Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP


Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai
pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai
yang di cita citakan. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan sarana
ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan memberi petunjuk
dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam
masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
Manfaat Pandangan Hidup
v Kekokohan dan tujuan, setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan
mengetahui jelas kea rah mana tujuan yang ingin dicapai
memerlukan pandangan hidup
v Pemecahan masalah, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan
memandang persoalan yang dihadapi dan menentukan cara
bagaimana memecahkan persoalan
v Pembangunan diri, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan
memiliki pegangan dan pedoman bagaiman memecahkan masalah
politik, ekonomi, social dan budaya dalam gerak masyarakat yang
makin maju dan akan membangun dirinya
Isi Pandangan Hidup
v Konsep dasar, dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar ialah
pikiran pikiran yang di dalamnya terkandung gagasan mengenai
wujud kehidupan yang dianggap baik yang dicita citakan suatu
bangsa
v Pikiran dan gagasan, dalam pandangan hidup terkandung pula pikiran
yang terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik
v Kristalisasi dan nilai, pandangan hidup adalah kristalisasi nilai yang
dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya
AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
Aktualisasi berasal dari kata actual, yang berarti betul betul ada, terjadi,
atau sesungguhnya. Aktualisasi pancasila adalah bagaimana nilai nilai
pancasila benar-benar dapat tercermin dalam sikap dan prilaku seluruh
warga Negara, mulai dari aparatur dan pimpinan nasional samapi kepada
rakyat biasa. Aktualisasi pancasila dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
Aktualisasi Pancasila Objektif
Pelaksanaan pancasila dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek
penyelenggaraan Negara, baik di bidang legislative, eksekutif, yudikatif
maupun semua bidang kenegaraan lainnya.

B. Pancasila sebagai Jiwa Kepribadian Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai Jiwa Kepribadian Bangsa Indonesia adalah
perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri yang diyakini
kebaikan dan kebenarannya. Sebelum ditetapkannya Pancasila sebagai
dasar yang sah, Indonesia memang sudah sejak dahulu menganut nilai-nilai
budaya luhur yang telah tercipta di tengah-tengah masyarakat nenek
moyang Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri
yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh
karena itu, Pancasila adalah pribadi bangsa Indonesia itu sendiri yang hanya
dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak keberadaanya sebagai sebuah bangsa.
Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adatistiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan
demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga
mencerminkan jiwa sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia.
C. PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
Suatu bangsa mutlak perlu memiliki suatu dasar Negara, sebab
dasar Negara merupakan rambu bagi arah suatu pemerintahan agar sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undangundang
Dasar 1945, maka cita-cita kemerdekaan Indonesia adalah mewujudkan
suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

1. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia


Hal ini berarti bahwa Pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa
Indonesia, dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Segala
aktivitas bangsa Indonesia disemangati oleh Pancasila.

2. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia:


Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan
bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri khas yang dapat
membedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah yang dimaksud
dengan kepribadian, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
Pancasila.
3. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia:
Hal ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk, penuntun, dan pegangan dalam
mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia:
Falsafah berasal dari kata Yunan philosophia. Philos atau philein
berarti to love (mencintai atau mencari). Sophia berarti wisdom,
kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi secara harafiah, falsafah berarti
mencintai kebenaran. Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafah
hidup bangsa Indonesia mempunyai arti bahwa, Pancasila oleh
bangsa Indonesia diyakini benar-benar memiliki kebenaran. Falsafah
berarti pula pandangan hidup, sikap hidup, pegangan hidup,
atau tuntunan hidup.
5. Pancasila sebagai weltanshauung bangsa Indonesia atau sebagai
philosophische grondslag bangsa Indonesia:
Kata-kata ini diucapkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada
tanggal 1 Juni 1945 di muka sidang BPUPKI. Welt berarti dunia,
anshauung berarti pandangan. Dalam kamus Jerman-Inggris
weltanschauung diberi arti conception of the world, philosophy of
life. Jadi weltanschauung berarti pandangan dunia atau pandangan
hidup, atau falsafah hidup atau philoshopischegrondslag (dasar
filsafat).
6. Pancasila adalah perjanjian luhur rakyat Indonesia:
Hal ini berarti bahwa Pancasila telah disepakati dan disetujui oleh
rakyat Indonesia melalui perdebatan dan tukar pikiran baik dalam
sidang BPUPKI maupun PPKI oleh para pendiri negara. Perjanjian
luhur tersebut dipertahankan terus oleh negara dan bangsa
Indonesia. Kita semua mempunyai janji untuk melaksanakan, mempertahankan
serta tunduk pada azas Pancasila.
7. Pancasila adalah dasar Negara Repbuplik Indonesia:
Hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan
pedoman dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan
negara. Isi dan tujuan dari semua perundang-undangan di Indonesia
harus berdasarkan, Pancasila dan tidak boleh bertentangan
dengan jiwa Pancasila. Pancasila dalam pengertian ini disebut
dalam Pembukaan UUD 1945.

8.

Pancasila adalah landasan idiil:


Kalimat ini terdapat dalam ketetapan MPR mengenai Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Hal ini berarti, bahwa landasan idiil
GBHN adalah Pancasila.

D. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia artinya Pancasila merupakan
keputusan akhir bagi bangsa Indonesia. Perjanjian luhur itu telah dilakukan pada 18 Agustus
1945, yaitu pada saat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) telah menerima
Pancasila dan menetapkan dasar negara secara konstitusional dalam Pembukaan UUD 1945.

Memahami Tentang Nasionalisme Pancasila


Posted on 12 September 2012 | 1 Komentar

Pada prinsipnya Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan


manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.

Bendera Indonesia Merah Putih


Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa :
1. Menempatkan persatuankesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
Negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
7. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.


10.Berani membela kebenaran dan keadilan.
11.Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh
umat manusia.
12.Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan
yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di
bawah.
Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme
yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya. Nasionalisme dapat
menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang
popular berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi.
Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampur
adukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah
sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat; perwakilan
politik.
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang
memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk rakyat).
3. Nasionalisme
romantik (juga
disebut
nasionalisme
organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis
dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi
(organik) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya
sifat keturunan seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme
kenegaraan
ialah
variasi
nasionalisme kewarganegaraan,
selalu
digabungkan
dengan
nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga
diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun
begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan
dengan nasionalisme keagamaan. (Oleh : Rafans Manado dari
berbagai sumber),-

Anda mungkin juga menyukai