Anda di halaman 1dari 7

Global Warming

Secara Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu
rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan
peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6C yang terjadi dalam satu abad terakhir.
Peningkatan yang terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar
bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan
global dapat kita amati dan rasakan.
Gejala-gejala pemanasan global adalah pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering
terjadinya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan kekeringan di
wilayah yang tidak biasa mengalaminya
Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) -Banyak para ahli yang mengemukakan
pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para
ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca di
atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi penyebab terjadinya
pemanasan global yang perlu teman-teman ketahui dalam memperbaiki dan menanggulangi hal
tersebut. Penyebab Pemanasan Global adalah sebagai berikut...

Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet.
efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi
terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki
manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun jika berlebihan berbahaya kehidupan di
Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim.

Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas,
sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya
akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling
berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida
adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas
alam.

Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan
kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan,
terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC.

Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab


terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan
bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil
pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon

dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon


dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke
angkasa.

Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana


menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas
metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil
pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus
hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas
metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.

Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan


mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka
yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin
banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global.

Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil
pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran
tersebut menghasilkan karbon dioksida

Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka


karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak
dan tentu saja menimbulkan pemanasan global.

Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang


dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari
hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap
panas.

Dampak Pemanasan Global (Global Warming) - Pemanasan global mempunyai dampak/


akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan di bumi, terutama
kehidupan manusia. Dampak pemanasan global adalah sebagai berikut...

Gunung-gunung es akan mencair

Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi

Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan

Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat
membentuk angin puting beliung

Cuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan
ekstrem

Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan
pulau-pulau akan tenggelam.

Menyebabkan kekeringan di wilayah pertanian sehingga tanaman akan rusak

Dapat mengakibatkan gagal panen akibat dari cuaca yang ekstem dengan terjadi banjir
yang mengakibatkan tanaman pertanian akan terendam

Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim

Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun

Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria.

Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung,
stroke, dehidrasi, dan stress.

Proses Pemanasan Global


Proses pemanasan global terjadi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.

Ketika sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui
lapisan gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah,
air, dan komponen ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut.
Sisanya akan dipantulkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke
angkasa, tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfir dan
dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah kaca (green house
effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya bongkah-bongkah es di
kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan air laut akan naik yang menyebabkan
tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
https://hikmatunnafisah.wordpress.com/kelas-vii/pengetahuan-faktual-konseptualdan-prosedural-tentang-ilmu-pengetahuan-teknologi-seni-budaya-terkait-fenomenadan-kejadian-tampak-mata/penyebab-terjadinya-pemanasan-global-dandampaknya-bagi-ekosistem/
http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebabdampak-akibat.html

Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau diangkasa yang
disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama
adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet di tata surya

seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun pembahasa penuhnya adalah efek rumah
kaca di planet Bumi yang kita tinggali ini. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh
seorang fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier.
Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada
masalah arus panas. Nah, efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas
rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang
menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami
di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul karena aktivitas manusia.
Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur
tersebut mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida
merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami diantaranya
adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun manusia yang menghirup oksigen
lalu membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun
kegiatan industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya
efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya diakibatkan oleh
naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa
dianggap tidak salah, namun kurang tepat.
 
KARBONDIOKSIDA
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya
disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang
akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.

METANA
Gas  Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas
alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam
kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.
NITROGEN OKSIDA
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas
Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran,
biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Gas
ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek rumah kaca.
GAS-GAS LAIN
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula
beberapa gas lain diantaranya adalah belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.
 
AKIBAT EFEK RUMAH KACA
Sudah sejak lama para ilmuwan mengkhawatirkan akibat dari efek rumah kaca karena bisa merusak
lingkungan. Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi
yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut
dapat mengakibatkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan mengurangi kemampuannya
guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Efek rumah kaca sebenarnya tidak selalu buruk dan justru sangat dibutuhkan karena jika tidak ada
nantinya bisa mengakibatkan bumi menjadi sangat dingin atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun

jika gas-gas yang bisa membuat efek rumah kaca telah berlebihan di atmosfer, akibatnya akan
mengakibatkan pemanasan global.
Ada satu cara untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam
pohon lebih banyak. Pohon dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah
banyak, memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah satu upaya
dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan mengadakan konvensi yang
disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen
mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta lima gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi
dampak efek rumah kaca. [ALX]

Anda mungkin juga menyukai