. Tanyakan pada ibu mulai sejak kapan penyakit itu di derita
bayi dan apakah sering berulang. Tanyakan pada ibu kapan, pada
usia berapa bayi/balita menderita penyakit tersebut.
Ini perlu dikaji untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami
bayi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi/balita.

b. Riwayat kesehatan keluarga


Dari pihak istri/ suami tidak ada yang menderita penyakit kronis,
infeksi dan penyakit menular, tidak ada riwayat keturunan kembar.
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan
bayi/balita. Misalnya, dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menular ada yang menderita TBC atau adanya riwayat penyakit
keturunan seperti asma yang dapat mengganggu kesehatan
bayi/balita
4. Riwayat perkawinan
Bayi lahir dalam status perkawinan ( sah/ tidak sah). Orang tua
menikah (berapa kali), lama perkawinan, usia ibu saat menikah , usia
ayah saat menikah.
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status
perkawinan terhadap masalah kesehatan bayi/balita . Apakah
bayi/balita dilahirkan dalam status perkawinan yang sah ataukah
bayi/balita yang tidak diharapkan karena lahir di luar nikah.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
Tanyakan pada ibu tentang riwayat kehamilan ibu, seperti umur ibu
waktu hamil, G...P...A..., usia kehamilan sampai bayi/balita lahir,
HPHT, HPL, berapa kali ANC saat hamil, imunisasi apa yang didapat
selama hamil, dan obat-obatan apa saja yang didapat selama ibu hamil.
Riwayat kehamilan merupakan faktor yang sangat penting untuk
mengetahui perkembangan bayi/ balita. Ini menyangkut resiko bayi/
balita untuk mengalami gangguan perkembangan fisik dan mental bayi/
balita, termasuk faktor resiko untuk buta, tuli dll.
6. Riwayat Persalinan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui berapa usia kehamilan ini, berapa tahun jarak
antara kelahiran ini dengan kelahiran sebelumnya, dimana tempat
melahirkan, lamanya waktu melahirkan, cara melahirkan (spontan),
juga riwayat bayi/ balita yang dilahirkan mencakup : berat bayi
sewaktu lahir, kelainan bawaan bayi, jenis kelamin bayi dan status bayi
yang dilahirkan (hidup atau mati).
Bayi lahir ( spontan, vacum, sc) di ( rumah, rumah sakit, bps) ditolong
oleh ( bidan, dokter, dukun). Jenis kelamin(perempuan / laki-laki),
bb ...gr, pb...cm, lingkar kepala...cm, lingkar dada...cm, lingkar lengan
atas...cm,..., cacat ada / tidak, anus (+/-), gerakan aktf / tidak,
menangis kuat/ tidak, warna tubuh bayi.

Riwayat bersalin sangat berpengaruh untuk perkembangan bayi/balita


karena dengan diketahui kondisi bayi/balita pada saat lahir akan turut
pada menentukan bagaimana perawatan bayi/balita selanjutnya.
7. Riwayat imunisasi
Riwayat imunisasi dikaji untuk mengetahui apakah anak sudah
mempunyai kekebalan atau belum (Varney, 1997).
Pemberian imunisasi pada bayi/balita adalah penting untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit-penyakit yang bisa diubah
dengan imunisasi,misalnya penyakit tbc, dipteri, tetanus, pertusis,
polio, campak, dan hepatitis b bahkan sekarang telah masuk ke
indonesia vaksin mmr untuk mencegah measles (campak),mumps
(parotitis), rubella (campak jerman).
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a.
Pola nutrisi
Perlu dikaji karena makanan yang sehat dengan gizi seimbang
sangat dibutuhkan anak terutama pada masa-masa tumbuh
kembangnya agar optimal dan meningkatkan kekebalan tubuhnya
sehingga mencegah penyakit mudah menyerang tubuh anak
(Munandar, 2004).
b.

Pola eliminasi
Eliminasi ALVI (buang air besar) perlu dikaji untuk mengetahui
apakah berapa kali anak buang air besar, bagaimana konsistensinya,
dan apakah anak mengalami gangguan dalam buang air besar
seperti diare/konstipasi yang akan mengganggu proses
pencernaannya (Yanti, 2010). Eliminasi urine (buang air kecil)
perlu dikaji apakah anak sering kencing, jumlah urinenya
sedikit/banyak, dan merasa sakit/tidak saat buang air karena dapat

c.

berpengaruh pada saluran perkemihannya (Saifudin, 2002).


Pola istirahat dan tidur
Istirahat anak dikaji karena sering kurang tidur akibat banyak
aktivitas ehingga sering sakit/nyeri otot dan persendian yang
mebuat kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang

(Saifudin, 2002).
d.
Pola kebersihan
Kebersihan perlu dikaji untuk mencegah mikroorganisme penyebab
penyakit berkembang biak dilingkungan yang kotor sehingga
e.

mencegah penyebaran penyakit (Yanti, 2010).


Pola aktivitas
Tanyakan pada ibu bagaimana kegiatan sehari-hari bayi/balita.

II.

DATA OBYEKTIF
Data objektif adalah data yang menggambarkan mengenai dokumentasi
hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium, dan uji diagnostic lain
yang dirumuskan dalam datafokus untuk mendukung asuhan (Saminem,
2010).
1. Pemeriksaan
a. Keadaan Umum
Hal ini dikaji untuk mengetahui apakah pasien dalam keadaan
sadar atau tidak sadar sehingga dapat diketahui anak mengalami
masalah atau tidak (Wiknjosastro, 2008).
b. Tanda Vital
1) Suhu : Berapa suhu tubuh bayi/balita.
PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO (2003), yaitu 36,5-37,2C.
Usia

Nilai Suhu

Usia

Nilai Suhu

>3 bulan

37,50 C

>7 tahun

36,80 C

>6 bulan

37,50 C

>9 tahun

36,70 C

>1 tahun

37,70 C

>11 tahun

36,70 C

>3 tahun

37,20 C

>13 tahun

36,60 C

>5 tahun

37,50 C

2) Nadi : Berapa banyak denyut nadi bayi/balita tiap menit.


BBL
:100-180 /menit
1 mingg-3 bulan
:100-220/menit
3 bulan-2 tahun
:88-150/menit
3) Pernafasan / respirasi
BBL
:35 /menit
1-11 tahun :30 /menit
c. Antropometri
1) Pemeriksaan antopomtri dikaji untuk mengetahui apakah
pertumbuhan antopometri sesuai dengan ukuran simestinya
tau tidak. Pemeriksaan antopometri abtara lain dengan
melakukan pemeriksaan lingkar kepala, tinggi badan, berat
badan, lingkar dada, lingkar lengan atas (Yanti, 2010).
d. Pemeriksaan Fisik
Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan fisik dilakukan pada :
1) Kepala
Rambut dikaji kebersihannya, warnanya, kekuatanyya. Apabila
rambutnya kotor dan kemerahan menunjukkan anak
mengalami masalah kekurangan gizi
2) Muka

Dikaji simetris atau tidak, moon face atau tidak, dan pucat atau
tidak
3) Mata
Dikaji simetris/tidak, sclera ikterik/tidak, konjungiva
pucat/merah muda
4) Hidung
Dikaji ada polip/tidak, ada secret/tidak.
5) Mulut
Bibir dikaji pucat/tidak, kering/tidak, sianosis/tidak, gigi
bersih/tidak, napas berbau/tidak, mulut sariawan/tidak, napas
berbau/tidak
6) Telinga
Dikaji simetris/tidak, ada serumen/tidak, dan bersih atau tidak
7) Leher
Dikaji ada pembengkakan kelenjar parotis, kelenjar tiroid, dan
kelenjar getah benng/tidak da nada pembesaran vena
juguralis/tidak
8) Dada
Dikaji simetris/tidak, ada retraksi dinding dada/tidak, ada
ronchi/tidak, ada weezing/tidak
9) Perut
Ada bekas luka/tidak, ada bising usus/tidak
10) Genetalia
Dikaji ada luka/tidak, kelainan/tidak
11) Anus
Dikaji ada luka/tidak, bersih/tidak.
12) Tulang belakang/Punggung
Pemeriksaan yang dilakukan dengan inspeksi, yang dinilai
adalah adanya kelainan tulang belakang seperti lordosis,
kifosis, dan skoliosis.
(Aziz Alimul, 2008 : 89)
13) Ekstermitas
Simetris atau tidak, lengkap atau tidak,kebersihan kuku bersih
atau tidak.
(Matondang,Corry S,dkk.2003:36-126)
III.
ASSESMENT
Bayi..............
Umur....................
Data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian kemudian dianalisa dan
diinterpretasikan untuk dapat menentukan diagnosa dan masalah pada bayi.
1. Diagnosa Kebidanan
Bayi/balita... Umur... bulan, keterangan normal atau dengan ....
Data yang telah didapat kemudian dianalisa sesuai data dasar yang telah
didapat dari hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Hal ini perlu dikaji sebagai dasar untuk membuat keputusan klinik yang
tepat. (Depkes RI, 2008 :8)
a. Data Dasar :
Data Subjektif: informasi yang diceritakan pasien tentang apa yang
dirasakannya, apa yang sedang dan telah dialaminya. Selain itu juga
meliputi informasi tambahan yang diceritakan oleh anggota keluarga
tentang status bayi/balita.
b. Data Objektif : data dasar yang didapat dari pemeriksaan/ pengamatan
(fisik atau penunjang).
2. Diagnosa Masalah
Dikaji guna menganalisa apakah bayi/balita mengalami masalah yang
memerlukan penanganan maka dituliskan sebagai masalah.
Diagnosa masalah harus disertai dengan data dasar.
(Depkes RI, 2008 :9)
3. Diagnosa Potensial
Digunakan untuk menentukan diagnosa dan masalah potensial yang
mungkin terjadi iagnose dan masalah yang telah ditentukan. Selain itu
juga menentukan tindakan untuk mengantisipasi terjadinya masalah atau
mencegah jika memungkinkan.
4. Kebutuhan Akan Tindakan Segera, Konsultasi, Dan Kolaborasi
Untuk menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan sesuai
kondisi bayi/balita, kebutuhan konsultasi dengan professional lain jika
diperlukan.
IV.

PELAKSANAAN
Tanggal :
Jam :
1. Rencana Tindakan
Mengembangkan rencana asuhan atau tindakan yang sesuai dengan kondisi
bayi/balita. Rencana asuhan harus disetujui bersama dengan klien agar
dapat dilaksanakan pada bayi/balita secara efektif.
2. Implementasi
Pelaksananan rencana asuhan atau tindakan yang telah disepakati bersama
dengan klien. Yang merupakan aplikasi dari rencana tindakan.
3. Evaluasi
Tanggal..... pukul....
Berisi tentang penilaian hasil akhir dari tindakan yang telah dilakukan pada
klien. (Saifudin,2001 :109)
Evaluasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Evaluasi hasil
Dilakukan untuk menilai keefektifan dari semua tindakan yang telah
dilakukan dalam mengatasi diagnose atau masalah.
b. Evaluasi respon
Dilakukan saat atau segera setelah suatu tindakan dilakukan.
c. Evaluasi proses

Dilakukan selama pemberian asuhan berlangsung.


Dengan evaluasi ini dapat dinilai sejauh mana hasil yang telah dicapai
apakah sesuai dengan harapan yang diinginkan atau tidak.

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Arum Lusiana, S. SiT, M. Kes

Mahasiswa

Ika Pujiwahyuningsih

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada balita
sehat An.

umur

bahwa :
1. Berdasarkan

tahun (

pengkajian

bulan ) dapat disimuplkan


data

yang

pasien didapatkan data yaitu An.

diperoleh

berumur

dari

tahun (

bulan ) akan dilakukan pemeriksaan dan penilaian


tumbuh kembang anak dengan metode KPSP yang
sesuai dengan umur An. , dengan keadaan umum baik
dapat

merespon

terhadap

compos mentis, berat badan


lingkar kepala

rangsangan,kesadaran
kg, tinggi badan

cm, lingkar dada

cm,

cm, lingkar lengan

cm, nadi /menit, suhu 0C, pernapasan


x/menit.
2. Dalam interpretasi data yang diperoleh diagnosa
kebidanan An.

umur

tahun (

bulan)dengan

pemeriksaan fisik dan penilaian menggunakan metode


KPSP yang sesuai dengan umur An.

tidak ditemukan

dan tidak terdapat maslah yang muncul, jadi kebutuhan


tidak diberikan pada klien. Diagnosa potensial pada
kasus ini tidak muncul, karena pada kasus ini tidak
terdapat

kegawatdaruratan.

Pada

kasus

ini

tidak

terdapat antisipasi, karena tidak ditemukan adanya


diagnosa potensial.
3. Perencanaan yang diberikan pada balita sehat An.
yaitu Memberitahu ibu tentang keadaan anaknya,
melakukan

penilaian

lembar KPSP usia

perkembangan

bulan (

anak

melalui

tahun) pada An.

dan

memberitahukan hasilnya pada ibu, menganjurkan ibu


untuk memantau tumbuh kembang An.

, mencatat

hasil tindakan yang telah dilakukan di buku KIA pada


lembar KMS, menganjurkan ibu untuk datang ke tenaga
kesehatn apabila ada keluhan.

4. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada balita


sehat An.

dengan perencanaan yang telah ditetapkan

sehingga diperoleh hasil yang maksimal.


5. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita sehat
An.

dengan

pemeriksaan

fisik

dan

penilaian

perkembangan menggunakan KPSP yang sesuai dengan


umur An.

tahun) didapatkan hasil ibu merasa

senang dengan hasil pemeriksaan karena hasilnya baik,


hasil penilaian KPSP pada An.
perkembangan An.

yaitu

artinya

sesuai dengan usianya, ibu

bersedia untuk memantau tumbuh kembang An.

hasil pemeriksaan sudah tercatat di buku KIA pada


lembar KMS, ibu bersedia untuk datang ke tenaga
kesehatan bila ada keluhan.
6. Pada kasus An.
tidak terdapat kesenjangan antara
teori dengan penerapan yang diterapkan di lahan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis
menyampaikan beberapa saran yang bermanfaat :
1. Bagi ibu dan keluarga
A. Perlu
meningkatkan
pemahaman
tentang
pentingnya memantau tumbuh kembang anak
B. Dapat mengetahui tentang perkembangan anak
sesuai dengan usianya
2. Bagi Bidan
a. Diharapkan bidan dapat

meningkatkan

mutu

pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan


pada balita sehat
b. Meningkatkan asuhan
sehat.
3. Untuk institusi
a. Bagi mahasiswa
Diharapkan
dapat

kebidanan

pada

melaksanakan

balita

asuhan

kebidanan sesuai dengan teori dan prosedur,


karena teori dan prosedur yang mendasari setiap
paraktek sehingga menghindari kesalahan.
b. Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi

dan

memberi masukan secara konseptual tentang

asuhan kebidanan dengan imunisasi campak


pada bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Salemba Medika: Jakarta.
Catzel, pincus dan Ian Roberts. 1990. Kapita Selekta Pediatri.Jakarta : EGC.
Hamilton Persis Mary.1995. Dasar- Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Jakarta.
Ladewig, Patrecia W., 2005. Asuhan Keperawatan Ibu- Bayi Baru Lahir. Jakarta:
EGC.
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Matondang, Corry S. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak. Jakarta :Sagung Seto.
Muscari, mary. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Pearce Evelyn C. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Proverawati dan Citra. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta:Nuha Offset.
Supartini, yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Suryanah. 1996. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK. Ed. Ester Diana A. EGC:

Anda mungkin juga menyukai