Anda di halaman 1dari 48

LABKOMP FASILKOM UNSIKA

MODUL
PPN

Microsoft Word, Microsoft


Excel & Prezi

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I MICROSOFT OFFICE WORD..................................................................1
1.1.

Pengetikan.................................................................................................1

1.2.

Penomoran.................................................................................................2

1.3.

Tabel dan Gambar.....................................................................................3

1.4.

Kutipan......................................................................................................5

1.4.1.

Kutipan Langsung..............................................................................5

1.4.1.1.

Kutipan Tidak Langsung................................................................6

1.5.

Bahasa.......................................................................................................7

1.6.

Mengatur Margin.......................................................................................8

1.7.

Menggunakan Fungsi Styles dan Mengatur Styles.................................10

1.7.1.

Normal Styles Paragraph..................................................................11

1.7.2.

Heading Styles.................................................................................12

1.8.

Membuat Judul BAB dan Subbab...........................................................15

1.9.

Membuat Nomor Halaman......................................................................17

1.10.

Membuat Daftar Isi..............................................................................21

1.11.

Membuat Daftar Gambar atau Tabel...................................................22

BAB II PENGOLAHAN DATA STATISTIK MENGGUNAKAN MICROSOFT


EXCEL...................................................................................................................26
2.1.

Pendahuluan............................................................................................26

2.2.

Mengaktifkan Analysis ToolPak..............................................................26

2.3.

Prosedur Statistik Deskriptif Pada Excel.................................................28

2.4.

Latihan Statistik Deskriptif pada Excel...................................................30

2.5.

Pengukuran Nilai Sentral.........................................................................30

2.5.1.

Mean (Rata-Rata).............................................................................30
1

2.5.2.

Median.............................................................................................31

2.5.3.

Mode................................................................................................32

2.6.

Ukuran Dispersi (Penyebaran) Data........................................................32

2.6.1.

Range (Jarak)...................................................................................32

2.6.2.

Variance............................................................................................33

2.6.3.

Standart Deviasi...............................................................................33

2.6.4.

Standart Error of Mean....................................................................34

2.6.5.

Skewness dan Kurtosis.....................................................................34

BAB III PRESENTASI PREZI..............................................................................37


3.1.

Pendahuluan............................................................................................37

3.2.

Mendapatkan atu Mendaftar Akun di Prezi.............................................38

3.3.

Membuat Presentasi Dengan Prezi..........................................................40

3.4.

Menambahkan Gambar Pada Prezi.........................................................42

3.5.

Merubah Background Prezi.....................................................................44

3.6.

Mengatur Ulang Navigasi atau Alur Path (Slide)....................................44

3.7.

Menghapus dan Menambahkan Path (Slide) Pada Prezi.........................45

3.8.

Berbagi dan Mendownload Portable Prezi..............................................46

3.8.1.

Mendownload Portable Prezi...........................................................47

BAB I
MICROSOFT OFFICE WORD
1.1. Pengetikan
Pengetikan menggunakan komputer dengan tinta hitam hanya pada satu muka
atau tidak bolak-balik, dengan syarat sebagai berikut:
a. Jenis Huruf
Jenis huruf untuk naskah harus jenis huruf yang sama yaitu Times New
Roman 12pt untuk narasi; font 10pt atau 9pt digunakan untuk kutipan,
table ataupun keterangan dalam gambar.
b. Jarak/Spasi
1) Jarak antara baris dalam narasi adalah 1,5 spasi, sedangkan
kutipan, isi diagram, tabelm gambar dan jarak daftar pustaka
berjarak 1 spasi (single)
2) Baris pertama paragraph baru berjarak 3 spasi dari baris akhir
paragraph yang mendahuluinya.
c. Batas Tepi
Batas tepi pengetikan yang digunakan adalah menggunakan format
sebagai berikut :
1) Batas kiri (left margin)
: 4 cm
2) Batas atas (top margin)
: 3 cm
3) Batas kanan (right margin)
: 3 cm
4) Batas bawah (bottom margin)
: 3 cm
d. Penulisan Huruf/Kalimat
1) Huruf pertama paragraf baru dimulai dari batas tepi kiri naskah.
2) Tidak memulai paragraf baru pada dasar halaman, kecuali ada
cukup tempat untuk sedikitnya 2 baris.
3) Baris terakhir sebuah paragraf jangan diletakan pada halaman
baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar
halaman.
4) Huruf pertama sesudah tanda koma, titik-koma, titik-ganda,
dan titik dicetak dengan menyisihkan suatu tonggak (ruangan
antara dua huruf) di belakang tanda-baca tersebut.

2
e. Judul Proposal Skripsi, Bab, Subbab, dan Pasal
1) Judul Proposal Skripsi
Judul utama dirancang untuk bagian utama proposal skripsi
harus diketik seluruhnya dengan kapital (huruf besar) dengan
jenis huruf Times New Roman font, 16pt, bold (dicetak tebal),
tanpa ada kata yang disingkat kecuali untuk singkatan yang
berlaku umum seperti PT, dan CV. Bila judul lebih dari satu
baris, ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik dengan
tetap memperhatikan penggalan kata dengan jarak baris satu
setengah spasi. (lihat pada lampiran contoh cover dan contoh
pengesahan).
2) Judul Utama Bab
Pengetikan judul dengan huruf kapital (huruf besar), diatur
simetris di tengah tanpa diakhiri dengan tanda titik, dengan
huruf Times New Roman, font 12 pt. Bila judul lebih dari satu
baris, ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik dengan
tetap memperhatikan penggalan kata dengan jarak baris satu
setengah spasi. (lihat pada lampiran contoh cover dan contoh
pengesahan).
3) Judul Sekunder (subjudul/subbab)
Judul sekunder (subbab) dan pasal ditulis dari tepi kiri. Semua
kata dimulai dengan huruf besar, kecuali kata penghubung dan
kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Subbab dicetak tebal,
contoh : 1.1 Latar Belakang
4) Judul Tersier
Aturannya sama dengan judul sekunder contoh : 4.1.1
Arsitektur Jaringan Komputer.
5) Kalimat pertama sesudah pasal (penomoran) dimulai dengan
alinea baru.
1.2.

Penomoran
Untuk penomoran dibagi menjadi beberapa kategori yang
menggunakan penomoran yaitu
a. Halaman
1) Halaman-halaman abstrak, pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar
singkatan, dan lambang diberi nomor terpisah dari nomor

3
halaman proposal skripsi menggunakan notasi i, ii, iii,..., nomor
halaman diletakkan di bawah-tengah.
2) Bagian halaman utama proposal skripsi berupa angka 1, 2, 3, ..
berurutan dari awal sampai akhir.
3) Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab
baru nomor halaman ditempatkan di tengah bagian bawah.
4) Bagian awal proposal skripsi dimulai dengan halaman abstrak
yang diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil,
ditempatkan pada bagian bawah.
b. Bab, subbab dan pasal
1) Setiap bab diberi nomor urut dengan angka Romawi besar
dituliskan simetris di atas dan di tengah-tengah judul bab yang
bersangkutan. Contoh :
BAB I
PENDAHULUAN
2) Subbab diberi nomor urut dengan angka dan diawali dengan
nomor bab. Contoh : 1.3 Batasan Masalah
3) Sub-sub bab diberi nomor urut dengan angka. Contoh : 4.1.2
Arsitektur Jaringan Komputer
4) Pasal diberi nomor urut dengan angka Arab. Contoh : 1.
5) Subpasal diberi nomor urut dengan huruf kecil. Contoh : a.
6) Ayat diberi nomor urut dengan angka dalam satu tanda kurung.
Contoh : 1)
7) Subayat diberi nomor urut dengan huruf kecil dalam satu tanda
kurung. Contoh : a)
c. Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka Arab, yaitu diawali
dengan nomor bab dan diikuti nomor gambar/tabel yang bersangkutan.
1.3. Tabel dan Gambar
Penyajian tabel dan gambar mengikuti tata cara sebagai berikut:
1. Tabel dan gambar dibuat pada kertas naskah dan diletakkan di tengah
naskah.
2. Tabel dan gambar boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris
kalimat teks utama proposal skripsi.
3. Jika sangat diperlukan tabel dan gambar dapat menggunakan kertas yang
lebih besar dari halaman naskah, namun diusahakan jika dilipat satu kali
sudah mencapai ukuran satu halaman naskah.
4. Judul gambar ditempatkan di bawah-simetris tengah gambar, sedangkan
judul tabel diletakan di atas-simetris tengah tabel, ditulis dengan huruf
kecil, kecuali untuk awal setiap kata yang ditulis dengan huruf kapital.

4
5. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel harus disusun
sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak antara satu baris dengan
baris lainnya di dalam tabel adalah satu spasi.
6. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas tepi pengetikan
naskah.
7. Tabel tidak ditulis terpisah pada dua halaman, kecuali jika tabelnya sangat
panjang, sehingga tidak memungkinkan untuk berada pada satu halaman.
Dalam hal ini, tabel lanjutannya dapat dicantumkan pada halaman
berikutnya dengan menuliskan seluruh kepala tabel yang sama dengan
memberi judul dengan nomor tabel yang sama ditambah keterangan
lanjutan.
8. Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut
dipisahkan dengan satu spasi.
9. Di bawah setiap tabel tentang data harus ditulis sumber.

10. Khusus gambar yang mengutip dari sumber lain, diharuskan menuliskan
sumber diletakan di bawah judul gambar simetris di tengah.

1.4.

Kutipan
Sebagaimana bentuk karya tulis ilmiah lainnya, penguraian
proposal skripsi membutuhkan pembuktian, penguatan, dukungan, atau
otoritas teknis (technical authority).
Pembuktian, penguatan, dukungan, atau otoritas teknis tersebut
dapat diambil atau dikutip dari berbagai sumber. Sumber yang dijadikan
acuan

(referensi)

hendaknya

benar-benar

terpercaya

dan

dapat

dipertanggungjawabkan tingkat kebenaran dan atau mutu ilmiahnya.


Pengutipan dapat dilakukan dengan cara mengutip pendapat atau ide yang

5
terdapat pada sumber itu, kemudian memasukkan ke dalam proposal
skripsi (kutipan langsung).
Selain

itu,

kutipan

dapat

juga

dilakukan

dengan

hanya

menyebutkan sumber, sedangkan ide asli yang terdapat dalam sumber itu
diolah sedemikian rupa, sehingga uraian yang diutarakan itu merupakan
interpretasi penulis (kutipan tidak langsung). Penyebutan sumber kutipan
pada prinsipnya cukup hanya menyebutkan nama pengarang (yang sudah
lazim dikenal), tahun penerbitan mengikuti APA Sixth Edition. Kutipan
tidak boleh diambil dari diktat/buku catatan kuliah.
Contoh : (Irwan Budiman, 2012)
1.4.1.

Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan pendapat atau sumber tertulis

dengan sama sekali tidak menyimpang dari sumbernya. Kutipan langsung


ini terdapat beberapa ketentuan, yaitu:
1. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris, maka kutipan diketik dengan
huruf miring seperti uraian biasa dengan jarak satu setengah spasi dan
diberi tanda petik. Misalnya:
There are three basic hardware components for a data communications
network: a server or host computer (e.g., microcomputer, mainframe), a
client (e.g., microcomputer, terminal), and a circuit (e.g., cable, modem)
(Fitz Gerald, 2005)
2. Kutipan yang lebih dari tiga baris, maka kutipan diketik dengan huruf
miring pada baris baru sejajar dengan alinea baru dengan jarak satu spasi,
tanpa tanda petik. Misalnya:
Strategi penerapan teknologi informasi sangat bergantung sangatlah
kontekstual dan bergantung pada perusahaannya. Mengenai hal ini
(Anthoni J & A.Robert, 1992) menjelaskan:
Before embarking on developing an IS strategy, it is important to
understand the context within which this strategy is being developed. This
context is likely to be different in different organization. In this section,
two perspectives are presented. The first is largely an internal perspective
focusing on the role of IS/IT in the organization. The second is an external
perspective exploring the overall dynamics of IS/IT.

6
3. Kutipan langsung dari suatu sumber tertulis yang menyajikan hasil
pemikiran/pendapat

orang

lain

(bukan

pendapat

penulis)

maka

dicantumkan nama penulis, dan tahun terbit. Misalnya:


Manfaat pengenalan ucapan menurut Steve Alexander adalah sebagai
berikut :
Speech recognition is gaining popularity in the corporate world among
nontypists, people with disabilities, and business travelers, and is most
frequently used for dictation, screen navigation, and Web Browsing
(OBrien & Marakas, 2006)
1.4.1.1.

Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah suatu kutipan pendapat-endapat atau

uraian dari buku lain yang disajikan dengan bahasa sendiri. Kutipan tidak
langsung ini diketik seperti uraian penulis, termasuk spasinya, misalnya:
Jaringan Internet telah mengubah gaya hidup manusia umumnya di
perkotaan, dan bagaimana perusahaan menangani bisnisnya. Dengan
mengembangkan website perusahaan dapat melakukan efisiensi karena tidak
harus menempatkan orang untuk menangani order (O Brien & Marakas,
2006).
1.5.

Bahasa
1. Pemakaian Bahasa
Bahasa Indonesia yang dipergunakan ialah bahasa Indonesia yang
baku. Kalimat yang digunakan harus utuh dan lengkap dalam arti subjek,
predikat, objek, dan keterangan.
2. Istilah
a. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah diIndonesiakan (masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia).
b. Jika terpaksa memakai istilah asing, maka dipergunakan huruf
miring ( Italics) untuk istilah tersebut.
3. Singkatan
a. Singkatan yang menggunakan huruf kapital, kecuali untuk gelar,
tidak memakai titik.
Contoh: SMA, PT, CV, DPR, EYD.
b. Singkatan gelar dan pangkat yang menggunakan huruf kapital
memakai titik.
Contoh: S.H., S.E., M.T.

7
4. Bilangan dan Satuan
a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan
dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
Misalnya, dokumen digandakan tiga kali.
b. Bilangan pada permulaan kalimat tidak diketik dengan angka,
tetapi harus dieja, misalnya 15 jenis barang, harus ditulis: Lima
belas jenis barang.
c. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik,
misalnya harga jual per unit Rp 25.754,50.
d. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di
belakangnya, misalnya m, g, dan kg.
5. Penulisan Referensi pada Daftar Pustaka
a. Setiap referensi harus mengandung nama pengarang/ penulis, judul
pustaka/ buku, penerbit, lokasi penerbit (Negara/ kota) dan tahun
terbit.
b. Nama keluarga (family name) pengarang ditulis mendahului nama
depannya dan dipisahkan dengan tanda koma.
c. Seluruh pustaka ditulis hanging indent, tanpa nomor urut, dan
terurut abjad nama penulis/ pengarang.
d. Untuk pustaka dari website harus ditulis alamat website, tanggal
dan jam diakses. Pustaka yang bersumber dari website ditempatkan
paling akhir dari seluruh daftar pustaka.
6. Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan proposal Skripsi yaitu:
a. Penggunaan kata ganti orang (saya, aku, kami, kita, kamu, dan
lain-lain) dalam kalimat naskah proposal skripsi.
b. Penggunaan kata penghubung seperti sehingga, atau sedangkan,
untuk memulai suatu kalimat.
c. Penggunaan kata depan yang tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subjek.
d. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat.
e. Penggunaan kata-kata ulang yang tidak perlu.
f. Penggunaan singkatan yang tidak resmi, misalnya : yg, dgn, bln,
thn, tsb, dan lain-lain.
g. Penggunaan kata-kata yang tidak formal.

8
1.6. Mengatur Margin
Untuk mengatur margin pada lembar kerja word , terdapat di Page
Layout pada menu Quick Access Toolbar. Tetapi sebelum itu rubah setiap
ukuran default window menjadi centimeter (cm) agar mempermudah
menentukan ukuran. Untuk mengubah nya ada pada tahap-tahap berikut :
1. Pilik menu FILE (KLIK FILE) lalu akan muncul berbagai option
seperti gambar di bawah ini.

2. Pilih menu option sehingga muncul kotak Word Option pilih menu
ADVANCE cari bagian DISPLAY lalu ganti ukuran menjadi
centimeter pada bagian Show measurements in units of lalu klik OK

Selanjutnya untuk mengatur margin yang akan di gunakan, berikut


tahapan tahapan yang dilakukan :
1. Masuk ke PAGE LAYOUT lalu pilih PAGE SETUP

2. Pilih menu MARGINS pada bagian margin atur ukuran margins seperti
gambar berikut :

3. Klik OK
1.7. Menggunakan Fungsi Styles dan Mengatur Styles
Styles biasa digunakan untuk mengkonfigurasi paragraph secara
default (Normal) dan bisa juga digunakan untuk mengatur Heading untuk
digunakan dalam membuat daftar isi secara otomatis dan juga membuat
document map. Untuk mengatur Styles yang pertama adalah kita harus
mengaktifkan mode document map agar dapat difungsikan dengan baik.
Untuk mengatur mengaktifkan document map sebagai berikut :
1. Pilih menu VIEW lalu pada bagian show ceklist bagian NAVIGATION
PANE

10

1.7.1.

Normal Styles Paragraph

Setelah mengatur mode document map, kita akan mengatur styles untuk
bagian normal text yang akan digunakan untuk default paragraph. Untuk
mengatur styles ada pada menu HOME. Berikut tahapan untuk mengatur menu
Normal Styles untuk setiap paragraph :
1. Masuk ke menu HOME lalu pada bagian Styles pilih Styles Normal lalu
klik kanan pilih option modify.

2. Setting jenis font , font size, font color dan posisi text justify.

11
3. Lalu pilih tombol Format dan masuk ke menu Paragraph dan atur Line
Spacing menjadi 1,5 lines.

4. Klik Ok, setinggan Styles untuk paragraph selesai.


1.7.2.

Heading Styles
Setelah mengkonfigurasi styles untuk paragraph, selanjutnya adalah

konfigurasi Styles Heading 1, Style Heading 2 dan seterusnya. Styles


Heading digunakan untuk judul Bab dan Subbab agar dapat digunakan
dalam document map yang nantinya akan digunakan untuk membuat
daftar isi secara otomatis. Yang perlu dilakukan pertama adalah
mengkonfigurasi Heading 1 karena konfigurasi Heading 1 berbeda dengan
Heading yang lain. Berikut tahapan konfigurasi Heading 1:
1. Untuk Heading 1 Styles masih pada menu Home dan posisinya pada
bagian Styles. Pilih Heading 1, klik kanan lalu pilih modify untuk
konfigurasi, sama halnya seperti Normal Styles. Jika sudah masuk maka
muncul kotak modify styles untuk Heading 1

12

2. Setting Font dengan Times New Roman, Size : 14, Bolt, Font Color :
Black, dan posisi text Center. Lalu Klik menu Format pilih Paragraph.

3. Di kotak paragraph, pada bagian Spacing untuk Before dan After setting
dengan 0 pt dan Line spacing gunakan Single line spacing. Lalu Klik
OK, dan konfigurasi untuk Heading 1 selesai.
Setelah mengkonfigurasi Heading 1, selanjutnya adalah konfigurasi
Heading 2, Heading 3 dan seterusnya yang digunakan untuk subbab.

13
Untuk Heading 1, Heading 2 dan seterusnya menggunakan konfigurasi
yang masih sama. Berikut tahapan untuk konfigurasi :
1. Masih sama seperti Heading 1 , masuk ke option modify di Heading 2
yang akan dikonfigurasikan.

2. Setting Jenis Font : Times New Roman, Size : 12, Bolt, Color : Black,
dan gunakan Align Text Left. Setelah itu masuk ke Format lalu pilih
Paragraph.

3. Di kotak paragraph, pada bagian Spacing untuk Before dan After setting
dengan 0 pt dan Line spacing gunakan 1,5 lines spacing. Lalu Klik OK,
dan konfigurasi untuk Heading 2 selesai. Untung Heading 2, Heading 3
dan seterusnya masing menggunakan settingan yang sama.

14
1.8. Membuat Judul BAB dan Subbab
Untuk membaut judul BAB dan Subbab akan digunkan fungsi
styles yang tadi telah kita atur. Untuk judul setiap BAB nya akan
menggunakan style Heading 1 dan untuk Subbab akan menggunakan
Heading 2 dan seterusnya tergantung dari level subbab yang digunakan.
Untuk mengatur judul BAB dam Subbab berikut tahapannya :
1. Klik Heading 1 di menu HOME untuk mengaktifkan fungsi Heading 1
yang akan digunakan sebagai judul BAB.

2. Ketikan judul BAB yang akan digunakan contoh BAB I (shift+enter)


PENDAHULUAN. Jika benar maka pada Navigation Pane akan muncul
judul BAB I PENDAHULUAN.

3. Setelah mengatur judul BAB maka selanjutnya kita akan membuat judul
Subbab. Buat jarak antara BAB dan Subbab dengan 2 kali enter. Lalu pilih
Heading 2 untuk membuat Subbab. Sama seperti judul BAB langung
ketikan judul Subbab contohnya : Latar Belakang Masalah.

15

4. Selanjutnya, untuk setiap Subbab akan di berikan penomoran dengan


menggunakan Multilevel List yang ada pada menu Home. Pilih List
seperti pada gambar dibawah :

5. Jika sudah, maka pada judul Subbab sudah tercantum nomor, namun
nomor yang digunakan masih pada tingkat level 1. (pada gambar menjadi
1. Latar Belakang Masalah) , untuk itu perlu merubah list level dengan
cara mengklik kanan pada nomor 1. , lalu pilih change list level dengan
format 1.1. . Seperti gambar dibawah ini :

16

6. Jika sudah, maka judul BAB dan Subbab telah selesai. Untuk selanjutnya
jika di dalam Subbab terdapat Judul Tersier maka menggunakan Heading 3
dan untuk MultilevelList menggunakan 1.1.1. dan seterunya. Tergantung
pada tingkat level Judul tersebut.
1.9. Membuat Nomor Halaman
Untuk penomoran halaman sesuai dengan tata cara penulisan maka
dibuat menjadi 3 kategori :
1. Penomoran

halaman

dengan

Romawi

(Halaman-halaman

abstrak,

pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, daftar singkatan, dan lambing) ditempatkan ditengah-bawah.
2. Penomoran halaman dengan angka 1,2,3 ditempatkan dibawah-tengah.
(Halamn yang menunjukan Judul Bab baru).
3. Penomoran halaman dengan angka 1,2,3.. ditempatkan di sebelah kananatas.

Berikut ini tahapan dalam membuat nomor halaman :


1. Pertama kita kita akan membahas bagaimana cara memisahkan antara
nomor halaman dengan romawi dengan angka biasa. Sebagai

17
contohnya untuk halaman Daftar Isi akan menggunakan romawi
dengan posisi bawah-tengah dan pada halaman selanjutnya akan
menggunakan angka

Untuk memisahkannya menggunakan Fungi

Break yang ada pada bagian menu PAGE LAYOUT di Page Setup.
Pilih Next Page.

2. Jika sudah maka dengan otomatis akan membuat halaman baru, yang
membedakan adalah section dari halaman akan berbeda. Ini lah yang
akan digunakan untuk membuat halaman. Section bisa dilihat pada
header atau footer (lihat bagian yang dilingkari hitam).

3. Pada gambar diatas, pada bagian Header dihalaman selanjutnya


terdapat tanda merah Same As Previous. Agar tidak mengikuti halaman
yang sebelumnya matikan fungsi Same As Previos pada Header
maupun Footer dengan cara mengklik fungsi LINK TO PREVIOUS.

18
4. Selanjutnya, untuk memberikan nomor halaman pada halaman dengan
romawi masuk posisikan pointer pada Header untuk mengaktifkan
menu Design. Lalu pilih Page Number dan masuk ke option Format
Page Number.

5. Pada kotak Page Number Format, rubah Format dengan format yang
diinginkan. Karena yang akan digunakan adalah format romawi maka
rubah ke dalam romawi. Lalu pada Page numbering kita pilih Start at
dan pilih sesuai dengan nomor halaman yang diinginkan.

6. Masukan nomor Halaman, sesuaikan dengan posisi nomor yang akan


diberikan. Karena dalam contoh menentukan halaman daftar isi maka
posisikan di bawah halaman dengan posisi di tengah.

19

7. Untuk penomoran halaman selanjutnya, lakukan seperti tadi masuk


menu Format Page Number dan rubah format number dengan angka
dan Start at sesuai dengan nomor halaman.

8. Selanjutnya tinggal masukan nomor halaman dengan page number


sesuai dengan posisi nomor halaman.

20

1.10.

Membuat Daftar Isi


Setelah dokumen tersusun dengan rapi dan lengkap dengan page

numbernya, sekarang kita tambahkan salah halaman yang keberadaannya


cukup penting dalam sebuah buku, makalah atau skripsi. Halaman tersebut
adalah halaman daftar isi yang nantinya membantu pembaca dalam
menemukan pembahasan yang sedang dicari pada buku atau makalah
tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat daftar isi :
1. Jika dokumen sudah selesai maka selanjutnya adalah membuat daftar
isi secara otomatis.
2. Klik menu References, lalu pada group Table of Contents, pilih Table
of Contents. Pilih format daftar isi sesuai keinginan.

21
3. Daftar isi ini hanya bisa dibuat ketika sudah diimplementasikan fungsi
Style Heading dan juga sudah diberikan nomor halaman. Sehingga
akan muncul :

1.11. Membuat Daftar Gambar atau Tabel


Untuk membuat Table Of Figures (Daftar Gambar) atau Table Of
Tables (Daftar Tabel), pertama Anda harus memasukkan Caption untuk
mengidentifikasikan tiap item yang akan disertakan. Sumber: Berikut
langkah-langkahnya :
1. Klik pada sebuah table, gambar atau grafik
2. Pada tab Reference, di group Captions, Klik Insert Caption

22
3. Pada kotak dialog Caption, klik kotak daftar Label dan pilih tipe item
Sumber tau buat label sendiri dengan format yang dapat kita setting :

4. Masukan judul Gambar atau Tabel

5. Jika sudah kita bisa juga mngedit caption yang ada pada gambar atau
table secara manual.

6. Setelah itu untuk membuat daftar gambar atau tabelnya pada tab
References, di grup Captions, klik Insert Table Of Figures :

23

7. Jika sudah maka daftar akan dibuat seperti berikut :

BAB II
PENGOLAHAN DATA STATISTIK MENGGUNAKAN
MICROSOFT EXCEL
2.1.

Pendahuluan
Seperti sudah diketahui, MS Excel merupakan salah satu paket program
dalam MS Office yang berguna untuk pengolahan lembar kerja (data yang
disajikan dalam bentuk tabel berupa kolom dan baris). MS Excel mampu
melakukan perhitungan-perhitungan numerik baik dengan operasi-operasi
aritmetika biasa maupun dengan fungsi-fungsi matematika, termasuk fungsifungsi statistika sederhana (statistiks deskriptif). Dengan demikian, MS Excel
dapat digunakan untuk analisis data statistiks. Akan tetapi, untuk keperluan
analisis data statistiks yang lebih rumit, pemakaian fungsi-fungsi matematika
dasar dan statistika (built-in) memerlukan perhitungan manual yang cukup
panjang.
Untunglah bahwa MS Excel menyediakan serangkaian tool khusus untuk
analisis data disebut Analysis ToolPak yang dapat digunakan untuk
memudahkan analisis data statistiks mulai dari yang sederhana sampai yang cukup
rumit, termasuk uji hipotesis dan analisis (ko) varians serta analisis Fourier. Cara
pemakaiannya pun sangat mudah. Pemakai tinggal memasukkan data pada lembar
kerja Excel seperti biasa dan parameter yang sesuai untuk setiap analisis,
selanjutnya Tool akan menggunakan fungsi-fungsi makro statistiks dan teknik
yang sesuai kemudian menampilkan hasil perhitungan/analisis dalam bentuk tabel
output dan/atau grafik/diagram.
2.2. Mengaktifkan Analysis ToolPak
Analysis ToolPak merupakan paket tambahan (Add-in) pada MS Excel dan
harus diinstal agar dapat digunakan. Apabila MS Excel yang Anda gunakan tidak
memuat Analysis ToolPak, Anda harus menginstalnya, jika perlu instal ulang MS
Excel/MS Office. Menu Add-in pada Microsoft Excel 2007 dapat ditemukan di
dalam Menu Excel Option, seperti gambar di bawah ini.

26

27

Setelah Analysis ToolPak diinstal, untuk mengaktifkannya klik menu Tools


Add-ins, kemudian centang pilihan Analysis ToolPak seperti terlihat pada
jendela dialog di bawah ini. Selanjutnya, klik tombol Ok.

Setelah Analysis ToolPak diaktifkan, MS Excel sekarang siap digunakan


untuk melakukan analisis data statistiks.

28

2.3. Prosedur Statistik Deskriptif Pada Excel


Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan data. Terdapat berbagai cara dalam mendeskripsikan data,
yang salah satunya adalah dalam bentuk ukuran-ukuran numerik dari hasil
pengolahan terhadap data tersebut.
Dalam Excel, terdapat fungsi-fungsi yang berguna untuk penggambaran
(pendeskripsian) data, misalnya fungsi AVERAGE untuk rata-rata, STDEV untuk
standar deviasi dan lainnya. Tulisan ini memberikan berbagai fasilitas Excel yang
bisa memunculkan sekaligus beberapa pengukuran yang berguna utuk
pendeskripsian data. Tahap-tahapannya sebagai berikut :
1. Tombol Fungsi Data Analisis

Klik menu Tool kemudian klik Data Analysis. (Catatan: jika setelah
mengklik Tool, ternyata tidak muncul pilihan Data Analysis, berarti
menu tersebut belum diaktifkan di program Excel Anda. Untuk
mengaktifkannya, klik Tool, kemudian klik Add ins, selanjutnya
conteng pada pilihan Analysis Toolpak, setelah itu klik ok. Lalu ulangi
tahap 1 ini).
2. Memilih Menu Statistik Deskriptif
Setelah muncul tampilan berikut :

Klik Descriptive Statistics, kemudian Ok.


3. Menentukan posisi range dan hasil pengolahan statistic deskriptif
Setelah dipilih menu Descriptive Statistics, maka akan muncul
tampilan menu berikut :

29

Pada input range, masukkan range data yang akan diolah. Dalam
contoh diatas adalah pada range A1:A9. Kemudian klik Output Range,
dan masukkan sel awal dimana hasil akan dimunculkan. Dalam contoh
ini ditempatkan di sel C1. Anda bisa menempatkan hasil pada halaman
yang berbeda dari data dengan mengklik New Worksheet Ply.
Selanjutnya, cheklist ( ) kotak pilihan-pilihan statistik yang ingin
dimunculkan. Jika hanya ingin memunculkan summary statistic, maka
klik kotak tersebut. Atau klik semua kotak pilihan statistik untuk
memunculkan semua perhitungan.
Perhitungan-perhitungan summary statistic yang dikeluarkan adalah :

2.4.

Mean (rata-rata)
Standard Error
Median (nilai tengah)
Mode (modus)
Standard Deviation
Sample Variance
Kurtosis

Skewness
Range (selisih data terkecil dgn terbesar)
Minimum (data terendah)
Maximum (data tertinggi)
Sum (jumlah data)
Count (banyaknya data)

Latihan Statistik Deskriptif pada Excel


Sebagai latihan, ketikkan kumpulan data berikut : 20, 40, 60, 80, 100, 130,
130, 160, 180. Tempatkan di kolom A mulai dari sel A1 sampai A9 (lihat tampilan
2). Selanjutnya, klik option, Data Analysis maka akan tampilan seperti tampilan
berikut :

30

Tampilan Output Descriptive Statistic


Terdapat dua bagian pokok dari statistik deskriptif secara numerik, yaitu
pengukuran nilai sentral dan pengukuran penyebaran data. Pengukuran nilai
sentral adalah penentuan suatu nilai yang mampu menggambarkan/mewakili
sekumpulan data. Pengukuran penyebaran data adalah penggambaran bagaimana
data tersebut tersebar atau terdistribusi dari nilai sentralnya, atau perbandingan
distribusi data tersebut terhadap distribusi normal.
2.5. Pengukuran Nilai Sentral
2.5.1.

Mean (Rata-Rata)

Dalam output Excel pada menu descriptive statistics, nilai rata-rata yang
ditampilkan adalah rata-rata hitung (arithmetic mean). Rata-rata hitung ini adalah
pengukuran nilai sentral yang paling umum digunakan. Dalam keseharian kita
biasanya mengenal hanya dengan istilah rata-rata.
Rumus untuk menentukan nilai rata-rata hitung :
n

Xi

X = i=1
n
Dimana :

X 1+ X 2+ + X n 900
=
=100
n
9

31
X =ratarata hitung
n

X i= jumlah nilai dari data pertama sampai data ken


i=1

Keterangan :
n = banyaknya data
Nilai rata-rata hitung yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai
ekstrim (outlier) dari kumpulan data. Dari data yang terlihat pada tampilan 2,
banyaknya data (count=n) adalah 9 dan jumlah nilai data (sum) Misalkan lagi,
kita punya sekumpulan data lain berikut: 20 40 60 80 100 130 130 160 630.
Kalau kita perhatikan, kumpulan data ini mirip dengan kumpulan data
pada tampilan 2, tetapi terdapat satu data (data terakhir) yang bernilai ekstrim
(nilainya berada jauh dari kebanyakan nilai data yang ada). Kalau kita hitung rataratanya adalah 150. Dengan kata lain, hanya satu nilai ekstrim saja, nilai rata-rata
yang kita peroleh 1,5 kali lebih besar dibandingkan nilai rata-rata sebelumnya.
2.5.2.

Median

Median merupakan ukuran yang kuat (robust) dari nilai sentral. Hal ini
dikarenakan nilai median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim. Median adalah
nilai yang berada di tengah-tengah dari sekumpulan data, jika data tersebut
diurutkan baik dari nilai terkecil ke nilai terbesar maupun dari nilai terbesar ke
nilai terkecil. Secara rumus, median terletak pada urutan ke (n+1)/2, dimana n
adalah banyaknya data.
Sebagai contoh, dari tampilan 2, banyaknya data kita adalah 9, maka
mediannya terletak pada urutan ke (n+1)/2 = (9+1)/2 = 5. Data urutan ke 5 pada
kumpulan data kita bernilai 100. Artinya, median data tadi adalah 100. (Catatan:
perhatikan, meskipun angka terakhir pada data tampilan 2 kita ganti dengan angka
ekstrim (misalnya 630 seperti contoh sebelumnya), median kita nilainya juga 100.
Menunjukkan bahwa nilai median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim).
Dalam kasus lain, misalnya kita punya kumpulan data berikut: 5 7 10 13
20 22. Banyaknya data adalah 6, dengan demikian median terletak pada urutan ke
(n+1)/2 = (6+1)/2 = 3,5. Ini berarti median terletak ditengah data urutan ketiga
(10) dan keempat (13). Dengan demikian, nilai mediannya adalah (10+13)/2 =
11,5.

32

2.5.3.

Mode

Modus (Mode) adalah nilai yang paling sering muncul dari sekumpulan
data. Sebagaimana halnya dengan median, nilai modus juga tidak dipengaruhi
oleh nilai ekstrim. Modus dapat digunakan baik pada data numerik maupun data
kategorik/kualitatif untuk menggambarkan nilai sentral atau nilai rata-rata.
Meskipun demikian, modus lebih umum digunakan untuk data kategorik atau
kualitatif.
Dalam keseharian, sebenarnya kita sudah sering menggunakan modus ini.
Misalnya pernyataan sekarang lagi mode perempuan berambut pendek. Ini
artinya, banyak ditemukan perempuan berambut pendek. Dalam pengertian lain
dapat juga diartikan, rata-rata perempuan berambut pendek. Pada tampilan
sebelumnya output Excel menghasilkan modus dengan nilai 130, karena angka
tersebut muncul dua kali dalam distribusi data kita, sedangkan yang lainnya hanya
satu kali.
Pada sekumpulan data, bisa saja tidak terdapat mode, atau bahkan terdapat
lebih dari satu mode. Pada kumpulan data berikut: 5 7 8 12 14 18 20, maka tidak
ada modus pada data tersebut. Pada kumpulan data berikut: 5 7 7 8 12 14 18 18
20, maka terdapat dua modus yaitu 7 dan 18.
(Catatan: pada Excel, ketika tidak ada modus, tampilan yang dihasilkan adalah
#N/A. Sebaliknya, jika terdapat lebih dari satu modus, maka yang ditampilkan
sebagai modus adalah modus yang berada pada urutan awal)
2.6. Ukuran Dispersi (Penyebaran) Data
2.6.1.

Range (Jarak)

Merupakan pengukuran yang paling sederhana untuk dispersi data. Rumus


untuk range adalah:
Range = nilai maksimum nilai minimum
Dalam kasus kita, range nya adalah 160, karena nilai maksimum 180 dan nilai
minimum 20.

33
2.6.2.

Variance

Varians adalah suatu ukuran penyebaran data, yang diukur dalam pangkat dua dari
selisih data terhadap rata-ratanya.
Untuk data populasi perumusan varians adalah :
1
S 2= ( X i X )2
n
Sedangkan untuk data sampel adalah :
S 2=

1
( X i X )2
n1
Dalam output Excel, rumus yang digunakan adalah rumus untuk data

sampel dalam bentuk sample variance. Misalnya dari data kita di awal, dapat
dihitung sampel variancenya sebagai berikut:
2
(X i X )

Xi
20
40
60
80
100
130
130
160
180
Jumlah
2

S=

2.6.3.

2
( X i X )

-80
-60
-40
-20
0
30
30
60
80

6400
3600
1600
400
0
900
900
3600
6400
23800

1
1
2
(X X ) = ( 23800 ) =2975
n1 i
9

Standart Deviasi

Standar deviasi merupakan akar dari varians (ingat, karena pada varians
kita

mengkuadratkan

selisih

data

dari

rata-ratanya,

mengakarkannya, kita mendapatkan kembali nilai misalnya).


S= S2=

1
(X i X )2

n
(untuk data populasi), atau

S= S2=

1
( X i X )2
n1

(untuk data sample)

maka

dengan

34
sehingga berdasarkan data kita, standar deviasi menjadi :
S= S2=

1
(X i X )2= 2975=54,54356

2.6.4.

Standart Error of Mean

Standard error yang ditampilkan sebagai output Excel (dalam menu


descriptive statistics) adalah standard error dari rata-rata (Standard error of Mean).
Ini adalah pengukuran untuk mengukur seberapa jauh nilai rata-rata bervariasi
dari satu sampel ke sampel lainnya yang diambil dari distribusi yang sama. Apa
perbedaan standard error (of mean) dengan standar deviasi ?. Kalau standard
deviasi adalah suatu indeks yang menggambarkan sebaran data terhadap rataratanya, maka standard error (of mean) adalah indeks yang menggambarkan
sebaran

rata-rata

sampel

terhadap

rata-rata

dari

rata-rata

keseluruhan

kemungkinan sampel (rata-rata populasi). Pengukuran ini berguna, terutama untuk


menjawab pertanyaan seberapa baik rata-rata yang kita dapatkan dari data
sampel dapat mengestimasi rata-rata populasi ? Rumus standard error of mean
dan perhitungan berdasarkan data kita sebagai berikut :
SE=

2.6.5.

S 54,5436
=
=18,1812
n
9

Skewness dan Kurtosis

Distribusi normal, atau disebut juga dengan distribusi Gauss, adalah


distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis
statistika. Distribusi normal memodelkan fenomena kuantitatif pada ilmu alam
maupun ilmu sosial, dan kebanyakan estimasi dan pengujian hipotesis statistik
mengasumsikan normalitas suatu data. Oleh karenanya, sebelum menganalisis
data lebih jauh, peneliti umumnya terlebih dahulu menyelidiki normalitas datanya.
Jika kemudian, data (sampel) menunjukkan distribusi tidak normal, dilakukan
penambahan sampel atau transformasi data dengan transformasi matematik seperti
logaritma, mengkuadratkan, mengakarkan atau transformasi resiprok (1/x).
Skewness dan kurtosis merupakan dua alat ukur dalam menelusuri distribusi data
yang

diperbandingkan

dengan

distribusi

normal.

Skewness

merupakan

pengukuran tingkat ketidaksimetrisan (kecondongan) sebaran data di sekitar rataratanya. Distribusi normal merupakan distribusi yang simetris dan nilai skewness
adalah 0. Skewness yang bernilai positif menunjukkan ujung dari kecondongan

35
menjulur ke arah nilai positif (ekor kurva sebelah kanan lebih panjang). Skewness
yang bernilai negatif menunjukkan ujung dari kecondongan menjulur ke arah nilai
negatif (ekor kurva sebelah kiri lebih panjang). Rumus skewness adalah sebagai
berikut :
X i X
n
Skewnes=

S
( n1 )( n2)

Dalam kasus data kita, di dapatkan nilai skewness sebesar -0,0178. Secara
manual, angka tersebut dapat dihitung sebagai berikut :

Xi
20
40
60
80
100
130
130
160
180
Jumlah

X i X
S

-3.1553
-1.3311
-0.3944
-0.0493
0
0.1664
0.1664
1.3311
3.1553
-0.1109
2

X i X
n
9
Skewnes=
=
(0,1109 )=0,0178

S
( n1 )( n2 )
( 91 ) ( 92 )

Selanjutnya, kurtosis menggambarkan keruncingan (peakedness) atau


kerataan (flatness) suatu distibusi data dibandingkan dengan distribusi normal.
Pada distribusi normal, nilai kurtosis sama dengan 0. Nilai kurtosis yang positif
menunjukkan distribusi yang relatif runcing, sedangkan nilai kurtosis yang negatif
menunjukkan distribusi yang relatif rata. Rumus kurtosis adalah :

X i X
n(n+1)
Kurtosis=

s
( n1 )( n2 ) (n3)

)}
4

3(n1)

( n2 ) (n3)

Dalam kasus data kita, di dapatkan nilai kurtosis sebesar -1,1764. Secara
manual, angka tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Xi
20
40
60

X i X
S

4.6279
1.4643
0.2892

36
80
100
130
130
160
180
Jumlah

0.0181
0
0.0915
0.0915
1.4643
4.6279
12.6748

9 ( 9+1 )
3 ( 91 )2
Kurtosis=
12,6748
( 91 )( 92 ) ( 93 )
( 92 ) ( 93 )

9(10)
3(8)
90
192
Kurtosis=
12,6748
=
(12,6748)
=( 0,2679 )( 12,6748 )4,5714
42
( 8 ) ( 7 ) (6)
( 7 ) (6) 336

BAB III
PRESENTASI PREZI
3.1. Pendahuluan
Prezi adalah sebuah perangkat lunak (software) masa kini yang fungsi
utamanya hampir sama dengan Power Point, yaitu untuk presentasi berbasis
internet. Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk
mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menggunakan
Zooming User Interface (ZUI), hal inilah yang membuat software ini mempunyai
ciri khas dan keunggulan tersendiri, yang memungkinkan pengguna Prezi untuk
memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka.
Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier
maupun non-linier. presentasi linier adalah presentasi terstruktur artinya tampilan
yang satu dengan yang lainnya saling berurutan, sedangkan presentasi non linier
adalah presentasi yang berbentuk peta-pikiran (mind-map). Dalam software ini
teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas
presentasi, dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah
disediakan.
Terdapat beberapa fasilitas menarik lainnya yaitu:
1. Monolith
Fasilitas ini memungkinkan objek untuk membesar dan mengecil
dalam segi ukuran dan juga bisa berputar saat presentasi sedang
dijalankan.
2. Prezi Canvas
Adalah kanvas yang memudahkan pengguna untuk menempatkan
objek bentuk, tulisan dan video.
3. Frame
Adalah fasilitas untuk menggabungkan beberapa objek menjadi satu,
sehingga kita bisa menggerakkan, memperbesar atau mengecilkan
objek ini secara bersamaan
4. Path
Adalah untuk menghubungkan satu slide ke slide yang lain, sehingga
presentasi bisa terlihat lebih smart dan seperti sebuah alur cerita.

37

38
Lebih menariknya prezi memberikan fasilitas ini secara gratis, kita cukup
mendaftar dan bisa segera membuat presentasi pertama kita. Prezi sangatlah
mudah digunakan. Kita tidak perlu mempelajari cara membuat animasi seperti
pada software Flash mx. Setelah anda melakukan pendaftaran, anda akan
disugukan pilihan tombol new prezi atau yang berarti presentasi baru. Setelah
itu prezi akan melakukan loading sekitar 1 menit. Jika anda menggunakan koneksi
internet yang lambat, maka proses loading inipun akan menjadi lebih lama.
Terdapat lebih dari 20 template gratis yang bisa anda gunakan. Di sediakan juga
template kosong, sehingga anda bebas berkreasi.
Prezi juga menyediakan tutorial secara gratis, sehingga anda bisa lebih
mudah mengerti cara kerja dan penggunaan prezi. Hal yang menarik dari prezi
adalah kita bisa mensharing presentasi yang kita buat kepada orang lain untuk
mengedit presentasi buatan kita. Presentasi yang dihasilkan juga bisa di print dan
disimpan dalam bentuk Pdf. Masih banyak lagi kemudahan yang diberikan prezi,
selamat mencoba dan berkreatifitas.
3.2. Mendapatkan atu Mendaftar Akun di Prezi
Untuk menggunakan Prezi, kita diharuskan memiliki akun terlebih dahulu:
1. Pertama, kita masuk ke www.prezi.com dan klik Get Started.

2. Di halaman berikutnya kita akan melihat beberapa menu yang


ditawarkan untuk berlangganan. Ada yang berbayar ada juga yang
gratis (free). Di sini kita pilih yang free dengan mengklik Continue
Free.

39

3. Setelah itu Kita diminta mengisi informasi Kita seperti nama, email,
dan kata kunci (password). Seperti tampilan di bawah ini :

4. Setelah form pendaftaran di isi, klik Create your free Public account.
Lalu akan muncul pesan selamat datang dan klik Get Started seperti
berikut :

Berikutnya lewati tahapan pembuka dengan mengklik next di tanda panah sebelah
kanan hingga tampilan pembuka selesai.

40
3.3. Membuat Presentasi Dengan Prezi
Jika Kita telah berhasil mendaftar atau masuk ke akun Prezi, Kita bisa
memilih masuk ke halaman Prezi akun Kita atau langsung membuat presentasi
dengan memilih Start Creating, disini karena kita akan membuat presentasi baru,
langsung kita klik Start Creating.

Setelah memilih Start Creating, maka akan muncul loading sebentar dan di
lanjutkan ke halaman pemilihan template, di sini template yang di pilih adalah
Mobility, lalu klik Use Template, seperti gambar di bawah ini :

Selain melalui pilihan template yang disediaan oleh PREZI, kita


sebenarnya dapat juga memulai pembuatan presentasi sesuai dengan konsep kita
sendiri melalui pilihan start blank prezi pada menu templates. Namun pada kasus
saat ini untuk mempermudah penjelasan maka kita gunakan pilihan menggunakan
salah satu template yang disediakan. Setelah halaman loading awal, selanjutnya

41
akan tampil halaman menu utama pembuatan presentasi dengan PREZI seperti
gambar di bawah ini :

Pada halaman area kerja ini terbagi ke dalam beberapa area utama yakni
sebelah atas sebagai area menu utama pengaturan fasilitas atau fitur utama PREZI,
kemudian sebelah kiri merupakan area navigasi SLIDE atau PATH dari PREZI,
dan di sebelah kanan terdapat menu home, dan zoom untuk navigasi halaman
prezi.
Gambar yang tampil pada sisi area kanan adalah merupakan pilihan slides
yang saat ini aktif dan diatur pada menu navigasi sebelah kiri. Sehingga apabila
kita ingin melakukan editing atau mengisi content slides pada sebelah kanan
pastikan bahwa slides di sebelah kiri adalah slides yang sesuai. Lalu ketikan
materi yang akan kita buat dalam presentasi

42

3.4. Menambahkan Gambar Pada Prezi


Berikutnya untuk menyisipkan gambar pada slide presentasi kita, klik
menu Insert, lalu pilih Image.

43
Lalu akan muncul menu seperti di bawah ini, disini kita bisa menyisipkan
gambar yang ada di laptop kita ataupun kita bisa mencarinya di internet, untuk
menyisipkan gambar yang ada di komputer kita, klik Select Files.

Setelah itu, cari gambar yang kita inginkan, setelah kita pilih gambarnya
lalu klik open.

Tunggu proses upload Gambar, Gambar sudah berhasil di sisipkan di slide


presentasi kita.

44
3.5. Merubah Background Prezi
Berikutnya, jika kita ingin mengganti background dari template yang kita
gunakan, kita bisa menggantinya dengan klik Customize di menu atas.

Setelah itu, klik Choose file, lalu cari gambar di komputer kita, dan pilih
gambar yang akan kita gunakan.

Berikut tampilan setelah background image di ganti

3.6. Mengatur Ulang Navigasi atau Alur Path (Slide)


Untuk alur dari path atau slide dalam presentasi sebenarnya sudah diatur
oleh template yang kita pilih dari awal, namun jika ingin mengatur alur dari path
atau slide sesuai dengan yang kita inginkan bisa di lakukan dengan cara, klik Edit
Path di menu yang berada di sebelah kiri bawah.

45

Berikutnya akan muncul, garis penghubung yang memiliki nomor dimana


nomor tersebut adalah urutan dari path/slide dalam presentasi yang kita buat.
Untuk merubah urutan tersebut, klik tahan lalu geserkan garis penghubung
tersebut ke path/slide yang kita inginkan. Jika sudah sesuai yang kita inginkan
akhiri dengan mengklik Done, di pojok kanan atas

3.7.

Menghapus dan Menambahkan Frame (Slide) Pada Prezi


Jika presentasi yang kita buat sudah selesai, namun masih tersedia
beberapa frame/slide yang belum terisi, karena frame/slide tersebut tidak akan kita
gunakan, maka kita bisa menghapusnya dengan cara, klik path tersebut lalu
Delete.

46
Sebaliknya, jika kita ingin menambahkan frame/slide presentasi, kita bisa
menambahkan frame/slide dengan cara klik add (gambar +) seperti di bawah ini
pada menu sebelah kiri atas lembar kerja prezi

Bila kita ingin melihat hasil dari file presentasi yang sudah kita buat, silahkan klik
Present di menu atas lembar kerja.

Terakhir, jika prentasi yang kita buat sudah dirasa cukup. Maka kita bisa
mengakhirinya dengan mengklik tombol Save, lalu Exit.

3.8. Berbagi dan Mendownload Portable Prezi


Setelah pembuatan file presentasi kita selesai, kita bisa membagikan
hasilnya kepada orang lain dan orang yang kita bagikan tersebut selain bisa
melihat juga memiliki hak untuk mengedit file presentasi yang sudah kita buat
sebelumnya. Fungsi ini sangat bermanfaat apabila presentasi yang kita buat adalah
laporan dari tugas kelompok, dengan fungsi ini semua anggota kelompok bisa ikut
mengerjakan file tersebut. Untuk membagikan file presentasi kita, klik menu
Share, lalu pilih Share prezi.

47
Selanjutnya akan muncul menu share file, dan copy link dari file prezi yang kita
buat, seperti di bawah ini

Setelah link kita salin, lalu silahkan kirimkan link tersebut pada orang
yang anda inginkan, dengan mengklik link tersebut maka orang tersebut juga
sudah dapat membuka file prezi yang anda buat.
3.8.1.

Mendownload Portable Prezi

Portable Prezi adalah versi download dari Prezi, yang dapat Kita lihat
secara offline tanpa akun Prezi atau Prezi Desktop. Kita dapat mengirim kepada
siapa pun apakah mereka memiliki akun Prezi atau tidak dan mereka akan dapat
melihat hasil Prezi yang telahk kita buat. Kita dapat menggunakannya untuk hadir
dalam situasi di mana Kita tidak memiliki akses ke Internet, atau untuk mengirim
ke penyelenggara kegiatan sebelum kita hadir. Portable Prezi tidak dapat diedit.
Jika kita perlu membuat perubahan, kita dapat mengeditnya melalui Prezi Kita
pada Prezi.com atau dengan Prezi Desktop, dan download lagi.Berikut cara
mendownload portable prezi :
1. Klik pada tombol Share dari menu atas
2. Pilih download as portable prezi

Anda mungkin juga menyukai