Anda di halaman 1dari 4

LANDASAN TEORI

Landasan Teori tentang Elektrolisis


Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi
redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang
dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan seharihari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan
menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, HO, dapat diuraikan dengan
menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur
pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 HO(l)

2 H(g) + O(g)

Rangkaian sel selektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel
elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan
sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan
dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan
elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda
inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat
berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi
berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan
elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katode
bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam.
Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas.
Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapat endapan logam di katoda dan gas
di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan.
1) Sel Elektrolisis Bentuk Lelehan atau Leburan

Sel bentuk ini hanya berlaku untuk senyawa ionic dengan tidak ada
zat pelarut (tidak ada HO), hanya ada kation dan anion.
Katoda
: Kation langsung direduksi
Anoda
: Anion langsung dioksidasi
Kation golongan utama atau golongan transisi langsung direduksi.
2) Sel Elektrolisis Bentuk Larutan dengan Elektroda Tidak Bereaksi (Inert atau
Tidak Aktif)
Dalam sel bentuk ini tidak ada pengaruh elektroda, hanya disamping
kation dan anion diperhitungkan juga adanya zat pelarut (adanya air).
Elektroda yang digunakan adalah platina(Pt) dan karbon (C)
a. Ketentuan di Katoda
Di katoda terjadi reaksi reduksi, untuk ini terjadi persaingan
antara kation atau air. Untuk yang mempunyai potensial reduksi lebih
besar dibanding air (kation dari golongan transisi), berarti kation
tersebut direduksi. Jika potensial reduksi kation lebih kecil dibanding
air (kation dari golongan IA, IIA, Mn, dan Al) maka air (HO) yang
direduksi. Secara sederhana dapat dibuat diagram sebagai berikut :

Kation golongan utama


(golongan IA, IIA, Al dan Mn),
yang direduksi adalah HO
2 HO(l)+ 2

Katoda : kation

H(g) + 2OH

Kation lain (kation golongan


transisi), yang direduksi adlah
kation tersebut.
2 H(aq) + 2
L(aq) + x

H(g)
L()

b. Ketentuan di Anoda
Di anoda terjadi reaksi oksidasi, untuk ini terjadi persaingan
antara anion dan air. Ada 2 golongan anion, yaitu anion yang
mengandung O seperti SO , NO atau ClO, maka yang
dioksidasi adalah HO. Ini disebabkan anion tersebut sukar
dioksidasi. Adapun anion OH dan anion yang tidak mengandung O
seperti Cl, Br, atau I maka yang dioksidasi adalah anion
tersebut. Secara sederhana dapat dibuat diagram sebagai berikut :

Anion yang mengandung O


(SO , NO atau ClO ), yang
dioksidasi adalah HO

Anoda : Anion

2 HO(l)
4

4 H(aq) + O(g) +

Anion OH dan anion yang


tidak mengandung O (Cl,
Br, atau I ), yang dioksidasi
adalah anion tersebut. Contoh :
4 OH(aq)
4
L(aq)

2HO(l) + O +

L() + x

3) Sel Elektrolisis Bentuk Larutan dengan Elektroda Bereaksi ( Elektroda Aktif)


Elektroda yang bereaksi adalah elektroda yang bukan platina atau
bukan karbon. Logam yang termasuk elektroda ini, misalnya tembaga (Cu), perak
(Ag), nikel (Ni), dan besi (Fe). Elektroda kebanyakan adalah logam, dengan
demikian elektroda mempengaruhi reaksi oksidasi di anoda. Jadi elektroda yang
bereaksi hanya di anoda. Sedangkan di katoda, elektroda tidak akan bereaksi.

Katoda

: Seperti ketentuan kation pada larutan dengan elektroda tidak


bereaksi.

Anoda

: Dioksidasi elektroda tersebut, apapun anionnya tidak diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai