PENDAHULUAN
berombak besar, arus dan pasang surut yang kuat karena pada daerah ini tidak
memungkinkan terjadinya pengendapan lumpur dan pasir (Nontji, 2002).
Pantai yang tidak ditanami dengan mangrove pada saat air laut surut maka
air laut akan membawa sebagian besar partikel atau sedimen yang berasal dari darat
menuju lautan. Pada saat pasang terjadi sedimen yang berasal dari laut akan dibawa
masuk kedaratan. Transpor sedimen tersebut terjadi karena disebabkan oleh
gelombang, arus laut atau kombinasi keduanya. Suatu pantai akan mengalami erosi
atau sedimentasi tergantung kepada keseimbangan sedimen yang masuk pada saat
pasang dan keluar dari pantai pada saat surut (Petra et al., 2012).
Sebuah penelitian pada kawasan pantai di daerah Karangsong Kabupaten
Indramayu pada tahun 2012 menunjukkan bahwa bila kerapatan mangrove tinggi
maka transpor sedimen akan rendah dan sebaliknya ketika kerapatan mangrove
rendah maka transpor sedimen akan tinggi. Kerapatan mangrove pada daerah
tersebut berkisar antara 500-600 tegakan/ha sedangkan transpor sedimennya berkisar
0,07-0,26 g/cm2/hari (Petra et al., 2012). Keterkaitan antara keduanya menarik untuk
diteliti lebih lanjut dimana bila kondisi mangrove sangat rapat, sedimen yang
terperangkap dikawasan mangrove lama kelamaan akan menjadi sebuah daratan
baru.