Hiperkalsiuria
Kelainan ini dapat menyebabkan hematuria tanpa ditemukan pembentukan
batu. Kejadian hematuria diduga disebabkan kerusakan jaringan lokal yang
dipengaruhi oleh agresi kristal kecil. Peningkatan ekskresi kalsium dalam air
kemih dengan atau tanpa faktor risiko lainnya, ditemukan pada setengah
dari pembentuk batu kalsium idiopatik. Kejadian hiperkalsiuria idipatik
diajukan dalam tiga bentuk:
- Hiperkalsiuria absortif ditandai oleh adanya kenaikan absorpsi kalsium
dari lumen usus. Kejadian ini paling banyak dijumpai.
- Hiperkalsiuria puasa ditandai adanya kelebihan kalsium, diduga berasal
dari tulang.
- Hiperkalsiuria ginjal yang diakibatkan kelainan reabsorbsi kalsium di
tubulus ginjal.
Masalah hiperkalsiuria idiopatik ini dapat disebabkan oleh:
a. Diturunkan autonom dominan dan sering dihubungkan dengan kenaikan
konsentrasi kalsitriol plasma atau 1,25 dihidroksi vitamin D3 ringan
sampai sedang,
b. Masukan protein tinggi diduga meningkatkan kadar kalsitriol dan
kecenderungan pembentukan batu ginjal.
Faktor yang meningkatkan kadar kalsitriol belum jelas, kemungkinan faktor
kebocoran fosfat dalam air kemih dianggap sebagai kelainan primer.
Penurunan kadar fosfat plasma dianggap akan memacu sistesis kalsitriol.
Hipositrauria
Sitrat merupakan inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih. Masukan
protein merupakan salah satu faktor utama yang dapat membatasi ekskresi
sitrat. Peningkatan reabsorsi sitrat akibat peningkatan asamdi proksimal
dijumpai pada asidosis metabolik kronik, diare kronik, asidosis tubulus ginjal,
diversi ureter atau masukan protein tinggi. Sitrat pada lumen tubulus akan
mengikat kalsium membentuk larutan komples yang tidak terdisosiasi.
Hasilnya kalsium bebas untuk mengikat oksalat berkurang. Sitrat juga
dianggap menghambat proses aglomerasi kristal.
Selain sitrat, inhibitor pembentukan batu diantaranya glikoprotein yang
sekresikan sel epitel tubulus ansa henleasenden seperti muko-protein temmhorsfall dan nefrokalsin. Nefrokalsin muncul untuk mengganggu
pertumbuhan kristal dengn mengabsorpsi permukaan kristal dan memutus
interaksi dengan larutan kristal lainnya. Produk seperti mukoprotein tammhorfall dapat berperan dalam kontribusi batu kambuh.
Hiperurikosuria
Hiperurikosuria merupakan suatu peningkatan asam urat air kemih yang
dapat memacu pembentukan batu kalsium, minimal sebagian oleh kristal
asam urat dengan membentuk nidus untuk presipitasi kalsium oksalat atau
presipitasi kalsium fosfat.
Hiperoksaluria
Ekresi oksalat air kemih normal di bawah 45 mg/hari. Peningkatan kecil
ekskresi oksalat dapat menyebabkan perubahan cukup besar dan dapat
memacu presipitasi kalsium oksalat dengan derajat yang lebih besar
dibandingkan kenaikan absolut ekskresi kalsium. Oksalat air kemih berasal
dari metabolisme glisin sebesar 40 persen, dari asam askorbat sebesar 40
persen, dari oksalat diet sebesar 10 persen. Kontribusi oksalat dan diet
disebabkan sebagian garam kalsium oksalat tidak larut di lumen intestinal.
Absorbsi oksalat intestinal dan ekskresi oksalat dalam air kemih dapat
meningkat bila kekurangan kalsium pada lumen intestinal untuk mengikat
oksalat. Kejadian ini dapat terjadi pada tiga keadaan:
a. Diet kalsium rendah, biasanya tidak dianjurkan untuk pasien batu kalsium
b. Hiperkalsiuria disebabkan oleh peningkatan absorbsi kalsium intestinal
c. Penyakit usus kecil akibat reseksi pembedahan yang mengganggu
absorbsi asam lemak dan absorbsi garam empedu.
Peningkatan absorbsi oksalat disebabkan oleh pengikatan kalsium bebas
dengan asam lemak pada lumen intestinal dan peningkatan permeabilitas
kolon terhadap oksalat.
Hiperoksaluria dapat disebabkan oleh hiperoksaluria primer, yaitu kerusakan
akibat kekurangan enzim dan menyebabbkan kelebihan produksi oksalat dari
glioksalat.