daging yang diiris tipis memanjang. Tidak sama seperti daging babi Jasio,
Siobak atau smoked beef, Ham ataupun babi Guling dari Bali walaupun
sama sama dibakar tetapi Daging Sei mempunyai ciri khas yang
tersendiri, karena daging diolah secara tradisional dengan dipotong
memanjang dengan 2-3 cm lebarnya, lalu diolah dengan pemberian
garam dan sedikit rempah rempah sesuai dengan ciri khas penjualnya dan
dilanjutkan dengan pengasapan dengan menggunakan kayu Kosambi,
Pada beberapa penjualmakanan khas kupang ini, daging Sei pada bagian
atas daging juga ditutup dengan daun daunan kosambi, sehingga aroma
rempahnya sangat terasa. proses kematangan daging Sei bukan karena
pembakaran oleh api atau arang, tetapi oleh panasnya asap.
Biasanya untuk memanggang daging Sei dibuat dari tembok segi empat,
ukuran lebar 1 panjang 1,5 meter dengan tinggi 1 m, lalu diatasnya
sebagai alas daging dibuat dari dahan kayu keras Kosambi, untuk
penjual daging Sei dikota kupang untuk dasar pemanggangan dibuat dari
besi beton.