Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi
1.
Appendicitis
adalah suatu penyakit inflamatorik
dari kolon yang menjalar ke
appendiks vermin vormis (Donna,
D. Ignati Vicus & Marylin Varner
Bayne, 1991).
2.
Appendicitis
adalah
suatu
peradangan
appendiks yang mengenai semua
lapisan dinding appendiks (Sylvia
Aderson Price 93).
3.
Appendicitis
adalah inflamasi appendiks suatu
bagian seperti kantung yang non
fungsional dan terlihat di bagian
inferior sekum (Monica Ester,
2002).
B. Klasifikasi
Appendiks terbagi menjadi 2 tipe :
1.
Appendiks
non
obstruktif (catarrhal)
Inflamasi pada membran mukosa dan
folikel limfe, tetapi limen appendiks

tetap
terbuka
sehingga
memungkinkan bisa drainage.
2.
Appendiks
obstruktif (supuratif)
Pada tipe ini tidak hanya terjadi
inflamasi seperti pada inflamasi non
obstruktif
tetapi juga terdapat
penyumbatan luman missal oleh
cacing gelang, fehalit atau bahkan
oleh limfe yang membesar serta
menonjol ke dalam lumen tersebut.
Dan pada tipe ini juga dapat
menyebabkan peritomitis lokalisata
yang dapat menjadi obsess local/
peritomitis generalisata jika tidak
diobati.
C. Fase Appendicitis
Perjalanan
penyakit
appendicitis dibagi menjadi 4 fase :
1.
Fase
lojal
appendicitis akut
Sumbatan dari mucus yang
terbentuk terus menerus dan
menumpuk
pada
lumen
menyebabkan tekanan dalam
luman makin tinggi, mucus/
bakteri yang virulen akibat dari
sumbatan akan menyebabkan

mucus menjadi pus/ jaringan


nekrotik.
Oleh karena sekresi yang
terus menerus dari mucus dan
adanya sifat elastis dari serosa
maka tekanan lumen makin
meninggi yang menyebabkan
drainage saluran limfe sehingga
terjadi oedema appendiks
Adanya kuman dan oedema
pada appendiks menyebabkan
sekresi pada mukosa yang disebut
fokal appendiks akut.
2.
Fase appendicitis
akut sapurativa
Pada tingkat selanjutnya
sekresi berlangsung terus menerus
dan tekana bertambah tinggi
sehingga selain drainage saluran
limfe terganggu, juga terjadi
penyumbatan
vena
yang
menyebabkan
trombosis
dan
ischemia,
akibatnya
seluruh
appendiks terinvasi oleh kuman.
3.
Fase
appendiks
akut gangrenosa
Setelah mukosa terkena
menyusul serosa juga terinvansi
sehingga merangsang peritoneal.
Jika tidak dilakukan tindakan

pencegahan maka arteri akan


tersumbat
kemudian
terjadi
nekrosis yang akan menimbulkan
gangrene.
4.
Fase appendicitris
akut perforata
Pada fase ini timbul
komplikasidan morbiditas tinggi
yang akhirnya akan terjadi
perforasi.
Factor
yang
mempengaruhinya adalah :
Adanya
isi
lumen
Tingkat/
derajat
sumba
tan
yang
terus
mener
us
Sekresi mucus yang terus
menerus
Sifat inelastis/ tidak lentur dari
mukosa appendiks
D. Manifestasi Klinis

Keluhan utama dari appendiks :


Nyeri perut pada kuadran kanan
gawat, tepatnya di titik Mc. Burneys
demam derajat rendah.
Anoreksia, nausea, vomitus
Taeliphea
Thachycardi
Konstipasi/ diare
Distensi abdomen
Tenderness
Peristaltik usus menurun/ tidak ada
sama sekali
P. Socis sign (+) : penekanan pada
kuadran kiri bawah terasa sakit di Mc.
Burneys
Rousing sign
: sakit perut bagian
kanan waktu perut kiri ditekan
Obsturator sign : sendi dirotasikan
terasa sakit dititik Mc. Burneys.
E. Patofisiologi
Appendicitis disebabkan oleh
obstruktif yang dapat menyebabkan
radang dan infeksi sekunder. Pada
appendicitis akur saluran appendiks
menjadi sempit karena sumbatan. Hal
ini
menyebabkan
appendiks
kekurangan O2 ulcerasi mukosa dan
bakteri.

Mengivasi
dinding
usus
tersumbatnya
lubang
appendiks
karena odema jaringan limford atau
adanya fecalith.
Setelah
kuman
tersumbat
mukosa secara kontinyu akan
mensekresi cairan sehingga tekanan
intraluminal melalui pevi tekanan
vena. Hipoksia terjadi karena aliran
darah terhalang. Ulcerasi dinding
mucosa menyebabkan invasi bakteri
sehingga terjadi infeksi yang dapat
menyebabkan
oedema
sehingga
mengganggu aliran darah pada
appendiks.

AKADEMI PERAWATAN
PANTI KOSALA
SURAKARTA
2008

Anda mungkin juga menyukai