1.intelegensi Psi
1.intelegensi Psi
Pengertian Intelegensi
I. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris Intelligence yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu
Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere. Teori tentang intelegensi pertama kali
dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn
mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi
akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut
dengan Nous, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut Noeseis. Intelegensi berasal dari
kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang
merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman
atau pengertian.
George D. Stoddard (1941) menyebutkan intelegensi sebagai kemampuan untuk memahami
masalah-masalah yang bercirikan:
1. Mengandung kesukaran
2. Kompleks
3. Abastrak
4. Diarahkan pada tujuan
5. Ekonomis
6. Bernilai sosial
Garett (1946) mendefinisikan setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta
menggunakan simbol-simbol.
Bischof, psikolog Amerika (1954) mendefinisikan kemampuan untuk memecahkan segala jenis
masalah.
Lewis Hedison Terman memberikan pengertian intelegensi sebagai kemampuan untuk berfikir
secara abstrak dengan baik (lih. Hariman, 1958).
David Wechsler (1958) mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk bertindak secara
terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Freeman (1959) memandang intelegensi sebagai
1. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman,
2. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
3. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek
psikologis dan intelektual, dan
4. Kemampuan untuk berpikir abstrak.
Heidenrich (1970) mendefinisikan kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah
dipelajari dalam usaha untuk menyesuaikan terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal atau
dalam pemecahan masalah.
Sorenson (1977) intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar merespon dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Suryabrata (1982) intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang bersifat umum dari individu
untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi baru atau problem yang sedang dihadapi.
Walters dan Gardnes (1986) mendefinisikan intelegensi sebagai serangkaian kemampuankemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai
konsekuensi seksistensi suatu budaya tertentu.
Dari berbagai pendapat dapat diatas disimpulkan bahwa inteligensi adalah
1. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
2. Kemampuan berfikir secara abstrak
3. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
4. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
5. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
6. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
7. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek
psikologis dan intelektual
8. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
9. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara
rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati secara langsung, melainkan
harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir
rasional itu.
Ciri ciri intelegensi
a. teori factor g (factor kemampuan umum) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas
tugas secara umum (misalnya, kemampuan menyelesaikan soal soal matematika)
b. teori factor s (factor kemampuan khusus) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas
tugas secara khusus (misalnya, mengerjakan soal soal perkalian,atau penambahan dalam
matematika)
2. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap tiap kemampuan memiliki
jenis keunikan tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), isi informasi (content),
dan hasil informasi (product).penjelasannya adalah sbb :
a. Operation (aktivitas pikiran atau mental)
Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi.
Misalnya mengetahui makna kata adil atau krisis
Memory yakni menyimpan informasi dalam pikiran dan mempertahankannya
Divergent production yakni proses menghasikan sejumlah alternative informasi dari gudang
ingatan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya mengusulkan sejumlah judul sebuah cerita
Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan.
Misalkan menemukan kata kata yang cocok untuk jawaban TTS
Evaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis
b. Content (isi informasi)
Visual yaitu informasi informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina
oleh mata
Auditory yakni informasi informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina
oleh system pendengaran (telinga)
Simbolic yaitu iem item informasi yang tersusun urut bersamaan dengan iem iet yang lain.
Misalnya sederet angka, huruf abjad dan kombinasinya
Sematic biasanya berhubungan dengan makna atau arti tetapi tidak melekat pada symbol
symbol kata
Behavioral yakni item informasi mengenai keadaan mental dan perilaku individuuang
dipindahkan melalui tindakan dan bahasa tubuh.
c. Product (bentuk informasi yang dihasilkan)
Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunuikan didalam kombinasi sifat dan
atributnya, contoh bunyi musik,cetakan kata
Class yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan bilangan genap
dan ganjil
Relation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan
berurutan, Abi kawin dengan Ani
Sistem yakni tiga item atau lebih berhubungan dalam suatu susunan totalitas. Misalkan tiga
orang berinteraksi didalam sebuah acara dialog di TV
Transformation yaitu setiap perubahan atau pergantian item informasi
Implication yakni item informasi diusulkan oleh item informasi yang sudah ada. Misalkan
melihat 4X5 dan berpikir 20.
3. Teori Kognitif
Teori ini dikembangkan oleh Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis kedalam
beberapa komponen yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalahnya
diantaranya :
Metakomponen adalah proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi yang
digunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja dalam suatu tugas
Komponen kinerja adalah proses proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk
melaksanakan berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas
Komponen perolehan pengetahuan adalah proses proses yang terlibat dalam mempelajari
informasi baru dan penyimpanannya dalam ingatan
4. Teori Inteligensi Majemuk (multiple intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan sedikitnya ada
tujuh jenis inteligensi yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya :
Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi kata kata
didalam bentuk lisan atau tulisan. Misalnya membuat puisi
Inteligensi matematika-logika (mathematical-logical) yaitu kemampuan memanipulasi systemsistemangka dan konsep-konsep menurut logika. Misalkan para ilmuwan bidang fisika,
matematika
Inteligensi ruang (spatial intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan memanipulasi
pola-pola dan rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter bedah
Inteligensi musik (musical intelligence)adalah kemampuan memahami dan memanipulasi
konsep-konsep musik. Contohnya intonasi, irama, harmoni
Inteligensi gerak-tubuh(bodily-kinesthetic intelligence)yakni kemampuan untuk menggunakan
tubuh dan gerak. Misalkan penari, atlet
Inteligensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami perasaan perasaan sendiri,
refleksi, pengetahuan batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan agamawan
Inteligensi interpersonal yaitu kemmampuan memahami orang lain, pikiran maupun perasaan
perasaannya, misalnya politis, petugas klinik, psikiater