Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

KEILMUAN
TEKNIK PENGEMBANGAN
PARAGRAF

Disusun oleh :
Dea Lestari
160523610820

DOSEN :
Peni Dyah Anggari, M.Pd
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL / S1 TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


2016/2017
Pengembangan Paragraf
1. Pengertian
Pengembangan paragraf adalah perinci dan pengurutan pikiran
yang terpadu kemudian diwujudkan melalui penataan kalimat-kalimat.
akan diperbandingkan perlu diperhatikan untuk melihat segi kesamaan
dan segi pertentangan.

2. Teknik pengembangan paragraf


1. Secara Alamiah

Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada
pada objek/kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal
dua macam urutan, yaitu:
(a) urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke
titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya
gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke
atas, dari kanan ke kiri dan sebagainya;
(b) urutan waktu (kronologis) yang

menggambarkan

urutan

terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Untuk lebih jelasnya


perhatikan contoh berikut ini.
a) urutan ruang
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama
yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua
pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini sering digunakan
Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di
sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk
menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata
dari kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan
selalu

dijaga

oleh

kesatria-kesatria

terpilih

Kadipaten

Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka


dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh
di sebelah kanan ruang kundalini mesem terdapat sebuah
ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini
disebut ruang pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati
selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari

ruang

pamujan

terdapat

ruangan

kecil

dengan

sebuah

tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini sering disebut


dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan
untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk ke ruang
pamujan.
b) urutan waktu
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun
1977, saat ia baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan teknik elektro.
Yang pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini
pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung
dengan klub Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah
dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di
Malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei
tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.
2.

Klimaks dan Antiklimaks


Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian
berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang
paling tinggi kedudukan/kepentingannya. Contoh berikut kiranya
dapat memperjelas uraian ini.
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman
seiring dengan kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia.
Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang
dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti
tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih
dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai.
Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di
samping

Carterpillar,

Ford

pun

tidak

ketinggalan

dalam

pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun


tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang
khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang
bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model
sebelumnya.

Pikiran utama dari paragraf di atas adalah bentuk traktor


mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Pikiran utama
itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor yang
dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai,
traktor buatan Ford, dan traktor buatan Jepang.
Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan
antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari
yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan
menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.
3.

Umum - Khusus & Khusus - Umum (deduktif & induktif)


Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan
adalah cara deduktif dan induktif. Berikut ini secara urut akan
disajikan contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara
deduktif dan induktif.
Contoh deduktif :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah
Pemuda

pada

mungkinkan

tanggal

oleh

28

kenyataan

Oktober
bahwa

1928.

Kedudukan

bahasa

Melayu

ini

yang

mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama


berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh
faktor

tidak

terjadinya

persaingan

bahasa,

maksudnya

persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah


yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa
nasional.
Contoh induktif :
Dokumen-dokumen
menyurat

yang

dan

keputusan-keputusan

dikeluarkan

pemerintah

dan

serta

surat

badan-badan

kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidatopidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan
dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu , demi
kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis
dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Demikian juga pemakaian bahasa Indoensia oleh masyarakat
dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan . Dengan

kata lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan


masyarakat

berlangsung

dengan

menggunakan

bahasa

Indonesia.
4. Teknik Perbandingan Dan Pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki
oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak
menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
Contoh :
Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg. Sama
halnya dengan minyak tanah, gas elpigi juga dapat digunakan
untuk kegunaan rumah tangga dengan harga yang murah.
Pemerintah
memandang
perlu
untuk
mengonversikan
keterbutuhan minyak tanah ke gas elpigi karena produksi minyak
tanah saat ini sangat mahal. Disamping itu, penggunaan gas
elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.
5. Teknik Analogi
Analogi adalah

bentuk

pengungkapan

suatu

objek

yang

dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau


kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan.
Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan
bagaikan.
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan
ilmiah.Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan
ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat
dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum
karangan itu sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut
harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi
ketetapan
gramatikal

pemilihan

kata

satuan-satuan

dan

istilah

struktur

maupun

bahasa,

dari

segi

misalnyastuktur

satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraph


dan juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika
terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa
tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami

gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini


dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk
mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,orang
yang

akan

bepergian

dengan

kendaraan

tersebut

harus

memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan


rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu
orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk
diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat
tujuan.
6. Teknik Contoh Contoh (Generalisasi)
Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan

penjelas

untuk

mendukung atau memperjelas gagasan umum agar mudah


dipahami oleh pembaca.
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan
ungkapan-ungkapan

dalam

pengembangan

dalam

mengembangkan paragraf dengan contoh.


Contoh :
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan
rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan,
kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja
waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan
kebahagiaan. Contohnya : Bapak G memimpin sebuah lembaga
negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya
bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi
anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah,
anak

perempuannya

hobi

kawin

cerai

dan

dua

cucunya

mengalami keterbelakangan mental.


7. Teknik Sebab Akibat
Cara sebab akibat
Pengembangan

sering

paragraf

cara

disebut
ini

dapat

dengan

kausalitas.

dilakukan

dengan

menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya


disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan
penyebab sebagai gagasan penjelas.

Kata yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu


dan karena.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun
pertama ia masuk Kuliah, ia mulai merokok, malam minggu
kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman
beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti
dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja,
kuliah sering bolos, akibatnya hasil ujian jelek, badan kurus dan
sekarang mulai berani menjual barang-barang rumah untuk
membeli si daun haram itu.
8. Teknik Defisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau
istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan
penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya
sebuah cita-cita yang luhur, visi- misi yang jelas, serta kemauan
kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun, yang
terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah
pergerakan tersebut. Pola pengkaderan yang salah atau
melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan tujuan
berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung
mementingkan kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah
ladang garapan banyak pihak yang mengaku peduli akan citacita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lainlain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini
lebih cenderung memikirkan bagaimana visi kelompok terwujud
lebih cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini dijadikan
sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai politik
yang mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti
korupsi dan lain sebagainya

9. Teknik Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah

pengembangan

pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu.

paragraf

melalui

Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi,


digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah
dilakukan

sejak

dahulu

kala.

Hippo

Crate

dan

Galenus

mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat


golongan

menurut

keadaan

zat-zat

cair

yang

ada

dalam

tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah


) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubahubah. Kemudian kolerik ( banyk empedu kuning ) adalah
manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan
agresif. Selanjutnya, flegmatis ( banyak lendirnya ) adalah
manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah, dan
lamban. Terakhir, melankolis ( banyak empedu hitam ) memiliki
sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.

Hasil Wawancara salah satu teman

Elsa Firmandani Dwi Permadi yang biasa dipanggil Elsa


merupakan anak kedua sekaligus terakhir dari pasangan ibu
sumisih dan bapak samsuri. Lahir di Probolinggo pada
tanggal 29 Agustus 1997. Beragama Islam. Mempunyai
kakak laki laki yang bernama Febri Andana Bayu. Elsa
mempunyai berat badan 45 kg, serta mempunyai tinggi
badan 159 cm. Elsa sendiri merupakan lulusan dari SD Insan
Terpadu Paiton (kabupaten Probolinggo), SMP 1 Kraksaan
(kabupaten Probolinggo), SMA 1 Probolinggo (kota
Probolinggo).
Pada kelas 1 SMP mempunyai 3 sahabat, namun 2 sahabat
lainnya

Anda mungkin juga menyukai