BAHASA INDONESIA
KELOMPOK I :
ALFIAN WIRATAMA ( D111 16 002 )
DANDI JUMADI ( D111 16 004 )
TEGUH PRIONO ( D111 16 012 )
THASYA BELINDA CHERRY LEATEMIA ( D111 16 010 )
ZULFADLI ( D111 16 008 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya,
dan bahasa. Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat
komunikasi umum yang paling penting dalam mempersatukan seluruh rakyat
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan
sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia. Melalui
perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai
perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maknanya
maupun dari segi kosa kata dan segi tata bahasanya.Diera modern ini, bahasa
Indonesia telah berkembang secara luas bukan hanya di Indonesia tetapi juga
di luar Indonesia, dan menjadi salah satu kebanggaan Indonesia atas prestasi
tersebut. Sehingga Bahasa Indonesia masuk dalam kelompok mata kuliah di
setiap perguruan Tinggi. Mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia
perlu disadarkan akan kenyataan keberhasilan ini dan ditimbulkan
kebanggaannya terhadap bahasa Nasional kita yaitu Bahasa Indonesia. Karena
Kemahiran berbahasa Indonesia bagi para mahasiswa merupakan cerminan
dalam tata pikir, tata laku, tata ucap dan tata tulis berbahasa Indonesia dalam
konteks akademis maupun konteks ilmiah. Sehingga Mahasiswa kelak akan
menjadi insan terpelajar bangsa Indonesia yang akan terjun ke dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam daerahnya
masing-masing. Sehingga mahasiswa diharapkan kelak dapat mengajarkan
warga Indonesia yang masih belum mengetahui banyak tentang bahasa
Indonesia tentang arti penting bahasa yang sebenarnya sehingga nantinya akan
menjadi warga Negara yang dapat memenuhi kewajibannya di mana pun
mereka berada dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah Negara
kesatuan republik Indonesia tercinta ini. Kemudian mahasiswa hendaknya
dapat menyadari akan pentingnya Sejarah, Fungsi dan Kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara dan bahasa nasional.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini yaitu:
1.
2.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah:
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
tingkatan
bahasa
berdasarkan
perbedaan
status
sosial
Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.5. Prasasti Karang Brahi Bangko,
Merangi, Jambi, pada tahun 688.
Walaupun bukti tertulis hampir tidak ada, dengan adanya
bermacam-macam dialek Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara
seperti dialek Melayu Ambon, Larantuka, Kupang Betawi, dan Manado,
dapatlah di pastikan bahwa bahasa Melayu sudah mengalami penyebaran
seluas itu.
Dalam kesusastraan Tiongkok terdapat berita-berita tentang
musafir-musafir Cina yang bertahun-tahun tinggal di kota-kota Indonesia.
Mereka mempergunakan bahasa penduduk asli yang disebut Kwuun Lun.
I Tsing yang belajar di Sriwijaya pada akhir abad VII mempergunakan
juga bahasa itu. Mengingat adanya prasasti-prasasti seperti di
b. Masa Kolonial
Ketika orang-orang Barat sampai di indonesia pada abad ke XVI, mereka
menghadapi suatu kenyataan, yaitu bahasa Melayu merupakan suatu
bahasa
resmi
dalam
pergaulan
dan
bahasa
perantara
dalam
berikut.
Seorang
Portugis
bernama
Pigafetta,
setelah
sebagai
bahasa
pengantar
selalu
mengalami
kegagalan.
sebagai
bahasa pengantar.
lahirnya
Budi
Utomo pada
tahun
1908
sebagai
: Sajang
Yakin
: Jakin
Saya
: Saja
: Oemoem
Sempurna
: Sempoerna
3. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya:
Rakyat
: Rayat
Bapak
: Bapa
Rusak
: Rusa
: Djakarta
Raja
: Radja
Jalan
: Djalan
: Patjar
Cara
: Tjara
Curang
: Tjurang
Ejaan Republik ialah ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi.
Penyusunan ejaan baru dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang
berlaku sebelumnya yaitu Ejaan Van Ophuysen juga untuk menyederhanakan
sistem ejaan bahasa Indonesia. Pada tanggal 19 Maret 1947, setelah selesai
disusun ejaan baru itu diresmikan dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan
menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor
264/Bhg.A, tanggal 19 Maret 1947. Ejaan baru itu diresmikan dengan Nama
Ejaan Republik.
Ejaan Repubik lazim disebut Ejaan Soewandi karena Nama itu
disesuaikan dengan Nama orang yang memprakarsainya. Seperti kita ketahui,
Soewandi
merupakan
Nama
Menteri
Pendidikan,
Pengajaran,
dan
Kebudayaan ketika ejaan itu disusun oleh karena itu, kiranya wajar jika ejaan
yang disusunnya juga dikenal sebagai Ejaan Soewandi.
Ejaan yang terakhir yang berlaku sampai sekarang adalah Ejaan yang
disempurnakan. Ejaan ini diresmikan pada tahun 1972.
Sebelum EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang Pusat
Bahasa), pada tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Ejaan Baru
pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia
Ejaan Malindo. Para pelaksananya pun di samping terdiri dari panitia Ejaan
LBK, juga dari panitia ejaan dari Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan
suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia itu bekerja
atas dasar surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan no.062/67,
tanggal 19 September 1967.
Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh
Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung
persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari
kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada
tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun
1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah
bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru
bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB). Pada waktu pidato
kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakan Republik
Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah
pemakaikan ejaan baru untuk bahasa Indonesia oleh Presiden Republik
Indonesia. Dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972, ejaan tersebut
dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
Ejaan tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa
Indonesia yang telah dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan dari
pada Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak
bulan Maret 1947.
nasional,
bahasa Indonesia
d.
sosial,
budaya,
pertahanan,
dan
kemanan
mudah
dan
mutu
media
komunikasi
massa.
Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d. Bahasa
resmi
di
dalam
pengembangan
kebudayaan
dan
menggunakan
bahasa
Indonesia.
Pelaksanaan
ini
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahasa
Indonesia
adalah
bahasa
resmi
Republik
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://materi-mata-kuliah.blogspot.com/2014/09/makalah-sejarah-kedudukan-danfungsi-bahasa-indonesia.html