Anda di halaman 1dari 55

TRAUMA KEPALA

Tujuan :
Setelah menyelesaikan bab ini peserta
diharapkan dapat menjelaskan:

1. Anatomi kepala & otak.


2. Patofisiologi cedera kepala.
3. Pemeriksaan pasien cedera kepala.
4. Penatalaksanaan pasien cedera kepala.

Pendahuluan

Sering Terjadi :
- 50% trauma
- 50 % pada multi trauma
Cegah terjadinya kerusakan
otak sekunder

Anatomi
1. Kulit Kepala
> Vaskularisasi baik
- Luka Luar Perdarahan >>
- Luka dalam Perdarahan
relatif kurang

Anatomi
2. Tulang Tengkorak
> Kalvaria
> Basis

Hati hati bila patah terbuka

Lapisan Pelindung Otak


> Duramater
> Arachnoid
> Pia Mater
Otak

Tekanan Intra Kranial


Dalam keadaan konstan

Perdarahan 100 cc dapat

menyebabkan kematian

fisiologi
1. Tekanan Intra Kranial (TIK)
TIK normal (istirahat) kira-kira 10 mmHg
(136cmH2O),
TIK > 20 mmHg dianggap tidak normal
TIK > 40 mmHg termasuk dalam kenaikan TIK
berat.
TIK >>> setelah cedera kepala, >>> buruk
prognosisnya.
Triad klasik TIK adalah nyeri kepala, edema papil
dan muntah ditemukan pada duapertiga
pasien..

MEKANISME CEDERA KEPALA


>> ASSELERASI
<< DESSELERASI

Kerusakan Otak akibat cedera


Kerusakan

otak Primer

Kerusakan otak Sekunder

Kerusakan Otak Sekunder


Edema otak

Iskemia otak
Infark otak

Yang dapat menyebabkan


Kerusakan Otak Sekunder :
Hypovolemia hypoksia iskemia
Hyperkarbia vasodilatasi TIK
Hipoksia iskemia

Tanda Lateralisasi :
Pupil
Motorik

Glasgow Coma Scale ( GCS ):

Kisaran : 3 - 15
Koma : GCS 8 atau kurang

21

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :

Eye
Nilai

4
3
2
1

Respons Pasien

Buka mata spontan


Buka mata terhadap suara
Buka mata terhadap nyeri
Tidak ada respon

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :


Verbal

5
4
3
2
1

Berorientasi baik
Berbicara bingung

Berbicara kacau / kata-kata


tidak jelas
Suara merintih / mengerang
Tidak ada respon

Glasgow Coma Scale (GCS ) :

Motorik

6 Mengikuti perintah
5 Melokalisir nyeri
4 Menjauh dari rangsang nyeri
3 Fleksi abnormal (decortikasi)
2 Extensi abnormal (deserebrasi)
1 Tidak ada respon (flasid)

PERIKSA PUPIL MATA

Pupil Mata

PERIKSA LATERALISASI

Jenis Trauma Kepala


Fraktur Terbuka
Tertutup

Fraktur Linier
Impresi
Non impresi

Perdarahan Sub Arachnoid

Periorbital

echymosis

Subconjuctival haematoma
/

Batle sign= retroauricular haematoma

Racoon eyes)

Jenis Perdarahan Trauma Kepala

1. Ekstra kranial
2. Intra kranial
> Epidural
> Subdural
> Intra-Serebral

EPIDURAL HEMATOMA

SUBDURAL HEMATOMA

Kelainan Diffus
1. Commotio Cerebri

2. Diffus Axonal Injury ( DAI )

Tingkat Kelainan akibat cedera

1. Ringan GCS 13-15


2. Sedang GCS 9 12
3. Berat

GCS <8

Penanganan Cedera Kepala


Selalu A B C dulu, untuk menghindari
kerusakan otak sekunder
1. Airway
Selalu agresip, jika koma lakukan

intubasi

Penanganan Cedera Kepala


2. Breathing

Selalu agresip, cegah hypoksia atau


hyperkarbia
3. Circulation
Selalu agresip, cegah dan kelola
syok
4. Disability
Selalu nilai GCS

Cedera Spinal
/ Vertebra

Anatomi
7
12

Servikal
Torakal

Anterior

Posterior
5

Lumbal
Sakral

41

Anatomi
Posterior
SENTRAL
STENOSIS

Anterior
42

Motorik
Cedera Spinal

Sensorik
Otonom

43

Susunan Syaraf Perifer


Nervi Craniales (I-XII)

Plexus Brachialis
C5-Th1
(Motorik-Sensorik-Otonom)

Plexus Lumbosacralis
L2-S1
(Motorik Sensorik -Otonom)
44

Susunan Syaraf ke Ekstremitas

Plexus Brachialis C5-Th 1

Plexus Lumbosacralis L2-S1

Sensorik tubuh

46

Susunan Syaraf Otonom


Pernafasan Reguler

Nervi
Intercostales
(Th 1-12)

Diafragma
47

N.phrenicus
(C 3-4-5)

Susunan Syaraf Otonom


Vesica Urinaria
Cerebrum

V.Urinaria
Sfinkter

48

Syaraf
ke Vesica
Urinaria

Cedera Spinal / Vertebra


M Jatuh terduduk, kaca mobil Bulls Eye,
motor ditabrak dari belakang

Fraktur vertebra

Nyeri,Tungkai semutan, lemah,lumpuh,

Stabilisasi Cedera Vetebra

49

Syok Neurogenik Kencing, Bab, Ereksi


. Pasti Cedera Vertebra

Cedera Spinal
level
Motorik :

C1

Tetraparesis

An-estesi seluruh tubuh


Sensorik :
(termasuk leher)
Otonom : Pernafasan : apnu
Retensio Urinae
Neurogenic shock ?
50

Cedera Spinal level


Motorik : Tetraparesis

C6

Sensorik : An-estesi seluruh tubuh


(bag.medial lengan +)

Pernafasan : abdominal
Otonom :
Retensio Urinae
Neurogenic shock ?

51

Cedera Spinal level


Motorik : Paraparesis Inferior

Sensorik : An-estesi tungkai

L1
Pernafasan : biasa
Otonom : Retensio Urinae
Neurogenic shock (-)
52

Pengananan Cedera
Spinal (Pra-RS)
Lakukan Survei Primer
Airway dengan kontrol
Servikal
Breathing dengan oksigenasi
dan ventilasi
Circulation dengan kontrol
perdarahan
Disability nilai GCS
53

Penanggulangan Cedera Spinal


(Pra-RS)
Lanjutkan dengan Survei Sekunder
Kenali adanya cedera spinal
Bila tidak ada kelainan neurologis :

belum tentu tidak ada cedera spinal


Imobilisasi penderita :
* Pegang kepala
* Pasang kolar servikal
* Strapping di atas LSB

Do No Further Harm
54

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai