Klasifikasi
Metabolisme
Microorganisme
Disusun oleh
Alfino Hendra
Erliana Nduru
Doni Ari Dirgantara
Hardianti Afriani
Nur Asia
Syarifah Safira Salbila
Wida Sri Wani
Klasifikasi Metabolisme
Mikroorganisme
Kelompok Metabolisme
Sumber karbon
Inorganik
organik
Autotrop
Heterotrop
Sumber energi
Kimia
Cahaya
Chemotrop
Photorop
Donor elektron
Inorganik
organik
Lithotrop
Organotrop
PHOTOTROPH
Mikroorganisme phototroph meliputi algae, cyanobakteria ( alga
biru), dan tiga family bakteri: purple nonsulfur bacteria
rhodospirillaceae, purple sulfur bacteria, family cromatiaceae, dan
green sulfur bacteria, family chlorobiaceae.
1. Ganggang (alga)
Karakteristik alga adalah sebagai berikut ;
. Organisme eukariotik
. Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
. Soliter/berkoloni
. Mempunyai pirenoid
. Menyimpan cadangan makanan
. Bersifat uniseluler/multiseluler
. Memiliki dinding sel/tidak
. Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya
. Bergerak/tidak bergerak
. Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan
seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami.
. Metagenesis atau tidak
. Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen
. Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
. Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Menempel
di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan
sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
CHEMOTROPHS
Semua organisme yang mendapatkan energi dari mengoksidasi
senyawa kimia atau elemen diklasifikasikan sebagai chemotrophs.
tergantung pada spesies individu, sumber energi mungkin organik atau
anorganik, dan oksidasi dapat terjadi pada aerobik atau anaerobik.
Mikroorganisme yang chemotrophs mencakup semua jamur, semua
protozoa, dan sebagian besar dari bakteri
1. Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah
salah satu dari sekelompok kecil
bakteri aerobik (famili
Nitrobacteraceae) yang menggunakan
bahan kimia anorganik sebagai
sumber energi. Bakteri nitrifikasi
terdiri dari dua kelompok yang
mengoksidasi amonia menjadi nitrit
(Nitrosomonas) dan yang mengoksidasi nitrit menjadi nitrat (Nitrobacter).
Bakteri nitrifikasi adalah spesies yang ditemukan di daerah yang cukup
amonia (daerah dengan dekomposisi protein yang luas, dan pengolahan
limbah tanaman).Bakteri nitrifikasi berkembang di danau dan sungai sungai
yang menjadi tempat pembuangan limbah yang tinggi dan air tawar karena
kandungan amonia yang rendah. Bakteri nitrifikasi sangat sensitive terhadap
lingkungan mereka, lebih dari heterotrof pada umumnya. Akibatnya kondisi
tanah mempengaruhi kemampuan tumbuh dari nitrifikasi yang membutuhkan
perhatian tertentu.
Nitrosomonas
Nitrosomonas adalah genus yang terdiri dari bakteri berbentuk
batang chemoautotrophic.Bakteri ini mengoksidasi amonia menjadi
nitrit sebagai proses metabolisme . Nitrosomonas berguna dalam
pengolahan limbah industri dan limbah dan dalam proses bioremediasi.
Genus ini ditemukan di tanah , limbah , air tawar , dan pada
permukaan bangunan , terutama di daerah tercemar yang mengandung
tingkat tinggi nitrogen senyawa .
Nitrosomonas
menggunakan energi yang
diperoleh melalui
oksidasi
amonia untuk memperbaiki
gas karbon dioksida menjadi
molekul
organik. Nitrosomonas
harus
mengkonsumsi sejumlah
besar amonia sebelum
pembelahan sel dapat terjadi , dan proses pembelahan sel bisa
memakan waktu hingga beberapa hari.
Nitrobacter
Nitrobacter adalah genus dari sebagian besar berbentuk batang,
gram negatif , dan chemoautotrophic bakteri.
2. Bakteri Besi
Bakteri besi
(Galleanella, Sinderocapsa
dan Sphoerothylus ) adalah
bakteri yang dapat mengambil
unsur besi dari sekeliling lingkungan hidupnya sehingga
mengakibatkan turunnya kandungan besi dalam air, dalam
aktifitasnya bakteri besi memerlukan oksigen dan besi sehingga
bahan makanan dari bakteri besi tersebut. Hasil aktifitas bakteri
besi tersebut menghasilkan presipitat (oksida besi) yang akan
menyebabkan warna pada pakaian dan bangunan. Bakteri besi
merupakan bakteri yang hidup dalam keadaan anaerob dan
banyak terdapat dalam air yang mengandung mineral.
Pertumbuhan bakteri akan menjadi lebih sempurna apabila air
banyak mengandung CO2 dengan kadar yang cukup tinggi.
3. Bakteri Hidrogen
1. Protozoa
Protozoa
merupakan organisme
yang menyerupai hewan
yang merupakan salah
satu dari filum dari
kingdom protista.
Ciri-Ciri Protozoa adalah
sebagai berikut;
. Organisme uniseluler
. Bersifat eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran)
. Tidak memiliki dinding sel
. Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri)
. Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)
. Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit
. Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagela dan pseudopodia
. Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron
2. Fungi
Fungi (jamur) adalah organisme
eukariotik yang bersel tunggal atau banyak
dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur
memiliki dinding yang tersusun atas kitin.
Karena sifat-sifatnya tersebut dalam
klasifikasi makhluk hidup,Jamur
dipisahkan dalam kingdomnya tesendiri,
ia tidak termasuk dalam kindom protista,
monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam
makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya),
dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik
yang ada di lingkungannya.
Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah
oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup
secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup
dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar samasama mendapatkan untung).
3) Spirochetes
Spirochetes berbentuk spiral dengan panjang 5250 m.
Spirochetes merupakan bakteri Gram negatif dan bersifat
kemoheterotrof. Spirochetes hidup bebas atau sebagai parasit
dalam tubuh manusia dan hewan. Contoh Spirochetes yaitu
Treponema pallidum yang mengakibatkan penyakit sifilis.
4) Chlamydias
Chlamydias merupakan kelompok bakteri yang ukurannya paling
kecil (0,21,5 m).
Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel
makhluk hidup lain. Contoh Chlamydias yaitu Chlamydias
trachomatis yang dapat mengakibatkan penyakit mata.
5) Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru
(blue green algae).
Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.
Cyanobacteria mempunyai pigmen klorofil, karoten, dan pigmen
tambahan. Pigmen tambahan berupa fikosianin (pigmen biru) dan
fikoeritrin (pigmen merah). Pigmen-pigmen tersebut
mengakibatkan warna Cyanobacteria beraneka ragam. Contoh
Cyanobacteria yaitu Anabaena(mengakibatkan air sawah
berwarna hijau) dan Oscillatoria rubescen (mengakibatkan Laut
Merah di Timur Tengah berwarna merah).
Gram-negatif
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila
diamati dengan mikroskop.Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu.
Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan
dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram.
Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama
Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri. Bakteri
gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia)
hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa
peptidoglikan . Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan
sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat.
Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda
di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini
mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran
dalam dan membran luarnya.
Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka
berbahaya bagi organisme inang.Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan
komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida
(dikenal juga dengan LPS atau endotoksin)