HORMON
HORMON
A.
Pengertian Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang
berbeda-beda sebagai berikut:
1. Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan
triodtironin).
2. Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron,
dan kortisol).
3. Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin,
hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
Hormon laki-laki, testosteron, dan hormon-hormon perempuan, estrogen dan
progesteron, terbentuk dari bahan dasar yang sama, kolesterol. Testosteron adalah
zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal.
Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon,
hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen.
Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel
Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,511 mg sehari. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu
menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan
androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
B.
Macam-macam Hormon
Kelenjar Hypophysa
menghasilkan
hormone-hormon
berikut
beserta
fungsinya:
Kelenjar
Hormon
Fungsi
Adenohypophysa
FSH
Spermatogenesis,
pertumbuhan
folikel
LH
Pelepasan
estrogen,
ovulasi,
dan
pelepasan progesterone
Merangsang sel-sel interstitial dalam
testis
Neurohypophysa
LTH/Prolaktin
Oxytocin
C.
Hormon GnRH
GnRH dianggap sebagai neurohormon, hormon yang diproduksi dalam sel
saraf tertentu dan dirilis di terminal saraf nya. Sebuah wilayah kunci untuk
produksi GnRH adalah area preoptic dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar
neuron GnRH-mensekresi. Neuron GnRH berasal dari hidung dan bermigrasi ke
otak, dimana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan
dihubungkan dengan sangat panjang dendrit 1-milimeter-panjang>. Bundel ini
bersama-sama sehingga mereka menerima bersama input sinaptik, suatu proses
yang memungkinkan mereka untuk menyinkronkan mereka melepaskan GnRH. [1]
(Stephen P. Armstrong, 2010)
D.
anak usia dini dan sudah dimulai pada saat pubertas. Pola reinitiation adalah
sedemikian rupa sehingga awal pubertas GnRH pulsa terjadi terutama pada malam
hari. Kemudian pada masa pubertas dan sesudahnya, jam GnRH pulsa yang jelas
sepanjang hari. Tingkat dan amplitudo pulsa GnRH berada di bawah panjang-loop
kontrol umpan balik negatif dengan steroid hormon. Release ditingkatkan pada
pertengahan siklus pada wanita oleh estrogen, menyediakan gelombang GnRH
yang mendorong lonjakan gonadotropin (terutama LH) yang menengahi ovulasi.
sekresi GnRH dihambat oleh prolaktin. Hal ini mungkin bertanggung jawab atas
inhibisi ovulasi pada ibu menyusui. Selain itu, hiperprolaktinemia merupakan
penyebab potensial penting hipogonadotropik hipogonadisme dan ketidaksuburan.
pelepasan GnRH dihambat oleh stres dan olahraga berat, yang dapat
mengakibatkan amenore (C K Leung,2003 ).
Hormon ini dipercaya untuk menginisisasi banyak gambaran kejadian di
atas, adalah suatu protein kecil atau peptida yang dibuat dalam bagian yang kecil
dari otak yang disebut hipotalamus. Hormon ini dibentuk dari 10 asam amino
(membangun blok protein) dan disebut GnRH. Terdapat kelompok sel (disebut
suatu nukleus)di dalam hipotalamus yang melepaskan pulsasi singkat dari GnRH
sekitar 2 jam. Malahan masuknya GnRH ke dalam sirkulasi umum, hormon ini
dilepas ke pembuluh darah khusus yang berjalan ke dalam struktur tipis yang
disebut tangkai hipofise, yang menghubungkan hipotlamus dengan kelenjar
hipofisis. Pelepasan GnRH secara pulsatif, seperti yang telah dijelaskan tadi, adalah
keadaan reproduksi normal. Walaupun begitu subjek dari penelitian yang ada (yang
selalu dilakukan pada binatang primata), mekanisme oleh pelepasan GnRH secara
pulsatif adalah secara luas ditekan oleh daerah kritis dari otak untuk seluruh tahun
antara masa kanak-kanak dan pubertas adalah masih menjadi misteri. Kita dapat
menjadi jelas, bagaimanapun juga gambaran alami cara untuk mempertahankan
spesies kita dan menjadi matang secara reproduksi pada suatu waktu ketika otak
kita dalam keadaan istirahat tubuh tidak siap untuk mengatasinya.
E. Fungsi Hormon GnRH
Pengaruh utama GnRH adalah untuk merangsang pelepasan LH dan FSH.
Hal ini dirilis pada eminensia median dan diangkut melalui sirkulasi portal ke
anterior
pituitari,
dengan
bertindak
melalui
reseptor-protein
G-
self-priming
pada
gonadotropin,
sehingga
pelepasan
gonadotropin
ditingkatkan berikut aplikasi terlebih dahulu dari GnRH. Efek ini ditambah dengan
estradiol, berkontribusi positif Komentar pengaruh E2 di pertengahan siklus.(C K
Leung,2003 )
Untuk menekan sekresi gonadotropin (misalnya pubertas cepat matang,
neoplasias hormon-dependent, endometriosis) Administrasi kronis dari agonis
GnRH long-acting akan menekan sekresi gonadotropin. Setidaknya dua minggu
pengobatan yang diperlukan untuk penghambatan dasarnya lengkap sekresi
gonadotropin, untuk menangkap pubertas dewasa sebelum waktunya gonadotropintergantung pada anak-anak, untuk memberikan pengebirian sebuah 'kimia' untuk
pengobatan kanker tergantung hormon (androgen-dependent kanker prostat pada
pria, estrogen-tergantung kanker payudara pada wanita), serta hormon lain yang
tergantung gangguan (misalnya endometriosis, fibroid uterus, sindrom o
androgen-binding protein oleh sel Sertoli pada testes dan hal ini penting untuk
spermatogenesis. FSH dan LH bekerja secara sinergi pada reproduksi.
Hormon Testosteron ini juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah
yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan
dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal
sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Selain itu, pria yang memiliki kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang
umur dari pria yang memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah sekitar 12 nmol/L sampai 40 nmol/L.
Kondisi kadar testosteron dibawah jumlah normal disebut Testosterone Deficiency
Syndrome (TDS ).
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai
berikut :
1. Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria primer dan
sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini
juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2. Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan
pertumbuhan sel-sel otot.
3. Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat
dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa
waktu.
mempengaruhi mood
G. Penentu bentuk tubuh pria.
H. Pengatur hasrat dan fungsi seksual
I. Menjaga sistem imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis
N. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
Sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
O. Hormon Pertumbuhan (GROTH HORMON)