Anda di halaman 1dari 5

ANDRIOL TESTOCAPS (Testosterone undecanoate kapsul 40mg)

Andriol

Testokapsuls

mengandung

testosterone

undecanoate,

merupakan ester asam lemak dari testosterone alamiah. Tiap kapsul mengandung
40 mg testosterone undecanoate yang dilarutkan dalam campuran minyak kastor
dan propylene glycol laurate.
Farmakologi
Farmakodinamik
Testosterone adalah hormon esensial endogen yang utama untuk pertumbuhan
normal dan perkembangan organ seks pria dan karekteristik seks sekunder pria.
Selama usia dewasa testosterone diperlukan untuk fungsi esensial dari testis dan
struktur pelengkap dan mempertahankan libido, perasaan sehat, potensi ereksi,
prostat dan fungsi vesika seminalis. Pengobatan hipogonad pria dengan Andriol
Testokapsuls secara bermakna meningkatkan secara klinis konsentrasi testosterone,
dihidrotestosterone dan androstenedion dan juga menurunkan SHBG (Sex Hormon
Binding Globulin/ hormon seks yang berikatan dengan globulin). Pengobatan pada
pria yang hipogonadisme (hipergonadotropik) primer dengan Andriol Testokapsuls
akan menormalkan kadar gonadotropin.
Farmakokinetik
Setelah pemberian Andriol Testokapsuls, bagian penting dari substansi aktif
testosterone undecanoate diserap bersama dengan pelarut lipofilik dari usus masuk
ke sistim getah bening, dengan demikian menghindari inaktifasi lintas pertama
oleh hati. Selama penyerapan testosterone undecanoate sebagian direduksi menjadi
dihidrotestosterone undecanoate. Dari sistem getah bening testosterone dan

dihidrotestosterone undecanoate dilepaskan ke dalam plasma. Di dalam plasma


dan jaringan, baik testosterone undecanoate dan dihidrotestosterone undecanoate
dihidrolisa menjadi androgen alami pria, testosterone dan dihidrotestosterone.
Pemberian tunggal 80 160 mg Andriol Testokapsuls menyebabkan peningkatan
yang bermakna dari total plasma testosterone dengan kadar puncak sekitar 40
nmol/l (Cmax), dikapsulai dalam waktu 4-5 jam (tmax) setelah pemberian. Kadar
plasma testosterone tetap tinggi sampai dengan paling sedikit 8 jam.
Testosterone

dan

dihidrotestosterone

dimetabolisme

melalui

jalur

biasa. Ekskresi utama melalui urin sebagai ikatan dari etiocholanolone dan
androsterone.

Obat Andriol digunakan pada orang dengan kekurangan hormone testosterone atau
disebut hipogonad. Hormone pada obat Andriol bertugas untuk menggantikan
hormone testosterone yang kurang di dalam tubuh. Beberapa indikasi penggunaan
Andriol, antara lain:
Operasi pengangkatan testis;
Gangguan sistem hormone di otak (hipopituitari);
Kemandulan akibat gangguan pembentukan sperma;
Penurunan libido dan kebugaran tubuh;
Osteoporosis akibat kekurangan hormone androgen.

Kondisi yang menyebabkan penggunaan Andriol dilarang, yaitu:


Memiliki atau dicurigai memiliki tumor prostat atau payudara;
Gangguan berkemih akibat pembesaran prostat;
Riwayat alergi terhadap komponen dari Andriol (pewarna sunset
yellow, gelatin, gliserin);
Jenis kelamin perempuan, termasuk yang sedang hamil dan menyusui karena
berisiko menyebabkan gangguan pada janin/bayi;
Gangguan hati, ginjal, atau jantung (termasuk tekanan darah tinggi);
Diabetes mellitus atau kencing manis;

Gangguan pernafasan saat tidur (sleep apnea atau henti nafas saat sedang
tidur);

Anak-anak yang belum mengalami pubertas.

EFEK SAMPING
Andriol dapat menyebabkan beberapa gejala efek samping bagi penggunanya,
antara lain:
Pembesaran prostat atau bahkan kanker prostat;
Gangguan darah (polisitemia atau peningkatan kadar sel darah merah di
darah);
Gangguan mental, seperti depresi, gelisah, gangguan mood, peningkatan
libido, agresif;
Hipertensi atau tekanan darah tinggi;
Mual, muntah, gangguan hati;
Jerawatan dan gatal-gatal;
Ginekomastia (pembesaran kelenjar payudara pada pria);
Priapism (ereksi dari penis yang terlalu lama yang dapat menyebabkan
gangguan aliran darah di dalamnya dan nyeri);
Kebotakan, peningkatan berat badan
Peringatan khusus
Penggunaan androgen dengan perhatian khusus perlu diberikan pada pasien
anak

laki-

laki

prepubertas

untuk

menghindari

penutupan

epifise prematur atau perkembangan 5eksual prekok. Perkembangan tulang


rangka harus dimonitor secara teratur.
Pasien dengan gagal jantung, kelainan fungsi ginjal atau hati, tekanan darah
tinggi, epilepsi atau migren (atau riwayat keadaan tersebut) harus dengan
perhatian yang ketat dari dokter yang merawat, sebab androgen kadang
dapat menginduksi retensi natriumdan air.

Penggunaan androgen dengan perhatian khusus pada pasien yang menderita


hipertropi prostat yang jinak.
Jika reaksi yang tidak diinginkan timbul akibat penggunaan androgen, terapi
Andriol Testokapsuls harus dihentikan dan disarankan untuk dilanjutkan
dengan dosis yang lebih rendah setelah gejala-gejalanya menghilang.
Penggunaan steroid dapat

berdampulak

pada hasil pemeriksaan

laboratorium.
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut harus dimonitor: karsinoma payudar4,
hipernefroma, karsinoma bronkial dan metastase tulang, karena kondisikondisi tersebut dapat menimbulkan hiperkalsemia atau hiperkalsiuria dan
diperburuk dengan adanya terapi androgen. Jika hiperkalsemia atau
hiperkalsiuria berkembang, maka pengobatan harus dihentikan.
Efek yang tidak diinginkan.
Bagian ini menjelaskan mengenai efek yang tidak diinginkan pada terapi androgen
secara umum:
Pada

anak

laki-laki

pre-pubertas:

Perkembangan

5eksual

prekok,

peningkatan frekuensi ereksi, pembesaran phallus dan penutupan epifise


prematur.
Pada pria: Priapismus dan tanda-tanda lain dari dampulak perangsangan
5eksual

yang

berlebihan, oligospermia dan

cairan ejakulasi.
Pada seluruh pasien: Retensi air dan natrium.

penurunan

volume

Diimpor

dan

dipasarkan

oleh

PT.

Jakarta-Indonesia
Diproduksi oleh :NV. Organon, Oss, The Netherlands

Organon

Indonesia

Anda mungkin juga menyukai