Anda di halaman 1dari 6

NAMA

: ERA MAINI MUJI ARIMBI

NIM

: 4143311010

KELAS

: PENDIDIKAN MATEMATIKA EKS A 2014

BAB 1
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PENDIDIKAN
DAN PROSEDUR PENILAIAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian. Suharsimi


Arikunto (2004:1) menyebutkan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Lembaga administrasi negara
megemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan yaitu.
evaluasi pendidikan adalah proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan dan usaha untuk memperoleh
informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan. Maksud dari dilakukannya
evaluasi dalam sistem pendidikan adalah perbaikan sistem, pertanggungjawaban kepada
pemerintah dan masyarakat, dan penentuan tindak lanjut pengembangan.
Hal yang harus ada dalam evaluasi yaitu evaluasi merupakan proses berkelanjutan,
pengumpulan dan penafsiran informasi, serta untuk menilai keputusan-keputusan. Tujuan
evaluasi berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yaitu (1) tujuan umum evaluasinya
adalah untuk menghimpun bahan-bahan keterangan dan mengetahui tingkat efektivitas dari
metode-metode pembelajaran yang telah digunakan dalam proses pembelajaran. (2) tujuan
khususnya adalah untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan, untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan.
Fungsi evaluasi pendidikan yaitu :
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta kebehasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar dalam waktu tertentu
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran
3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK)
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan

Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan antara lain:


1. Komprehensif, evaluasi program supervisi pendidikan mencakup bidang sasaran yang
luas atau menyeluruh baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek
operasionalnya.
2. Komparatif, dalam mengadakan evaluasi program supervisi pendidikan dilaksanakan
secara bekerjasama dengan semua orang yang terlibat dalam aktivitas supervisi
pendidikan.
3. Kontinyu, evaluasi program supervisi pendidikan hendaknya dilakukan secara terusmenerus.
4. Obyektif, menilai sesuai dengan kenyataan yang ada.
5. Berdasarkan kriteria yang valid, kriterian harus konsisten dengan tujuan yang telah
dirumuskan.
6. Fungsional, apabila dapat digunakan untuk memperbaiki situasi yang ada pada proses
pelaksanaan rogram
7. Diagnostik, mampu mengidentifikasi kekurangan-kekurangan atau kelemahakelemahan apa yang dievaluasi sehingga dapat memperbaikinya
Prosedur penilaian evaluasi pendidikan antara lain adalah :
1. Dalam menilai hasil belajar hendaknya diranvang sedemikian rupa sehingga jelas
abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil
penilaian
2. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses belajar
mengajar (berkesinambungan).
3. Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi
dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai
alat penilaian dana sifatnya komprehensif.
4. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya.

BAB 2

PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI OBJEK PENILAIAN

Hal positif yang diperoleh siswa ketika hasil belajar yang dicapainya diperoleh melalui proses
belajar mengajar yang optimal adalah sebagai berikut :
a. Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada
diri siswa. Motivasi belajar intrinsik maksudnya semangat juang yang tumbuh pada
diri siswa untuk belajar.
b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya siswa tahu kemampuan
dirinya dan percaya bahwa mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain serta
yakin tidak ada sesuatu yang tdak dapat dicapai apabila ia berusaha sesuai dengan
kesanggupannyaa.
c. Hasil belajar yang dicaapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya,
membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan
untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lain, kemampuan dan kemauan untuk
belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
d. Hasil belajar siswa diperoleh siswa secara menyeluruh (kompheresif), yakni
mencakup ranak kognitif, pengetahuan, atau wawasan ; ranah afektif atau sikap, dan
apresiasi; serta ranah psikomotoris, keterampilan atau perilaku. Ranah kognitif
terutama adalah hasil belajar yang diperolehnya sedangkan ranah afektif dan
psikomotoris diperoleh sebagai efek dari proses belajarnya.
e. Kemapuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama
dalam menilai hasil yang dicapai maupun menilai da mengendalikan proses dan ushaa
belajarnya sehingga siswa tahu dan sadar bahwa tinggi rendahnya hasil belajar
dicapainya tergantung pada usaha dan motivasi belajar dirinya sendiri
Tujuan dan dimensi penilaian proses belajar-mengajar adalah efesiensi dan
keefektifan pencapain tujuan instruksional, keefektifan dan relefansi bahan pengajaran,
produktivitas kegiatan belajar-mengajar, keefektifan sumber dan sarana pengajaran, serta
keefektifan penilaian hasil dan proses belajar. Sejalan dengan tujuan, dimensi penilaian
proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen yang membentuk proses
belajar-mengajar dan keterkaitan komponen-komponen tersebut. Komponennya mencakup :
1. Tujuan pengajaran atau instruksional
Meliputi aspek-aspek ruang lingkup tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya,
rumusan tujuan, kesesuaian dengan kemampuan siswa, jumlah dan waktu yang
tersedia untuk mencapainya, kesesuian dengan kurikuum yang berlaku,
keterlaksanaan dalam pengajaran.
2. Bahan pengajaran
Meliputi ruang lingkupnya, kesesuaian dengan tujuan, tingkat kesulitan bahan
kemudahan memperoleh dan mempelajarinya, daya gunanya bagi siswa,
keterlaksanaan sesuai dengan waktu tersedia, sumber-sumber untuk mempelajarinya,
cara mempelajariya, kesinambungan bahan, relevansi bahan dengan kebutuhan siswa,
prasyarat mempelajarinya.
3. Kondisi siswa dan kegiatan belajarnya

Meliputi kemampuan prasyarat, minat dan perhatian, motivasi, sikap, cara belajar
yang dimiliki, hubungan sosialisasi dengan teman sekelas, masalah belajar yang
dihadapi, karakteristik dan kepribadian, kebutuhan belajar, identitas siswa dan
kelarganya yang erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah
4. Kondisi guru dan kegiatan belajarnya
Meliputi penguasaan mata pelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan,
pengalaman mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya,
keterampilan berkomunikasi, kepribadian =, kemampuan dan keauan memberikan
bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan dengan siswa dan rekan sejawatnya,
penampilan, dan keteramilan lainnya
5. Alat dan sumber belajar yang digunakan
Meliputi jenis alat dan jumahnya, daya guna, kemudahan pengadaannya,
kelengkapannya, manfaatnya bagi siswa dan guru, cara penggunaannya
6. Teknik dan cara pelaksaan penilainnya
Meliputi jenis alat penilaian yang digunakan, isi dan rumusan pertanyaan,
pemeriksaan dan interpretasinya, sistem penilaian yang digunakan, pelaksanaan
penilaian, tindak lanjut hasil penilaian, pemanfaatan jhasil penilaian, administrasi
penilaian, tingkat kesulitan soal, validitas dan reabilitas soal penilaian, daya pembeda,
frekuensi dan perencanaan penilaian.
Tujuan pengajaran berfungsi dalam menentukan arah kegiatan pengajaran sehina
dapay dijadikan suatu patokan atau suatu kriteria dalam menentkan keberhasilan pengajaran.
Bahan pengajaran berfungsi memberi isi dan wrana terhadap tujuan pengajaran serta
memberi petunjuk apa yang harus dilakukan oleh guru dan siswa. Alat dan sumber
pengajaran berfungsi sebagai penunjang dan daya dukung terjadinya keefektifan proses
pengajaran sehingga dapat mempermudah siswa belajar dan guru mengajar. Penilaian
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui efektif atau tidaknya pengajaran dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sekaligus berfungsi sebagai bahan dalam memperbaiki tindakan
pengajaran selanjutnya.
Kriteria dalam menilai proses belaja-mengajar yaitu :

Efesiensi berkenaan dengan pengorbanan yang relatif kecil untuk memperoleh hasil
yang optimal
Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan dalam
mencapai tujuan secara tepat dan cepat
Relevansi berkenaan dengan kesesuian antara apa yang dilaksanakan dengan apa yang
seharusnya dilaksanakan
Produktivias berkenaan dengan pencapaian hasil, baik secara kuantutatif maupun
kualitatif

Beberapa kriteria yang bisa digunakan dalam menilai proses belajar mengajar yaitu :
a. Konsistensi kegiatan belajar-mengajar dengan kurikulum, bentuk dan aspeknya :
Tujuan-tujuan pengajaran

b.

c.

d.

e.

f.

Bahan pengajaran yang diberikan


Jenis kegiatan yang dilaksanakan
Cara melaksanakan setiap jenis kegiatan
Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan
Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan
Keterlaksanaanya oleh guru, hal yang dapat dilihat :
Mengkondisikan kegiatan belajar siswa
Menyiapkan alat, dan perlengkapan belajar
Waktu yang disediakan untuk kegiatan belajar mengajar
Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa
Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Menggeneralisasikan hasil belajar-mengajar saat itu dan tindak lanjut untuk
kegiatan belajar mengajar berikutnya
Keterlaksanaanya oleh siswa, dapat dilihat dalam hal :
Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan guru
Semua sisw turut serta dalam kegiatan belajar
Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya
Memanfaatkan semua sumber belajar yang disediakan oleh guru
Menguasai tujuan-tujuan pengejaran yang telah ditetapkan guru
Motivasi belajar siswa, dapat diliahat dalam hal :
Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran
Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya
Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru
Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan
Kektifan para siswa dalam kegiatan belajar, dapat dilihat dalam hal :
Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
Terlibat dalam pemecah masalah
Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi
Berusaha mencari tahu informasi yang diperlukan untuk pemecah masalah
Melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis
Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya
Interaksi guru-siswa
Tanya jawab atau dialog antara guru siswa atau antara siswa dengan siswa
Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara
individual maupun secara kelompok
Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar
Senantiasa beradanya guru dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator
belajar
Tampilnya guru sebagai pemberi jalan keluar manakala siswa mengahadapi
jalan buntu dalam tugas belajarnya

Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan dari


hasil belajar yang diperoleh siswa
g. Kemampuan atau keterampilan guru mengajar, beberapa indikatornya antara lain :
Menguasai bahan pelajaran yang diajarkan kepada siswa
Menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan kelas
Terampil enggunakan berbagai alat dan sumber belajar
Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan
h. Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa, aspek yang dapat dilihat :
Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya
Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa
Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari
uumlah instruksiona yang harus dicapai
Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari bahan berikutnya.
Sumber data yang diperlukan pada umumnya berasal dari tiga kelompok yaitu
(1)Tenaga kependidikan, terutama guru wali kelas, tenaga pembimbing dan kepala sekola,
(2)Informasi dari siswa, dan (3) Informasi dari orang tua siswa.
Teknik untuk memperoleh data dan informasi mengenai proses belajar-mengajar antara lain :
1. Kusioner dan wawancara, pengajuan secara tertulis atau secara lisan kepada sumber
data mengenai informasi yang diperlukan.
2. Observasi atau pengamatan, akni melihat langsung peristiwa, kejadian dan perilaku
guru atau siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
3. Skala, baik skala penilaian ataupun skala sikap yang ditunjukan kepada guru ataupun
siswa dalam proses belajar mengajar
4. Studi kasus, yakni mempelajari secara mendalam perilaku dan perkembangan siswa
tertentu yang mengalami kesulitan belajar, kesulita menyesuaikan diri, kegagalan
belajar, dll.
5. Sosiometri, yakni alat atau teknik untuk memperoleh data mengenai hubungan sosial
para siswa didalam kelas.

Anda mungkin juga menyukai