Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketahanan nasional merupakan keuletan atau ketangguhan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan dirinya dari berbagai hal yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
Hal hal yang dapat menghacurkan persatuan dan kesatuan meliputi hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan. Segala hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan dapat
diminimalkan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat yang disertai dengan peningkatan
pengamanan sehingga tercapai tujuan nasional.
Ketahanan nasional didasari oleh :
1. Pancasila
2. Udang Undang Dasar 1945
3. Wawasan Nusantara
Ke 3 hal tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam mewujudkan ketahanan nasional.
Hal ini akan di bahas dalam Bab II Pembahasan makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana keterkaitan Pancasila dalam fungsinya mewujudkan ketahanan nasional ?
1.2.2 Bagaimana keterkaitan UUD 1945 dalam fungsinya mewujudkan ketahanan nasional ?
1.2.3 Bagaimana keterkaitan wawasan nusantara dalam mewujudkan ketahanan nasional ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1 Melalui makalah ini dapat mengetahui makna yang terkandung dalam sila Pancasila.
1.3.2 Dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara.
1.3.3 Dapat mewujudkan ketahan nasional.
1.3.4 Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Ketahanan nasional merupakan suatu sikap tangguh dan ulet dari bangsa Indonesia dalam
mempertahankan dirinya dari segala gangguan, ancaman, tantangan dan hambatan yang dapat
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ada 3 landasan dalam mewujudkan ketahan nasional yaitu Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara. Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam mewujudkan
ketahanan nasional.
Pancasila sebagai satu satunya dasar filsafat negara RI merupakan suatu azas kerohanian
negara yang mengandung nilai nilai essensial yang secara obyektif telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sejak zaman dahului sebelum mendirikan negara. Nilai - nilai tersebut merupakan
bagian yang integral dari suatu sistem nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang akan
memberikan pola bagi sikap, tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia. Melalui ke 5 sila
yang terkandung dalam Pancasila, bangsa Indonesia senantiasa berpedoman dan menjadikan

Pancasila sebagai satu satunya hakekat dalam mempertahankan pertahanan dan keamanan
dalam mewujudkan ketahanan nasional.
Makna dari ke 5 sila tersebut antara lain :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengandung makna segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara,
hukum peraturan perundangan, kebebasan dan hak azasi warga negara harus dijiwai nilai - nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab,
Mengandung makna bahwa negara menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial harus bisa
bersikap adil baik terhadap diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap lingkungan,
adil terhadap bangsa dan negara dan adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sila Persatuan Indonesia,
Mengandung makna bahwa suatu perbedaan yang ada dalam suatu bangsa hendaknya tidak
dijadikan alasan untuk menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu
kedaan yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk
mewujudkan ketahan nasional.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan,
Mengandung makna :
1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat,
bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku
dan agama.
Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
Sila kelima mengandung nilai nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup
bersama. Keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia
lain, manusia dengan lingkungan, bangsa dan negara serta hubungan manusia dengan Tuhan.
Kelima sila tersebut juga terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV. Inti dari
pembukaan UUD 1945 alenia IV adalah mengenai dasar filsafat negara, ini mengandung
konsekuensi logis bahwa UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain
lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusian yang luhur. Hal ini
menegaskan alenia IV mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia.
UUD 1945 sebagai suatu hukum dasar tertulis merupakan suatu hukum positif yang mengikat
pemerintah sebagai penyelenggara negara maupun mengikat setiap warga negara. UUD 1945
bersifat singkat dan supel memuat aturan aturan, norma norma serta ketentuan ketentuan

yang dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.


UUD 1945 sebagai suatu dasar hukum tertulis berfungsi untuk menjaga dan membatasi segala
tingkah laku warga negara sehingga segala gerak dan tingkah laku setiap warga didasarkan
pada peraturan yang berlaku sehingga ketahanan nasional dapat terwujud.
Selain adanya peraturan tertulis (Pancasila dan UUD 1945) yang mengatur dan mermbatasi
setiap warga negara, untuk mewujudkan ketahanan nasional setiap bangsa harus memiliki
suatu cara pandang atau prinsip yang akan dijadikan acuan dalam mewujudkan ketahanan
nasionala. Cara pandang tersebut disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara terdiri
dari 8 unsur yang disebut Asta Gatra yaitu Geografi, Kekayaan alam, Kemampuan penduduk,
Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial budaya dan Pertahanan keamanan.
Wawasan Nusantara mengandung arti bahawa Indonesia merupakan wilayah yang
geografisnya sangat strategis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah dan kemampuan
penduduknya untuk mengolah kekayaan alam tersebut. Selain di dalam negeri, Indonesia
sebagai negara berkembang juga mengadakan kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan dengan negara lain.
Wawasan Nusantara didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 baik mengenai Tri Gatra
maupun Panca Gatra.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara memiliki keterkaitan yang sangat erat. Dimana Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara memilki fungsi yang sama dalam mewujudkan ketahanan nasional yaitu
meminimalkan segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar negeri.
3.2 Saran saran
3.2.1 Hendaknya setiap warga negara lebih menyadari pentingnya ketahanan nasional.
3.2.2 Setiap warga negara untuk lebih meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara.
3.2.3 Agar setiap warga negara selalu mendasarkan langkahnya pada peraturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani Ruslan. 1998. Pancasila dan Reformasi. Makalah Seminar Nasional KAGAMA, 8 Juli
1998 di Yogyakarta.
Bambang Sumadio, dalam Sartono Kartodirdjo. 1977. Sejarah Nasional Indonesia III dan IV.
Departemen Pendidikan Kebudayaan ; Jakarta
Dipoyudo Kirdi. 1984. Pancasila arti dan pelaksanaannya. CSIS ; Jakarta

Winataputra, Udin. S. dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta : Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai