Anda di halaman 1dari 3

Pengolahan Limbah dari Masyarakat Secara

Recycle yang Berkelanjutan di Indonesia


Ferdi Anda Sitepu

Pendahuluan
Tingkat pencemaran lingkungan oleh limbah saat ini di Indonesia sudah semakin
parah,seperti penyakit kanker yang sudah memasuki tahap IV dan hanya bisa diamputasi.
Peningkatan jumlah pemakaian plastik yang sulit hancur (membusuk) di alam bebas dan sulit
terkendalinya pembuangan limbah hasil industri semakin menambah jumlah limbah yang ada
pada di indonesia. Pengelolahan limbah dewasa ini sangat minim penerapannya dari
masyarakat,bahkan negara Indonesia sendiri mengimpor limbah plastik dari negara lain.
Beberapa pakar limbah dari Indonesia berpendapat bahwa perlu anggaran sekitar dua triliun
untuk pengelolahan limbah.
Pencemaran limbah di Indonesia semakin meluas dengan merusak ekosistem yang ada di
sekitarnya. Bukan hanya marak terjadi di pulau Jawa,tetapi juga terjadi di daerah lain seperti
di Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,dan Papua. Baru-baru ini terjadi pencemaran pupuk di
sungai Martapura,Kalimantan Selatan. Pencemaran tersebut menyebabkan warna sungai
berubah menjadi hijau yang diakibatkan oleh blooming alga. Beberapa penambak ikan di
sungai tersebut lebih memilih memanen hasil ikan terburu-buru,supaya mencegah risiko
gagal panen karena banyak ikan mati. Di Papua juga terjadi kematian jutaan ikan di sungai
Amaima, kawasan tanggul barat area perusahaan Freefort. Pencemaran ini diduga karena
pengaruh limbah hasil tambang perusahaan tersebut.
Data dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di tahun 2015 sekitar 68% atau
mayoritas mutu air sungai di 33 provinsi di Indonesia dalam status tercemar berat akibat
limbah domestik. Limbah yang berasal dari masyarakat sendiri sebagai faktor penyumbang
terbesar di sungai-sungai Indonesia dibanding dengan limbah industri. Selain itu ada limbah
dari limbah pertanian dan peternakan.
Pencemaran limbah bukan hanya menjadi permasalahan di Indonesia tetapi di
Asia,Afrika,Amerika Latin. Banyak sungai yang sebagian besar dimanfaatkan masyarakat
sebagai sumber air minum,mandi dan cuci pakaian tercemar limbah. Hal ini akan berdampak
pada timbulnya penyakit seperti tifus. United Nations Environment Programme (UNEP)
menyebutkan ada sekitar 3,4 juta di dunia orang meninggal pertahun karena penyakit
tifus,kolera,hepatitis dan diare. Sebagian besar penyakit itu disebabkan karena adanya limbah
manusia di dalam air. UNEP berpendapat bahwa perlu adanya pembangunan instalasi
pengelolahan air limbah.

Pembangunan tempat pengelolahan limbah yang diusulkan oleh beberapa peneliti di


Indonesia membutuhkan biaya kurang lebih dua triliun Rupiah. Pemanfaatan limbah bisa
dilakukan dengan beberapa cara sederhana. Salah satu caranya adalah dengan cara mendaur
ulang limbah atau recycle. Recycle limbah bisa bermanfaat dalam menghasilkan jenis barang
baru yang bisa menjadi barang ekonomis.

Recycle Limbah
Recycle limbah saat ini berkembang dengan pesat dengan beragam inovasi. Perkembangan
cara tersebut bukan hanya digerakkan oleh elemen masyarakat saja,tetapi beberapa lembaga
terkait. Salah satu pendidikan recycle dimulai sejak sekolah dasar dengan mendaur ulang
kertas. Hasil daur ulang tersebut berupa kertas baru atau kertas ucapan selamat dengan dihias
seindahnya. Kegiatan tersebut memiliki nilai positif dalam hal konservasi alam juga
menumbuhkan jiwa wirausaha dengan menjual barang tersebut.
Recycle dikembangkan dalam kegiatan perekonomian mikro dan makro. Beberapa
pengusaha mikro menggunakan bahan limbah untuk dibuat kerajinan seni,bahkan hasil
tersebut bisa dihargai dengan nominal yang tinggi karena memiliki estetika dan unik.
Beberapa perusahaan menggunakan kertas daur ulang untuk kemasan produk. Hal ini
diterapkan untuk mengurangi cost yang terlalu tinggi.
Lembaga pemerintah berperan dalam penerapan recycle limbah pada saat ini. Kegiatan ini
dapat memberi contoh kepada masyarakat dalam pembudayaan daur ulang sampah. Contoh
kegiatan tersebut adalah PEMANFAATAN LIMBAH PERTAMBANGAN DAN
INDUSTRI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI KIMIA. Limbah pertambangan
aluminium bisa dibuat menjadi tawas yang berguna dalam penjernihan air. Dengan
demikian,masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dan inovasi dalam penerapan daur ulang
limbah.

Recycle yang Berkelanjutan


Penerapan daur ulang sekarang sudah mulai dengan beragam inovasi. Pada masyarakat
juga sudah mulai melakukan kegiatan bisnis dengan daur ulang sampah. Pola daur ulang saat
ini masih terkonsentrasi pada limbah plastik,kertas dan limbah organik. Penerapan recycle
sudah saling berkesinambungan dan dilanjutkan secara terus menerus,tetapi ada yang
berhenti ditengah jalan. Beberapa cara inovasi yang diteruskan bukan hanya dilakukan
dengan teknik sama tetapi selalu mengalami perubahan cara yang semakin kreatif dan efisien.
Contoh penerapan recycle limbah yang dilakukan terus menerus adalah penerapan limbah
organik di kota Vaexjoe,Swedia. Kota tersebut mendaurulang sisa makanan, dan sisa hasil
industri kehutanan untuk diolah menghasilkan biogas. Hasil tersebut bisa dipakai dalam
penggunaan energi terbarukan dalam kota seperti listrik juga keperluan lain untuk
menngantikan energi fosil. Kerjasama antara masyarakat dengan dewan lokal turut terlibat
dalam keberlangsungan penerapan recycle limbah. Kota Vaexjoe saat ini dijuluki sebagai
kota terhijau di Eropa karena penggunaan energi terbarukan yang optimal,hutan yang luas
dan dijaga kelestariannya,dan danau kota yang bersih,juga emisi karbon yang rendah.

Kesimpulan
Recycle limbah bermanfaat dalam mengurangi jumlah limbah yang ada di lingkungan
sekitar. Kegiatan tersebut dapat dijadikan dalam kegiatan bisnis dengan menjual hasil produk
dari daur ulang limbah. Salah satu dampak lain dari penerapan tersebut adalah menjaga
ekosistem sekitar. Keberadaan ekosistem tersebut bermanfaat dalam menjaga biodiversitas
yang juga menjaga rantai makanan di alam. Hal ini juga termasuk dalam penerapan asas
konsevasi di alam yaitu menjaga dan melestarikan. Dengan demikian,recycle secara
kontinuitas dapat menjaga keberagaman lingkungan sekitar secara utama.

Daftar Acuan
Campbell, A. & Reece, J. Biologi Jl.3 Ed.8 : Campbell terjemahan. Penerbit Erlangga.
Jakarta: 200 hlm.
http://www.tekmira.esdm.go.id/HasilLitbang/?p=755. Diakses pada 16 September 2016,pk
22.43 WIB.
www.jurnaliptekiti.org/index.php/jii/article/download/57/23. Diakses pada 16 September
2016,pk 22.47 WIB.
http://publicapos.com/read/6088/PBB-Jutaan-Orang-Berisiko-Terkena-Dampak-PencemaranAir. Diakses pada 26 September 2016,pk 20.54 WIB.
https://www.goriau.com/berita/kuantan-singingi/benarkah-sungai-batang-pantai-tercemarlimbah-blh-kuansing-minggu-ini-keluar-hasil-uji-labornya.html. Diakses pada 26 September
2016 pk,20.55 WIB.
https://m.tempo.co/read/news/2016/09/14/058804119/sungai-martapura-tercemar-pupukternak-ikan-keramba-merugi. Diakses pada 26 September 2016, pk 21.46 WIB.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/air-sungai-di-indonesia-tercemar-berat.
Diakses pada 26 September 2016,pk 22.10 WIB.
https://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb/1617gsl/199.pdf. Diakses pada 27
September 2016,pk 15.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai