2 H(g) + O(g)
Rangkaian sel selektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel
elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan
sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan
dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan
elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda
inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat
berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi
berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan
elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katode
bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam.
Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas.
Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapat endapan logam di katoda dan gas
di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan.
1) Sel Elektrolisis Bentuk Lelehan atau Leburan
Sel bentuk ini hanya berlaku untuk senyawa ionic dengan tidak ada
zat pelarut (tidak ada HO), hanya ada kation dan anion.
Katoda
: Kation langsung direduksi
Anoda
: Anion langsung dioksidasi
Kation golongan utama atau golongan transisi langsung direduksi.
2) Sel Elektrolisis Bentuk Larutan dengan Elektroda Tidak Bereaksi (Inert atau
Tidak Aktif)
Dalam sel bentuk ini tidak ada pengaruh elektroda, hanya disamping
kation dan anion diperhitungkan juga adanya zat pelarut (adanya air).
Elektroda yang digunakan adalah platina(Pt) dan karbon (C)
a. Ketentuan di Katoda
Di katoda terjadi reaksi reduksi, untuk ini terjadi persaingan
antara kation atau air. Untuk yang mempunyai potensial reduksi lebih
besar dibanding air (kation dari golongan transisi), berarti kation
tersebut direduksi. Jika potensial reduksi kation lebih kecil dibanding
air (kation dari golongan IA, IIA, Mn, dan Al) maka air (HO) yang
direduksi. Secara sederhana dapat dibuat diagram sebagai berikut :
Katoda : kation
H(g) + 2OH
H(g)
L()
b. Ketentuan di Anoda
Di anoda terjadi reaksi oksidasi, untuk ini terjadi persaingan
antara anion dan air. Ada 2 golongan anion, yaitu anion yang
mengandung O seperti SO , NO atau ClO, maka yang
dioksidasi adalah HO. Ini disebabkan anion tersebut sukar
dioksidasi. Adapun anion OH dan anion yang tidak mengandung O
seperti Cl, Br, atau I maka yang dioksidasi adalah anion
tersebut. Secara sederhana dapat dibuat diagram sebagai berikut :
Anoda : Anion
2 HO(l)
4
4 H(aq) + O(g) +
2HO(l) + O +
L() + x
Katoda
Anoda