Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENGANTAR INDUSTRI PETRO DAN OLEOKIMIA

ALKOHOL LEMAK
OLEH KELOMPOK I KELAS A
DEDI YUANDA YULI ASTUTI ARBHY INDERA I LUCY RAHMAWATI SRI MEILANI
0807135412 1007113729 1007113576 1007135518 1007121835
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

KATA PENGANTAR
Alkohol lemak merupakan suatu dasar utama oleokimia yang memiliki laju pertumbuh
an yang berkelanjutan. Sebagai bahan baku yang utama untuk surfaktan, pertumbuha
n paralel alcohol lemak meningkatkan kemakmuran ekonomi dan kemajuan standar hid
up. Alcohol lemak terus meningkat sebagai bahan baku surfaktan karena sifatnya y
ang dapat diurai dan dapat diperbaharui. Permintaan dunia akan alcohol lemak men
ingkat 4% tiap tahun, mencapai 1.500.000 MT pada tahun 2000(2). Alcohol lemak da
pat diproduksi dari minyak alami, atau sintetis dari petrokimia. Persediaan alco
hol lemak dunia sekarang ini dapat dibagi menjadi alami dan buatan. Bagaimanapun
, perbandingan penggunaan alami : sintetik bervariasi di masing-masing daerah. S
ebagai contoh, pada tahun 1995 di Amerika Utara memiliki perbandingan 30 : 70, E
ropa Barat 52,5 : 47,5, Jepang 86 : 14. keseluruhan perbandingan antara dunia te
rsebut di proyeksikan untuk menjangkau 65 : 35 menuju alcohol lemak alami tahun
2000(2). Ini dapat meningkatkan persediaan dan stabilitas harga dari minyak laur
ic. Sumber utama dari minyak lauric terdapat di daerah Asia bagian Tenggara. Dih
arapkan dengan dibuatnya makalah ini, dapat memberikan tambahan pengetahuan tent
ang salah satu hasil Pengilangan Industri Petro dan Oleo,
Alkohol Lemak.
Pekanbaru, Maret 2012
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
.................... DAFTAR ISI ................................................
.................................................. BAB I PENDAHULUAN ...........
..................................................................... 1.1 Latar
Belakang .......................................................................
.................. 1.2 Tujuan Penulisan ........................................
............................................. 1.3 Metode Penulisan..............
....................................................................... 1.4 Sist
ematika Penulisan ..............................................................
................ 1.5 Manfaat Penulisan .........................................
.......................................... BAB II PEMBAHASAN ...................
.............................................................. 2.1 Pengertian Al
kohol Lemak ....................................................................
.. 2.2 Jenis-jenis Alkohol Lemak ...............................................
....................... 2.3 Metode Pembuatan Alkohol Lemak .....................
................................... 2.3.1 Hidrolisis Dari Lilin Ester ..........
...................................................... 2.3.2 Proses Reduksi Sodi
um.................................................................... 2.3.3 Pro
ses Zieglar Menggunakan Etilen ................................................
2.3.4 Proses Oxo menggunakan Olefin.............................................
........ 2.3.5 Hidrogenasi Katalistik dari asam lemak dan metil Ester...........
2.3.6 Hidrogenasi Langsung dari minyak dan Lemak ..............................
2.4 Metode Lurgi Fatty Acid Hidrogenation .....................................
............ 2.5 Penggunaan Alkohol Lemak Dalam Industri .......................
................... BAB III KESIMPULAN .........................................
......................................... DAFTAR PUSTAKA .......................
...............................................................
i ii 1 1 1 2 2 2 4 4 5 6 6 7 7 8 9 9 14 15 16 17

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu tugas mata kuliah industri oleokimia, memb
uat makalah tentang suatu bidang pada industri oleokimia serta mempresentasikany
a menjadi tolok ukur keaktifan mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini. Landasa
n tersebut adalah alasan utama kami untuk menyajikan tugas dalam bentuk makalah
ini. Adapun topik yang akan kami coba menjelaskannya pada makalah ini adalah men
genai Alkohol Lemak pada industri oleokimia. Alasan utama kami mengambil topik i
ni adalah karena memang kelompok kami ditugaskan untuk mengupas tuntas tentang m
ateri ini. Atas alasan itu pulalah kami mencoba menjelaskan proses pembuatan asa
m akrilik yang sedikit lebih mendalam, yang kami kumpulkan dari berbagai referen
si dan hasil browsing pada beberapa situs via koneksi internet.
1.2 Tujuan penulisan Secara garis besar dapat kami jelaskan beberapa tujuan dari
penulisan makalah tentang Alkohol Lemak adalah sebagai berikut:
Sebagai salah s
atu jalan keluar atas tuntutan tugas dalam mata kuliah industri oleokimia, yang
merupakan mata kuliah penting untuk program studi teknik kimia S-1.
Sebagai penj
elasan terhadap bahan ataupun pertanyaan atas materi Alkohol Lemak yang menjadi
salah satu proses utama industri petrokimia. Sebagai sedikit tambahan teori maup
un referensi mengenai topik Alkohol Lemak Terakhir mungkin sebagai suatu cara pe
ngkatalogkan pelbagai materi mengenai Alkohol Lemak.

1.3 Metode Penulisan Metode pengumpulan bahan serta teori pada pengembangan maka
lah ini dapat kami bagi menjadi tiga aspek, yaitunya:
Study kepustakaan, yakni d
engan membaca dan memahami pelbagai referensi seperti; buku teks, jurnal ilmiah,
dan makalah. Browsing internet, hal ini menjadi sumber materi kami yang kedua t
erbanyak, dengan mencari beberapa tinjauan pada beberapa situs, kami mendapat ba
nyak landaran teori yang teranyar dan informasi yang sedang membahana mengenai t
opik bahasan kami. Tanya jawab langsung dengan narasumber yang lebih memahami; s
eperti beberapa senior yang telah lulus mata kuliah ini.
1.4 Sistematika Penulisan Untuk sistematika penulisan pada makalah yang berjudul
Alkohol Lemak kami membagi menjadi tiga bab utama, dan setiap babnya akan dibah
as lebih mendetail dengan pengkhususan dalam beberapa subbab pada bab itu. Untuk
lebih jelasnya dapat kita lihat:
Bab I, merupakan bagian pendahuluan yang memba
has; latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika s
erta diakhiri oleh subbab manfaat penulisan
Bab II (Pembahasan), merupakan bagia
n terpenting makalah ini. Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengena
i materi Alkohol Lemak. Bab III adalah bab penutup, yang merupakan bagian penuli
san kesimpulan makalah secara kausal serta saran-saran yang diharampak setelah t
erbentuknya makalah ini.
1.5 Manfaat Penulisan Secara kasat mata, dapat sedikit kami jelaskan mengenai ma
nfaat yang diperoleh setelah terbit dan terbacanya karya ilmiah ini adalah sebag
ai berikut: Dapat menambah literature dan referensi mengenai topik Alkohol Lemak

Dapat menjadi suatu makalah yang dapat menyelesaikan serta menjelaskan pertanyaa
n seputar topik makalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alkohol Lemak
Fatty alkohol (lemak alkohol) adalah alkohol alifatis yang merupakan turunan dar
i lemak alam ataupun minyak alam. Fatty alkohol merupakan bagian dari asam lemak
dan fatty aldehid. Fatty alkohol biasanya mempunyai atom karbon dalam jumlah ge
nap. Molekul yang kecil digunakan dalam dunia kosmetik, makanan dan pelarut dala
m industri. Molekul yang lebih besar penting sebagai bahan bakar. Karena sifat a
mphiphatic mereka, fatty alkohol berkelakuan seperti nonionic surfaktan. Fatty a
lkohol dapat digunakan sebagai emulsifier, emollients, dan thickeners dalam indu
stri kosmetik dan makanan. Contoh fatty alkohol : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Capryl al
cohol (1-octanol) -- 8 carbon atoms Pelargonic alcohol (1-nonanol) -- 9 carbon a
toms Capric alcohol (1-decanol, decyl alcohol) -- 10 carbon atoms 1-dodecanol (l
auryl alcohol) -- 12 carbon atoms Myristyl alcohol (1-tetradecanol) -- 14 carbon
atoms Cetyl alcohol (1-hexadecanol) -- 16 carbon atoms Palmitoleyl alcohol (cis
-9-hexadecan-1-ol) -16 carbon atoms,
unsaturated,CH3(CH2)5CH=CH(CH2)8OH 8. 9. Stearyl alcohol (1-octadecanol) -- 18 c
arbon atoms Isostearyl alcohol (16-methylheptadecan-1-ol) -- 18 carbon atoms, br
anched, (CH3)2CH-(CH2)15OH 10. Elaidyl alcohol (9E-octadecen-1-ol) -18 carbon at
oms,
unsaturated,CH3(CH2)7CH=CH(CH2)8OH 11. Oleyl alcohol (cis-9-octadecen-1-ol) -- 1
8 carbon atoms, unsaturated 12. Linoleyl alcohol (9Z, 12Z-octadecadien-1-ol) -18 carbon atoms, polyunsaturated 13. Elaidolinoleyl alcohol (9E, 12E-octadecadie
n-1-ol) -- 18 carbon atoms, polyunsaturated

14. Linolenyl alcohol (9Z, 12Z, 15Z-octadecatrien-1-ol) -- 18 carbon atoms, poly


unsaturated 15. Elaidolinolenyl alcohol (9E, 12E, 15-E-octadecatrien-1-ol) -- 18
carbon atoms, polyunsaturated 16. Ricinoleyl alcohol (12-hydroxy-9-octadecen-1ol) -- 18 carbon atoms, unsaturated, diol, CH3(CH2)5CH(OH)CH2CH=CH(CH2)8OH 17. A
rachidyl alcohol (1-eicosanol) -- 20 carbon atoms 18. Behenyl alcohol (1-docosan
ol) -- 22 carbon atoms 19. Erucyl alcohol (cis-13-docosen-1-ol) -- 22 carbon ato
ms, unsaturated,
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)12OH
20. Lignoceryl alcohol (1-tetracosanol) -- 24 carbon atoms 21. Ceryl alcohol (1hexacosanol) -- 26 carbon atoms 22. Montanyl alcohol, cluytyl alcohol (1-octacos
anol) -- 28 carbon atoms 23. Myricyl alcohol, melissyl alcohol (1-triacontanol)
-- 30 carbon atoms 24. 24. Geddyl alcohol (1-tetratriacontanol) -- 34 carbon ato
ms
2.2 Jenis-Jenis Alkohol Lemak
Alkohol lemak, berdasarkan sumber terbentuknya, terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Alkohol Lemak Alami (Natural Fatty Alcohol) Alkohol lemak alami berasal dari
bahan baku yang dapat diperbaharui yang terdapat di alam.. Alkohol Jenis ini se
lalu berada dalam bentuk gabungan dari pada rantai bebas (senyawa murni ). Alkoh
ol gabungan yang penting adalah gliserol TAG (triasilgliserol) yang mengandung a
sam lemak yang memilki panjang rantai karbon C12-C18 yang di pertukarkan ( metil
ester menjadi alcohol lemak). Contoh : Lemak, minyak dan lilin dari tumbuhan da
n hewan, seril sesoat dalam lilin erna dan mirisil palmit dalam lilin lebah.

2. Alkohol Lemak Dari Sumber Lainnya Untuk mendapatkan Alkohol Lemak dengan bent
uk seperti ini, dapat menggunakan beberapa metode berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. hy
drolysis lilin ester menggunakan lemak hewani proses reduksi sodium mennggunakan
lemak dan minyak proses Ziegler menggunakan ethylen proses oxo menggunakan hydr
ogenation olefin katalitik hidrogenasi asam lemak dan metil ester dari lemak dan
minyak hydrogenation lansung lemak dan minyak
Walaupun bukan minyak kelapa yang digunakan, deskripsi tentang metoda pertama da
lam acuan histories; deskripsi tentang metoda kedua dam metoda keenam juga dimas
ukkan. Metoda ketiga dan keempat menggunakan bahan baku yang berasal dari petrok
imia dan tidak akan dibahas disini. Bagaimanapun, harus diketahui bahwa kira-kir
a 50% persediaan alcohol lemak dunia di produksi melalui dua cara ini. Agar lebi
h terperinci, diskusi dari metoda kelima diberikan kemudian.
2.3 Metode Pembuatan Alkohol Lemak 2.3.1 Hidrolisis dari lilin ester Alcohol lem
ak pertama kali diperoleh dari hidrolisis lilin ester yang berasal dari binatang
, terutama spermaceti dari sperma ikan paus. Karena kutukan di seluruh dunia ata
s ikan paus yang diburu, sehingga sumber ini tidak lagi tersedia. Lilin spermace
ti dipisahkan dengan cara pemanasan menggunakan NaOH pekat diatas 3000C, lalu al
cohol didistilasi dari sabun sodium. Hasil Sulingan (distilat) mengandung alcoho
l tak jenuh C16-C20. Untuk mencegah terjadinya autooksidasi, distilat ini dikera
skan dengan hidrogenasi katalitik.. Alkohol yang diperoleh jika minyak sperma ha
nya mengandung 70 % wax ester, mencapai yield 35 %, kemudian hasilnya dipisahkan
dalam distilasi vakum dari sabun dan air yang terbentuk. Produk utama terdiri d
ari : cetyl, oceyl, dan alcohol arachidyl

2.3.2 Proses Reduksi Sodium Pada tahun 1909, Beauvault dan Blanc menemukan prose
s reduksi sodium untuk memproduksi alcohol lemak dari kelapa ester. Pabrik alcoh
ol lemak yang dibentuk pada tahun 1930an menggunakan proses ini. Sedangkan prose
s dasarnya relative sederhana, sebenarnya operasi pabrik banyak menangani produk
dan reaktan yang kompleks. Larutan sodium didispersikan dalam pelarut inert lal
u ditambahkan ester kering dan alcohol dengan hati-hati. Saat reaksinya komplit
, oksida nya dipecah dengan pengadukan dalam air, kemudian alkoholnya dicuci dan
didistilasi. Penambahan Alkohol R (sebaiknya alcohol sekunder), bertindak sebaga
i donor hydrogen. Karena adanya reaksi samping , pemakaian sodium bisa jadi di a
tas 20 % dari kebutuhan stoikiometri. Reduksi berjalan selektif tanpa pembuatan
hidrokarbon dari isomerisasi atau hidrogenasi ikatan rangkap.
2.3.3 Proses Zieglar Menggunakan Etilen Alkohol lemak dari proses ini mempunyai
struktur yang sama dengan alcohol lemak alami. Proses ini dibagi dalam dua prose
s yaitu proses alfol dan proses Epal. a. Proses Alfol. Hidrokarbon digunakan seb
agai pelarut. Proses ini melalui lima tahap yaitu : 1. Hidrogenasi Al(CH2CH3)3 +
Al + 1,5 H2 3 Hal(CH2CH3)3 2. Etilasi 3 HAl(CH2CH3)3 + 3 CH2=CH2 3 Al(CH2CH3)3 2
/3 dari hasil proses ini di recycle lagi ke proses hidrogenasi dan sisanya langs
ung masuk ke reaksi perkembangan 3. Reaksi perkembangan (growth Reaction) 4. Oks
idasi 5. Hidrolisa

b. Proses Epal Proses ini mempunyai langkah-langkah yang hampir sama dengan pros
es alfol. Fleksibilitas Proses ini lebih besar dibandingkan dengan prose alfol.
Alkohol dan - olefin y ng terbentuk bis dip s rk n. N mun mod l d n bi y y ng d
ibutuhk n jjug lebih bes r , k ren membutuhk n proses control y ng lebih kompl
eks d n pen mb h n olefin d n lcohol r nt i berc b ng.
2.3.4 Proses Oxo menggun k n Olefin Proses oxo (hidroformil si) terdiri d ri re
ksi nt r olefin deng n c mpur n g s H2-CO d n k t lis y ng cocok.. Re ksi ini
Di temuk n oleh O.Roelen p d t hun 1938. CH3 2R CH=CH2 + 2CO + 2H2 R-CH2CH2-CHO
+ R-CH-CHO Yield - olefin diperkir k n o o o s m deng n juml h ldehid r nt i l
urus d n berc b ngny . Proses oxo d p t dil kuk n deng n tig c r berikut : Pro
ses kl sik deng n menggun k n k t lis HCO(CO)4 Proses Shell berd s rk n kompleks
kob lt k rbonil phosphine Proses menggun k n K t lis Rhodium
L ngk h- l ngk h p d proses kl sik y itu re ksi oxo , pemis h n k t lis d n reg
ener si , hidrogen si ldehid d n distil si lcohol.
Proses nt r ketig proses tersebut d p t dilih t p d t ble berikut ini : Perb
nding n Proses OXO Kl sik K t lis Cob lt C rbonil Shell Cob lt C rbonil Phosphi
ne Complex Konsentr si k t lis CO2 : H2 0,1 1,0 1,1 1,2 0,5 1,2 2,5 0,001 - 0,1
Excess hidrogen Unio C rbide Rhodium C rbonil Phospine complex

Temper tur (0C) Tek n n (MP ) LHSV Produk Primer Line rit s (%)
150 180 20 30 0,5 1,0 Aldehid 40 50
170 210 5 10 0,1 1,2 Alkohol 80 85
100 - 120 2-4 0,1 0,25 ldehid 90
P d proses shell, lcohol diperoleh l ngsung k ren b gusny ktifit s k t lis
sehingg t h p hidrogen si ldehid tid k di perluk n l gi, kelem h n proses ini
d l h, d ny olefin y ng hil ng d ri proses. Sed ngk n proses y ng menggun k n
k t lis Rhodium d p t dil kuk n p d P d n T y ng rend h, k ren tingginy
kti
fit s k t lis . Kelem h nny d l h memerluk n bi y y ng tinggi k ren m h lny
h rg Rhodium.
2.3.5 Hidrogen si K t listik d ri s m lem k d n metil Ester Proses
digun k n untuk memproduksi lcohol lem t t k jenuh p d sk l bes
ng digun k n d l m kompleks d ri Cu 2+ d n Cu 3+. Ad pun re ksiny
i berikut :
RCOOCH3 +2 H2 RCH2OH + CH3OH deng n k t lis CuCr
+ H2O deng n k t lis CuCr

ini bi s ny
r. K t lis y
d l h seb g
RCOOH + 2H2 RCH2OH

2.3.6 Hidrogen si L ngsung d ri miny k d n Lem k Su tu proses y ng ter khir, y n


g dikemb ngk n d n dip tenk n oleh Henkel KG A, y itu direct hydrogen tion d ri
miny k l mi t u trigliserid . Proses ini mel lui du t h p re ksi, y itu : 1).
Esterifik si s m lem k d n lcohol lem k mengh silk n Ester d n Air 2). Hidrog
en si ester mengh silk n du mol Alkohol lem k Kedu re ksi ini berl ngsung simu
lt n p d re ctor y ng s m . Re ctor y ng digun k n d l h re ctor bertek n n ti
nggi y ng bergun seb g i pem n s w l b gi m teri l ump n s m lem k ;

Resirkul si lcohol lem k d n k t lis Slurry , d n g s hydrogen y ng diump nk n


sec r terus menerus . proses ini berl nsung p d kondisi P = 30.000 KP d n T =
280 0C
Re ksi Hidrogen si Hidrogen si metil ester d n s m lem k menj di lcoho
l lem k d p t terj di mel lui re ksi berikut:
RCOOCH 3 metil ester 2H 2 hidrogen
k t lis CuCr

RCH 2 OH
CH 3OH me t n ol
lkohol lem k
RCOOH

k t lis
2H 2
CuCr

RCH 2 OH

lkohol lem k

H 2O ir
As m lem k hidrogen
Hidrogen si l ngsung s m lem k tid k digun k n d l m sk l industri bes r k ren
kebutuh n temper ture re ksi y ng lebih tinggi mengh silk n yield y ng lebih r
end h d n k ren d p t merus k k t lis. Sec r konvension l, s m lem k dikonver
si terlebih d hulu menj di ester sebelum dihidrogen si. Lurgi tel h menemuk n c
r untuk meng t si m s l h ini deng n esterifik si bers m
s m lem k deng n lc
ohol d n hidrogen si ester d l m re ctor y ng s m :
RCH 2 OH

k t lis
RCOOH As. lem k

RCH 2 COOR ester

H 2O ir
lkohol lem k

RCH 2 COOR ester

k t lis
2H 2

2 RCH 2 OH

lkohol lem k

hidrogen
As m lem k dim sukk n ke d l m lcohol lem k bervolume bes r y ng sed ng berput
r. Volume lcohol lem k d l h lebih d ri 250 k li volume s m lem k, sehingg e
sterifik si berpeng ruh cep t t np d ny efek merus k oleh k t lis.

Proses Hidrogen si Tek n n Tinggi Metil ester y ng tel h difr ksion si d p t diu
b h menj di lcohol lem k deng n proses hidrogen si deng n tek n n tinggi deng n
menggun k n k t lis CuCr.CuCr jug membentuk c rbon berik t n g nd y ng tid k
jenuh sehingg h ny lcohol lem k jenuh y ng terbentuk. Jik diingink n h sil
berup lcohol lem k t k jenuh, diperluk n k t lis zinc. Proses hidrogen si terj
di p d tek n n 25.000-30.000 kP d n temper ture nt r 2500C-3000C di d l m s
ebu h kolom tubul r. Berd s rk n perl ku n terh d p k t lis, proses hidrogen si
dibed k n t s suspension process d n fixed bed process.
Suspension Process K t
lis d n sejuml h kecil metil ester diump nk n ke d l m re ctor bers m n deng n
sis ester. Metil ester d n g s hydrogen dip n sk n sec r terpis h. K t lis CuC
r y ng dire ksik n deng n sejuml h kecil metil ester dim sukk n bers m n deng n
metil ester d n g s hydrogen y ng tel h dip n sk n, ke d l m re ctor tubul r, k
onsentr si k t lis d l m system setid kny 2 % ump n y ng digun k n kir -kir 20
mol g s hydrogen per mol ester. G s hydrogen meng kib tk n gelembung y ng memb
ntu proses git si re kt n. Re ksi dij g p d tek n n 25.000-30.000 kP d n suh
u 2500-3000C. sel m proses eksotermik berl bgsung, suhu re ksi h rus dij g unt
uk mengur ngi re ksi s mping berup pembentuk n hidrok rbon y ng tid k diingink
n. D ri kolom, c mpur n re ksi didingink n, memis hk n g s hydrogen d ri c mpur
n lcohol-met nol. G s hydrogen di recycle, d n c mpur n lkohomet nol di lirk n
ke unit meth nol stripping, p d tek n n y ng lebih rend h, meth nol dipis hk n,
di recycle untuk proses esterifik si. Alcohol lem k ment h dis ring untuk memis
hk n k t lisny seb gi n bes r k t lis di recycle, sehingg terp k i r t -r t
0,5-0,7% lcohol y ng dih silk n. Alcohol y ng dis ring kemudi n ditre tment den
g n sod pek t untuk membentuk s bun deng n ester y ng tid k bere ksi. Alcohol d
idistil si untuk menghil ngk n hidrok rbon y ng terbentuk. S bun tertingg l di d
s r kolom

G mb r 1 Hidrogen si Metil Ester deng n Proses Suspensi


Fixed Bed Process Re ki terj di d l m f s
m g s

u p dim n

ump n org nic diu pk n d l

hydrogen berlebih (20-25 mol) mel lui pem n s sebelum melew ti fixed c t lyst be
d. Hidrogen si berl ngsung p d t k n n 20.000-30.000 kP d n suhu 20002500C. c
mpur n re ksi y ng meningg lk n re ctor didingink n d n dipis hk n menj di f s
g s d n c ir. F se g s, keb ny k n berup kelebih n hydrogen, direcycle, f s c
ir diexp nsi ke t ngki untuk menghil ngk n meth nol d ri lcohol lem k. Pengoper
si n kondisi term suk mud h, oleh k ren itul h produksi lcohol lem k tid k me
merluk n proses sel njutny . H sil keseluruh nny d l h 99% deng n hidrok rbon
d n ester y ng tid k melebihi 1,0%. Penggun n k t lis dius h k n dib w h 0,3%.

G mb r Hidrogen si Metil Ester deng n Proses Fixed Bed


Perb nding n Alkohol Lem
k h sil Proses Fixed bed d n Proses Suspensi Proses fixed b d memerluk n sesu tu
untuk men ikk n nil i k ren itu dibutuhk n bej n re ksi y ng bes r, pomp g s
sirkul si, d n pip y ng tep t untuk volume y ng tinggi d ri penggun n g s hyd
rogen .Proses suspensi dil in sisi memerluk n pen mb h n per l t n untuk pelep s
n k t lis, distil si lcohol lem k ment h d n mengol h l gi methyl ester. D l m
penggun n b h n ment h, proses fixed b d memiliki h sil y ng b ny k d n penggu
n n k t lis h ny seteng hny . Alcohol lem k y ng dih silk n d ri proses fixed
b d memiliki ku lit s y ng tinggi. Meskipun begitu, ku lit s d ri lcohol lem k
y ng dih silk n oleh prosess suspensi bis jug ditingk tk n ke tingk t y ng s m
deng n distil si sel njutny .

2.4 Metod Lurgi F tty Acid Hidrogen tion Metod lurgi deng n proses suspensi, m
enimbulk n kemungkin n hidrogen si sec r l ngsung s m lem k menj di lcohol le
m k y ng meng t si efek kerugi n d ri f tty cid on the copper-be ring n lysist.
Ini dic p i deng n du t h p re ksi. Re ksi pert m d l h esterifik si d ri s
m lem k deng n lcohol lem k mengh silk n ester d n ir. Re ksi kedu d l h hid
rogen si ester untuk mengh silk n du mol lcohol. Kedu re ksi memiliki silmut n
eously di re ctor y ng s m . Volume y ng bes r d ri lcohol lem k direcircul ted le
bih d ri 250 k li ump n s m lem k, deng n efektif mengur ngi ump n, s l s j u
ntuk kondisi y ng optimum untuk l ju d n esterifik si y ng kompleks. Hidrogen si
dilet kk n d l m re ctor bertek n n tinggi dim n m teri l dip n sk n terlebih
d hulu- ump n s m lem k, di sirkul si menj di lcohol lem k deng n menggun k n
k t lis, d n g s hydrogen d l h fed continuously. Re ksi ini berl nsung kir -kir
30.000 kP d n 2800C. P n s d ri c mpur n produk y ng meningg lk n re ctor did
p tk n l gi deng n recircul ting g s hydrogen mel lui he t exch nger, setel h pr
oduk dipis hk n mel lui sebu h twost ge cooling-exp nsion system. F s g s (p d d
s rny kelebih n g s hydrogen, sedikit lcohol mendidih d n re ksi ir) dipis h
k n d ri l rut n lcohol did l m sep r tor p n s. Penc mpur n ini didingink n se
l njutny di cold sep r tor, dim n the low boiling lcohol d n re ksi ir dikonde
ns si d n disep r si. G s hydrogen y ng berlebih di recycle ke system. L rut n
lcohol d ri hot sep r tor dipomp k n ke fl sh drum dim n pengur i n hydrogen di
mul i d n recycled deng n pemis h n hydrogen. K t lis dipis hk n d n lcohol lem
k ment h menggun k n sebu h sentrifug l sep r tor. B gi n d ri k t lis dig nti
deng n k t lis b ru y ng seg r untuk mempert h nk n ktivit s d n di recircul si
deng n lcohol lem k. F se penyeles i n d n sentrifug l sep r tor d l h mel lu
i polishing filter untuk menghil ngk n semu sis d ri solid y ng did p t. Pengh
sil n lcohol ment h undergoes distil si sel njutny untuk menghil ngk n hidrok r
bon d n mungkin meng l mi fr ksin si bil diingink n

Sec r Umum, Proses Pembu t n Alkohol Lem k, d p t di lih t d ri Skem


rikut :

Proses Be

2.5 Penggun n Alkohol Lem k D l m Industri Ad pun lkohol lem k d p t digun k n


sec r lu s p d industri seb g i berikut :
Pl sticizer (C6 C10)
ke t s) Pengemulsi Pelum s Softener Kosmetik , untuk pembu t n m c m-m c n cre m
M k n n seb g i nti oksid n Surf kt n B h n nti Bus Produk Intermedi te P rf
um F rm si

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpul n
Alkohol lem k d p t diperoleh d ri sumber-sumber y ng d p t diper
b h rui seperti lem k d n miny k y ng terd p t p d hew n d n tumbuh n m upun d
ri industri petrokimi t u miny k bumi sperti olefin d n p r fin
Kegun n lkoh
ol lem k d l m industri sk l bes r h ny d 2, y itu p d ind0075stri deterjen
d n pl stisizer Ad beber p metod pembu t n lkohol lem k nt r l in seb g i
berikut:
Hydrolysis lilin ester mengun k n lem k hew n
Sodium pengur ng n prose
s (y ng) mengun k n gemuk d n miny k Ziegler proses y ng mengun k n Ethylen Pros
es oxo mengun k n olefin
Hidrogen si k t lik d rid ri s m lem k d n metil ester
hidrogen si l ngsung d ri lem k d n miny k

DAFTAR PUSTAKA Hui, Y.H. 1996. B ileys Industri l Oil nd F t Products. Volume 4.
A WileyInterscience Public tion. New York. Hui, Y.H. 1996. B ileys Industri l Oi
l nd F t Products. Volume 5. A WileyInterscience Public tion. New York. OBrien,
Ric rd D. 1998. F ts nd Oils. Technomic Publishing Comp ny Inc. Switzel nd.
T mbun, Rond ng. 2006. Buku Aj r Teknologi Oleo Kimi . Universit s Sum ter
. Med n.

Ut r

Wib w , G dkk. 2007. Current St tus of Rese rch nd Development n Oil P lm Deri
ved F tty Alcohol in Indonesi . http://www.ics.trieste.it/Port l/ ActivityDocume
nt. spx?id=4715. 16 M ret 2012

Anda mungkin juga menyukai