Organisasi Profit
Suatu proses kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yakni untuk menghasilkan laba. Organisasi ini menyediakan atau
menghasilkan barang maupun jasa guna untuk memperoleh hasil ataupun laba
sesuai dengan keinginan pemilik organisasi tersebut.
Organisasi profit merupakan satu kesatuan usaha (single entity) yang utuh pada
organisasi-organisasi yang berorientasi laba.
Pada organisasi yang berorientasi laba, jangka waktu kegiatan operasional suatu
perusahaan akan dapat diketahui melalui anggaran dasar yang telah dibuatnya.
Selain itu, organisasi ini dapat sewaktu-waktu dapat dibubarkan (dilikuidasi)
apabila ternyata tidak dapat lagi memperoleh keuntungan dan terus-menerus
menderita kerugian sehingga modalnya menjadi sangat berkurang.
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang
bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik
perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian
terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter)
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba
semua aktivitas organisasi ini pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk
manusia.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi non profit tidak dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
Organisasi Profit
Pemilik dari perusahaan tersebut juga jelas kepemilikannya yaitu Sudono Salim
sebagai pendirinya pada tahun 1972. Sumber dana yang diperoleh yaitu dari
investor. Dari laba yang diperoleh digunakan sebagai dana berikutnya.
Perusahaan ini juga terbagi dalam beberapa saham.
Organisasi nonProfit
Sudah jelas tujuan utama dari organisasi ini,yakni bukan semata-mata untuk
mendapatkan laba melainkan untuk melestarikan kekayaan objek wisata seperti
yang telah diulaskan sebelumnya.
Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian
sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba