Anda di halaman 1dari 40

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1.

GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK


Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1950, maka dengan Undang-undang No: 11 tahun 1950 Negara bagian Sumatera
Selatan dinyatakan bubar dan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
No: 3 tahun 1950, daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi di dalam Negara Republik
Indonesia dan Undang-undang Darurat No: 4 tahun 1956 tentang pembentukan daerah
otonomi Kabupaten dilingkungan daerah Propinsi Sumatera Selatan dan sesuai pula
dengan Ketetapan Gubernur Propinsi Sumatera Selatan tanggal 20 Maret 1950
No.Gb/100/1950 tentang batas-batas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, maka
Kabupaten ini dinamakan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang beribu kota di Baturaja.
Setelah tumbangnya rezim Orde Baru pada Tahun 1998, dimulailah babak baru
tata pemerintahan di Indonesia, dimana era ini lebih dikenal dengan masa reformasi. Sesuai
dengan semangat reformasi maka untuk efektifitas jalannya pemerintahan terjadilah
pemekaran wilayah di seluruh wilayah Indonesia, dari Desa hingga Provinsi, tak terkecuali
di Kabupaten Ogan Komering Ulu.Dimulai pemekaran kecamatan dari 14 kecamatan induk
dimekarkan hingga menjadi 29 kecamatan. Dan puncaknya pada akhir Tahun 2003 yang
lalu dengan Undang-Undang Nomor: 37 Tahun 2003 Kabupaten Ogan Komering Ulu
dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten. Yaitu Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur dan
OKU Selatan. Saat ini Kabupaten OKU hanya terdiri dari 12 kecamatan dan 140 Desa dan
14 Kelurahan, dengan Ibukota Kabupaten di Kota Baturaja.
Dalam konstelasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan, maka Kabupaten Ogan
Komering Ulu terletak pada bagian wilayah selatan Provinsi Sumatera Selatan yang
berbatasan Langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Muara Enim.
Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak pada wilayah yang strategis karena dilalui oleh
jaringan jalan Trans Sumatera ( Jalur Tengah) yang menghubungkan akses kota-kota di
Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 1

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


2.1.1

Kondisi Geografis dan Administratif

Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 15 Kabupaten/Kota


yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 361.760 Hektar. Dilihat
dari sisi geografisnya kabupaten ini terletak antara 10340 Bujur Timur sampai
dengan 10433 Bujur Timur dan antara 345 sampai dengan 455Lintang Selatan.
Kabupaten Ogan komering ulu banyak terdapat sungai-sungai besar
yang dapat dilayari, sebagian besar sungai-sungai tersebut bermata air dari bukit
barisan. Adapun sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Ogan komering Ulu
terdiri dari 5 6 Sungai d a n a n a k s u n g a i .
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
1

Nama DAS

Luas (Ha)

Sub DAS Komering

13,675.98

Sub DAS Lematang

4,562.43

Sub DAS Ogan

271,349.87

Sumber: Dinas PU Pengairan, CK dan Tata Ruang Kab.OKU

Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki batas-batas
sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten
Muara Enim dan ..........................................Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan
Ilir
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kecamatan
Madang Suku II, ..........................................Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan
Buay Pemaca, ..........................................Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan
Buay Pemaca, ..........................................Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013 terdiri dari 12 kecamatan dan 143
desa dan 14 Kelurahan, dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Lengkiti dengan luas
wilayah 700,00Km atau 19,35 % dari total luas wilayah kabupaten, sementara itu
Kecamatan Pengandonan memiliki luas wilayah terkecil diantara kecamatan lainnya dengan
luas 9.479Km atau hanya 2,62 % dari luas total wilayah Kabupaten.
Tabel 2.2: Nama, Luas Wilayah Per-Kecamatan Dan Jumlah Kelurahan

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 2

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Luas Wilayah
No

Nama Kecamatan

Jumlah
Desa

Jumlah
Kelurahan

Administrasi
(Ha)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Lengkiti
Sosoh Buay Rayap
Pengandonan
Semidang Aji
Ulu Ogan
Muara Jaya
Peninjauan
Lubuk Batang
Sinar peninjauan
Baturaja Timur
Lubuk Raja
Baturaja Barat

21
11
12
21
7
7
24
15
6
4
5
7
140
Desa

(%) thd total

9
5

70.000
26.064
9.479
46.753
23.600
29.800
45.369
50.722
19.000
14.887
12.600
13.486

19.35
7.20
2.62
12.92
6.52
8.24
12.54
14.02
5.25
4.12
3.48
3.73

14
Kelurahan

361.760

100

Terbangun
(Ha)
(%) thd
total
70.000 4.03
26.064 11.75
9.479 3.31
46.753 11.39
23.600 4.83
29.800 5.8
45.369 0.84
50.722 0.55
19.000 0.51
14.887 1.42
12.600 2.64
13.486 1.3
361.760

Sumber: OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 (Hasil Olahan)

2.1.2 Kondisi Fisik


a. Topografi
Keadaan topografi dan ketinggian wilayah Kabupaten Ogan komering Ulu
berkisar antara 0 1.000 meter lebih di atas permukaan laut. Hal ini dimaklumi
karena Kabupaten Ogan Komering Ulu masih terletak di jalur Bukit Barisan
wilayah bagian selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai iklim trofis
dan basah dengan temperatur bervariasi antara 22 C 31 C,

daerah

mempunyai temperatur rendah adalah Kecamatan Peninjauan.


Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu secara garis besar dapat digolongkan atas daerah-daerah:
a. Ketinggian 0 100 meter dari permukaan laut seluas 202.383 Ha atau 55,94
% dari luas wilayah kabupaten, tersebar hamper di setiap kecamatan kecuali
Kecamatan Pengendonan, Muara jaya dan Ulu Ogan.
b. Ketinggian 100 500 meter dari permukaan laut, luas seluruhnya 123.525
Ha atau 34,14 % dari luas wilayah kabupaten, lokasinya tersebar hampir di
setiap kecamatan kecuali Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan
Peninjauan dan Kecamatan Sinar Peninjauan.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 3

100

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


c. Ketinggian 500 1.000 meter dari permukaan laut. Daerah ini luasnya
mencapai 27.318 Ha atau sekitar 7,55 % dari luas wilayah kabupaten yang
tersebar di Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan
Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan.
d. Ketinggian di atas 1000 meter di permukaan laut. Daerah ini luasnya
mencapai 8.544 Ha atau 2,36 % dari luas wilayah kabupaten, yang tersebar
Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan Ulu Ogan.
b. Keadaan Tanah
Keadaan Tanah di kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari 4 (empat) ordo
besar meliputi Podsolik, Hidromorf, latosol, Litosol. Adapun spesifikasinya adalah :
1. Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dan podsolik Coklat seluas 108.601
2.
3.
4.
5.

ha.
Hidromorf Kelabu seluas 74.250 Ha
Latosol Merah Kekuningan Batuan Induk Andesit Tua Seluas 54.868 Ha.
Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dan Podsolik Seluas 48.322 Ha.
Asosiasi Podsolik Merah Kekuningan dan Podsolik Coklat Kekuningan

seluas 43.878 Ha.


6. Asosiasi Latosol Coklat dan Litosol seluas 39.144 Ha.
7. Podsolik Merah Kekuningan seluas 35.449 Ha.
8. Podsolik Coklat seluas 24.095 Ha
Kualitas tanah di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan mengambil beberapa
sampel, diperoleh gambaran bahwa sifat fisik tanah dominan adalah tekstrur
tanah liat (39,32% - 45,23%), pasir (29,55% - 31,08%), debu (25,22% - 27,72 %).
Karena komponen utama fraksi tanah adalah liat, maka kemampuan tanah untuk
proses menahan, menyerap, menyanggah dan mentransformasi limbah cukup
baik.
Menurut stratigrafi regional cekungan sumatera selatan menurut para peneliti
terdahulu dibagi atas beberapa formasi dan satuan batuan dari tua sampai muda
yaitu sebagai berikut :
1. Batuan pra tersier terdiri dari andesit, fiit, kuarsit, batu gamping, granit dan
granodoit.
2. Formasi Lahat, diendapkan secara tidak selaras di atas batuan pra tersier
pada kala Paleosen hingga Oligosen Awal di lingkungan darat. Formasi ini
tersusun dari tufa, aglomerat, brreksi tufaan, andesit, serpih, batu lanau, batu
pasir dan batubara.
3. Formasi talang akar, terdiri dari batu pasir berbutir kasar hingga sangat
kasar, batu lanau dan batubara. Formasi ini diendapkan secara tidak selaras
di atas formasi lahat pada kala Oligosen akhir hingga miosen awal di

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 4

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


lingkungan fluviatil hingga laut dangkal.
4. Formasi baturaja, terdiri dari batu gamping terumbu, serpih gampingan dan
napal. Formasi ini diendapkan secara selaras di atas formasi talang akar
pada kala Miosen Awal di lingkungan litoral sampai neritik.
5. Formasi gumai, terdiri dari serpih gampingan dan serpih lempungan.
Formasi ini diendapkan secara selaras di atas formasi Baturaja dan pada
kala Miosen Awal hingga Miosen Tengah di lingkungan laut dalam.
6. Formasi Air Benakat, terdiri dari batu pasir, diendaokan secara selaras di
atas formasi Gumai pada kala Miosen Tengah hingga Miosen Akhir, di
lingkungan neritik sampai laut dangkal.
7. Formasi Ogan Komering Ulu, terdiri dari batu pasir, batu lanau, batu lempung
dan batubara. Formasi ini diendapkan secara selaras di atas Formasi Air
Benakat pada kala Miosen di lingkungan Paludal, Delta dan bukan Laut.
8. Formasi Kasai, terdiri dari batu pasir tufaan dan tufa, terletak selaras di atas
Formasi Ogan Komering Ulu, diendapkan dilingkungan darat pada kala
Pliosen Akhir hingga Plistosen Awal.
9. Endapan Kuarter, terdiri dari hasil rombakan batuan yang lebih tua,
berukuran kerakal, kerikil, pasir, lanau dan lempung, diendapkan secara
tidak selaras di atas Formasi Kasai.
c. Hidrologi
Kondisi hidrologi kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi 2 aspek tinjauan,
yaitu air permukaan (run off water) dan air tanah (ground water). Air
permukaan meliputi sungai dan anak sungai. Pola alran sungai di
kabupaten ogan komering ulu meliputi aliran sub dendritik. Sungai terbesar
di wilayah Kabupaten OKU sungai Ogan dengan debit air 136.614 m/jam
dan panjang di Kabupaten Ogan Komering Ulu 170 km. Sungai dan anak
sungai lain yang ada di kabupaten ogan komering ulu termasuk sungai
ogan menurut BPS Ogan Komering Ulu tercatat 56 sungai dan anak sungai.
d. Keadaan Iklim
Secara umum, Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim tropis dan basah
dengan temperature bervariasii antara 22C sampai dengan 31C.Semakin
ke arah utara temperatur udaranya semakin tinggi (semakin panas).
Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi.
Menurut pengukur curah hujan yang berada dikecamatan Baturaja Timur,
pada tahun 2011 curah hujan bervariasi antara 22 mm sampai dengan 400
mm. Dengan hari hujan terbanyak terjadi dibulan Desember tahun 2011
yaitusebanyak 18 hari hujan. Dapat juga dikatakan bahwa pada bulan
Desember adalah puncak dari musim penghujan di tahun 2011, sedangkan

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 5

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Agustus yang hanya terjadi 2 hari
hujan pada bulan tersebut.
Gambar 1
Rata-rata Curah Hujan per Bulan
di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012

Sumber : OKU Dalam Angka 2012, BPS 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 6

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

Sumber: RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 6

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Peta 2.2: Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

Sumber : RTRW 2012-2032 Kabupaten Ogan Komering Ulu

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 7

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

2.2

DEMOGRAFI

2.2.1

JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK


Penduduk sebagai objek sekaligus subjek utama dalam pembangunan yang selalu
menjadi perhatian bagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.Pertumbuhan
penduduk yang terlampau tinggi akan menjadi beban bagi suatu daerah manakala penduduk di
wilayah tersebut sudah padat, tetapi sebaliknya pendudukyang tinggi justru diharapkan guna
mempercepat pembangunan.
Sebagaimana daerah yang sedang berkembang lainnya, jumlah penduduk Kabupaten
Ogan Komering Ulu selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Hal itu dikarenakan
telah semakin banyaknya perbaikan serta kemajuan pembangunan yang dilakukan pemerintah
khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dan akses informasi
yangterbuka lebar bagi penduduk.
Jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2011 sebanyak 334.295jiwa,
dimana sebanyak 171.157 jiwa berjeniskelamin laki-laki dan 163.138 jiwa berjenis kelamin
perempuan.
Penyebaran penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu di 12 Kecamatan yang ada
ternyata tidak merata. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih
tinggal di kecamatan yang potensial secara ekonomi dan memiliki fasilitas umum dan sosial
yang lebih lengkap dibandingkan kecamatan lainnya yang masih tertinggal. Kecamatan
Baturaja Timur sebagai ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai jumlah penduduk
terbesar yaitu 94.191 jiwa (28,18 persen), disusul Kecamatan Peninjauan dengan penduduk
sebesar 41.413 jiwa (12,39 persen). Sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan
Muara Jaya yaitu hanya sebanyak 6 680 jiwa (2,00persen).

2.2.2

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Perencanaan diarahkan untuk manusia, sehingga kegiatan perencanaan harus didasarkan pada
manusia atau penduduk di wilayah perencanaan. Perencanaan dimaksudkan untuk permasalahan yang
ada dan untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu pengetahuan
tentang kondisi sekarang maupun kondisi yang akan datang diperlukan sebagai dasar menentukan
tindakan yang direncanakan.
Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian dalam proses pembangunan adalah
masalah kependudukan yang mencakup jumlah, komposisi, distribusi dan kepadatan serta struktur
penduduk. Jumlah struktur yang besar dapat menjadi modal bila kualitasnya baik, namun sebaliknya
penduduk yang besar juga dapat menjadi beban pembangunan bila kualitasnya rendah. Aspek-aspek

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 8

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

kependudukan mempunyai pengaruh timbal balik dengan pertumbuhan dan perkembangan sosialekonomi suatu wilayah.
Estimasi jumlah penduduk pada Tahun 2011 akan berjumlah 308.081 jiwa dengan kepadatan
rata-rata adalah 64 Jiwa/Km2 dan perkiraan pada Tahun 2030 jumlah penduduk akan mencapai 405.124
jiwa dengan kepadatan rata-rata 84 jiwa/km2.

Apabila dirinci tiap wilayah kecamatan, maka Jumlah

penduduk terbesar diakhir Tahun perencanaan terdapat diwilayah Kecamatan Baturaja Timur 89.148 Jiwa
dengan kepadatan 1.202 jiwa/km2 dan terendah adalah Kecamatan Muara Jaya yaitu 9.048 jiwa denga
kepadatan 20 jiwa/km2. Dengan demikian pada wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi diperlukan
pengaturan dan distribusi untuk dapat mengurangi tingkat kepedatan penduduk serta tetap perlu diatur
mengingat sebagian besar Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak ada daerah aliran sungai
(sempadan sungai) memiliki fungsi kawasan sebagai fungsi perlindung setempat dan kawasan lindung.
Grafik 2.2
Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031

Laju pertumbuhan penduduk selama 7 tahun terakhir (20112012) tercatat semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat dilaksanakan. Laju pertumbuhan penduduk dari
tahun 2011 2012 adalah sebesar 8,65% yang berarti mengalami pertumbuhan 1,58% per tahunnya.

2.2.3

PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Pengembangan sistem perkotaan, rencana dan pengelolaan ruang wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu, pelayanan prasarana dan sarana serta pengembangan ekonomi di Kabupaten Ogan

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 9

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Komering Ulu, disesuaikan dengan kondisi perkembangan wilayah, kegiatan serta proyeksi
perkembangan penduduk di tiap-tiap kecamatan. Hasil analisis/proyeksi perkembangan penduduk
menunjukkan bahwa pada Tahun 2011 jumlah penduduk sebesar 308.081 Jiwa dan perkembangan
Tahun 2031 mencapai 405.124 jiwa (dalam kurun dua puluh Tahun). Perkembangan sebesar jumlah
tersebut sangat dipengaruhi oleh rata-rata pertumbuh dan penduduk setiap Tahunnya yaitu sebesar 1.21
%/perTahun. Hasil estimasi tersebut diatas juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling tinggi
terdapat di wilayah Kecamatan Baturaja Timur yaitu sebesar 89.148 Jiwa dan terkecil adalah Kecamatan
Muara Jaya 9.048 Jiwa.
Grafik 2.3
ReRencana Pengembangan Jumlah Penduduk
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 2031

Sumber : BPS Kabupaten OKU Tahun 2012

Pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan prasarana


dan sarana wilayah dan banyak faktor lainnya. Oleh karena itu untuk menentukan persamaan
garisnya yang digunakan sebagai alat memproyeksikan penduduk dilakukan analisis
kesesuaian rumus dengan skenario rencana yang ditentukan berdasarkan fakta empiris dan
teoritis.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 10

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Fakta empiris diketahui berdasarkan tren eksisting dan potensi pengembangan


masing-masing kecamatan. Sedangkan kerangka teoritis dibutuhkan untuk menentukan asumsi
dari fakta-fakta eksisting serta potensi pengembangan wilayah sehingga tahap awal skenario
rencana dapat ditentukan.
Rumusan tren eksisting dan potensi wilayah disesuaikan dengan skenario rencana
sehingga dapat ditentukan kebijakan estimasi proyeksi penduduk yang sesuai dengan struktur
dan pola ruang.
Perhitungan Proyeksi Penduduk di Kabupaten OKU menggunakan rumus/pendekatan
sebagai berikut:
Pn = Po ( 1 + r )n
Pn
Po
r
n

= Proyeksi penduduk tahun ke-n (jiwa)


= Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa)
= Pertumbuhan penduduk
= jumlah tahun proyeksi (tahun)
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten OKU sampai tahun 2017,

didapatkan perkiraan jumlah penduduk 679. 984 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun
2017 terdapat pada Kecamatan Baturaja Timur dengan jumlah penduduk 59.663 jiwa
sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada Kecamatan Muara Jaya dengan jumlah
penduduk yaitu 12.328 jiwa. Jumlah penduduk dan pendapatan 3-5 Tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel 2.3

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 11

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Tabel 2.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Per-Maret 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 12

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Per-Maret 2013


Rumus yang digunakan untuk menghitung Proyeksi Penduduk, menggunakan rumus POLINOMIAL LINEAR atau Bunga Berbunga :

P0 ( 1 + 0,015)n

n =

Ket :

n
Po
r
n

=
=
=
=

Jumlah Penduduk tahun t+0


Jumlah Penduduk tahun dasar
Rata-rata pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir
Tahun Terakhir / Rencana

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 13

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


2.3

KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH


2.3.1

KEUANGAN DAERAH
Dalam Perencanaan Anggaran dan Belanja Negara, pemerintah menganut prinsip anggaran
berimbang dan dinamis. Jumlah penerimaan daerah untuk pembangunan daerah baik yang
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Penerimaan dari Pemerintah dan Pemerintah
Provinsi sangat menentukan kinerja Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Perkembangan APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 sampai Tahun 2013 tampak
pada Tabel 2.5.

2.3.1

Belanja Modal Sanitasi


Untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada pendanaan subsektor sanitasi di Tahun
2009 yaitu sekitar Rp. 3.093.000.000,- sementara tahun 2013 pendanaan untuk program
sanitasi sebesar Rp. 15.097.636.000,-.Dana Pendapatan dan Belanja Sanitasi masih sangat
kurang dan masih sangat tergantung dengan kucuran dana dari Pemerintah Pusat melalui
Dana Alokasi Khusus.
Subsektor drainase memiliki alokasi anggaran yang cukup besar diantara dua sektor
lainnya, hal ini disebabkan subsektor ini membutuhkan dana yang besar untuk memperbaiki
saluran air dan normalisasi sungai yang rawan terhadap banjir dan genangan. Program
drainase untuk di saluran tersier di kawasan permukiman masih belum banyak dilakukan
pemerintah. Rata rata belanja sanitasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada .
Tabel 2.9 dan 2.10

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 14

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 2013

Sumber : BPKAD dan BAPPEDA Kab.OKU Tahun 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 15

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 2013

Sumber : BAPPEDA Kab.OKU Tahun 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 16

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 - 2013

Sumber : BAPPEDA Kab.OKU Tahun 2013

2.3.2

Data Perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu


Pendapatan perkapita adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi yang diterima
oleh setiap penduduk secara rata-rata dalam keterlibatannya pada faktor produksi dalam
proses produksi, sehingga sering digunakan sebagai indikator dalam melihat tingkat
kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat secara umum. Pendapatan perkapita penduduk
Kabupaten Ogan Komering Ulu dari tahun 2009 2013 menunjukkan kenaikan yang cukup
signifikan seiringan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi yang tercapai dari tahun ke tahun merupakan indikator untuk menilai kinerja suatu
daerah dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha
mengembangkan ekonominya dalam jangka panjang.
Perkembangan PDRB Harga Konstan, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 sampai tahun 2013 tampak pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 - 2013

Sumber : OKU Dalam Angka Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 17

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

2.4

TATA RUANG WILAYAH


Kebijakan dan strategi penataan ruang di Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan RTRW

Kabupaten OKU terdiri dari :


2.4.1 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
1. Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan yang
memberikan perlindungan setempat (sempadan sungai, kawasan sekitar danau/mata air, ruang
terbuka hijau), Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, taman wisata alam,
dan Kawasan Rawan Bencana Alam dan Kawasan Lindung lainnya;
2. Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan dan modernisasi
pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan;
4. Pengembangan sektor pertambangan dengan pemanfaatan dan ekploitasi sumberdaya alam
seperti

minyak dan gas, batubara, bahan galiannya lainnya dengan tetap memeperhatikan

kelestarian lingkungan.
5. Pengembangan energi alternatif dengan memanfaatkan potensi tenaga gas, tenaga uap, tenaga
air, panas bumi dan mikrohidro untuk pengembangan listrik serta memberikan kontribusi terhadap
energi nasional di Provinsi Sumatera Selatan.
6. Pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan industri hasil tambang
sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu
dan ramah lingkungan;
7. Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan
dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta
mitigasi bencana
8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
9. Mempertahan kawasan pertahanan dan keamanan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini
sebagai obyek meliter tempat pendidikan dan latihan meliter khususnya TNI Angkatan Darat.
2.4.2 STRATEGI PENATAAN RUANG
Beberapa Kebijakan dalam penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU

dapat

dijelaskan sebagai berikut:


1. Strategi yang perlu dilakukan dalam rangka Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung
yang meliputi hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian
alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana dan lainya adalah :
a. memantapkan tata batas kawasan lindung dan kawasan budidaya untuk memberikan kepastian
rencana pemanfaatan ruang dan investasi;

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 18

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


b. menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi hutan
lindung dan

perlindungan setempat

(sempadan sungai, mata air, rawa) yang berbasis

masyarakat;
c. meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran
lingkungan;
d. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati;

e. menggalang kerjasama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi
kawasan lindung terutama hutan lindung dan fungsi sub DAS Ogan, Lematang, dan Komering;
dan
f. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
2. Strategi untuk Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis
konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui :
a. mengembangkan energi alternatif sebagai sumber listrik, seperti pembangkit listrik tenaga gas,
tenaga uap, mikro hidro, surya, panas bumi, air dan lain-lain;
b. mengembangkan kegiatan konservasi yang bernilai lingkungan dan sekaligus juga bernilai
sosial-ekonomi, seperti hutan kemasyarakatan dan

hutan tanaman rakyat, pertambangan

rakyat; dan
c. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi yang terbarukan
(renewable energy).
3. Strategi dalam rangka Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi, ektensifikasi lahan
dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan dilakukan melalui :
a. Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan melalui intensifikasi dan
ektensifikasi lahan.
b. Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan
dan peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Meningkatkan teknologi pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan
sehingga terjadi peningkatan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi
tinggi
d. Meningkatkan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber daya manusia dan
kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan
4. Strategi yang perlu diterapkan dalam kerangka Pengembangan pertambangan sektor dengan
pemanfaatan dan eksploitasi sumberdaya alam adalah :
a.

Mengembangkan upaya prospeksi, eksplorasi, dan pengusahaan sumber daya mineral,


batubara dan energi dengan menerapkan prinsip pertambangan yang baik dan benar serta

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 19

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


memanfaatkan teknologi mutakhir yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
b.

Mengembangkan pemanfaatan mineral, batubara dan energi untuk pemenuhan kebutuhan


dalam energi dan ekspor serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah
pertambangan melalui program pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial
perusahaan;

c. Mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas unggulan kawasan
dan kebutuhan pasar;
d.

Meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana pendukung,


pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran yang lebih agresif dan efektif;
dan

e. Mengembangkan kawasan minapolitan.


5. Strategi yang perlu diambil untuk Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas
untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang
dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana adalah melalui:
a. membangun prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
kawasan secara signifikan dan berimbang;
b. membangun sarana dan prasarana sosial secara proporsional dan memadai sesuai kebutuhan
masyarakat pada setiap pusat permukiman (kawasan);
c. menyusun

program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak untuk mitigasi

berbagai bencana alam, seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran hutan dan ancaman lainnya.
6. Strategi yang perlu diambil untuk Mempertahan Kawasan Pertahanan dan Keamanan sebagai
Obyek Militer tempat pendidkan dan latihan milieter khusus TNI agkatan darat melalui:
a. mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan;
b. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan disekitar kawasan pertahanan
dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;
c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun disekitar
kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan;

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 20

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


2.4.3

RENCANA STRUKTUR RUANG


Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten

yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain dihubungkan oleh
sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di
wilayah kabupaten, yang dapat terdiri atas :
1. PKN yang berada di wilayah kabupaten;
2. PKW yang berada di wilayah kabupaten;
3. PKL yang berada di wilayah kabupaten;
4. PKLp yang berada di wilayah kabupaten
5. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan
6. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada
pemerintah daerah kabupaten, yaitu:
a. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang memiliki skala pelayanan kegiatan skala kecamatan
atau beberapa desa; dan
b. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala antar desa.
Sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten meliputi sistem prasarana transportasi, energi,
telekomunikasi, dan sumber daya air yang mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi
kegiatan yang ada di wilayah kabupaten. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi :
1.

Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan
bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan disekitarnya yang berada dalam wilayah
kabupaten; dan

2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang yang menunjang keterkaitannya serta
memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada
pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;kebutuhan pengembangan dan
pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi;
2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
3. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional,rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan
memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
b. Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah
kabupaten bersangkutan;

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 21

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat
kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan
penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;
b. Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan lingkungan
(PPL); dan
c. Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi
satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.
d. Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a
dengan ketentuan sebagai berikut :
a.

Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL
promosi (dengan notasi PKLp);

b.

Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan
kawasan (PPK); dan

c.

Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan sebagai


kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di
dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk
memenuhi kriteria PKL.

d.

Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi


sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan
prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.4.4

RENCANA POLA RUANG


Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam

wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruanguntuk fungsi lindung dan rencana
peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi :
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan
pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua
puluh tahun; dan
4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 22

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten;
3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan
4. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya;
2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya;
3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah
kabupaten bersangkutan;
4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan
kawasan budi daya, sebagai berikut :
a. Kawasan lindung yang terdiri atas:
1)

Kawasan hutan lindung;

2)

Kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai, sempadan


sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan
lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya;

3)

Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi: kawasan
suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan
suaka margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau,
taman nasional dan taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman
wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;

4)

Kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah longsor,


kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir;

5)

Kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi, kawasan


rawan bencana alam geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air
tanah; dan

b. Kawasan budidaya yang terdiri atas :


1)

Kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan:


peruntukan hutan produksi terbatas, peruntukan hutan produksi tetap, dan peruntukan
hutan produksi yang dapat dikonversi;

2)

Kawasan hutan rakyat;

3)

Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan


pertanian lahan basah, peruntukan pertanian lahan kering, dan peruntukan hortikultura;

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 23

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


4)

Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas


perkebunan yang ada di wilayah kabupaten;

5)

Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan:


peruntukan perikanan tangkap, peruntukan budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan
pengolahan ikan;

6)

Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan:


peruntukan mineral dan batubara, peruntukan minyak dan gas bumi, peruntukan panas
bumi, dan peruntukan air tanah di kawasan pertambangan;

7)

Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan


industri besar, peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga;

8)

Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan:


peruntukan pariwisata budaya, peruntukan pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata
buatan;

9)

Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan


permukiman perkotaan dan peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan
budidaya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing
permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran
tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya; dan Kawasan peruntukan lainnya.

A. RENCANA KAWASAN HUTAN LINDUNG


Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan kepada kawasan dibawahnya. Arah pengelolaan kawasan hutan lindung
bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sidimentasi, dan menjaga fungsi hidrolik
tanah untuk menjamin kelestarian unsure hara tanah, air tanah dana air permukaan.
Kriteria kawasan lindung untuk hutan lindung adalah :
1. Kawasan hutan dengan factor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masingmasing dikalikan dengan angka-angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor ) 175 atau
lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40 % atau lebih.
3. Dan atau kawasan hutan yang mempunyai ketinggian diatas permukaan laut 2000 m atau lebih.
Sebaran kawasan hutan lindung di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan
kriteria tersebut diatas terdapat di Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan
Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Lengkiti. Luas kawasan yang berfungsi lindung ini mencapai
55.698.Ha.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 24

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

B.

KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM


Kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi rawan
bencana tanah longsor dan banjir diakibatkan karena kondisi hidrologi Sungai Ogan dan anakanak sungai (sekitar 61 anak sungai yang bermuara ke Sungai Ogan) pada musim penghujan.
Banjir disebabkan oleh DAS Ogan yang terjadi secara periodik terutama musim hujan. Kawasan
rawan longsor dengan kerentatan tinggi disenpanjang DAS Ogan dan anak-anak sungai, lerenglereng bukit untuk terkena bencana tanah longsor, terutama jika kegiatan manusia menimbulkan
gangguan pada lereng kawasan dan sempadan sungai. Kerawanan bencana gempa bumi,
meskipun belum terjadi dalam skala yang besar namun kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan
Komering Ulu yang merupakan kawasan disekitar kaki pegunungan Bukit Barisan merupakan
kawasan rentan dengan bencana gempa vulkanik disekitar kawasan tersebut.
a. Kerawanan Tanah Longsor
Lokasi kawasan tanah longsor relatif terdapat pada kawasan dengan kemiringan lahan diatas 30
40 % dan diatas 40 % yang merupakan kawasan perbukitan dan pengunungan serta kawasankawasan daerah aliran Sungai Ogan, Lematang dan Komering serta 61 anak sungai lainnya.
b. Kerawanan Banjir
Lokasi kawasan rawan bajir terdapat di kawasan sekitar Sungai Ogan (sepanjang daerah aliran
sungai), terdapat kawasan perkotaan dan desa-desa yang berkembangan di kawasan daerah
aliran sngai ini, disamping itu pada kawasan-kawasan dataran rendah. Lokasi kawasan rawan
bencana banjir ini seperti di wilayah Kecamatan Semidang aji, Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja
Barat, Lubuk Raja, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang.
c. Kerawanan Gempa Bumi
Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini belum pernah terjadi gempa dengan skala besar,
hanya mendapat pengaruh dari Kawasan rawan bencana gempa sekitar Pegunungan Bukit
Barisan dari gempa vulkanik. Kawasan-kawasan relatif terkena dampak rawan bencana gempa
bumi ini meliputi kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu meiputi Kecamatan Ulu
Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Lengkiti, sebagian Kecamatan Sosoh Buay Rayap
dan Kecamatan Muara Jaya.
Selain bencana gempa terdapat pula ancaman berupa bencana dari kawasan rawan gerakan
tanah. Kawasan ini berada di sepanjang jalan lintas sumatera meliputi Kecamatan Peninjauan,
Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan
Semidang Aji dan Kecamatan Pengandonan.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 25

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

d. Rencana Kawasan Budidaya


1.Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Basah
Rencana pengembangan kawasan pertanian lahan basah diwilayah kabupaten Ogan
Komering Ulu dengan tetap mempertahan kawasan pertanian lahan basah (sawah) yang telah ada.
Didalam amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 48 ayat (1) mempertahan
kawasan lahan abadi pertanian tanaman pangan untuk ketahanan pangan. Dengan demikian
lahan yang telah ada menurut undang-undang tersebut diatas maka diwilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu ini hingga akhir Tahun perencanaan tetap dipertahankan.
Adapun rencana penetapan lahan pertanian lahan basah ini seluas 7.296 Ha atau sekitar
1,52 % dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Meliputi sawah lahan basah 4.026 Ha
dan pengembangan sawah lebak direncanakan 3.270 Ha di Kecamatan Peninjauan dan Sinar
Peninjauan.
2. Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Kering
Arahan pengembangan kawasan pertanian lahan kering bertujuan untuk meningkatkan
dayaguna dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam untuk pertanian tanaman
pangan lahan kering dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya pertanian lahan kering adalah :
Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan
lahan kering.
Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan tanaman pangan lahan kering dapat
memberikan memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan
pendapatan daerah dan nasional.
Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Sebaran kawasan pertanian lahan kering dijumpai diwilayah Kecamatan Peninjauan,
Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan, Kecamatan
Lengkiti, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Pengandonan dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap
dengan luas 12.789 Ha.
3. Kawasan Peruntukan Hortikultura
Rancana kawasan peruntukan hortikultura di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu
direncanakan diKecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Barat,
Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan
Lengkiti, Kecamatan Semidang Aji, dan Kecamatan Pengandonan dengan luas kawasan kurang
lebih 15.832 (lima belas ribu delapan ratus tiga puluh dua) Hektar.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 26

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

..............................4. Kawasan Peruntukan Perkebunan


Kawasan perkebunan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman Tahunan atau
perkebunan yang menghasilkan baik bahan pangan maupun bahan baku industri.
Arahan pengembangan kawasan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perkebunan dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya perkebunan adalah :
Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perkebunan
Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan dapat memberikan
memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan
pendapatan daerah dan nasional.
Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Kawasan perkebunan swasta terletak di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Muara Jaya,
Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kecamatan
Baturaja Timur dengan komoditi sawit dan karet.
Sebaran kawasan perkebunan rakyat (karet dan kopi) menyebar hampir ditiap wilayah
kecamatanyaitu

di Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Peninjauan Kecamatan Sinar

Peninjauan, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Samidang Aji,
Ulu Ogan dan Lengkiti dengan jenis komoditi karet, sawit. Khusus kopi dan lada pada
umumnya terdapat di wilayah Kecamatan Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan,
Sososh Buay Rayap dan Semdiang Aji. Arahan pengembangan kawasan perkebunan rakyat
mencapai luas 191.379 Ha dan perkebunan swasta dengan luas 52.334 Ha.
..............................5. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kawasan hutan produksi diwilayah kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah
kawasan Hutan Produksi yang diperuntukkan bagi hutan produksi dimana ekploitasinya dapat
dilakukan dengan tebang pilih atau tebang habis dan tanam.
Arahan pengembangan kawasan hutan produksi tetap bertujuan untuk meningkatkan daya
guna dan berhasil guna pemanfaatan sumberdaya alam dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Kawasan peruntukan Hutan produksi dibagi menjadi Kawasan Hutan
Produksi Tetap dan Kawasan hutan Produksi terbatas.
Kriteria kawasan budidaya hutan produksi :
Kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah, curah hujan.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 27

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Kawasan yang secara ruang apabila digunakan untuk budidaya hutan alam dan hutan
tanaman dapat memberi manfaat.
Sebaran kawasan hutan produksi (HP) di Kecamatan Lubuk Batang, Lubuk Raja, Samidang
Aji. Sebaran kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di kecamatan, Samidang Aji, Muara
Jaya, Ulu Ogan, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti. Luas kawasan Hutan Produksi (HP) 37.873
Ha, Kawasan Hutan Produksi (HP) dikawasan OMIBA 8.160 Ha, kawasan Hutan Produksi
Terbatas (HPT) 32.630 Ha.
Dalam 20 Tahun ke depan sampai dengan Tahun 2029, pemanfaatan sumberdaya hutan
diproyeksikan tidak mengalami perluasan yang berarti dengan tetap berpegang pada azas
hutan lestari dan pemanfaatan hutan yang berkelanjutan serta perubahan paradigma dari pemanfaatan kayu hutan menjadi pemanfaatan non-kayu.Rencana peruntukan kawasan hutan
ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3.
..............................6. Kawasan Peruntukan Peternakan
Pengembangan peternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini direncanakan
terpadu dengan pengembangan kegiatan pertanian tanaman pangan dan semusim sehingga
dapat memberikan nilai tambah bagi kegiatan sektor pertanian disamping meningkatkan gizi
masyarakat.Prospek budidaya peternakan kambing, sapi dan ayam potong, ayam kampung di
Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup potensial dikembangkan dan diharapkan dapat
merupakan komoditas andalan bagi Kabupaten Ogan Komering Ulu. Arahan lokasi kegiatan
peternakan berpotensi ditiap wilayah kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini,
namun prioritas utama pengembangan peternakan meliputi di Kecamatan Peninjauan dan
Sinar Peninjauan.
Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi/kerbau) terletak di Kecamatan
Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pengembangan sentra peternakan ternak kecil (kambing dan
domba) di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh
kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dan pengembangan sentra peternakan unggas
di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Orientasi pengembangan peternakan diharapkan tidak saja dapat memenuhi kebutuhan
wilayah Kabupaten Ogan Komerng Ulu akan tetap lebih berorientasi ekspor ke wilayah
sekitarnya.
...............................7. Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan
Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya perikanan
yang menghasilkan baik berupa pertambakan, kolam, perairan sungai dan lainnya.Untuk

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 28

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


pengembangan kawasan perikanan

ini dikembangkan kawasan Minapolitan yang

meliputi wilayah Kecamatan Pengandonan sebagai Pusatnya dan wilayah hinterlandnya


adalah Kecamatan Ulu Ogan dan Muara Jaya. Namun secara umum Kawasan peruntukan
perikanan budidaya terdapat diseluruh Kecamatan.
..............................8. Peruntukan Kawasan hutan Produksi
Kawasan Minapolitan ini pengembangan perikanannya merupakan perikanan air tawar dengan
memanfaat sungai Ogan dan anak sungai serta lahan-lahan pertanian serta perikanan kolam.
Secara keseluruhan luas Kawasan Minapolitan meliputi luas batas administrasi tiga wilayah
Kecamatan sebagai kawasan Minapolitan yaitu

106.220 Ha. Sedangkan luas kawasan

budidaya meliputi alur Sungai Ogan yang melintasi ketiga wilayah kecamatan serta sentrasentra lahan-lahan pertanian atau juga kolam-kolam ikan.
Arahan pengembangan kawasan perikanan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perikanan dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya perikanan adalah :

Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perikanan.

Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan

dapat memberikan

memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan


pendapatan daerah dan nasional.

Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.

Disamping kawasan minapolitan, sebaran kegiatan budidaya perikanan hampir terdapat


disemua wilayah kecamatan, karena banyak daerah aliran sungai (DAS) baik sungai besar
maupun sungai kecil sekitar 1 Sub DAS Ogan, serta 61 anak sungai yang bermuara di
Sungai Ogan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dimanfaatkan untuk budidaya
perikanan.

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 29

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Peta 2.3: RENCANA PUSAT LAYANAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Sumber : RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 30

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Peta 2.4: RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Sumber : RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012-2032

Buku Putih Sanitasi (BPS)

Page | II - 31

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


2.5

SOSIAL DAN BUDAYA

Secara umum kondisi sosial budaya di Kabupaten OKU menunjukan bahwa Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat pendidikan penduduk yang
makin meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas kehidupan masyarakat juga
akan membaik. Bagi Pemerintah keuntungan yang diperoleh melalui investasidi bidang
pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara memerangi kemiskinan,
mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Untuk itu
sarana dan prasarana pendidikan yang semakin bermutu dan menyebar ke seluruh
daerah/kecamatan harus pula diupayakan realisasinya, seperti pengadaan gedung sekolah dan
penambahan serta perbaikan mutu tenaga pengajar / guru.
Gambar 2.4
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan, 2011

Sumber: OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012

Dilihat dari angka kemiskinan, penduduk miskin di Kabupaten OKU

cukup tinggi apabila

dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU sendiri
termasuk kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Pada Tahun 2011, dari 15 kabupaten/kota
yang ada di Sumatera Selatan, Kabupaten OKU berada pada posisi ketiga tertinggi dalam hal persentase
penduduk miskin ( 16,51%), hanya lebih rendah dengan Kabupaten Banyuasin yang berada di posisi
tertinggi kedua dengan persentase kemiskinan (17,80 %) dan berada di posisi tertinggi pertama
Kabupaten Musi Rawas yaitu (19,26%).

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 32

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


2.5.1.

Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat

pendidikan penduduk yang makin meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas
kehidupan masyarakatjuga akan membaik. Bagi Pemerintah keuntungan yang diperoleh melalui
investasidi bidang pendidikan antara lain bahwapendidikan merupakan salah satu
caramemerangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Untuk itu saranadan prasarana pendidikan yang semakin bermutu dan
menyebar ke seluruh daerah/kecamatan harus pula diupayakan realisasinya, seperti pengadaan
gedung sekolah dan penambahan serta perbaikan mutu tenaga pengajar / guru.
Jumlah sekolah dasar yang ada baik sekolah dasar negeri maupun swasta di
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2012 berjumlah 200 unit. Sedangkan jumlah Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) adalah sekolah negeri berjumlah 29 unit yang tersebar di
seluruh kecamatan dan sekolah swasta berjumlah 2 unit, dengan jumlah ruang belajar 289
ruangan untuk negeri dan 16 ruangan untuk swasta. Jumlah murid SLTP negeri seluruhnya
berjumlah 9 151 murid dan SLTP swasta berjumlah 415 murid. Sehingga jumlah seluruh murid
yang mengikuti program pemerintah wajib belajar sembilan tahun(SD sampai SLTP) berjumlah
41 473 murid.
Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu
berjumlah 62 unit SLTA dan sederajat baik negeri maupun swasta. Jumlah murid SMU baik
negeri maupun swasta seluruhnya berjumlah 12 807 murid.
Gambar 2.
Jumlah Murid dan Guru SD, SLTP dan SLTA di Ogan Komering Ulu, Tahun 2012

Sumber : OKU dalam Angka 2013, BPS 2013

Tabel 2.9 : Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Ogan Komering Ulu
( Di Data Setiap Kecamatan yang ada)

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 33

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Jumlah Sarana Pendidikan


Nama Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Lengkiti
Sosoh BuayRayap
Pengandonan
Semidang Aji
Ulu Ogan
Muara Jaya
Peninjauan
Lubuk Batang
Sinar peninjauan
Baturaja Timur
Lubuk Raja
Baturaja Barat

Jumlah

SD
23
9
6
20
4
5
28
20
11
36
15
22

SLTP
6
2
3
3
1
1
8
4
5
13
5
4

199

55

Umum
SMA
3
1
2
2
1
2
1
1
11
3
3
30

SMK
1
8
1
-

MI
1
1
2
3
3
2
4
3

Agama
MTs
1
2
3
1
2
3

MA
2
1
1
1
2
-

10

19

12

Sumber: Kemenag Kab.OKU dan Dinas Pendidikan Kab.OKU Tahun 2013

2.5.2

JUMLAH PENDUDUK MISKIN


Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per

bulan di bawah garis kemiskinan. Pada tahun 2011 garis kemiskinan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu sebesar 25,289. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu setiap
tahun cenderung fluktuatif, namun tren persentase penduduk miskin semakin menurun.

Berdasarkan data kondisi rumah tangga miskin di Kabupaten Ogan Komering


Ulu penduduk miskin terkonsentrasi pada Kecamatan Baturaja Timur dengan jumlah 4,
579 KK dari jumlah KK miskin yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, lebih jelasnya
jumlah KK miskin dan penyebarannya di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 2.10

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 34

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
No

Nama Kecamatan

Baturaja Barat

Baturaja Timur

Lubuk Raja

Sosoy Buay Rayap

Lengkiti

Pengandonan

Ulu Ogan

Semidang Aji

Peninjauan

10

Sinar Peninjauan

11

Lubuk Batang

12

Muara Jaya

Jumlah
keluarga miskin (KK)
2,459
4,579
1,655
1,385
2,706
910
1,442
3,163
1,309
1,309

Jumlah

3,598
774
25,289

Sumber : OKU Dalam Angka Kab. OKU Tahun 2012, data diolah

2.5.3

JUMLAH RUMAH MISKIN


Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai tempat

untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat
berperan sebagai media penularan penyakit di antara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya.
Salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas
lantai rumah/tempat tinggal. Luas lantai rumah tempat tinggal selain digunakan sebagai indikator
untuk menilai kemampuan sosial masyarakat, secara tidak langsung juga dikaitkan dengan
ssitem kesehatan lingkungan keluarga dan tempat tinggal (perumahan). Luas lantai erat
kaitannya dengan tingkat kepadatan hunian atau rata-rata luas runag untuk setiap anggota
keluarga. Menururt Kementerian Kesehatan, sebuah rumah dikategorikan sebagai rumah rumah
sehat apabila luas lantai hunian yang ditempati minimal 8 meter persegi per orang. Sedangkan
menurut Badan Kesehatan Dunia (Word Health Organization/WHO), sebuah rumah dikatakan
sehat dan layak huni apabila luas lantai hunian per kapita minimal 10 meter persegi.

No

Tabel 2.11: Jumlah Rumah Per Kecamatan


Nama Kecamatan
Jumlah

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 35

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Rumah
1

Baturaja Barat

Baturaja Timur

Lubuk Raja

Sosoy Buay Rayap

Lengkiti

Pengandonan

Ulu Ogan

Semidang Aji

Peninjauan

10

Sinar Peninjauan

11

Lubuk Batang

12

Muara Jaya

Jumlah

6.215
21.014
4.275
2.750
4.816
1.701
1.578
4.762
8.143
5.027
5.402
1.165
66.848

Sumber : Dinas PU CK, Pengairan & Tata Ruang Kab.OKU Tahun 2011

2.6.

Kelembagaan Pemerintah Daerah

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten OKU yang telah dicapai pada saat ini
merupakan refleksi dari keberhasilan pelaksanaan tata pemerintahannya. Keberhasilan pelaksanaan
pemerintahan dapat tergambar dari kemampuan dan kualitas aparatur pemerintah, dengan sarana dan
prasarana yang digunakan dan kemampuan keuangan daerah dalam usahanya melakukan pembangunan
dan melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan telah ditetapkannya Undang-undang No. 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom,
maka untuk menunjang pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan
Komering Ulu melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu sehingga Bupati akan dibantu dengan struktur organisasi sebagai berikut:

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 36

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


Bagian-bagian dalam Sekretariat Daerah Kab. OKU dan Sekretariat DPR Kab. OKU terdiri dari:
a. Sekretariat Daerah Kabupaten,
Sekretariat daerah dipimpin oleh seorang sekretaris daerah (sekda) yang dibantu oleh 3 (tiga) orang
asisten, dan 12 (dua belas) orang kepala bagian.
b. Asisten
1. Asisten Pemerintah (Asisten I)
2. Asisten Perekonomian,Pembangunan danKesejahteraan Rakyat(Asisten II)
3. Asisten Administrasi Umum dan Keuangan (Asisten III)
c. Bagian-bagian dalam SekretariatDaerah
1. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
2. Bagian Hukum
3. Bagian Humas dan Protokol
4. Bagian Administrasi Kemasyarakatan
5. Bagian Administrasi Pembangunan
6. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat
7. Bagian Administrasi Perekonomian
8. Bagian Administrasi SumberDaya Alam
9. Bagian Organisasi
10. Bagian Umum
11. Bagian Perlengkapan
12. Bagian Keuangan
2.2. Staf Ahli dalam Kabupaten OganKomering Ulu:
1. Staf Ahli Bidang Hukum danPolitik
2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan
3. Staf Ahli Bidang Pembangunan
4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
5. Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan
2.3. Dinas-dinas dalam Kabupaten OganKomering Ulu:
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Pemuda, Olah Raga,Kebudayaan dan Pariwisata
3. Dinas Kesehatan
4. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
5. Dinas Perhubungan
6. Dinas Komunikasi dan Informatika
7. Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 37

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU


8. Dinas PU Bina Marga
9. Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
10. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
11. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
12. Dinas Peternakan dan Perikanan
13. Dinas Perkebunan dan Kehutanan
14. Dinas Pertambangan dan Energi
15. Dinas Pendapatan Daerah
16. Dinas Kebesihan dan Keindahan
2.4. Lembaga-lembaga Teknis dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Kepegawaian Daerah
3. Badan Pendidikan dan Pelatihan
4. Badan Lingkungan Hidup
5. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
7. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
8. Badan Penanaman Modal
9. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik
10. Badan Ketahanan Pangan
11. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
12. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
13. Inspektorat
14. Satuan Polisi Pamong Praja
15. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten OKU
16. Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi
17. Kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran
18. Kantor Pelayanan Perizinan
19. Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Soetowo Baturaja

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 38

POKJA PPSP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu


BUPATI

DINAS
KESEHATAN

BAPPEDA

Bidang
Ekonomi &
Infrastruktur
Bidang
Pendidikan &
Sosial

Bidang
Pemberantas
an Penyakit &
Penyehatan
Lingkungan

Bidang
Budaya,
SDA & LH

DINAS PU CIPTA
KARYA

BADAN
PERTAMANAN
& KEBERSIHAN
KOTA

BADAN
LINGKUNGAN
HIDUP

DINAS
PENDIDIKAN
NASIONAL

Bidang
Pengelolaan
Sampah

Bidang
Pengendalian
& AMDAL

Bidang
Program

Bidang
Keciptakaryaa
n
Bidang
Program &
Pengendalian
Teknis

Bidang
Pengelolaa
n Data

Keterangan :
Mandat Tupoksi Langsung
(Stakeholder Utama)
Mandat Tupoksi Tidak Langsung
(Stakeholder Mitra)

Buku Putih Sanitasi (BPS)


Page | II - 40

BPKAD

Bidang
Pengelola
Keuangan

BADAN
PEMBERDAYA
AN
MASYARAKAT
&
PEMERINTAHA
N DESA

Bidang
Ketahanan
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai