Tugas Kelompok
Tugas Kelompok
PENDAHULUAN
Pada proses pembelajaran, guru memegang peran yang sangat penting untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik. Ada banyak hal yang harus dilakukan
guru selain memberikan materi pelajaran kepada siswa, seperti membantu siswa
mengembangkan bakat yang ia miliki, mengenali kelemahan dan kelebihan siswa,
memberikan motivasi dan masih banyak lagi. Pihak-pihak tertentu juga menuntut
agar selalu ada informasi tentang perkembangan pembelajaran siswa di kelas seperti
orang tua, dinas pendidikan, pihak sekolah maupun siswa itu sendiri. Mereka
membutuhkan informasi tersebut untuk dapat mengetahui langkah selanjutnya yang
akan ditempuh dalam mengembangkan kemampuan dan memperbaiki kelemahan
yang mereka miliki.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memenuhi
kebutuhan informasi tersebut, diantaranya dengan melakukan pengamatan saat
belajar di kelas, melakukan tes maupun menanyakan langsung kepada siswa yang
bersangkutan. Pada makalah ini, kami akan membahas tentang tes. Banyak guru
yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun dan menerapkan tes. Jadi,
sebenarnya apa pengertian tes dan apa fungsinya? Bagaimana cara menyusunnya
dan apa saja syarat-syarat untuk menyusun sebuah tes? Apakah tes hanya terdiri dari
satu jenis saja atau lebih?
Melalui makalah ini, kami mengharapkan para pembaca terutama guru-guru
semakin memahami cara penyusunan dan penerapan tes dalam pembelajaran
sehingga mereka dapat memberikan tuntutan informasi yang dibutuhkan oleh
berbagai pihak.
II.
ISI
7. Diskriminatif
Suatu tes disebut diskriminatif jika tes itu disusun sedemikian rupa
sehingga dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan yang kecil sekalipun.
Semakin baik suatu tes, maka tes itu akan semakin dapat membuat
perbedaan yang teliti.
C. Ciri-ciri Tes yang Baik
Ciri - ciri tes yang baik adalah memenuhi syarat-syarat tes yang telah
ditentukan. Menurut Arikunto (2008:57) dalamEducation, n.d, Sebuah tes dapat
dikatakan baik apabila tes sebagai alat pengukur memenuhi persyaratan tes,
yaitu memiliki validitas, reliabilitas dan objektivitas.
D. Macam-macam Tes
1. Tes Standar
Tes standar adalah tes yang telah mengalami standardisasi, yakni proses
validasi dan keandalan (reliability) sehingga tes tersebut benar-benar valid
dan andal untuk suatu tujuan dan bagi suatu kelompok tertentu. Tes standar
digunakan sebagai alat pengukur untuk membandingkan perorangan atau
kelompok siswa yang tidak dapat dilakukan oleh tes buatan guru. Tes ini
biasa digunakan untuk membandingkan nilai siswa dalam ukuran luas
(misalnya tingkat nasional, provinsi, kabupaten, dll).
Tes standar secara khusus dibuat secara hati-hati untuk memberikan
secara tepat informasi yang berarti pada tingkat prestasi siswa.
Kegunaan tes standar:
a. Penyeleksian dan penempatan
Tes standar sering digunakan untuk menyeleksi siswa yang akan
masuk ke atau ditempatkan dalam program khusus. Contoh, jika anda
ingin masuk ke perguruan tinggi tertentu, anda harus diseleksi
dengan SATs.
b. Diagnosis
Tes standar juga digunakan untuk mendiagnosis masalah-masalah
belajar. Contoh, siswa yang menunjukkkan kelemahan dalam
menerima pelajaran diberi battery of test untuk menentukan apakah
siswa menderita mental retarded.
c. Evaluasi
Penggunaan tes standar yang
paling
umum
adalah
untuk
siswa
dalam
mata
pelajaran,
tetapi
lebih
kepada
mengalami
ketidakmampuan
belajar.
Tes
ini
lebih
2. Tes subjektif
Tes ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang menuntut karangan singkat
sebagai jawabannya. Tes ini menuntut guru harus membuat keputusan
yang kualitatif dalam menentukan jawaban yang paling dekat. Tes ini
meliputi essay test dan description test.
F. Langkah-langkah Penyusunan Tes
a. Mengidentifikasi hasil belajar yang akan diukur dengan tes itu.
b. Menguraikan secara garis besar mata pelajaran yang akan diukur oleh tes.
c. Mempersiapkan perencanaan tes atau table spesifikasi dan menggunakan
table spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes.
d. Menulis soal-soal yang dilakukan oleh guru yang mengajar mata pelajaran
atau oleh teman-teman sejawat sebagai tim. Soal-soal yang terkumpul
kemudian ditelaah satu persatu oleh anggota tim dan kemudian diujicobakan
di antara anggota tim untuk mencari kesepakatan tentang kunci jawaban.
e. Tes yang sudah disusun kemudian diujicobakan kepada siswa-siswa atau
orang-orang yang mempunyaiciri-ciri serupa dengan siswa atau orang bagi
siapa ter tersebut dikembangkan.
f. Kemudian tes tersebut diujicobakan kepada siswa yang memang
dimaksudkan untuk dites dengan tes tersebut. Hasilnya diskor dan kemudian
diberikan kepada siswa yang bersangkutan.
g. Informasi yang diperoleh dari tes tersebut digunakan untuk mengadakan
analisis item untuk lebih menyempurnakan soal-soal yang akan ditempatkan
di bank soal.
G. Prinsip-prinsip Pengembangan Tes
III.
KESIMPULAN
Tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap pembelajaran. Banyak hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun tes. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan fungsi, syarat
dan ciri, bentuk-bentuk, langkah serta prinsip-prinsip dalam menyusun tes
sehingga tujuan guru dalam membuat tes dapat tecapai.