Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi Bakteri

-Klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanannya

1.Bakteri Autotrof

Dikutip dari Makhluk-Makhluk Uniseluler (2020) Bakteri Autotrof atau bakteri fotosintetik
merupakan bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik dengan
proses fotosintesis.

Fotosintesis bakteri menggunakan hidrogen sulfida seperti air dan pigmen hijau atau ungu seperti
klorofil pada fotosintesis tumbuhan.Proses tersebut mensintesis hidrogen sulfida dan elektron
menjadi energi dan belerang.

2.Bakteri kemoautotrof

Bakteri kemoautotrof tidak memiliki pigmen klorofil sehingga tidak dapat memanfaatkan sinar
Matahari untuk memperoleh makanan.

Sebagai gantinya bakteri kemoautotrof menggunakan reaksi gelap, yaitu mensintesis hidrogen sulfida
dan oksigen menjadi karbohidrat, karbon dioksida, dan sulfur.

Proses oksidasi inilah yang membuat besi-besi berkarat, karena teroksidasi oleh proses metabolisme
bakteri.

Klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan gram


1.Bakteri Gram Positif

Bakteri gram positif adalah bakteri yang memiliki peptidoglikan atau dinding sel yang tebal dengan
struktur yang rumit, namun hanya terdiri dari satu lapisan. Lapisan Tebal peptidoglikan ini membuat
bakteri gram positif dapat mempertahankan warna ungu pada pengujian kristal violet. Bakteri dapat
bertahan apabila diberi gangguan fisik, namun sangat rentan bila diberi antibiotik penisilin. Bakteri
yang tergolong gram positif adalah Streptococus yang menyebabkan penyakit radang paru-paru dan
radang otak.

2.Bakteri Gram Negatif

Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki peptidoglikan yang tipis, namun terdiri lebih dari
dua lapisan. Berbeda dengan bakteri gram positif, bakteri gram negatif tidak dapat mempertahankan
warna ungu pada pengujian kristal violet karena dinding selnya tipis. Namun, bakteri gram negatif
lebih kuat terhadap antibodi ataupun antibiotik penisilin. Salah satu bakteri gram negatif yang
terkenal adalah Escherichia coli yang terdapat pada perut manusia.

Klasifikasi bakteri berdasarkan bentuknya

1.Kokus: bakteri yang berbentuk bulat atau bola. Contohnya:


2.Basil: bakteri yang berbentuk batang. Contketahana
3.Spiral: bakteri yang berbentuk melengkung. Contohnya:
Klasifikasi bakteri berdasarkan ketahanannya pada suhu

1.Termofil

Dilansir dari Microbiology 6th Edition (2005), termofil merupakan bakteri yang dapat hidup dan
bertahan pada lingkungan dengan suhu tinggi, yaitu pada suhu 45 hingga 65 derajat celcius. Mesofil
Mesofil merupakan bakteri yang dapat hidup dan bertahan pada lingkungan dengan suhu sedang,
yaitu pada suhu 20 hingga 45 derajat celcius.

2.Psikrofil

Psikrofil merupakan bakteri yang dapat hidup dan bertahan pada lingkungan yang dingin, yaitu pada
suhu 0 hingga 20 derajat celcius.
Pengertian Jamur

Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses
fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat
makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain. Zat-zat
nutrisi tersebut biasanya telah tersedia dari proses pelapukan oleh aktivitas mikroorganisme.

Jamur dalam bahasa Inggris disebut mushroom termasuk golongan fungi. Jamur hidup diantara jasad
hidup (biotik) atau mati (abiotik), dengan sifat hidup heterotrop (organisme yang hidupnya
tergantung dari organisme lain) dan saprofit (organisme yang hidup pada zat organik yang tidak
diperlukan lagi atau sampah) (Dewi, 2009).

Jamur merupakan organisme yang mempunyai inti sel, dapat membentuk spora, tidak berkrolofil,
terdapat benang – benang tunggal atau benang – benang yang bercabang dengan dinding selulosa
atau khitin (Suarnadwipa, et al., 2008). Jamur benang atau biasa disebut jamur merupakan
organisme anggota Kingdom Fungi dan tubuh jamur berupa benang yang disebut hifa, sekumpulan
hifa disebut miselium. Miselium dapat mengandung pigmen dengan warna merah, ungu, kuning,
coklat, dan abu-abu. Jamur juga membentuk spora berwarna hijau, biru- hijau, kuning, jingga, serta
merah muda. Warna-warna tersebut dapat menjadi ciri khas spesies jamur.

Jamur benang pada umumnya bersifat aerob obligat, pH pertumbuhan berkisar antara 2 - 9, suhu
pertumbuhan berkisar 10 - 35oC. Jamur memiliki potensi bahaya bagi kesehatan manusia atau
hewan. Organisme ini dapat menghasilkan berbagai jenis toksin yang disebut mikotoksin. Aflatoksin
merupakan nama sekelompok senyawa yang termasuk mikotoksin, yang bersifat sangat toksik.
Aflatoksin diproduksi

Anda mungkin juga menyukai