Anda di halaman 1dari 6

Misi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan:

Mata
Pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan
adalah
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang mampu melaksanakan hakhak dan kewajiban untuk menjadi warganegara indonesia
yang cerdas, terampil berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Depdiknas, 2006)
Visi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan:
Adapun visi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah
menghindari sistim pemerintahan otoriter yang memasung
hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. (Depdiknas, 2006).
Hak Dan Kewajiban Istri Atas Suami
Hak-hak istri atas suami
Adapun hak-hak istri atas suami diantaranya sebagai berikut:
Istri berhak menerima mahar
Hak digauli dengan baik
Berhak menerima nafkah lahir dan batin
Diperlakukan dengan baik
Dibimbing dan diajarkan agama yang baik
Diberi keadilan diantara para istri jika suami beristri lebih dari satu
Berhak dimuliakan
Kewajiban istri atas suami

Adapun kewajiban istri atas suami diantaranya:


Taat dan patuh pada suami
Pandai mengambil hati suami melalui makanan dan minuman
Mengatur rumah dengan baik
Menghormati keluarga suami
Bersikap sopan dan penuh senyum pada suami
Tidak mempersulit suami dan selalu mendorong suami untuk lebih maju
Ridho dan syukur terhadap apa yang diberikan suami
Menjaga harta kekayaan suami saat suami tidak ada di rumah
Selalu berhemat dan suka menabung atau dapat mengatur kondisi keuangan
keluarga
Selalu berhias dan bersolek untuk suami
Hak Dan Kewajiban Suami Atas Istri
Hak-hak suami atas istri

Hak-hak suami terhadap istrinya antara lain:

Suami berhak ditaati dalam hal apapun dengan syarat larangan atau
perintahnya tidak mengandung maksiat atau kejahatan
Istri menjaga dirinya sendiri dan harta suami
Menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami

Tidak bermuka masam dihadapan suami


Tidak menunjukkan keadaan yang tidak disukai suami
Kewajiban suami atas istri

Kewajiban suami atas istri diantaranya yaitu:


Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangganya, akan tetapi
mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh
suami istri secara bersama-sama.
Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan
hidup rumah tangga sesuai dengan kemampuannya .
Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi
kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama,
nusa dan bangsa.
Suami wajib memberikan nafkah pada istri seperti tempat kediaman bagi istri,
biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak
juga biaya pendidikan bagi anak.
Wajib memuliakan istri. Karena dengan memuliakan istri akan menambah rizki
dan Allah akan mencukupkannya.
Hak bersama suami istri

Suami istri memiliki hak yang sama-sama harus dipenuhi bersama. Adapun hak
bersama suami istri tersebut diantaranya ialah:

Suami istri dihalalkan saling bergaul mengadakan hubungan seksual. Perbuatan


ini merupakan kebutuhan bersama suami istri yang dihalalkan secara timbal
balik.
Hak Saling menikmati satu sama lain. Masing-masing berhak memperoleh
kenikmatan yang diperoleh dari keduanya.
Hak saling mendapat waris akibat dari adanya ikatan perkawinan yang sah.
Anak mempunyai nasab yang jelas bagi suami.
Kedua belah pihak berhak untuk melakukan pergaulan yang baik.

Jika diantara suami istri mengetahui dan menjalankan hak dan kewajiba



Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam
kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

Pendapat para ahli fiqih berkaitan dengan pengertian riba, antara lain sebagai berikut. Menurut Al-Mali pengertian
riba adalah akad yang terjadi atas pertukaran barang atau komoditas tertentu yang tidak diketahui perimbagan
menurut syara, ketika berakad atau mengakhiri penukaran kedua belah pihak atau salah satu dari keduanya.
Menurut Abdul Rahman Al-Jaziri, pengertia riba adalah akad yang terjadi dengan pertukaran tertentu, tidak
diketahui sama atau tidak menurut syara atau terlambat salah satunya.
Pendapat lain dikemukakan oleh syeikh Muhammad Abduh bahwa pengertian riba adalah penambahan-penambahan
yang disyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya (uangnya), karena
pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan.

Perlu diketahui riba ini tidak hanya dilarang oleh agama Islam tetapi agama lain yaitu Hindu, Budha, Yunani, dan
Kristen pun melarang perbuatan keji dan kotor ini. Sebagai contohnya, yaitu kristen pada perjanjian baru Injil Lukas
ayat 34 menyebutkan:
Jika kamu menghutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya, maka di mana sebenarnya
kehormatanmu, tetapi berbuatlah kebaikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya,
karena pahala kamu akan sangat banyak.

19/07/13

Mengapa Riba diharamkan Islam ..?

Mengapa Riba diharamkan Islam ..?


Tidaklah Islam melarang sesuatu kecuali karena ada bahaya dan efek negatif yang terkandung di
dalamnya dan tidaklah Islam memerintahkan sesuatu kecuali ada suatu kebaikan di sana.
Demikian pula dengan masalah riba yang tidak saja membuat pelakunya menderita namun lebih
jauh lagi akan membuat kaum muslimin menjadi dihinakan oleh Alloh taala. Oleh karena itu
Islam sangat menentang dan memerangi riba ini karena memiliki banyak pengaruh negatif baik
individu maupun masyarakat diantaranya:
a. Pengaruh terhadap akhlak dan pribadi
1. Riba akan menumbuhkan kecintaan dan ambisi terhadap harta pada diri peminjam atau pelaku
riba.
2. Riba akan menghilangkan perasaan kasihan kepada orang yang membutuhkan bantuan sehingga
memunculkan sifat individualisme yang tidak mau tahu tentang kesusahan orang lain.
Rasululloh bersabda: Tidaklah belas kasih itu dicabut melainkan dari seorang yang
celaka (HR. Abu Dawud 4942, shohih at tirmdzi 2/180).

3. Riba akan membuat kaum faqir (peminjam) merasa berdosa dan tidak tenang sekalipun ia tahu
bahwasanya itu tidak diperbolehkan.
4. Riba akan membuat pihak peminjam atau orang yang membutuhkan merasa terdzholimi karena
ia merasa tidak ada yang membantunya
5. Riba akan membahayakan akhlak dan jiwa, karena kebanyakan orang yang berkecimpung di
dalamnya adalah orang yang berjiwa kikir, berfikir pendek, dan sifat-sifat tidak terpuji lainnya.
b. Pengaruh riba terhadap masyarakat
6. Riba akan menghancurkan kehidupan masyarakat karena masyarakat yang menerapkan system
riba maka itu adalah cermin dari masyarakat yang individualis dan terkotak-kotak. Satu sama
lain tidak ada yang saling membantu dan meringankan yang lainnya kecuali jika ada motivasi di
belakangnya barulah mereka akan saling membantu.
7. Riba akan membentuk suatu kelompok masyarakat yang berleha-leha karena sistem ini akan
membuat hartanya berkembang tanpa harus bersusah payah (Mauqifus Syariah minal masorif al
islamiyah, Abdullah al ubbady hal.117)
8. Riba akan menyebabkan permusuhan di dalam masyarakat (Taudhihul ahkam 4/7).

9. Riba akan menghancurkan sifat taawwun sesama anggota masyarakat.


c. Pengaruh riba terhadap perekonomian
10. Riba membahayakan perekonomian individu maupun sosial. Diantara contohnya, Pinjaman
sebuah keluarga kelas bawah atau kelas menengah yang sangat membutuhkan biasanya akan
dipersulit karena memang tujuan pemberi pinjaman tersebut bukan ikhlas untuk membantu.
Kalaupun dibantu maka akan dibebankan dengan bunga yang menyusahkan. Kalau sang
peminjam meninggal maka hutangnya akan terus ditanggung ahli warisnya. Demikian pula
pinjaman negara-negara terbelakang kepada bank dunia- yang kerap sekali diembel-embeli
dengan campur tangan politik di negeri peminjam tersebut-, tentunya akan berdampak pada
perekonomian masyarakat karena untuk membayar hutangnya terkadang negara tersebut mau
tidak mau akan menaikkan harga BBM atau yang kebutuhan pokok lainnya. Tidak sedikit juga
system ini menimbulkan krisis ekonomi karena banyaknya hutang-hutang yang tidak bisa
dilunasi.
11. Riba akan memundurkan perekonomian. Hal itu karena pihak pemberi pinjaman tidak
melakukan usaha produksi apa-apa dan ia juga tidak mau menanggung resiko kerugian usaha
sehingga tidak ada timbal balik yang positif dalam dunia usaha.
d. Pengaruh riba terhadap agama seseorang
12. Riba adalah profesi dari musuh Alloh yaitu Yahudi sebagaimana dalam surat an Nisaa: 151.
13. Riba adalah salah satu sifat dari sifat kaum jahiliyyah (Tafsir at Thobary 3/67).
14. Pemakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang gila (QS. Al baqoroh: 275).
15. Membantu musuh-musuh Alloh untuk melemahkan kaum muslimin jika kaum muslimin
menaruh uangnya di bank-bank mereka (ar Riba wa atsaruhu alal mujtama al islamy, Sulaiman
al Asyqor ).
16. Alloh akan membinasakan dan menghilangkan berkah dari harta riba (QS. Al baqoroh: 276).
Dari Abdulloh bin Masud Rasululloh bersabda: Riba sekalipun ia banyak namun
kesudahannya adalah sedikit (hancur) (HR. ahmad 1/395, dan Hakim 2/37 dan ia
menshohihkannya).
17. Bermuamalah dengan system riba akan menyebabkan dimusuhi oleh Alloh dan rasulNya (QS.
Al baqoroh: 278-279).
18. Semua pihak yang terlibat di dalamnya akan mendapatkan laknat dan dijauhi dari rahmat.
Rasululloh bersabda: Alloh melaknat pemakan riba, wakilnya, penulisnya dan dua orang
saksinya. Beliau berkata: Mereka semua sama(HR. Muslim 1597).
19. Pemakan riba akan diadzab pada setelah matinya dengan berenang di sungai darah kemudian
dilempar dengan batu (HR. al Bukhori 2085).
20. Memakan riba termasuk hal yang sangat menghancurkan diri seseorang (HR. al Bukhori 2615).
21. Memakan dan bertransaksi dengan sisitem riba akan menimbulkan musibah besar sebagaimana
hadits Ibnu Abbas rodhiyallohu anhuma : Jika telah merebak zina dan riba di suatu daerah
maka mereka telah menghalalkan adzab Alloh bagi mereka (HR.al hakim 2/37 dan dihasankan
oleh Syaikh Albani dalam ghoyatul Marom 344).
22. Riba mengandung 73 pintu-pintu kejelekan yang paling ringan kejelekannya adalah semisal
seseorang menikahi ibunya sendiri (Shohihul jaami 2274).
23. Riba adalah termasuk maksiat kepada Alloh dan RasulNya (QS. An Nuur:63).
24. Pemakan riba diancam dengan neraka jika ia tidak segera bertaubat (QS. Al baqoroh: 275).
25. Alloh tidak akan menerima shodaqoh dari hasil riba sebagaimana Rasululloh bersabda:
Sesungguhnya Alloh itu baik dan Dia tidak menerima kecuali yang baik-baik (HR. Muslim
1014).
26. Pemakan riba tidak akan diterima doanya (HR. Muslim 1014).
27. Memakan riba akan membuat hati menjadi keras dan gelap (QS. Al Muthaffifin: 14).
28. Memakan riba termasuk kedholiman yang akan mendatangkan kegelapan pada hari kiamat (QS.
Ibrohim: 42-43).
29. Riba adalah melawan aturan Alloh (ar riba wa atsaruhu hal.93).
30. Pemakan riba adalah orang-orang yang aman dari makar Alloh (QS. Al Araaf:99).
Dan masih banyak lagi kerusakan yang timbul dari system ini. Maka hendaknya semua kaum
muslimin kembali kepada ajaran agama mereka dengan menerapkan system jual beli dan semua
sitem mudhorobah yang disyariatkan agar mereka kembali dimuliakan oleh Allohsampai
kalian kembali kepada ajaran agama kalian..(HR. abu dawud 3462, As shohihah 11). Wallohul
mustaan.

PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA


Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Pasal 1
Ayat 2 Penyelenggara Negara yang bersih adalah Penyelenggara Negara yang menaati asas2
umum penyelenggaraan negara dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
perbuatan tercela lainnya.
Pemerintah yang bersih dan berwibawa adalah pemerintah yang selalu memberlakukan dan
menunjang nilai-nilai demokrasi serta bebas dari praktik KKN.
1. Prinsip prinsip penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan berwibawa
a) Partisipasi (Participation)
Semua warga negara berhak terlibat dalam keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga
perwakilan yang sah untuk mewakili kepentingan mereka.
b) Penegakan Hukum (Rule of Law)
Penegakan hukum adalah pengelolaan pemerintah yang profesional dan harus didukung oleh
penegakan hukum yang berwibawa, unsur-unsur sebagai berikut :
1. Supremasi Hukum
2. Kepastian hukum
3. Hukum yang responsive
4. Penegakan hukum yang konsisten dan nondiskriminatif
5. Independensi peradilan
c) Tranparasi (Transparency)
Akibat tidak adanya prinsip transparansi ini bangsa indonesia terjebak dalam kubangan korupsi
yang sangat parah.
d) Responsif (Responsiveness)
Asas responsif adalah bahwa pemerintah harus tanggap terhadap persoalan-persoalan
masyarakat secara umum.
e) Orientasi kesepakatan atau Konsensus (Consensus Orientation).
Asas konsensus adalah bahwa setiap keputusan apapun harus dilakukan melalui proses
musyawarah.
f) Keadilan dan Kesetaraan (Equity)
Asas kesetaraan dan keadilan adalah kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan publik.
g) Efektivitas (Effectifeness) dan Efisiensi (Efficiency)
Yaitu pemerintah harus berdaya guna dan berhasil guna.
h) Akuntabilitas (Accountability)
Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang
memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka.
i) Visi Strategis (Strategic Vision)
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang.
2. Peran masyarakat dalam mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan berwibawa
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Bab VI :
Pasal 8
(1) .Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara merupakan hak dan
tanggung jawab masyarakat untuk ikut mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih.
(2) .Hubungan antara Penyelenggara Negara dan masyarakat dilaksanakan dengan berpegang teguh
pada asas2 umum penyelenggaraan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
Pasal 9
(1) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diwujudkan dalambentuk
a. hak mencari. memperoleh. dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan negara
b. hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari Penyelenggara Negara
c. hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap kebijakan
Penyelenggara Negara dan
d. hak memperoleh perlindungan hukum.

Anda mungkin juga menyukai