Penulis : Silvia Hanna (Staf Departemen Kajian Strategis BEM FEB UGM 2016)
Setiap negara tak pernah terlepas dari kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor impor didasari
oleh kondisi bahwa setiap negara memiliki karakteristik sumber daya masing-masing dan
tentunya karakteristik tersebut berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Untuk
melengkapi dan mengisi perbedaan karakteristik tersebutlah, kegiatan ekspor impor dilakukan.
Penting pula untuk diketahui, secara tidak langsung, kegiatan ekspor dan impor mempunyai andil
yang cukup penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara. Berdasarkan data yang
diambil dari Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, ekspor impor juga termasuk dalam
indikator ekonomi Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya. Akan tetapi,
apakah hal tersebut mampu menutup kemungkinan nilai impor Indonesia lebih mendominasi
dibandingkan nilai ekspornya?
Ekspor
Menurut KBBI, pengertian ekspor adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Barang
dagangan yang dimaksud bisa berupa barang secara fisik ataupun jasa. Ekspor merupakan salah
satu tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Dari kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di sektor riil semakin terjaga.
Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja akan tetapi juga berputar di
perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah, dalam jangka panjang kegiatan ekspor dapat
menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, menurut data yang didapat, perkembangan ekspor Indonesia mulai tahun 2011-2015
tidak mengalami peningkatan malah sebaliknya. Berdasarkan grafik di bawah ini, dalam kurun
waktu 2011-2015, nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari
203.496,60 juta US$ menjadi 150.252,50 juta US$ pada tahun 2015 yang lalu. Dapat
disimpulkan, mulai dari tahun 2011-2015, penurunan nilai ekspor adalah sebesar 26,16%.
Gambar 1.
Perkembangan Nilai Ekspor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$)
Pada grafik diatas disimpulkan bahwa nilai impor lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspor,
walaupun pada tahun-tahun tertentu masih terdapat nilai ekspor yang mendominasi. Sejalan
dengan teori ekonomi bahwa jika suatu negara pertumbuhan ekonominya meningkat positif yang
dicerminkan dari beberapa faktor ekonomi makro seperti meningkatnya ekspor yang turut
berkontribusi terhadap neraca pembayaran. Sebagai contoh, menurut data BPS, pada tahun 2014
pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan pada tahun 2015. Pada tahun 2014,
pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02% sedangkan pada tahun 2015 hanya 4,79%.
Dilihat dari data perkembangan nilai ekspor Indonesia, pada tahun 2014, nilai ekspor Indonesia
juga lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2015. Bagaimana dengan tahun
2016?
Badan Pusat Statistik. (2016, Februari 05). Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2015 tumbuh
5,04 persen tertinggi selama tahun 2015. Dipetik13 Februari 2016, 22.03 WIB, dari :
http://www.bps.go.id/Brs/view/id/1267
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. (2016). Dipetik13 Februari 2016, 22.51 WIB,
dari : Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): http://kbbi.web.id/impor
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. (2016). Dipetik13 Februari 2016, 20.21 WIB,
dari : Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): http://kbbi.web.id/ekspor
Share !
Previous:Jangan
Related Articles
Skandal Panama Papers (1)
April 22, 2016
2 comments
1.
Fredy Sandi
March 21, 2016 at 3:02 am
1.
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
Post Comment
Kontak
President Hotline: (Farhan Noer Widagdo)
Email: ketua.bemfebugm@gmail.com
No. HP: 085742313877
Email Departemen HDE: hde.bemfebugm@gmail.com
Alamat: Jl. Sosio Humaniora No.01, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
Twitter
Video
Arsip