Laporan Pendahuluan CT
Laporan Pendahuluan CT
3
dapat kembali ke kondisi semula. Oleh karena itu pemahaman tentang prinsip
kerja atau operasi cooling tower sangat diperlukan.
1.2. Tujuan
1. Mengetahui prinsip dan cara kerja Cooling Tower Apparatus.
2. Mengetahui perhitungan pada Cooling Tower Apparatus.
3. Mengetahui Aplikasi dari Cooling Tower.
1.3 Permasalahan
1. Bagaimana pengaruh flowrate udara terhadap temperatur air keluar?
2. Bagaimana pengaruh kecepatan udara terhadap pressure drop melalui
packing dan approach to wet bulb?
3. Bagaimana metode untuk menentukan spesifik volume untuk menentukan
kecepatan alir udara melalui psychometric chart?
1.4 Hipotesa
1. Semakin besar kecepatan udara, maka pressure drop melalui packing akan
semakin besar, tetapi sebaliknya approach to wet bulb akan menjadi kecil.
2. Semakin besar flowrate udara yang masuk, maka temperatur akan semakin
menurun.
1.5 Manfaat Percobaan
1. Dengan diketahui hubungan antara kecepatan udara terhadap approach to wet
bulb dan pressure drop, maka dapat diaplikasikan pada peralatan cooling
tower secara lebih efisien.
2. Dapat mengetahui spesifik volume udara dari psychometric chart untuk
menentukan kecepatan alir udara.
3. Dapat mempelajari prinsip kerja cooling tower secara termodinamika.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Cooling Tower
Secara umum, cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin
evaporative yang digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya
sampai memiliki temperatur mendekati temperatur bola basah udara sekitar.
Kegunaan utama dari cooling tower adalah untuk membuang panas yang diserap
akibat sirkulasi air sistem pendingin yang digunakan pada pembangkit daya,
kilang petroleum, pabrik petrokimia, pabrik pemrosesan gas alam, pabrik
makanan, pabrik semikonduktor, dan fasilitas-fasilitas industri lainnya.
Jika suatu pabrik tidak dilengkapi dengan cooling tower dan hanya
menggunakan sirkulasi air pendingin sekali pakai, air pendingin yang telah
digunakan dan mengalami kenaikkan temperatur selanjutnya dibuang ke laut,
danau atau sungai yang ditentukan. Pembuangan sejumlah air hangat tersebut
dapat meningkatkan temperatur sungai atau danau tersebut sehingga dapat
merusak ekosistem lokal.
Cooling tower dapat digunakan untuk membuang panas ke atmosfir
sebagai pengganti angin serta difusi udara yang menyebarkan panas ke area yang
lebih luas. Berikut merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
pengolahan/ penyediaan cooling water (air pendingin) pada suatu industri adalah:
2
).
b. Suspended metter, yaitu partikel-partikel asing yang masuk ke dalam sistem
karena terbawa udara (misalnya: debu).
c. Corrosion product, hasil sampingan dari proses korosi yang tidak larut dalam
air.
Kerak / scaling pada permukaan pipa akan menyebabkan beberapa permasalahan,
sebagai berikut:
a. Mengganggu perpindahan panas.
b. Menyebabkan penyumbatan pipa.
c. Penyebab korosi.
Untuk menghindari terbentuknya pengendapan, yang berupa garam Ca,
maka diinjeksikan scale inhibitor (Dispersant). Terbentuknya kerak ini
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
a. pH, makin tinggi pH maka makin mudah terjadinya pengendapan.
b. Temperatur, makin tinggi temperatur maka kelarutan garam Calsium
Carb semakin turun sehingga bertendensi terjadi pengendapan.
c. Flowrate, semakin rendah flowrate maka akan memperbesar kesempatan
pengendapan.
3. Pencegah Lumut (Slime inhibitor)
Slime adalah lendir yang berwarna coklat kehitaman yang menempel di
permukaan pipa. Slime akan mengurangi efek pencegahan korosi dan
menurunkan efisiensi cooling water. Slime umumnya disebabkan oleh adanya
bakteri mikroorganisme yang terbentuk dalam cooling water.
10
Untuk mencegah bakteri/mikroorganisme tersebut, diinjeksikan gas
Chlorine yang akan mampu membunuh hampir semua mikroorganisme yang
ada. Disamping bakteri, gas Chlorine juga mampu menghilangkan fungi/jamur,
alga/ganggang dan lumut. (Panduan Offsite Plant PT PUSRI Palembang,
halaman 8 10). Secara umum elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu steam
plant terlihat pada komponen-komponen antara lain boiler, condenser, pompa,
turbin dan juga cooling tower.
2.5. Komponen Cooling Tower
Komponen dasar sebuah cooling tower meliputi rangka dan wadah, bahan
pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louver, nosel
dan fan.
1. Rangka dan wadah
Menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.
2. Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik atau
kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak
udara dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi:
a. Bahan pengisi berbentuk percikan / Splash fill
Air jatuh diatas lapisan yang berurut dari batang pemercik horizontal, secara
terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi
Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya
dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.
2.6. Fungsi Cooling Tower
Cooling tower sangat dibutuhkan oleh industri sebab cooling tower
merupakan bagian dari utilitas yang banyak digunakan. Dimana cooling tower
memproses air yang panas menjadi air yang dingin yang digunakan kembali yang
bisa dirotasikan. Cooling tower salah satu alat yang juga mengolah air untuk
mengatasi masalah polusi lingkungan.
2.7. Persyaratan Proses Cooling Tower
Umumnya batasan operasi cooling tower adalah pada suhu 120
o
F.
Temperatur air keluar biasanya lebih rendah dari 120
o
F. Pada saat temperatur air
proses melebihi 120
o
F perlu dilakukan tahapan evaporasi dengan menggunakan
cooler sehingga tidak terjadi kontak langsung antar air panas dan udara.
Temperatur air terendah yang mungkin didinginkan di dalam cooling
tower tergantung pada wet bulbtemperatur udara, tetapi ini bukanlah batasan
mutlak karena tekanan uap keluar dan wet bulb temperatur dalam cooling tower
disebut Approach.
2.8. Packing Cooling Tower
Jenis bahan isian atau packing pada cooling tower biasanya khusus, seperti
kayu sipres yang mempunyai daya tahan aksi gabungan air dan angin. Pengisian
packing pada cooling tower harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Permukaan interfacial antara fuida yang akan didinginkan dengan fluida yang
mendinginkan besar.
13
2. Memiliki karakteristik aliran fluida yang didinginkan pada packing harus
terjadi pertukaran volume fluida yang besar melalui cross section tower yang
kecil tanpa loading/ fleeding dan pressure drop yang rendah untuk gas.
3. Zat inert fluida dapat diproses secara kimia.
4. Mempunyai kekuatan struktural sehingga mudah dalam penangan dan
instalasi.
5. Biayanya murah.
Terdapat dua cara pengisian packing pada cooling tower, yaitu:
1. Random Packing
Jenis random packing yang digunakan, yaitu:
a. Rasching ring
b. Lessing ring
c. Partition ring
d. Belt saddle
e. Intalox saddle
f. Tellerate
Pada cooling tower sumber daya yang digunakan sebagai pengeluar udara
adalah fan atau blower, kecepatan tergantung dari beberapa banyak air yang akan
diinginkan. Jumlah dari fan tergantung pada faktor cooling tower, termasuk type
fill, konfigurasi tower dan kondisi termal. Untuk menghitung dari output dari fan
adalah sebagai berikut:
Static = (5)
Dimana:
Q = Volume udara (ft
3
/ min).
hs = Static head di dalam air.
15
d = Densitas air pada temperatur ambient (lb/ ft
3
).
2.11. Pump Horse Power
Pompa adalah salah satu bagian yang terpenting dari cooling tower untuk
mengalirkan air dari dasar cooling tower menuju bagian spray pada puncak
cooling tower. Cara menghitung reducing pompa adalah:
Pump bhp =
Dimana:
ht = total head, ft.
2.12.Operasi Cooling Tower
Penerapan yang nyata dari operasi ini adalah dengan cooling tower.
Biasanya cooling tower ini menyerupai kotak kayu, dimana alat ini mengontakkan
air panas sisa dari proses pendingin ke udara sehingga terjadi proses pendinginan
air. Fungsi kayu yang ada pada bagian cooling tower adalah untuk memperluas
wilayah pertemuan antara air dan udara. Suatu cooling tower biasanya dapat
menekan kebutuhan akancooling water sebanyak 98 % walau ada juga resiko
terkontaminasi yang disebabkan oleh penjenuhan air oleh uap air.
Pada cooling tower udara dingin dari atmosfer dilewatkan ke bagian
bawah cooling tower dan terjadi panas antara air panas dengan udara dingin. Bila
zat cair panas dikontakkan kepada gas tak jenuh, sebagian dari zat cair tersebut
akan menguap dan suhu zat cair menjadi turun. Pendinginan air dalam jumlah
besar dilakukan dalam kolam-kolam semprot (spray pond).
Kita telah tahu bahwa tujuan dari dibuatnya cooling tower atau menara
pendingin adalah untuk mensirkulasikan air pendingin dengan cara mendinginkan
air itu dan menggunakannya kembali secara berulang-ulang. Air panas yang
biasanya berasal dari kondensor atau unit perpindahan panas lainnya dimasukkan
melalui puncak menara (top tower) dan di distribusikan ke dalam plat-plat melalui
metode cascade kebawah dilengkapi dengan Slat Grating untuk memberikan luas
permukaan yang besar untuk kontak udara dan air.
Pada prinsipnya cooling tower atau menara pendingin adalah jenis bahan
isian yang khusus yaitu kayu sipres yang mempunyai daya tahan aksi gabungan
16
air dan angin. Dalam menara itu sebian air menguap ke udara dan kalor sensibel
berpindah dari air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang
mengakibatkan turunnya air dingin dan untuk menjaga keseimbangan air dingin
kita hanya perlu menambahkan air untuk menggantikan air yang hilang karena
penguapan atau angin.
Jika air pada cooling tower digunakan untuk tujuan pendinginan proses,
rancangan peralatan pendinginan itu haruslah didasarkan atas suhu maksimum
cooling tower yang diperkirakan. Suhu ini pada gilirannya tidak tergantung pada
suhu cembul basah maksimum pada lokasi itu. Daftar suhu cembul basah
maksimum untuk berbagai tempat di Amerika Serikat dan tempat-tempat lain di
dunia sudah terdapat dalam publikasi. Kehilangan air karena penguapan pada
waktu pendinginan pada waktu pendinginan itu sangat kecil, karena untuk
menguapkan 1 lb air diperlukan 1000 Btu, maka 100 lb air harus didinginkan 10
0
F
untuk memberikan kalor untuk menguapkan 1 lb air itu. Jadi, untuk mengubah
suhu air 10
0
F terdapat rugi penguapan sebanyak 1%. Di samping itu, terdapat pula
kehilangan karena semprot mekanis, yang pada menara yang dirancang dengan
baik, hanyalah sebesar 0,2%. Pada kondisi yang disebutkan di atas, rugi total air
selama mengalir melewati pendingin itu hanyalah sekitar 1,7%. Pada pendinginan
zat cair lain dengan cara evaporasi ini, rugi penguapan, walaupun kecil, masih
lebih besar dari rugi dalam air, karena kalor penguapannya lebih kecil.
2.13.Teori Difusi
Suatu pristiwa difusi melibatkan peresapan satu fluida lainnya misalnya, gas
udara yang mengandung sejumlah kecil uap aseton yang larut dalam air
sedangkan udara tidak larut dalam air. Seandainya campuran udara-aseton
dimasukkan ke menara dimana air akan mengalir secara kontinu sehingga molekul
aseton melekat ke molekul air. Maka molekul aseton dalam lapisan film udara
menyentuh lapisan film liquid dan menyerap dengan cepat oleh larutan tersebut
dalam liquid sehingga konsentrasi aseton dalam lapisan udara lebih kecil
dibandingkan yang terlarut.
17