Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 3

P ERCOBAAN IV

Judul

: Bilangan Oksidasi Nitrogen

Tujuan

: Mempelajari reaksi redoks asam nitrat dan


garam nitrat, reaksi redoks nitrit dan dan reaksi
redoks amonia dan ion amonia.

Hari/Tanggal : Kamis/ 1 April 2010


Tempat

: Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI
Nitrogen terdapat bebas di atmosfer (78% volume).
Selain itu, atmosfer juga mengandung sedikit amonia
sebagai hasil peluruhan zat yang mengandung nitrogen
atau asam nitrat teristimewa setelah terjadi halilintar.
Nitrogen juga terdapat dalam garam-garam seperti natrium
dan

kalium

nitrat.

Jaringan

semua

organisme

hidup

mengandung senyawa nitrogen dalam bentuk protein.


Nitrogen terbanyak terdapat di alam sebagai N 2
karena molekul ini sangat stabil. Gas ini tidak berwarna,
tidak berbau, ridak reaktif, mendidih pada -196C dan
membeku pada -210C. Ketidakreaktifan ini disebabkan oleh
kekuatan ikatan tripel.

Bilangan Oksidasi Nitrogen

46

Kelompok 3
:N N:
Energi ikatan sangat tinggi yaitu 946 kJmol -1.
Di

laboratorium,

nitrogen

dapat

dibuat

dengan

memanaskan larutan yang mengandung garam amonia dan


garam nitrit. Reaksinya
adalah:
pana
s

NH4+ (aq) + NO2- (aq)

N2 (g) + 2H2O (l)

Secara komersial nitrogen diperoleh dengan cara


pencairan udara. Sebagian besar digunakan untuk membuat
amonia, urea, ammonium sulfat dan asam nitrat. Karena
nitrogen tidak reaktif, maka nitrogen digunakan sebagai
selubung gas inert untuk menghilangkan oksigen pada
pembuatan alat elektronika. Sejumlah besar nitrogen cair
digunakan dalam industri makanan karena suhunya yang
rendah

(-196C)

sehingga

mempercepat

proses

pendinginan.
Nitrogen dapat membentuk senyawa kovalen dengan
banyak unsur non logam. Senyawa terpenting dengan
hidrogen dan oksigen dapat dijumpai pada nitrogen mulai
dari bilangan oksidasi -3 sampai +5 seperti pada tabel
dibawah ini:
Biloks
-3
-2

Contoh
NH3 (amonia)
N2H4 (hidrazin)

-1

NH2OH
(hidroksilamin

Bilangan Oksidasi Nitrogen

Reaksi Pembentukan
N2 + 3H 2NH3
2NH3 + NaOCl 2N2H4 + NaCl +
H2O
NaNO2 + NaHSO4 + SO2 + 2H2O
2NaHSO4 + NH2OH

47

Kelompok 3
0
+1

+2
+3

+4

+5

)
N2 (dinitrogen)
N 2O
(dinitrogen
oksida)
NO (nitrogen
monoksida)
N 2O 3
(dinitrogen
trioksida)
NO2 (nitrogen
oksida)
N 2O 4
(dinitrogen
tetra oksida)
HNO3 (asam
nitrat)

NH4NO2 N2 + 2H2O
NH4NO3 N2O + 2H2O

4NH3 + SO2 4NO + 6H2O

NO + NO2

-30C

N 2O 3

2NO + O2 2NO2

N 2O 4

3NO2 + H2O 2HNO3 + NO

Senyawa Nitrogen
Nitrogen dapat berikatan kovalen dengan beberapa
unsur

bukan

logam,

terutama

hidrogen

dan

oksigen.

Keelektronegatifan nitrogen lebih besar daripada hidrogen


tetapi lebih kecil daripada oksigen. Akibatnya, bilangan
oksidasi nitrogen akan bertanda negatif jika bersenyawa
dengan

hidrogen

sedangkan

jika

bersenyawa

dengan

oksigen akan bertanda positif. Misalnya: NH3 dan NO2.


Amonia (NH3)
Amonia (NH3) adalah senyawa nitrogen yang sangat
penting karena merupakan bahan baku untuk membuat

Bilangan Oksidasi Nitrogen

48

Kelompok 3
senyawa nitrogen penting lainnya seperti urea dan nitrogen
oksida. Amonia secara komersil dibuat dengan proses
Haber, yaitu mencampur gas N2 dan H2 dengan katalis besi.
H2(g) + 3H2(g)
mol

Reaksi

ini

2NH3

Fe
1000
atm

-1

dapat

dibalik

H = -92kJ

sehingga

membentuk

kesetimbangan.
Di

laboratorium,

amonia

dibuat

dari

garam

ammonium dengan basa kuat atau oksida basa.


NaOH + NH4Cl NH3 + NaCl + H2O
CaO + 2NH4Cl 2NH3 + CaCl2 + H2O
Kedua reaksi ini dapat dipakai untuk analisis kualitatif ion
amonium (NH4+) dengan timbulnya bau amonia yang
merangsang atau diuji dengan lakmus. Gas amonia tidak
berwarna dengan titik didih -33,35C dan titik beku -77,7C.
Amonia larut dalam air dengan konsentrasi sekitar
15M atau 28% massa, karena antara air dan amonia dapat
membentuk ikatan hidrogen. Amonia dalam air bersifat basa
karena terjadi kesetimbangan:
NH2 + H2O

NH4+ + OH- Kb = 1,8.10-5

Amonia

untuk

tersebut
Ostwald).

berguna

dengan

reaksi
Pt

Bilangan Oksidasi Nitrogen

amonia

49

750-900C

menghasilkan
dan

oksigen

senyawa
(proses

Kelompok 3
4NH3 (g) + 5O2 (g)

4NO (g)

+ 6H2O (g)

Kemudian segera teroksidasi menjadi NO2.


2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)
3NO2 (g) + H2O (l) 2HNO3 + NO (g)
Nitrogen Oksida dan Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen oksida (NO)
dihasilkan pada pembakaran amonia menjadi asam nitrat.
NH3 (g)

O2

katali
+ NO (g)
s

O2

H2
O

NO (g)

NO2 (g)

HNO3 (g)

Nitrogen oksida adalah gas yang tidak berwarna dan


mempunyai elektron yang tidak berpasangan.
Nitrogen dioksida adalah gas coklat kemerahan,
bersifat racun dan mempunyai struktur resonansi:
Asam nitrit tidak dapat diisolasi dalam bentuk cairan
murni karena mudah terurai dengan reaksi disproporsionasi.
3HNO2 HNO3 + H2O + 2NO

Bilangan Oksidasi Nitrogen

50

Kelompok 3
HNO2 bersifat pengoksidasi dengan ion iod (I -) dan
sebagai pereduksi dengan ion permanganate (MnO 4-).
2HNO2 + 2H+ + 2I- I2 + 2NO + 2H2O
5HNO2 + H+ + 2MnO4- Mn2+ + 5NO3- + 3H2O
Dalam laboratorium, asam nitrat dibuat melalui reaksi
pana
s

sebagai berikut:
KNO3 (s) + H2SO4 (l)
Atom

yang

KHSO4 (s) + HNO3 (g)

terbentuk

dapat

dipisahkan

dengan

cara

mengembunkan karena wujudnya dalam bentuk gas.


Asam

nitrat

murni

adalah

cairan

yang

tidak

berwarna, mudah terurai diatas 0C menjadi NO 2, H2O dan


O 2.
4HNO3

4NO2 + O2 + 2H2O

Tidak berwarna

coklat kemerahan (terlihat kuning bila

encer)
HNO3 adalah asam kuat dan sebagai pengoksidasi
kuat. Senyawa ini dapat melarutkan kebanyakan logam.
Hasil reaksinya bergantung pada konsentrasi HNO 3 pekat
dan encer.
Cu + 2NO3- + 4H+ Cu2+ + 2NO2 + 2H2O (pekat)
3Cu + 2NO3- + 8H+ 3Cu2+ + 2NO + 4H2O (encer)

Bilangan Oksidasi Nitrogen

51

Kelompok 3
II. ALAT DAN BAHAN
A. Alat yang digunakan
1) Tabung reaksi
2) Rak tabung reaksi
3) Gelas kimia 250mL
4) Labu erlenmeyer
5) Batang pengaduk
6) Kaca arloji
7) Neraca analitik
8) Pembakar Bunsen
9) Penjepit tabung reaksi
10) Gelas ukur 10 mL
11) Hotplate
12) Pipet tetes
13) Pipet ukur

B. Bahan yang digunakan


1) Kertas indikator
2) Kalium nitrat
3) Amonium dikromat
4) Logam aluminium
5) Larutan natrium hidroksida
6) Asam nitrat pekat
7) Kalium permanganate
8) Tembaga
9) Tembaga nitrat
10) Es batu
11) Larutan asam sulfat encer
12) Asam nitrat encer
13) Kalium iodida
III. PROSEDUR KERJA
A. Reaksi redoks asam nitrat dan asam nitrit
Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
1) Memasukkan 3 keping tembaga ke dalam tabung
reaksi
2) Menambahkan 5 tetes asam nitrat pekat

Bilangan Oksidasi Nitrogen

52

Kelompok 3
3) Mengencerkan 2 mL asam nitrat untuk memperoleh
larutan 7M kemudian menambahkan 3 keping
tembaga dan memperhatikan gas yang terjadi.
Eksperimen 2. Pemanasan garam nitrat
1) Memanaskan

KNO3

padat

sebanyak

gram

menggunakan pembakar Bunsen.


2) Memanaskan 1 gram Cu(NO3)2 padat menggunakan
pembakar Bunsen.
3) Menguji gas yang dihasilkan dari sisa zat padat
dalam tabung reaksi.
Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa
1) Memasukkan 2 mL HNO3 2M dan 5 mL larutan NaOH
encer ke dalam tabung reaksi.
2) Menambahkan sekeping logam

Al

kemudian

memanaskan.
3) Memeriksa gas yang terbentuk dengan kertas
lakmus.
B. Reaksi redoks asam nitrit
Eksperimen 4. Reaksi redoks asam nitrit
1) Mendinginkan 10 mL asam sulfat encer dalam
tabung reaksi dengan es sekitar 5 menit.
2) Memasukkan asam sulfat yang dingin ke dalam
tabung reaksi yang berisi 1 gram NaNO3.
3) Membagi larutan yang mengandung asam nitrit
menjadi tiga bagian.
4) Memanaskan larutan asam nitrit bagian I.
5) Menambahkan 0,05 gram kalium iodida ke dalam
larutan asam nitrit bagian II.

Bilangan Oksidasi Nitrogen

53

Kelompok 3
6) Mereaksikan larutan asam nitrit encer bagian III
dengan 2 mL larutan KMnO4.
C. Reaksi redoks amonia dengan ion ammonium
Eksperimen 5. Oksidasi katalitik amonia
1) Melilitkan kawat tembaga sehingga terbentuk
spiral.
2) Memasukkan 10 mL amonia pekat ke dalam labu
erlenmeyer.
3) Memanaskan

labu

sehingga

amonia

mulai

menguap.
4) Memanaskan kawat sampai membara kemudian
menggantungkan pada mulut labu erlenmeyer.
Eksperimen

6.

Oksidasi

ion

ammonium

oleh

ion

dikromat
Memanaskan 1 gram (NH4)2Cr2O7 dalam tabung reaksi.
IV. DATA PENGAMATAN
No.

a.

Variabel yang diamati


Eksperimen 1. Reaksi
asam nitrat dengan
tembaga
3 keping tembaga + 5
tetes asam nitrat pekat

Hasil Pengamatan

b.
3 keping tembaga +
HNO3 7M

Bilangan Oksidasi Nitrogen

54

Mula-mula larutan
berwarna hijau
Terdapat asap coklat
Terdapat gelembung
gas
Keeping tembaga
melarut dan larutan
berwarna biru

Kelompok 3

Larutan awal bening


Terdapat gelembung
gas
Tembaga melarut
Larutan berwarna biru

Eksperimen 2.
Pemanasan garam nitrat
a.

Memanaskan KNO3 padat

b.

Memanaskan Cu(NO3)2
padat

KNO3 menguap dan


meleleh
pH gas = 5

Cu(NO3)2 menguap dan


meleleh
pH gas = 2

Larutan bening

Logam Al tenggelam
dan muncul gelembung
gas

Setelah beberapa saat


logam Al mengapung

pH = 9

Eksperimen 3. Reduksi
nitrat dalam larutan basa
a.
b.

2 mL HNO3 2M 5 mL
NaOH
Memasukkan sekeping
logam Al

c.
Memanaskan campuran

Eksperimen 4. Reaksi
redoks asam nitrit

Bilangan Oksidasi Nitrogen

55

Kelompok 3
a.

H2SO4 encer dingin +


0,033 g NaNO3

b.

Membagi larutan menjadi


3 bagian

c.
d.
e.

NaNO3 melarut dalam


H2SO4 encer

Memanaskan larutan
bagian I

Larutan bening

Larutan bagian II +
0,0587 g KI

KI melarut
Larutan bias kuning

Larutan bagian III + 2 mL


KMnO4

Larutan berwarna ungu

Memanaskan 10 mL
amonia pekat dalam
erlenmeyer

Amonia mendidih

Memanaskan kawat
sampai membiru

Kawat panas

Eksperimen 5. Oksidasi
katalitik amonia
a.
b.
c.

Menggantung kawat pada


erlenmeyer

Kawat berubah warna


menjadi biru kehijauan

Eksperimen 6. Oksidasi
ion ammonium oleh ion
dikromat
Memanaskan (NH4)2Cr2O7
dalam tabung reaksi

Bilangan Oksidasi Nitrogen

56

Massa (NH4)2Cr2O7 =
1,0257 g
Serbuk terbakar dan
warnanya berubah
menjadi hijau tua
kecoklatan serta terjadi

Kelompok 3
ledakan api

V. ANALISIS DATA
A. Reaksi redoks asam nitrat dengan garam nitrat
Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
Pada percobaan ini, 3 keping tembaga dimasukkan
kedalam 5 tetes sasm nitrat pekat menghasilkan larutan
yang berwarna biru dan terdapat gelembung-gelembung
gas serta keping tembaga melarut.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HNO3 (l) + Cu (s) NO2 (s) + Cu2+ (aq) + 2OH- (aq)
+
5

+
4

+
2

-1
(reduksi)
Dalam
reaksi ini
+2tembaga mengalami reaksi oksidasi
(oksidasi)
2+

dari Cu menjadi Cu

(Cu bertindak sebagai reduktor)

dengan kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2.


Sedangkan nitrogen mengalami reduksi (nrtindak sebagai
oksidator) dengan penurunan bilangan oksidasi dari +5
menjadi

+4.Warna

biru

yang

dihasilkan

oleh

larutan

2+

disebabkan karena adanya ion Cu .


Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan 3 keping
tembaga dengan HNO3 7M menghasilkan larutan berwarna
biru

dan

keping

tembaga

melarut

serta

terdapat

gelembung-gelembung gas.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HNO3 (aq) + Cu (s) Cu (NO3)2 (aq) + 2NO (g) + 2H2O (aq)
+
5

+
2

Bilangan Oksidasi +2
Nitrogen
(oksidasi)

57

-3
(reduksi)

+
2

Kelompok 3
Dalam reaksi ini Cu bertindak sebagai reduktor
(mengalami oksidasi dari Cu menjadi Cu(NO3)2 dengan
peningkatan biloks dari 0 menjadi +2. Sedangkan nitrogen
sebagai reduktor (mengalami oksidasi) dengan penurunan
biloks dari +5 menjadi +2.
Reaksi
yang
kedua

berjalan

lebih

lambat

dibandingkan reaksi yang pertama. Jadi dapat dikatakan


bahwa

semakin

digunakan

tinggi

maka

konsentrasi

asam

kemampuannya

untuk

nitrat

yang

mengoksidasi

tembaga pun akan semakin besar. Selain itu senyawa yang


dihasilkan pun juga berbeda dimana dalam percobaan yang
menggunakan asam nitrat pekat mengoksidasi Cu menjadi
Cu2+ sedangkan percobaan yang menggunakan asam nitrat
encer membentuk senyawa Cu(NO3)2.
Eksperimen 2. Pemanasan garam nitrat
Pada percobaan ini 1,0802 g KNO 3 dipanaskan hingga
meleleh. Uap yang dihasilkan diuji dengan kertas indikator
dan menunjukkan harga pH = 5.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
2KNO3 (s) K2O + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)
Selanjutnya
menghasilkan

memanaskan

lelehan

berwarna

1,144
biru

Cu(NO 3)2

kehijauan.

Ini

menandakan bahwa reaksi menghasilkan gas NO2. Setelah


diuji

denga

kertas

indikator,

diketahui

dihasilkan = 2.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
Cu(NO3)2 (s) CuO + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)

Bilangan Oksidasi Nitrogen

58

pH

uap

yang

Kelompok 3
Dari kedua reaksi di atas, dapat diketahui bahwa
pemanasan garam nitrat menghasilkan gas NO 2. Dalam hal
ini nitrogen sebagai garam mengalami reduksi.
Pada umunya garam nitrat Pb(NO3)2 digunakan dalam
pembuatan gas NO2 karena tidak mengandung air pada saat
kristalisasi,

oksigen

yang

dihasilkan

dapat

dipisahkan

dengan pengaliran melalui campuran pendinginan es dan


garam

lalu

NO2

akan

terkondensasi

sebagai

larutan

berwarna kuning pucat.


NO2 merupakan molekul yang jumlah elektronnya
ganjil dengan struktur sebagai berikut:
Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa
Pada percobaan ini 2 mL HNO3 yang dicampurkan
dengan 5 mL larutan NaOH encer menghasilkan larutan
bening.

Kemudian

memasukkan

gelembung-gelembung

gas.

logam

Pada

Al

lalu

mulanya

timbul

logam

Al

tenggelam namun beberapa saat kemudian kepingan logam


Al mengapung.
Selanjutnya dilakukan pemanasan yang tujuannya
untuk menguapkan gas NH3. Setelah diuji menggunakan
kertas indikator diketahui pH = 9 yang artinya reaksi
berlangsung dalam suasana basa.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
3NO3- (aq) + 8Al (s) + 5OH-(aq) + 18H2O (aq) NH3 (aq) +
8[Al(OH)4]+
5

-3

0
-8
(reduksi)

Bilangan Oksidasi Nitrogen

59

+
4
+4
(oksidasi)

Kelompok 3
Dalam reaksi ini nitrogen mengalami reduksi dengan
penurunan bilangan oksidasi dari +5 menjadi -3 dengan
kata lain HNO3 bertindak sebagai oksidator bagi aluminium.
Sedangkan aluminium mengalami oksidasi dengan kenaikan
bilangan oksidasi dari 0 menjadi +4.
B. Reaksi Redoks Asam Nitrat
Eksperimen 4. Reaksi redoks asam nitrit
Dalam percobaan ini 10 mL H2SO4 didinginkan
selama 5 menit menggunakan es batu dengan tujuan agar
gas yang terbentuk dari penguraian NaNO 3 sedikit. Lalu
larutan H2SO4 yang sudah dingin dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi 1,033 g NaNO 3. NaNO3 melarut
dan larutan bening karena reaksi menghasilkan nitrit .
Reaksinya adalah sebagai berikut :
H2SO4 (aq) + NaNO3 (s) NaHSO4 (aq) + HNO2 (aq) + 1/2 O2
(g)
Selanjutnya larutan dibagi menjadi tiga bagian.

Tabung 1 : larutan HNO2


Larutan HNO2 dipanaskan menghasilkan gas NO dan

larutan bening. Reaksi ini kembali menghasilkan senyawa


nitrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
3 HNO2 (aq) HNO3 + 2NO (g) + H2O (aq)
+
3

+
5

+
2

+2
(oksidasi) -1 (reduksi)

Reaksi diatas merupakan reaksi disproporsionasi


(berasal

dari

spesies

Bilangan Oksidasi Nitrogen

yang

60

sama)

dimana

nitrogen

Kelompok 3
mengalami oksidasi (pada HNO3) dengan kenaikan bilangan
oksidasi dari +3 menjadi +5 dan mengalami reduksi (pada
NO) dengan penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi
+2.

Tabung 2 : larutan HNO2 + KI


Larutan HNO2 yang ditambahkan dengan 0,0587 g KI

menghasilkan larutan bening dengan bias kuning. Reaksi ini


berlangsung dalam suasana asam dan menghasilkan gas
NO yang tidak berwarna.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I- (aq) 2NO (g)
+
(aq)
3
-1
(reduksi)

+ 2H2O (aq) + I2

+
2

-1

+1

Dalam reaksi ini nitrogen mengalami


reduksi dengan
(oksidasi)
penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2 (NO 2
bertindak

sebagai

oksidator).

Sedangkan

mengalami

oksidasi dengan kenaikan bilangan oksidasi dari -1 menjadi


0 (KI bertindak sebagai reduktor).
Tabung 3: larutan HNO2 + KMnO4
Campuran

antara

larutan

HNO2

dengan larutan

KMnO4 menghasilkan larutan berwarna ungu. Reaksi ini


berlangsung pada suasana asam.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

Bilangan Oksidasi Nitrogen

61

Kelompok 3
5NO2- (aq) + 2MnO4- (aq) + 6H+ 5NO3- + 2Mn2+ +3H2O
+
3

+
7

+
5

+2
(oksidasi)

+
2
-5
(reduksi)

Dalam hal ini nitrogen mengalami oksidasi dengan


kenaikan bilangan oksidasi

dari +3 menjadi +5 (nitrit

bertindak sebagai reduktor), sedangkan Mn mengalami


reduksi

dengan penurunan

bilangan oksidasi

dari

+7

menjadi +2 (ion permanganate MnO4 bertindak sebagai


oksidator).
C. Reaksi Redoks Amonia dan Ion Amonium
Eksperimen 5. Oksidasi katalitik amonia
Pada percobaan ini 10 mL amonia pekat dimasukkan
ke dalam erlenmeyer lalu dipanaskan hingga menguap.
Pada saat bersamaan kawat Cu yang berbentuk spiral
dipanaskan

hingga

membara.

Selanjutnya

kawat

Cu

digantung diatas labu erlenmeyer dan kawat berubah warna


manjadi biru kehijauan. Reaksinya adalah sebagai berikut:
CuO (s) + NH3 (g) 3Cu (s) + N2 (g) + 3H2O (g)
+2

-3

-2 (reduksi)
+3 (oksidasi)

Ketika kawat Cu dipanaskan, terbentuk suatu oksida


yaitu CuO. Oksida CuO ini selanjutnya bereaksi dengan uap
NH3 membentuk Cu, N2 dan H2O.

Bilangan Oksidasi Nitrogen

62

Kelompok 3
Pada reaksi di atas, NH bertindak sebagai reduktor
dimana nitrogen mengalami oksidasi dengan peningkatan
bilangan oksidasi dari -3 menjadi 0. Sedangkan yang
bertindak

sebagai

oksidator

adalah

CuO

dimana

Cu

mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari +2


menjadi 0.
Eksperimen 6. Oksidasi ion ammonium oleh ion dikromat
Sebanyak

1,0257

(NH4)2Cr2O7

dipanaskan,

beberapa saat kemudian terjadi letupan api. Serbuk yang


pada awalnya berwarna jingga berubah menjadi serbuk
berwarna hijau kecoklatan dan serbuk menjadi lebih banyak
hingga memenuhi bahkan sebagian serbuknya keluar dari
tabung reaksi yang diakibatkan karena letupan yang terjadi.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
(NH4)2Cr2O7 (s) N2 (g) + 4H2O(g)
-3
+6
-315kJ/mol

+ Cr2O3 (s)

H =

+3

+3 (oksidasi)

-3 (reduksi)

Pada percobaan ini garam yang mengandung anion


pengoksidasi

terdekomposisi

jika

dipanaskan

dengan

oksidasi amonium menjadi N2.


Dalam reaksi ini nitrogen mengalami oksidasi dengan
kenaikan bilangan oksidasi dari -3 menjadi 0. Sedangakan Cr

Bilangan Oksidasi Nitrogen

63

Kelompok 3
mengalami reduksi dengan penurunan bilangan oksidasi
dari +6 menjadi +3. Ion dikromat (Cr 2O72-) bertindak
oksidator

yang

mengoksidasi

ammonium

sehingga

membentuk gas N2 yang dilepaskan ke udara.

VI.

KESIMPULAN
1. Keelektronegatifan

nitrogen

lebih

besar

daripada

hidrogen tetapi lebih kecil daripada oksigen. Akibatnya


bilangan oksidasi nitrogen jika bersenyawa dengan
hidrogen menjadi negatif sedangkan jika bersenyawa
dengan oksigen menjadi positif bilangan oksidasi
nitrogennya.
2. Semakin tinggi konsentrasi, semakin pekat pula nitrat
maka kemampuan untuk mengoksidasi tembaga juga
semakin besar.
3. Asam
nirat

pekat

bereaksi

dengan

logam

menghasilkan gas NO2. Asam nitrat encer bereaksi


dengan logam menghasilkan NO.
4. Asam nitrat merupakan asam kuat dan sebagai
pengoksidasi

kuat

dimana

senyawa

ini

dapat

melarutkan kebanyakan logam dan hasil reaksinya


bergantung pada konsentrasi HNO3 (pekat atau encer).
5. Asam nitrit bersifat sebagai pengoksidasi dengan ion
iod

(I-)

dan

sebagai

pereduksi

dengan

ion

permanganate (MnO4 ).
6. Asam nitrit dapat bereaksi dengan logam dalam
suasana basa yang dapat diuji menggunakan kertas
indikator.

Bilangan Oksidasi Nitrogen

64

Kelompok 3
7. Asam

nitrit

mudah

terurai

dengan

reaksi

disproporsionasi juga dengan garam ammonium.


VII. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1992. Penuntun Belajar Kimia Dasar, Kimia
Unsur Petrokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Cotton dan Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:
Universitas Indonesia.
S, Syukri. 1992. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB.
Saadi, Parham dan Mahdian. 2008. Panduan Praktikum
Kimia Anorganik. Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Bilangan Oksidasi Nitrogen

65

Kelompok 3

LAMPIRAN
Pertanyaan dan Jawaban
A. Reaksi redoks asam nitrat dengan garam nitrat
Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
1. Senyawa apakah yang terbentuk ? berapa bilangan
oksidasi nitrogen yang terbentuk?
Jawab:
Senyawa yang terbentuk adalah NO2.
Bilangan oksidasi nitrogen yang terbentuk adalah +4.
2. Tulis persamaan reaksi ion yang terjadi!
Jawab:
Persamaan reaksi:
HNO3 (l) + Cu (s) NO2 (s) + Cu2+ (aq) + 2OH- (aq)
+
+
+
0
4
5-1 (reduksi)
2
3. Hitung bilangan oksidasi tembaga dalam senyawa
+2 (oksidasi)

yang terjadi!
Jawab:
Bilangan oksidasi tembaga adalah +2.

Bilangan Oksidasi Nitrogen

66

Kelompok 3
4. Senyawa nitrogen apakah yang dihasilkan pada produk
reaksi pertama dari reaksi?
Jawab:
Senyawa nitrogen yang dihasilkan adalah senyawa
nitrogen oksida (NO2).
5. Sebutkan apa sebabnya terjadi hasil reaksi yang
berbeda jika tembaga direaksikan dengan asam nitrat
dengan berbagai konsentrasi!
Jawab:
Karena semakin tinggi konsentrasi, semakin pekat
asam nitrat maka semakin besar kemampuannya untk
mengoksidasi

tembaga

dan

hasil

reaksinya

pun

berbeda.
Pada asam nitrat encer:
HNO3 (aq) + Cu (s) Cu (NO 3)2 (aq) + 2NO (g) +
2H2O (aq)
Pada asam nitrat pekat
HNO3 (l) + Cu (s) NO2 (s) + Cu2+ (aq) + 2OH- (aq)
Eksperimen 2. Pemanasan garam nitrat.
6. Zat apakah yang terjadi pada dekomposisi termal
a. KNO3
b. Cu(NO3)2
Jawab:
a. KNO3
Zat yang terjadi pada dekomposisi termal KNO3
adalah K2O, NO2 dan O2.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
2KNO3 (s) K2O + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)
b. Cu(NO3)2
Zat yang terjadi pada dekomposisi termal Cu(NO 3)2
adalah CuO, NO2 dan O2.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

Bilangan Oksidasi Nitrogen

67

Kelompok 3
Cu(NO3)2 (s) CuO + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)
Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa.
7. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
HNO3 (aq) + NaOH (aq) NaNO3 (s) + H2O (aq)
3NO3-(aq) + 8Al(s) + 5OH-(aq) + 18H2O(aq) NH3(aq) +
8[Al(OH)4]+5

-3

+4

-8 (reduksi)
+4 (oksidasi)
B. Reaksi redoks asam nitrit
Eksperimen 4. Reaksi redoks asam nitrit
8. Catat warna larutan asam nitrit!
Jawab:
Warna larutan asam nitrit adalah bening.

9. Apakah reaksi yang terjadi?


Jawab:
Reaksi yang terjadi adalah reaksi disproporsionasi
(autoredoks).
10. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
Jawab:
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
H2SO4 (aq) + NaNO3 (s) NaHSO4 (aq) + HNO2 (aq) +
O2 (g)
11. Dekomposisi

termal

asam

nitrit

adalah

reaksi

disproporsionasi. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!


Jawab:
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
3 HNO2 (aq) HNO3 + 2NO (g) + H2O (aq)
+3

+5

+2

+2 (oksidasi)
-1 (reduksi)

Bilangan Oksidasi Nitrogen

68

Kelompok 3
12. Tulis persamaan reaksi yang terjadi! Apakah asam
nitrit bertindak sebagai reduktor atau oksidator pada
reaksi ini?
Jawab:
Persamaan reaksi:
2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I- (aq) 2NO (g)
+3

(aq) + I2 (aq)

+2

-1

+ 2H2O
0

-1 (reduksi)

+1 (oksidasi)

Atau:
HNO2 (aq) + 2KI (s) KOH (aq) + NO (g) + I2
Asam nitrit bertindak sebagai oksidator

(karena

menyebabkan zat lain mengalami oksidasi tetapi zat


pereduksi mengalami oksidasi).
13. Apakah asam nitrit berfungsi sebagai oksidator atau
reduktor?
Jawab:
Reaksi yang terjadi:
5NO2- (aq) + 2MnO4- (aq) + 6H+ 5NO3- + 2Mn2+
+3

+3H2O

+7

+5

+2

+2 (oksidasi)
-5 (reduksi)

Asam

nitrai

berfungsi

sebagai

reduktor

(karena

menyebabkan zat yang lain mengalami reduksi, tetapi


zat pereduksi mengalami oksidasi).

Bilangan Oksidasi Nitrogen

69

Kelompok 3
14. Apa sebabnya asam nitrat tidak mengalami reaksi
disproporsionasi?
Jawab:
Karena sifat MnO2- yang bertindak sebagai oksidator
kuat shingga langsung mengoksidasi nitrit.
C. Reaksi redoks amonia dan ion ammonium.
Eksperimen 5. Oksidasi katalitik amonia.
15. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
Jawab:
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CuO (s) + NH3 (g) 3Cu (s) + N2 (g) + 3H2O (g)
+2

-3

(reduksi)
16. Zat apakah-2yang
berfungsi sebagai oksidator?
Jawab:
+3 (oksidasi)
Zat yang berfungsi sebagai oksidator adalah CuO.

17. Apa sebabnya reaksi ini penting dalam industri?


Jawab:
Reaksi ini sangat penting dalam industri karena
digunakan sebagai prinsip pembentukan gas nitrogen
yang bermanfaat untuk membuat urea, asam nitrat
dan lainnya.
18. Jelaskan peristiwa yang terjadi!
Jawab:
Peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut:
Garam
(NH4)2Cr2O7
yang
mengandung

anion

pengoksidasi dapat terdekomposisi bila dipanaskan


dengan

oksidasi

ammonium

menjadi

N2

(pada

percobaan yang telah dilakukan).


Reaksinya adalah sebagai berikut:
(NH4)2Cr2O7(s) N2(g) + 4H2O(g) + Cr2O3 (s) H
-3 -315kJ/mol
+6

(oksidasi)
Bilangan +3
Oksidasi
Nitrogen

70

+3

-3 (reduksi)

Kelompok 3

Ion dikromat mengoksidasi ammonium sehingga


membentuk N2 yang dilepaskan ke udara. Yang terjadi
adalah warna serbuk yang semula jingga berubah menjadi
hijau lumut dan jumlah serbuk menjadi lebih banyak
sehingga memenuhi tabung reaksi. Pada reaksi ini nitrogen
bertindak sebagai reduktor.

FLOWCHART
A. Reaksi Redoks Asam Nitrat dan Garam Nitrat
Eksperimen 1. Reaksi Asam Nitrat dengan Tembaga
Cu + HNO3(l)
Memasukkan ke dalam tabung reaksi
Mengamati

Bilangan Oksidasi Nitrogen

Larutan + NO (g)

71

Kelompok 3

2 mol HNO3 + H2O(l) + 3 keping tembaga


Memasukkan ke dalam tabung reaksi
Mengamati

Larutan + gas

Eksperimen 2. Pemanasan Garam Nitrat


Larutan + gas
Memanaskan
Menguji pH gas yang dihasilkan dan sisa zat padat

Lelehan
NB: Melakukan hal yang sama pada KNO3 menggunakan
Cu(NO3)2 (s)
Eksperimen 3. Reduksi Nitrat dalam Larutan Basa
2 mL HNO3 2M + 5 mL NaOH (aq) + 1 keping Al
Memasukkan ke dalam tabung reaksi
Memanaskan
Memeriksa gas dengan kertas lakmus

Larutan +72
gas

Bilangan Oksidasi Nitrogen

Kelompok 3

B. Reaksi Redoks Asam Nitrit


Eksperimen 4. Reaksi Redoks Asam Nitrit

1 g NaNO3 + 10 mL H2SO4 (aq) *


Memasukkan ke dalam tabung reaksi

HNO2 (aq)
Membagi ke dalam 3 tabung

Larutan I

Larutan II

Memanaskan
Larutan + gas

Larutan III

Menambahkan KI
Larutan

Menambahkan KMnO4
Larutan

NB: Mendinginkan H2SO4 terlebih dahulu dengan es sekitar 5


menit
C. Reaksi Redoks Amonia dan Ion Amonium
Eksperimen 5. Oksidasi Katalitik Amonia
10 mL NH3 (l)
Memasukkan ke dalam erlenmeyer
Memanaskan sampai amonia menguap
Memasukkan kawat tembaga pijar
Menggantung pada mulut labu erlenmeyer

Bilangan Oksidasi Nitrogen

73

Kawat tembaga + NH2 (l)

Kelompok 3

Eksperimen 6. Oksidasi Ion Amonium oleh Ion Dikromat


1 g (NH4)2 Cr2O7
Memasukkan ke dalam tabung reaksi
Memanaskan
Lelehan

Bilangan Oksidasi Nitrogen

74

Anda mungkin juga menyukai