ISSN 1410-6086
PENDAHULUAN
Limbah radioaktif cair aktivitas
rendah yang mengandung asam nitrat
ditimbulkan dari kegiatan penghilangan
kerak pada evaporator dan pengambilan
kembali uranium dari gagalan fabrikasi
bahan bakar nuklir. Proses pengolahan
limbah radioaktif cair berpelarut air dari
kegiatan nuklir dilakukan melalui pemekatan
larutan dengan proses evaporasi. Air
duapkan sehingga larutan menjadi pekat
sebagai konsentrat di mana seluruh unsur
radioaktif terpekatkan di dalam konsentrat.
Uap airnya diembunkan menjadi destilat
yang tidak terkontaminasi, di dalam
evaporator, limbah cair pada titik didihnya
mengalir melewati bagian dalam tube dan
ISSN 1410-6086
Tabel 1. Nutrisi yang dibutuhkan untuk oksidasi biokimia dalam jumlah yang kecil
(bentuk ion) [4].
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
150
Jenis Nutrisi
Mn
Cu
Zn
Mo
Se
Mg
Co
Ca
Na
K
Fe
CO3
ISSN 1410-6086
Gambar 2. Hubungan oksigen terlarut dengan rasio F/M pada flok aerobik [4]
Proses Denitrifikasi
151
ISSN 1410-6086
152
(6)
ISSN 1410-6086
Tabel 2. Reaksi Denitrifikasi Dan Reaksi Reduksi Nitrat Lainnya Dan Bakteri Yang Digunakan
Dalam Proses Tersebut [4,5]
Reaksi yang terjadi
NO3NO2NO3-
N 20
NO3-
N2
NO2N 2O
NO3-
N2
N2
NH3
residu
selular
tahan
urai,
mampu
menghilangkan unsur radioaktif dan logam
berat dari larutan [5,8]. Tabel 3
menunjukkan komponen sel bakteri, masingmasing
komponen
dapat
berfungsi
melakukan penjerapan unsur radioaktif dan
logam berat. Penghilangan unsur radioaktif
dan logam berat dari larutan dengan material
biologi, khususnya melalui interaksi tidak
langsung fisika-kimia sering disebut
biosorpsi. Walaupun sebenarnya semua
material biologi mempunyai sifat biosorpsi,
sebagian besar kerja selama ini ditujukan
untuk sistem mikroba.
Komponen Sel
Dinding sel
Membran sel
Sitoplasma
Cytoplasmic
inclusions
Deoxyribonucl
eic
acid
(DNA)
Psasmid DNA
Ribosomes
Flagella
Fimbriae and
pili
Fungsi
Menyediakan kekuatan untuk menjaga bentuk sel dan melindungi
membran sel. Beberapa bakteri dapat menghasilkan lapisan
polysaccharide lengket dibagian luar dinding sel yang disebut lapisan
kapsul atau lumpur
Mengontrol pelaluan nutrisi dan zat organik terlarut kedalam sel,
matrial limbah dan hasil samping metabolisme keluar sel
Berisi material dalam sel untuk melaksanakan fungsi sel, termasuk air,
nutrisi, enzim, ribosomes, dan molekul organik kecil
Berisi material dalam penampungan yang menyediakan karbon, nutrisi,
atau energi. Material tersebut dapat berupa deposit karbohidrat seperti
polyhydroxybutyrate (PHB) atau glycogen, polyposphates, lipids, dan
sulfur granulars.
Molekul dua helai berbentuk heliks yang mengandung informasi
genetika yang menentukan sifat dasar sel protein dan enzim yang di
produksi.
Molekul DNA bentuk bundar kecil yang juga dapat menentukan
karakteristik genetika bakteri
Partikel dalam sitoplasma yang terdiri dari ribonucleic acid (RNA),
dan protein, merupakan lokasi dimana protein di produksi
Berkerangka bulu protein yang memanjang dari membran sitoplasma,
yang menentukan mobilitas bakteri melalui rotasi pada kecepatan yang
tinggi
Berkerangka bulu protein pendek yang memungkinkan bakteri lengket
pada permukaan pili memungkinkan bakteri lengket satu sama lain
153
154
ISSN 1410-6086
ISSN 1410-6086
Waktu
(hari)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nitrat
43,80
66,37
88,54
96,09
97,59
98,67
99,22
99,76
99,85
Efisiensi (%)
Uranium
8,68
16,18
24,60
32,53
34,23
40,19
43,87
53,48
59,09
25
20
konsentra
si nitrat
pada
bakteri
SGB 102
15
10
5
80
88
96
104
272
288
296
312
416
424
432
440
448
456
464
0
waktu proses (jam)
Gambar 3. Hubungan Antara Waktu Proses dan Konsentrasi HNO3 Pada Proses Denitrifikasi
dengan Penambahan Bakteri.
155
ISSN 1410-6086
Chart Title
4000
3000
2000
1000
0
0
80 88 96 104 272 288 296 312 416 424 432 440 448 456 464
aktivitas uranium (Bq/l)
Gambar 4.
156
Hubungan antara aktivitas uranium dengan waktu proses pada proses biosorpsi
dengan bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
1. ZAINUS SALIMIN, Problem Solving
of Evaporator Operation on the
Treatment of radioactive Liquid Waste
in Serpong Nuclear Facilities,
Presented Paper at the symposium on
Waste Management and Environmental
restoration at Tucson, Arizona, USA,
February 27 March 2, 2000.
2. ZAINUS
SALIMIN,
Identifikasi
Tahanan Transer panas Deposit Kerak
Pada Evaporator Instalasi Pengolahan
Limbah
Radioaktif
Serpong,
Prosiding Pertemuan dan Presentasi
Ilmiah
Penelitian
Dasar
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Nuklir,
Yogyakarta, 25-26 Juli 2000.
3. ZAINUS
SALIMIN,
Treatment
Process of Chemical Radioactive
Liquid Waste in Serpong Nuclear
Facilities, Proceeding of the 7th
International
Conference
on
Radioactive Waste Management and
Environmental Remediation, Nagoya,
Japan, September 26-30, 1999.
4. WILLIAM
WESLEY
ECKENFELDER, Industrial Water
Pollution Control, Third Edition,
McGraw-Hill, 2000.
ISSN 1410-6086
157
158
ISSN 1410-6086