Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Tema
Sub Tema
Pertemuan Ke
Alokasi waktu

: SMP ........
: VII/ Ganjil
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
: Keadaan Penduduk Indonesia
: Asal Usul Penduduk Indonesia
: 19
: 2 x 40 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar Dan Pencapaian Indikator

No.
1.

Kompetensi Dasar

1.1 menghargai karunia Tuhan


YME yang telah menciptakan
waktu dengan segala
perubahannya

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1
1.1.2

1.1.3

1.2 menghargai ajaran Agama


dalam berpikir dan prilaku
sebagai penduduk Indonesia
dengan mempertimbangkan
kelembagaan sosil, budaya,
ekonomi, dan politik
No.

Kompetensi Dasar

2.

2.2 Menunjukkan prilaku rasa


ingin tahu, peduli,
menghargai dan
bertanggung jawab
terhadap kelembagaan
sosial, budaya, ekonomi,
dan politik dalam
masyarakat

1.2.1

Berdoa sebelum dan sesudah


melakukan sesuatu
1.2.2 Memberi salam sebelum dan
sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi

Indikator Pencapaian Kompetensi

2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5

3.

Terbiasa mensyukuri karunia


Tuhan YME
Mengungkapkan kekaguman
secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat
kebesaran Tuhan
Merasakan keberadaan dan
kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan

Mengembangkan sikap rasa ingin


tahu terhadap materi yang
dipelajari
Menghargai pendapat peserta
didik/temanya dalam kelompok
Menerima hasil keputusan
kelompok
Mengemukankan pendapat dengan
bahasa yang baik dan santun
Melaksanakan tugas individu atau
kelompok dengan baik

3.1.1 Mendeskripsikan asal usul


3.1 Memahami aspek
penduduk Indonesia
keruangan dan konektivitas
3.1.2 Membedakan Proto Melayu
antar ruang dan waktu
dan Deutro Melayu
dalam lingkup regional
3.1.3 Mendeskripsikan pengaruh
kedatangan nenekmoyang
serta perubahan dan
terhadap kehidupan
keberlanjutan kehidupan
masyarakat Indonesia dari segi
manusia (ekonomi, sosial,
(ekonomi, sosial, budaya, dan
budaya, pendidikan, dan
politik
politik)

3.3 Memahami jenis-jenis


3.3.1 Membedakan jenis-jenis lembaga
sosial pada masa kedatangan
kelembagaan sosial, budaya,
nenenk moyang dengan lembaga
ekonomi, dan politik dalam
sosial saat ini
masyarakat

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan tentang gambar peta Asal Usul Penduduk Indonesia,
membaca buku, dan tanya jawan dengan kelompok , peserta didik dapat;
1. Menjelaskan keadaan penduduk Indonesia sebelum dan sesudah kedatatangan
nenek moyang bangsa Indonesia secara singkat
2. Menyebutkan daerah-daerah wilayah Timur yang didiami oleh orang Vedda
dengan tepat.
3. Menjelaskan jalur kedatangan nenek moyang Indonesia dengan tepat
4. Membedakan Proto Melayu dan Deutro Melayu dengan tepat.
5. Menjelaskan secara singkat pengaruh kedatangan nenek moyang bangsa
Indonesia terhadap penduduk Indonesia dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,
dan politik
6. Membedakan jenis-jenis lembaga sosial pada masa kedatangan nenenk moyang
dengan lembaga sosial saat ini dengan tepat
D. Materi Pokok
1. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
2. Proto Melayu dan Deutro Melayu
3. Pengaruh kedatangan nenek moyang Indonesia terhadap penduduk Indonesia
baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific dan Literacy (kemahirwacanaan) dengan empat tahap
pembelajaran, yaitu (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap
pengamatan, (3) tahap diskusi, dan (4) tahap pembuatan ide kreatif
secara kelompok.
Metode
: pengamatan, comunity learning
Model
: Discovery Learning teknik Diskusi
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.
Media/Alat
Power Point Tentang tentang Asal Usul Penduduk Indonesia, LCD, Laptop/PC,
Peta Sejarah Asal Usul Penduduk Indonesia, Atlas Dunia
2. Sumber
a. . 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
b. Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
(http://historyspendelbontang.blogspot.com/)
c. Perpustakaan Sekolah
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan
Pendahuluan

Langkahlangkah Model
Discovery
Learning
Menciptakan
Situasi
(Stimulasi)

Kegiatan Inti

Deskripsi Kegiatan

Alokasi
Waktu

Guru memulai pelajaran dengan


mengucapkan salam dan menanyakan
keadaan peserta didik serta mengecek
tingkat kehadirannya,
2.
Guru menginformasikan tujuan
yang ingin dicapai dan menjelaskan metode
pembelajaran yang akan digunakan.
3. Guru menayangkan gambar artefak
peninggalan nenek moyang Indonesia
4. Guru memberikan pesan moral agar peserta
berprilaku santun, tanggung jawab,
bekerjasama, berpikir kristis, dan saling
menghargai dalam melaksanakan kerja
kelompok.

10 menit

1.

1. Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok 5 menit


masing-masing (setiap kelompok berangota
4 peserta didik)
2. Guru memberi LKS, Sumber buku yang
dipinjam dari perpustakan Sekolah, Atlas
sejarah, Atlas Geografi yang berhubungan
dengan Asal Usul Penduduk Indonesia

Mengamati

3. Peserta didik mengamati peta Asal Usul


Penduduk Indonesia, membaca buku sumber
yang berkaitan dengan Asal usul penduduk
Indonesia

Menanya

4. Peseta didik dalam kelompok mengajukan


pertanyaan baik kepada anggota kelompok
atau guru berkaitan dengan hal-hal yang
diamati baik dari buku sumber maupun peta

50 menit

Kegiatan

Langkahlangkah Model
Discovery
Learning

Deskripsi Kegiatan

tentang Asal Usul Penduduk Indonesia


Mengumpulkan
informasi

5. Peserta didik dalam kelompok


mengumpulkan berbagai informasi dari
sumber-sumber yang lain (perpustakaan
sekolah) dan mencatat berbagai informasi
pada buku catatan masing-masing (dasar
dari LKS terlampir)

Mengasosiasikan/ 6. Peserta didik dalam kelompok dengan


bantuan guru untuk mendefinisikan dan
mengolah
mengorganisasikan tugas belajar yang
informasi
berhubungan dengan Asal Usul Penduduk
Indonesia

7. Peserta didik dalam kelompok


mendiskusikan temuan permasalahan
tentang:
1. keadaan penduduk Indonesia sebelum
dan sesudah kedatatangan nenek
moyang bangsa Indonesia
2. daerah-daerah wilayah Timur yang
didiami oleh orang Vedda dengan tepat.
3. Jalur kedatangan nenek moyang
Indonesia
4. Proto Melayu dan Deutro Melayu.
5. Pengaruh kedatangan nenek moyang
bangsa Indonesia terhadap penduduk
Indonesia dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan politik
6. jenis-jenis lembaga sosial pada masa
kedatangan nenenk moyang dengan
lembaga sosial saat ini

Alokasi
Waktu

Kegiatan

Langkahlangkah Model
Discovery
Learning

Deskripsi Kegiatan

8.
Mengomunikasikan

9.

Alokasi
Waktu

Membuat Laporan hasil diskusi


Kelompok mempresentasikan
hasil disukusi, kelompok lain menanggapi
dan /atau memberikan masukan untuk
menyempunaan hasil diskusinya

10. Melaporkan hasil kerja tiap kelompok


kepada guru.
Penutup

1. Guru meminta salah satu peserta didik


untuk menyampaikan kesimpulan hasil
belajar tentang Asal Usul Penduduk
Indonesia

10 menit

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi


(bertanya jawab tentang proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan);
3. Guru memberikan tugas kepada peserta
didik secara individual
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

H. Penilaian
a. Metode/Teknik dan Bentuk Instrumen
Metode/Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Jurnal Guru
Tes Tulis
Soal Uraian
Penugasan
Tugas Rumah yang dikerjakan secara Individu dan
diketahu Orang Tua Peserta Didik
Tes Praktek/
Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi
Performance
Menggambar
Rubrik Portopolio

Contoh Instrumen
1. Lembar Pengamatan Sikap
A. Pengamatan Sikap Speritual
Pedoman Observasi Sikap
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
N
o
1
2
3
4
5

: .
: .
: ..

Aspek Pengamatan
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Jumlah Skor Keseluruhan

Skor
1 2 3

2 3 1
2
17

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


Skor
17
x 4=skor akhir =
x 4=3,4 (Sangat Baik)
Skor Tertinggi
20
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 4,00 (80 100)
Baik
: apabila memperoleh skor 2,80 3,19 (70 79)
Cukup
: apabila memperoleh skor 2.40 2,79 (60 69)
Kurang
: apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

Pedoman Observasi Sikap Santun

No

Skor

Aspek Pengamatan

1
2
3
4
5

Menghormati orang yang lebih tua


Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain
Jumlah Skor
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

B. Jurnal Guru
Aspek yang diamati
No.

Hari/ Tanggal

: Sepritual dan Santun

Nama peserta didik

Kejadian

2. Penilaian Pengetahuan
Tes Tulis
1. Jelaskan keadaan penduduk Indonesia sebelum dan sesudah kedatatangan
nenek moyang bangsa Indonesia !
2. Membedakan Proto Melayu dan Deutro Melayu (Asal daerah, Daerah yang
dilalui, dan artefak yang dibawa, waktu kedatangan ke Indonesia)
3. Jelaskan pengaruh kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia terhadap
penduduk Indonesia dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik
4. Bedakan jenis-jenis lembaga sosial pada masa kedatangan nenenk moyang
dengan lembaga sosial saat ini !
Rubrik Penilaian Tes Tulis
No.
1

Aspek yang Dinilai


Keadaan penduduk Indonesia sebelum dan sesudah
kedatatangan nenek moyang bangsa Indonesia

Skor
Maksimal
4

a. sangat tepat
b. tepat
c. kurang tepat
d. tidak tepat
Perbedakan Proto Melayu dan Deutro Melayu (Asal
daerah, Daerah yang dilalui, dan artefak yang
dibawa, waktu kedatangan ke Indonesia)
a. sangat tepat
b. tepat
c. kurang tepat
d. tidak tepat
pengaruh kedatangan nenek moyang bangsa
Indonesia terhadap penduduk Indonesia dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik
a. sangat tepat
b. tepat
b. kurang tepat
c. tidak tepat
Jenis-jenis lembaga sosial pada masa kedatangan
nenenk moyang dengan lembaga sosial saat ini
a. sangat tepat
b. tepat
c. kurang tepat
d. tidak tepat
Jumlah

Pedoman Penilaian Kompetensi Pengetahuan:


1. Skor Maksimal: 16
2. Bobot: 4
3. Penilaian: Skor Perolehan X 4 = Nilai
Skor Maksimal
3. Penilaian Ketrampilan
A. Proses Diskusi
No. Nama Peserta
Aspek Yang dinilai
Rasa ingin Keaktifan
Didik
tahu

mengikuti
diskusi

4
3
2
1

4
3
2
1
1-4
4
3
2
1
16

KET
Antusias
mememberi-kan
jawaban

1.
2.
3.
4.
Kriteria Nilai
4: menunjukkan sikap yang sangat tinggi
3: menunjukkan sikap yang tinggi
2: menunjukkan sikap tidak terlalu tinggi atau biasa-biasa saja
1: tidak menunjukkan sikap sama sekali (bersikap tak acuh)
Pedoman Penilaian Kompetensi

4
3
2
1

kualitas pendapat, saran,


atau jawaban

1. Skor maksimal: 16
2. Bobot: 4
3. Penilaian: Skor Perolehan X 4 = Nilai
Skor Maksimal
B. Presentasi
No.

1.
2.
3.
4.
5.

Nama Peserta
Didik

Aspek yang dinilai


Keberanian

Penguasaan
Materi

KET

Kualitas
jawaban

kualitas
meneri pendapat, saran,
atau jawaban

DST

C. Portopolio
1. Alsir daerah daerah wilayah Timur Indonesia yang didiami oleh orang Vedda
pada peta berikut!

2. Buatlah gambar Peta Proto Melayu dan Deutro Melayu (Tugas Rumah)
Langkah :
1. Gambar peta Asia pada kertas A4
2. Lengkapi peta dengan alur perjalanan Proto Melayu dan Deutro Melayu
3. Kumpulkan gambar peta pada pertemuan berikutnya
Rubrik Penilaian
Nama Peserta Didik
Kelas/ Nomor Absen

:
:

No.
Aspek yang dinilai
1.
Ketepatan Mengalsir daerah-daerah
wilayah timur Indonesia yang didiami oleh
penduduk Vedda
Peta Proto Melayu dan Deutro Melayu
2.
Ketepatan menulis judul

Keterangan

3.
4.
5.
6.

Kelengkapan peta (arah mata angin,


legenda)
Ketepatan memberikan alur perjalanan
Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kejelasan perbedaan alur perjalanan Proto
Melayu dan Deutro Melayu
Ketepatan waktu mengumpulkan tugas

Kriteria Nilai
4: Sangat tepat dan lengkap
3: tepat/lengkap
2: kurang tepat/ kurang lengkap
1: tidak tepat/tidak lengkap
Pedoman Penilaian hasil produk:
1. Skor maksimal: 24
2. Bobot: 4
3. Penilaian: Skor Perolehan X 100 = Nilai
Skor Maksimal
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP .....

Batu, 15 Mei 2014


Guru Mata Pelajaran

Nurkholis
NIP 19701127 200904 1 001

Lampiran :
1. LKS
2. Pekerjaan Rumah
3. Materi Pengayaan

Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan keadaan penduduk Indonesia sebelum dan sesudah kedatatangan nenek
moyang bangsa Indonesia
2. Menyebutkan daerah-daerah wilayah Timur yang didiami oleh orang Vedda
3. Menjelaskan kedatangan nenek moyang Indonesia
4. Membedakan Proto Melayu dan Deutro Melayu

5. Menjelaskan pengaruh kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia terhadap penduduk


Indonesia dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik
6. Membedakan jenis-jenis lembaga sosial pada masa kedatangan nenenk moyang dengan
lembaga sosial saat ini

Langkah-Langkah:
1. Bentuk kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik

Lakukan dalam waktu 30 Menit


2. Baca buku sumber berkaitan dengan Asal Usul Penduduk In
3. Diskusikan, dan lakukan tanya jawab temuan temuan dari bacaan yang belum kamu
pahami
4. Buatlah catatan penting di bukumu masing-masing mengenai:
a. Keadaan penduduk Indonesia sebelum kedatangan nenek moyong
b. Daerah-daerah wilayah Indonesia yang didiami oleh penduduk Vedda, dan bukti
penduduk Veda pernah mendiami Indonesi
c. Perjalanan nenek moyang penduduk Indonesia
d. Perbedaan Proto Melayu dan Deutro Melayu
e. Penagruh kedatangan nenek moyang pada kehidupan masyarakat Indonesia dari segi
ekonomi, sosial-budaya, agama, politik
f. Lembaga sosial pada masa kedatangan nenek moyang
5. Buatlah laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan

NAMA:
KELAS/ NOMOR ABSEN :

1. Alsir daerah daerah wilayah Timur Indonesia yang didiami oleh orang Vedda pada
peta berikut!

3. Buatlah gambar Peta Proto Melayu dan Deutro Melayu (Tugas Rumah)
Langkah :
4. Gambar peta Asia pada kertas A4
5. Lengkapi peta dengan alur perjalanan Proto Melayu dan Deutro Melayu
6. Kumpulkan gambar peta pada pertemuan berikutnya

A. ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa melalui 2 cara, yaitu
melalui persebaran rumpun bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam. Merujuk
pada bidang linguistik, bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa
Melayu Austronesia.
Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, kesimpulan ini
diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan diwilayah itu
dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan, tampak
bahwa sekitar 3000 SM masyarakat di wilayah itu, telah mengenal bercocok tanam.

Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di wilayah Myanmar


sekarang. Seorang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali.
Pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya ke Indonesia dilakukan
secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tahun 3000 SM 1500 SM
dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang kedua berlangsung
antara tahun 1500 SM 500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua. Tampaknya,
pendapat Moh. Ali ini sangat dipengaruhi oleh pendapat Mens bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsabangsa yang lebih kuat.
Sementara, para ahli yang lain memiliki pendapat yang beragam dengan berbagai
argumen atau alasannya, seperti:
1. Prof. Dr. H. Kern
Dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa
yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia. Menurut
hasil penelitiannya, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah daerah tersebut berasal
dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan
adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah tersebut. Objek penelitian Kern
adalah kesamaan bahasa, namanama binatang dan alat-alat perang.
2. Van Heine Geldern
Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia.
Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak atau peninggalan kebudayaan yang
ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalanpeninggalan
kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.

3. Prof. Mohammad Yamin


Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia
sendiri. Pendapat ini didasarkan pada penemuan fosil-fosil dan artefakartefak manusia
tertua di Indonesia dalam jumlah yang banyak. Di samping itu, Mohammad Yamin
berpegang pada prinsip Blood Und Breden Unchro, yang berarti darah dan tanah
bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Manusia purba mungkin telah tinggal
di Indonesia, sebelum terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa dari Yunan dan
Campa ke wilayah Indonesia. Persoalannya, apakah nenek moyang bangsa Indonesia
adalah manusia purba?
4. Hogen
Berpendapat bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.
Banga ini bercampur dengan bangsa Mongol dan kemudian disebut bangsa Proto
Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar ke
wilayah Indonesia pada tahun 3000 SM 1500 SM. Sedangkan bangsa Deutro

Melayu (Melayu Muda) menyebar ke wilayah Indonesia pada tahun 1500 SM 500
SM.
Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai
kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari satu
daerah dan menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa. Namun, sebelum
nenek moyang bangsa Indonesia tiba di daerah kepulauan Indonesai, daerah ini telah
ditempati oleh bangsa berkulit hitam dan berambut keriting. Bangsa-bangsa ini hingga
sekarang menempati daerahdaerah Indonesia bagian timur dan daerah-daerah Australia.
Sementara, sekitar tahun 1500 SM, nenek moyang bangsa Indonesia yang berada di
Campa terdesak oleh bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Mereka berpindah ke
Kamboja dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Semenanjung Malaka dan
daerah Filipina. Dari Semenanjung Malaka, mereka melanjutkan perjalanannya ke daerah
Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Sedangkan mereka yang berada di Filipina melanjutkan
perjalanannya ke daerah Minahasa dan daerah-daerah sekitarnya.
Bertitik tolak dari pendapat-pendapat di atas, terdapat hal-hal yang menarik tentang
asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen ini
merujuk pada pendapat Moh. Ali dan Kern bahwa sekitar tahun 3000 SM 1500 SM
terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa di Yunan dan Campa sebagai akibat
desakan bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Argumen ini diperkuat dengan
adanya persamaan bahasa, nama binatang, dan nama peralatan yang dipakai di kepulauan
Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Argumen ini
merujuk pada pendapat Mohammad Yamin yang didukung dengan penemuan fosil-fosil
dan artefak-artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang banyak.
Sementara, fosil dan artefak manusia tertua jarang ditemukan di daratan
Asia. Sinanthropus Pekinensis yang ditemukan di Cina dan diperkirakan sezaman
dengan Pithecantropus Erectus dari Indonesia, merupakan satu-satunya penemuan fosil
manusia tertua di daratan Asia.
Ketiga, masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa
Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa
Indonesia. Argumen ini merujuk pada pendapat Hogen. Bangsa Melayu yang menjadi
nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua
Orang Proto Melayu telah pandai membuat alat bercocok tanam, membuat barang
pecah belah, dan alat perhiasan. Kehidupan mereka berpindah-pindah. Bangsa ini
memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua) jalan, yaitu:
a. Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke
beberapa daerah di Indonesia.
b. Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta
selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Bangsa Proto Melayu
memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari kebudayaan Homo
Sapiens di Indonesia.

Kebuadayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Hasilhasil


kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telah dikerjakan dengan baik sekali
(halus). Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk
ke Indonesia melalui jalan barat dan kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan
bangsa Proto Melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku
bangsa Dayak, Toraja, Batak, Papua.
2. Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda
Sejak tahun 500 SM, bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara
bergelombang melalui jalan barat. Deutro melayu hidup secara berkelompok dan
tinggal menetap disuatu tempat. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih tinggi dari
kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaan mereka terbuat dari logam
(perunggu dan besi). Kebuadayaan mereka sering disebut kebudayaan Don Song,
yaitu suatu nama kebudayaan di daerah Tonkin yang memiliki kesamaan dengan
kebudayaan bangsa Deutro Melayu. Daerah Tonkin diperkirakan merupakan tempat
asal bangsa Deutro Melayu, sebelum menyebar ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil
kebudayaan perunggu yang penting di Indonesia adalah kapak corong atau kapak
sepatu, nekara, dan bejana perunggu. Keturunan bangsa Deutro Melayu yang masih
hidup hingga sekarang, di antaranya suku bangsa Melayu, Batak, Minang, Jawa,
Bugis.
(http://historyspendelbontang.blogspot.com/ Hari Minggu, 23 Maret pukul 11.24
WIB)

Anda mungkin juga menyukai