Anda di halaman 1dari 7

PAPER

TAX AMNESTY 2016

Oleh:

nama: Kelvin Kharisma Putra


npm: 150610150034
Ekonomi Makro kelas A

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
SUMEDANG

PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia akhir-akhir ini baru saja melakukan reformasi kebijakan dalam perpajakan secara
simultan dari tahun ini hingga tahun 2017. Pada tahun ini, revisi Rancangan Undang-Undang (RUU)
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), kemudian di tahun-tahun berikutnya akan
dilanjutkan dengan RUU Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN), Pajak Penghasilan
(PPh), dan Pajak Bumu dan Bangunan (PBB). Dalam revisi mengenai UU KUP tahun ini,
pemerintah akan menambahkan aturan mengenai tax amnesty atau pengampunan pajak. Tax
amnesty sendiri berarti kebijakan penghapusan pajak bagi para Wajib Pajak (WP) yang
menyimpan dananya di luar negeri dan tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak
dengan imbalan menyetor pajak dengan tarif lebih rendah. Dengan begitu , diharapkan para
pengusaha yang menyimpan dananya di luar negeri akan memindahkan dananya di Indonesia
dan menjadi Wajib Pajak baru yang patuh sehingga dapat meningkatkan pendapatan pajak
negara.

ISI

Definisi Tax Amnesty 2016


Tax Amnesty 2016 atau biasa dikenal dengan progam pengampunan pajak 2016 yang
terkenal dengan slogannya ungkap, tebus , lega merupakan salah satu kebijakan pemerintah
Indonesia dalam perpajakan di tahun 2016 hingga 31 Maret 2017 . Pengertian secara lengkapnya
menurut Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan adalah suatu progam pengampunan
yang diberikan oleh pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi
pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang
belum dilaporkan dalam SPT , dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan
membayar uang tebusan. Jika dilihat secara luas, tax amnesty ini sangat berpengaruh pada
ekonomi makro Indonesia. Alasannya adalah dengan adanya tax amnesty maka potensi
penerimaan APBN Indonesia akan makin bertambah dan dapat dimanfaatkan baik untuk tahun
ini maupun tahun-tahun kedepannya. Dengan makin bertambahnya APBN maka progam-progam
pemerintah terutama dalam bidang pembangunan dapat terbantu , terutama di bidang
pembangunan infrastruktur dan pendidikan.Hal ini tentu akan memberikan dampak yang sangat
signifikan dan luas serta positif bagi Negara Indonesia terlepas dari adanya resiko kecurangan
atau korupsi yang mungkin terjadi.

Tarif Tax Amnesty 2016


Tax Amnesty 2016 telah berlaku sejak disahkan hingga 31 Maret 2017, dan terbagi kedalam
3 (tiga) periode, yaitu:
1. Periode I: Dari tanggal diundangkan s.d 30 September 2016
2. Periode II: Dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016
3. Periode III: Dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017
Untuk Periode 1 akan dikenakan tarif 2% dari total aset yang merupakan repatriasi atau deklarasi
dalam negeri sedangkan dari luar negeri adalah 4% , Lalu untuk Periode 2 menjadi 3% dari
repatriasi dalam negeri dan 6% untuk dari luar negeri , serta untuk Periode 3 akan menjadi 5%
dari repatriasi dalam negeri dan 10% jika dari luar negeri. Sedangkan untuk UMKM dengan
deklarasi harta s.d. 10 Milyar rupiah akan dikenakan tarif 0,5% dan jika lebih dari itu akan
dikenakan 2%

Sejarah Tax Amnesty

Tax amnesty di tahun 2016 ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali dilakukan di
Indonesia. Pada tahun 1964 dan 1984 , Indonesia pernah memberlakukan kebijakan ini tetapi
tidak berhasil karena tidak diikuti dengan system administrasi yang terpadu sehingga respon para
Wajib Pajak sangatlah minim. Tax amnesty di tahun 1964 yang sebenarnya diberlakukan dengan
tujuan mengembalikan dana revolusi malah gagal karena adanya G30SPKI. Oleh karena itu ,
diharapkan Tax amnesty 2016 ini dapat berjalan dengan baik karena saat ini sistem administrasi
yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia sudah lebih baik dan juga dengan adanya dorongan
dari sosok penting menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati ,S.E.,M.Sc.,Ph.D. .
Instrumen Tax Amnesty 2016
Dana repatriasi yang terkumpul dari hasil Tax Amnesty 2016 nantinya akan
diinvestasikan selama 3 tahun pada beberapa instrument oleh otoritas keuangan menurut pasal 6
ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 119/PMK.08/2016 Tentang Tata Cara Pengalihan
Harta Wajib Pajak ke Dalam Wilayah NKRI dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar
Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak yaitu
1. Surat Berharga Negara (SBN)
2. Obligasi BUMN

3. Obligasi lembaga pembiayaan pemerintah


4. Investasi keuangan pada bank persepsi
5. Obligasi perusahaan swasta yang perdagangannya diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
6. Investasi infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha
7. Investasi sektor riil berdasarkan prioritas yang ditentukan pemerintah
8. Bentuk investasi lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Investasi dari poin 1-6 dan 8 akan ditempatkan pada instrument investasi :
1. Efek bersifat utang, termasuk medium term notes
2. Sukuk
3. Saham
4. Unit penyertaan reksa dana
5. Efek beragun aset
6. Unit penyertaan investasi dana investasi real estate
7. Deposito
8. Tabungan
9. Giro
10.Instrumen investasi keuangan lainnya termasuk produk asuransi, perusahaan pembiayaan,
dana pensiun, atau modal ventura yang mendapat persetujuan OJK.
Penempatan tersebut dilakukan melalui pintu masuk yang ditetapkan Menteri Keuangan.
menurut yang ditetapkan Menteri Keuangan menurut pasal 8 PMK Nomor 119 Tahun 2016, yaitu
bank persepsi kategori BUKU 3 dan 4, manajer investasi, dan perantara perdagangan efek.
Harta yang diungkapkan nantinya tidak akan dapat dialihkan selama 3 tahun sejak diterbitkan
surat keterangan.
Penerima Tax Amnesty 2016
Menurut Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan ,Kebijakan Tax amnesty 2016
berhak dimanfaatkan oleh setiap masyarakat Indonesia yang berbentuk:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
2. Wajib Pajak Badan
3. Wajib Pajak yang bergerak di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM)
4. Orang Pribadi atau Badan yang belum menjadi Wajib Pajak
Untuk Penanda tangan di Surat Pernyataan meliputi Wajib Pajak orang pribadi , pemimpin
tertinggi berdasarkan akta pendirian badan atau dokumen lain yang dipersamakan, bagi Wajib
Pajak badan atau penerima kuasa, dalam hal pemimpin tertinggi sebagaimana dimaksud pada
huruf b berhalangan.
Namun ada beberapa persyaratan tertentu bagi Wajib Pajak yang dapat memanfaatkan Tax
Amnesty yakni:

1. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;


2. membayar Uang Tebusan;
3. melunasi seluruh Tunggakan Pajak;
4. melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau melunasi pajak yang seharusnya tidak
dikembalikan bagi Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan
dan/atau penyidikan;
5. menyampaikan SPT PPh Terakhir bagi Wajib Pajak yang telah memiliki kewajiban
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan; dan
6. mencabut permohonan:
o pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
o pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam Surat Ketetapan Pajak
dan/atau Surat Tagihan Pajak yang di dalamnya terdapat pokok pajak yang
terutang;
o pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;
o keberatan;
o pembetulan atas surat ketetapan pajak dan surat keputusan;
o banding;
o gugatan; dan/atau
o peninjauan kembali, dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan permohonan dan
belum diterbitkan surat keputusan atau putusan.
Pengajuan Wajib Pajak dapat dilakukan di :

Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang ditentukan
oleh Menteri dengan membawa Surat Pernyataan.
Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang ditentukan
oleh Menteri juga tempat awal yang harus dituju untuk meminta penjelasan mengenai
pengisian dan pemenuhan kelengkapan dokumen yang harus dilampirkan dalam Surat
Pernyataan

Dampak Tax Amnesty 2016 pada sektor agribisnis


Dampak positif dari diberlakukannya tax amnesty 2016 akan membawa keuntungan
tersendiri bagi sektor pertanian di Indonesia terutama sektor agribisnis. Hasil dana repatriasi dari
tax amnesty 2016 akan menambah jumlah APBN Indonesia dan akan membuat salah satu
instrument tax amnesty 2016 yaitu investasi infrastruktur akan meningkat. Hal ini tentu saja
dapat digunakan pemerintah untuk melakukan pembangunan besar-besaran di sektor pertanian.
Sebagai contoh, pemerintah dapat menggunakan aliran dana tadi untuk memfasilitasi dan atau
membantu para petani Indonesia menambah luas lahannya, memiliki modal untuk menambah
kualitas input, serta menambah infrastruktur dan melancarkan akses petani ke pasar baik. Dengan
begitu tentu saja produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia akan semakin meningkat seiring
waktu sehingga dapat menekan jumlah impor yang juga akan berdampak pada ekonomi
Negara.Tentu saja hal ini juga harus diikuti oleh sistem administrasi yang terkontrol sehingga
tidak ada penyelewengan dan penyalahgunaan dana. Selain itu , anggaran tersebut juga dapat
digunakan untuk menambah fasilitas-fasilitas pendidikan terutama untuk para sarjana pertanian.
Hal itu tentu akan membuat kualitas dan kecerdasan SDM para sarjana pertanian meningkat dan
memiliki peluang besar untuk dapat berguna bagi sektor pertanian Indonesia kedepannya.
Dengan adanya tax amnesty 2016 juga , para perusahaan agribisnis local akan terbantu karena
tentu dengan nilai pajak yang relative rendah akan dapat membuat para investor mau berinvestasi
pada perusahaan-perusahaan local di Indonesia terutama perusahaan agribisnis.

PENUTUP
KESIMPULAN

Tax Amnesty 2016 adalah kebijakan pemerintah untuk melakukan penghapusan pajak
bagi para Wajib Pajak (WP) yang menyimpan dananya di luar negeri dan tidak memenuhi
kewajibannya dalam membayar pajak dengan imbalan menyetor pajak dengan tarif lebih rendah.
Tax amnesty 2016 sendiri bukanlah yang pertama kali dilakukan di Indonesia karena pernah
diterapkan pada tahun 1964 dan 1984 namun terkesan gagal karena beberapa alasan tertentu.
Tax Amnesty 2016 dilatar belakangi oleh jumlah pembayar pajak yang masih rendah,adanya
informasi bahwa terdapat lebih kurang 3000 triliun rupiah harta WNI yang tersimpan di luar
negeri dan banyaknya penggelapan pajak sedangkan kondisi Indonesia semakin mengalami
defisit neraca perdagangan dan anggaran Negara yang semakin membesar, penurunan laju
pertumbuhan industri, infrastruktur yang masih kurang yang semuanya disebabkan oleh
moderasi pertumbuhan ekonomi global dan kondisi dan kebijakan perekonomian negara lain
(amerika serikat ,tiongkok dan Inggris). Hal ini tentu membuat pemerintah membutuhkan aliran
dana segar dan investasi dari luar negeri sesegera mungkin yang dapat dikumpulkan dari hasil
repatriasi dana dari para untuk menstabilkan dan merestrukturlisasiperekonomian Negara dan
mengatasi kemiskinan/pengangguran yang semakin merajalela. Tax Amnesty 2016 akan terbagi
menjadi 3 periode dimana dari periode awal hingga akhir akan mempengaruhi jumlah tarif yang

akan dibayar oleh para Wajib Pajak yang melapor. Dengan adanya Tax Amnesty 2016 , maka
pemerintah Indonesia dapat menggiatkan rencana pembangunan Negara dan meningkatkan
kualitas infrastruktur yang akan berguna bagi seluruh sektor penting di Indonesia .Hal ini juga
akan menarik para investor untuk mau berinvestasi di Indonesia karena jumlah pajak yang lebih
rendah. Dengan begitu sektor agribisnis juga akan sangat terbantu dengan adanya pemantapan
infrastruktur, bantuan dana bagi para petani dan juga bantuan investasi dari para investor.

Daftar Pustaka
-Didapat dari https://pengampunanpajak.com/tag/dampak-amnesty/ , diakses pada
tanggal 6 September 2016 (21:00 WIB).
- Didapat dari http://www.kemenkeu.go.id/taxamnesty , diakses pada
tanggal 6 September 2016 (21:00 WIB).
- Didapat dari http://www.pajak.go.id/amnestipajak , diakses pada
tanggal 6 September 2016 (21:00 WIB).

Anda mungkin juga menyukai