LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI
SEMESTER VII FKM UNDIP TAHUN 2016
Identifikasi Jamur Mikrokonidia Pada Air conditioner (AC) di Perpustakaan
FKM UNDIP
Oleh :
Dian Sutrisni
25010113130398
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air conditioner (AC) sudah menjadi barang mewah yang istimewa. Kini, udara
yang semakin panas dan lembab membuat AC tak lepas dari bagian hidup seharihari. Mulai dari mal, perkantoran, hingga rumah sudah dilengkapi dengan AC.
Tapi, jangan lupa kebersihan AC wajib dijaga, agar tak mengganggu kesehatan
(Kompas, 2015)
Ketika udara terasa begitu panas, cukup dengan menyalakan AC, kita pun akan
merasa nyaman. Namun, unit AC yang berusia tua dan tak terawat kebersihannya,
terbukti menjadi faktor penyebab berbagai gangguan kesehatan, termasuk kondisi
pernapasan, dan penyebaran penyakit. Karena itu, sangat penting menjaga
kebersihan AC untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan. Industri profesional
juga memperingatkan adanya hubungan masalah kesehatan dengan debu dan jamur
yang terlihat.
Menurut Steve Beeler dalam Kompas mengatakan bahwa bagian dalam AC
menghasilkan udara dingin yang akan menyamankan selama musim panas, tapi ini
juga menjadi tempat utama untuk berkumpulnya debu dan pertumbuhan jamur. Jika
tidak dibersihkan dengan benar, jamur akan tumbuh dan menyebar. Kemudian,
akan menyebarkan udara kotor yang tidak sehat. Inilah yang nantinya dapat
menyebabkan gangguan pernapasan (Kompas, 2015)
B. Tujuan
Tujuan Umum
Mengisolasi dan mengidentifikasi jamur yang ada pada AC di perpustakaan FKM
UNDIP
Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan tahapan pengambilan dan isolasi sempel jamur
dengan benar menggunakan media SDA
b. Mahasiswa dapat melakukan pengecatan menggunakan metode LPCB untuk
pewarnaan jamur
c. Mahasiswa dapat mengenal ciri-ciri morfologis secara mikroskopis guna
membedakan spesies jamur satu dengan lainnya pada mikroskop
C. Manfaat
Bagi akademisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi AC (Air Conditioner)
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian
mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar
mesin pendingin tersebut. Secara khusus pengertian dari AC (Air
Conditioner) adalah suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara
dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di
hisap oleh kompresor.
B. Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya.
a. Compressor (komfersi) yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
b. Recervoir yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum
dialirkan ke compressor.
c. Condensor (penguapan) yaitu berfungsi untuk tempat pembuangan
temperatur panas
d. Evaporator (pengembunan) yaitu berfungsi untuk tempat pembuangan
temperatur dingin
e. Filter Dryer yaitu berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f. Motor Fan Dan Blower. Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan
blower agar terjadi nya sirkulasi udara.
menjadi kotor jika AC tidak dibersihkan secara teratur. Filter udara yang
kotor tersebut dapat menjadi tempat berkumpulnya debu, serbuk sari, dan
bakteri, yang akan disirkulasikan kembali dalam ruangang. Hal ini dapat
meningkatkan resiko infeksi saluran pernapasan, selain justru malah
menimbulkan masalah bagi alergi dan pasien asma.
3. Sick building syndrome. Sick building syndrome lebih sering terlihat pada
bangunan yang menggunakan sistem pendingin udara, tetapi tidak memiliki
ventilasi yang tepat. Bangunan dimana orang sering mengalami gejala
seperti kesulitan bernapas, iritasi pada kulit dan selaput lendir, sakit kepala,
dan kelelahan yang berlebihan, yang secara kolektif disebut dengan Sick
building syndrome. Hal ini diyakini bahwa sindrom yang aneh ini mungkin
disebabkan oleh jamur dan mikroorganisme lainnya yang menumpuk pada
sistem pendingin udara dan kemudian beredar di udara yang kita hirup.
4. Penyakit Legionnaire. Penyakit Legionnaires adalah jenis pneumonia yang
disebabkan oleh bakteri legionella pneumophila. Salah satu masalah utama
pada kesehatan yang terkait dengan AC adalah bahwa air hangat yang
ditemukan dalam sistem AC sentral (terutama di hotel dan rumah sakit) bisa
menjadi tempat berkumpulnya bakteri ini. Gejala yang paling umum dari
penyakit ini adalah batuk, nyeri tubuh, demam tinggi dan menggigil,
kelelahan, dan sakit kepala. Jika tidak diobati tepat pada waktunya, penyakit
legioner ini dapat menyebabkan komplikasi yang bisa membahayakan jiwa.
BAB III
METODE PENELITIAN
PRAKTIKUM MIKOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal
:Rabu, 7 September 2016 untuk isolasi sampel dan Jumat,
9 September 2016 untuk pengecetan sampel dengan
Pukul
Tempat
B. Alat dan Bahan :
(LPCB)
: 08.30-12.00 WIB
: Laboratorium Epidemiologi FKM UNDIP
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Scalpel
Cawan petri
Ose bengkok
Label
Selotip
Objek glass
Mikroskop
Bahan :
1. Media Sabouraud Dextrose Agar
2. Lactophenol Cotton Blue
C. Prosedur Kerja
a. Pengambilan Sampel Air Conditioner Perpustakaan FKM UNDIP
1. Siapkan media SDA
2. Buka media dan letakan media pada ruangan perpustakaan atau arahkan
media pada AC perpustakaan
3. Diamkan media selama 15-30 menit
4. Tutup media dan beri label
5. Diinkubasi pada suhu kamar, selama 48 jam
SDA
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil Pemeriksaan Jamur Sampel Ac (Air Conditioner) Perpustakaan Fkm
Undip
pangkal
berbentuk
kaki.
Pada
medium
agar-agar
daunteluki
10
Hasil yang didapat setelah diamati dibawah mikroskop adalah jamur yang
diamati (Rhizopus sp) menjadi berwarna biru, dengan dasar lebih terang sehingga
strukturnya terlihat lebih jelas. Pewarnaan LPBC biasanya digunakan untuk
mewarnai jamur menjadi biru agar struktur jamur lebih terlihat ketika di amati di
mikroskop(Minasari, 2009).
10
11
BAB V
PEMBAHASAN
A. Penyakit yang ditimbulkan Mikrokonidia
Macrokonidia merupakan agen penyakit dermatitis dan Paritiasis verticolor.
1. Dermatofitosis (Ringworm)
Ringworm atau dermatofitosis adalah infeksi oleh cendawan pada bagian
kutan/ superfisial atau bagian dari jaringan lain yang mengandung keratin (bulu,
kuku, rambut ). Dermatofitosis ini dapat menular antar sesame hewan, dan
antara manusia dengan hewan (antropozoonosis) dan hewan kemanusia
(zoonosis)dan
merupakan
penyakit
mikotik
yang
tertua
di
dunia
Microsporum canis
Mikrosporum canis termasuk ke dalam organisme fungi dermatoifit
zoofilik yaitu organisme fungi yang menyerang kulit (terutama kulit
kepala dan rambut) dan merupakan fungi yang umumnya hidup dan
tumbuh pada hewan (kucing dan anjing).Penyebarannya meluas di
seluruh dunia. Microsporum canis ini merupakan fungi yang memiliki
hifa yang bersepta, dan makrokonidia serta mikrokonidia sebagai alat
reproduksinya.
Microsporum gypseum
Koloni dari M. gypseum tumbuh dengan cepat, menyebar dengan
permukaan
yang mendatar dan sedikit berserbuk merah coklat hingga kehitamhitaman (Brooks et al, 2005) terkadang dengan warna ungu. Serbuk yang
berada di permukaan koloni mengandung makrokonidia (Rippon, 1974).
Makrokonidia dihasilkan dalam jumlah yang besar. Dindingnya tipis
dengan ketebalan 8-16 x 20 m, kasar dan memiliki 4-6 septa, dan
berbentuk oval. Makrokonidia terdiri dari 4-6 sel. Mikrokonidia juga
dapat nampak,meskipun jarang dihasilkan, terkadang pula mudah
11
12
12
13
DAFTAR PUSTAKA
http://health.kompas.com/read/2015/05/27/140000323/Bersihkan.AC.dari.Debu.dan.Ja
mur
http://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.co.id/2012/03/bab-iii-pengetahuandasar-tentang-ac.html
http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-dan-efek-samping-penggunaan-ac-bagikesehatan-2147.html
13