Anda di halaman 1dari 12

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

OLEH :
AYU WIDHYA MILLANDARI
II A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN
T.A 2013/2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN

Hari/Tanggal

: Senin , 11 Agustus 2014

Waktu penyuluhan

: 09.00 selesai

Sasaran

: Ibu Hamil

I.

Tujuan Instruksional Umum ( TIU).


Setelah mendapatkan penyuluhan ini, ibu memahami tandatanda bahaya pada ibu hamil sebagai upaya preventif terjadinya
komplikasi dalam kehamilan.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Ibu dapat menjelaskan pengertian dari tanda-tanda bahaya

II.

dalam kehamilan.
Ibu dapat mengenal gejala dan tanda bahaya selama kehamilan.
Ibu memahami harus ke tenaga kesehatan apabila terjadi tanda
bahaya kehamilan.

III.

Materi
Terlampir

IV.

Kegiatan proses penyuluhan

Tahapan

Waktu

Kegiatan

Penyuluhan

o
1

Pembukaan

5 menit Member salam


Perkenalan diri
Menjelaskan tujuan

Menjawab salam
Menerima
perkenalan
Menerima tujuan

Penyuluhan

15 menit Persentase
Tanya jawab

Menyimak
Bertanya

Penutup

7 menit Menyampaikan

Mendengarkan

kesimpulan
Salam penutup
V.

Metode
Ceramah dan Tanya jawab.

VI.

Media
Leaflet, PPT dan Poster

kesimpulan
Menjawab salam

TINJAUAN TEORI
TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN
A. Pengertian
Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal dan hanya
10-20 % kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang
menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi
secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh
berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur.

Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan


upaya upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius
terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil.
B. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
1. Perdarahan pervaginam masa hamil muda dan lanjut
2. Sakit kepala yang berat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
5. Gerakan janin tidak terasa
6. Nyeri abdomen yang berat
7. Keluar cairan pervaginam
8. Hipertensi gravidarum
9. Superimposed preeclampsia dan Hiperemesis gravidarum
TANDA TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
1. Perdarahan pervaginam masa hamil muda dan lanjut
A. Perdarahan pervaginam masa hamil muda
Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda dapat disebabkan
oleh abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatildosa.
a. Abortus
Pengertian
1) Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibatakibat tertentu ) pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belaum mampu
hidup di luar kandungan ( Sainuddin, 2000 )
2) Abaortus spontan adalah abortus terjadi secara alamiah
tanpa intervensi luar ( buatan ) untuk mengakhiri kehamilan
tersebut. Terminolagi umum untuk masalah ini adalah
keguguran.
3) Abortus buatan adalah yang terjadi akibat intervensi
tertentu dengan tujuan untuk mengakhiri proses kehamilan.

Terminologi unutk keadaan ini adalah pengguguran, aborsi


atau abortus provokatus.
b. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim,
misalnya dalam tuba, ovarium, rongga perut, serviks,
partsinterstisialis tuba, atau dalam tanduk rudimenter rahim.
Kehamilan ektopik dikatakan terganggu apabila berakhir dengan
abortus atau rupture tuba. Kebanyakan kehamilan ektopik terjadi di
dalam tuba. Kejadian kehamilan tuba, 1 dari 150 persalinan
( Amerika ), angaka ini cenderung meningkat.
2. Sakit kepala yang berat
a. Batasan
Masalah : wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat.
Sakit kepala sering kali merupakan ketidak nyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala
yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari preeklampsia.
b. Dteksi dini
Pengumpulan data, tanyakan pada ibu apakah ia mengalami
edema pada muka/tangan atau masalah visual.
c. Pemeriksaan
1). Periksa TD, protein urine, refleks dan edema/bengkak
2). Periksa suhu, jika tinggi, pikirkan untuk melakukan
pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit malaria.

3. Penglihatan kabur
a. Batasan
Masalah : wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur.
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dpat
berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan ( minor ) adalah
normal.
b. Tanda dan gejala

Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang


mengancam adalah perubahan visual yang mendadak,

misalnya pandangan kabur dan berbahaya.


Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala

yang hebat dan mungkin menandakan preeklampsia.


c. Deteksi dini
pemeriksaan data
periksa TD, protein urine, refleks dan edema.
4. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
a. Gejala dan tanda
Bengkak bisa menunjukadanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan petanda anemia,
gagal jantung dan preeklampsia.

b. Deteksi dini
Pengumpulan data
Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau

masalah visual
Pemeriksaan
Periksa adanya pembengkakan

Ukur TD dan protein urine ibu


Periksa hemoglobin ibu ( atau warna konjungtiva
dan tanyakan tentang tanda dan gejala lain dari
anemia )
5. Gerakan janin tidak rerasa
a. Masalah : ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan
trimester 3
b. Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke
-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal.
c. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah
d. Gerakan bayi akan mudah lebih terasa jika ibu berbaring untuk jika
ibu makan dan minum dengan baik.
Tanda dan gejala
Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam
Deteksi dini
Pengumpulan data
Jika bayi sebelumnya bergerak dan sekarang tidak bergerak,

tanyakn pada ibu : kapan terakhir bergerak.


Pemeriksaan
Raba gerakan bayi
Dengarkan DJJ
Jika pemeriksaan radiologi tersedia konfirmasi kematian

janin setelah 5 hari.


USG : merupakan sarana diagnosik yang baik untuk
memastikan kematian janin.
6. Nyeri abdomen yang hebat
a. Batasan tanda dan gejala
Masalah : ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan

trimester 3
Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan
adalah normal

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang


mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap

dan tidak hilang setelah beristirahat


Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan etopik, aborsi,
penyakit radang panggul , persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantung empedu, uterus yang irritable, abrupsio
plasenta, ISK atau infeksi lain.

b. Deteksi dini
1). Pengumpulan data

Tanyakan pada ibutentang karakteristik dari nyeri,


kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai

dirasakan.
Tanyakan pada ibu apakah ia memepunyai tanda
dan gejala lain seperti muntah, diare dan demam

2). Pemeriksaan

Ukur TD, suhu, dan nadi


Lakukan pemeriksaan eksternal ( luar ), pemeriksaan
inrenal ( dalam ), raba kelembutan abdomen atau

rebound tenderness ( kelembutan yang berulang )


Periksa protei urine.
7. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi kronik
Hipertensi yang mentap oleh sebab apapun, yang sudah
ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, atau
hipertensi yang menetap setelah 6 minngu pasca salin.

Dasar diagnosis
a) Anamnesa :
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
b) Pemeriksaan fisik
Tekanan diastolic > 90 mmHg
c) Pemeriksaan penunjang
Protein urine (-)
8. Superrimposed preeklampsi
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh
kehamilan
a. Dasar diagnosis
Anamnesa :
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Pemeriksaan fisik
Tekanan diastolic 90-110 mmHg
b. Pemeriksaan penunjang
Protein urine < ++
9. Keluar cairan pervaginam
a. Batasan
Keluar cairan berupa air-air dari vagina pada trimester
3
Ketuban dinyatakan pacah dini jika terjadi sebelum
proses persalinan berlangsung
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadinya pada
kehamilan preterm ( sebelum kehamilan 37 minggu )
maupun pada kehamilan aterm
Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala 1
atau awal kala.
Persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan
b. Deteksi dini
Strategi pada perawatan antenatal
Deteksi faktor resiko
Deteksi infeksi secara dini
USG : biometri dan funelisasi

Trimester 1 : deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, pH


vagina, USG, pemeriksaan Gram, daarh rutin, urine.
Trimester 2 dan 3 : hati-hati ada keluhan nyeri abdomen,
punggung, kram di daerah pelvis, perdarhan pervaginam,
diare, rasa menekan di pelvis.
10. Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil.

REFERENSI
1. Pantikawati Ika, Saryono.2010.Asuhan Kebidanan I
(KEHAMILAN ).Yogyakarta.Nuha Medika
2. Prawirohardjo Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo.Edisi 4.Jakarta.PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

DAFTAR HADIR

No Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11.
12
.
13

Alamat

Tanda tangan
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

.
14
.
15
.
16

.
17

17.

18.

19.

20.

21.

22.

.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.

Anda mungkin juga menyukai