A. Definisi
Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas
serta melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia. Penyakit ini
merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya
sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan
persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya Sebagian besar
penderita menunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika
tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan
deformitas sendi yang progresif yang menyebabkan disabilitas bahkan
kematian dini. Walaupun faktor genetik, hormon sex, infeksi dan umur telah
diketahui berpengaruh kuat dalam menentukan pola morbiditas penyakit
ini.hingga etiologi AR yang sebenarnya tetap belum dapat diketahui dengan
pasti
B. Etiologi
Penyebab Artritis Reumatoid masih belum diketahui.Faktor genetik dan
beberapa faktor lingkungan telah lama diduga berperan dalam timbulnya
penyakit ini.
Kecenderungan wanita untuk menderita AR dan sering dijumpainya
remisi pada wanita yang sedang hamil menimbulkan dugaan terdapatnya
faktor keseimbangan hormonal sebagai salah satu faktor yang berpengaruh
pada penyakit ini. Walaupun demikian karena pemberian hormon estrogen
eksternal tidak pernah menghasilkan perbaikan sebagaimana yang diharapkan,
sehingga kini belum berhasil dipastikan bahwa faktor hormonal memang
merupakan penyebab penyakit ini.
C. Patofisiologi
Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan
synovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzimenzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi
F. Pemeriksaan Penunjang
1) Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan
lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan
( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil
jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara
bersamaan.
2) Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
jari tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi simetris.
g. Nyeri/kenyamanan
- Gejala : Fase akut dari nyeri (disertai/tidak disertai pembengkakan
jaringan lunak pada sendi). Rasa nyeri kronis dan kekakuan
(terutama pada pagi hari).
h. Interaksi sosial
- Gejala : Kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain,
perubahan peran, isolasi.
2. Diagnosa keperawatan
1) Kerusakan mobilitas fisik b/d deformitas skeletal, nyeri/ketidak
nyamanan, intoleransi terhadap aktivitas penurunan kekuatan otot.
3. Intervensi Keperawatan
1) Evaluasi/lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/rasa nyeri pada sendi.
R/ Tingkat aktivita/latihan tergantung dari perkembangan resolusi
proses inflamasi.
2) Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Buat jadwal
aktivitas yang sesuai dengan toleransi untuk memberikan periode
istirahat yang terus-menerus dan tidur malam yang tidak terganggu.
R/ Istirahat diajurkam untuk mencegah kelelahan dan mempertahankan
kekuatan.
4. Implementasi Keperawatan
1) Mengevaluasi/lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/rasa nyeri
pada sendi.
R/ Tingkat aktivita/latihan tergantung dari perkembangan resolusi
proses inflamasi.
2) Mempertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Buat
jadwal aktivitas yang sesuai dengan toleransi untuk memberikan
periode istirahat yang terus-menerus dan tidur malam yang tidak
terganggu.
R/ Istirahat diajurkan untuk mencegah kelelahan dan
mempertahankan kekuatan.
3) Membantu klien latihan rentang gerak pasif/aktif
R/ Mempertahankan atau meningkatkan fungsi sendi,kekuatan
otot. Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan kekakuan
sendi.
4) Mengkonsultasikan dengan ahli terapi fisik.
R/ Berguna dalam mempormulsikan program latihan/aktifitas yang
berdasarkan pada keubutuhan individual/bantuan mobilitas.
5) Mengkolaborasikan dengan apoteker dalam pemberian obat
analgesik.
R/ Pemberian obat dapat mengurangi rasa nyeri/sakit pada sendi.
5. Evaluasi
1. Perilaku yang adaptif sehubungan dengan adanya masalah konsep diri.
2. Nyeri berkurang
3. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
4. Meningkatkan mobilitas
5. Memahami cara perawatan diri di rumah
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, Heather.2010. Diagnosis Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran
Morhead, Sue. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). America : Mosby
Mc Closkey Dochterman, Joanne. 2004. Nursing Interventions Classification
(NIC). America : Mosby
Mansjoer, arif. Dkk.2009, kapita selekta kedokteran . Jakarta. Media aesculapius
Anderson, Sylvia Price. Pathofisiologi: Konsep Klinis proses-proses penyakit
edisi 6 volume II. ECG. Jakarta : 2006