6 Rekayasa - Full - Paper M. Bagus PDF
6 Rekayasa - Full - Paper M. Bagus PDF
ABSTRAK
Sumberdaya air meliputi air, sumber air dan daya air. Semua makhluk hidup sangat
tergantung dengan air. Berbagai aktifitas manusia sebagian menyebabkan menurunnya kualitas
air, seperti eksploitasi yang dilakukan secara berlebihan. Dalam pemanfaatan sumberdaya air
perlu dilakukan secara seimbang, baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Das
Pelaparado merupakan salah satu das dengan tingkat utilitas yang tinggi. Untuk menjaga
kesinambungan sumberdaya air perlu dilakukan konservasi sumberdaya air. Untuk menyusun
program kegiatan konservasi dilakukan dengan analisis kondisi neraca air, kondisi tata guna
lahan, kondisi daerah kritis, kondisi debit mata air dan fluktuasi debit di sungai. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kondisi DAS Pelaparado telah mengalami penurunan daya dukung,
sedangkan utilitasnya mengalami peningkatan, sehingga untuk menjaga kelestarian
sumberdaya air yang ada diperlukan kegiatan konservasi secara sipil teknis yaitu sumur
resapan, pembangunan embung, dam parit, sabo dam, perkuatan lereng, peningkatan efisiensi
jaringan irigasi dan air bersih, pembangunan drainase dan pengolahan air limbah. Sedang
untuk kegiatan non sipil teknis terdiri dari pengendalian pemanfaatan air, reboisasi, gerakan
hemat air, pembentukan dan pembinaan kelompok pelestari sumber daya air, dan pengawasan
sumber air secara berkala
Kata kunci : sumberdaya air, konservasi
ABSTRACT
Water resources include water, water spring and its energy. All living things strongly
depends on water. Various human activities have resulted in water, such as the exploitation
done to excess. The utilization of water resources need to be balanced, both now and future.
Pelaparado watershed area is one with a high level of utility. To maintain the sustainability of
water resources is necessary to the conservation of water resources. To develop conservation
programs carried out by analysis of the condition of the water balance, land-use conditions, the
condition of critical areas, the condition of spring discharge and river discharge fluctuations. The
results showed that the conditions of Pelaparado watershed have decreased the carrying
capacity, while the utility has increased, so as to preserve existing water resources required
conservation civil tehcnique activities that is the infiltration wells, construction of ponds, dam
ditches, sabo dams, slope reinforcement, improvement efficiency of irrigation and water supply
networks, construction of drainage and wastewater treatment. While for non- civil tehcnique
activities consist of controlling water use, reforestation, water-saving movement,
conservationists group formation and development of water resources, and periodic monitoring
of water sources.
Key words: water resources, conservation
35
PENDAHULUAN
Sumber daya air merupakan sumber
kehidupan bagi makhluk hidup. Manusia,
hewan dan tumbuhan membutuhkan air
sesuai
dengan
kebutuhannya
untuk
kelangsungan
hidupnya.
Manusia
membutuhkan air hampir di semua sisi
kehidupan, baik itu untuk menanam
tanaman, minum, memasak, mencuci dan
lain sebagainya. Dalam pemerintahan air
dikelola oleh berbagai instansi/dinas terkait.
Peran vital dari air ini memerlukan upaya
bersama dan secara keberlanjutan diantara
para pemilik kepentingan agar dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
dalam memenuhi hajat hidup masyarakat.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Pelaparado
merupakan
salah
satu
DAS
yang
mempunyai utilitas yang tinggi yang berada
di Wilayah Sungai (WS) Bima Dompu. DAS
2
Pelaparado mempunyai luas 218,60 km
dengan panjang sungai utama 46,60 km dan
bermuara di Teluk Bima. Sarana dan
Prasarana di DAS Pelaparado meliputi 1
(satu) buah bendungan yaitu dan 6 (enam)
buah bendung yang mengairi areal irigasi
seluas 4.174 ha. Selain itu juga terdapat
jaringan air minum dengan kapasitas 50 lt/dt
yang
bersumber
pada
bendungan
Pelaparado.
Potensi air pada suatu wilayah kuantitasnya
relatif konstan, sedangkan kualitasnya
cenderung
menurun
seiring
dengan
menurunnya kualitas das. Sedangkan
kebutuhan air semakin meningkat sesuai
dengan perkembangan tingkat kehidupan
masyarakat. Untuk itu diperlukan analisis
kondisi sumber daya air pada DAS
Pelaparado, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar untuk menyusun program
konservasi sumber daya air agar keadaan,
sifat dan fungsi sumber daya air dapat
dilindungi dan dapat dilestarikan.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran tentang kondisi sumber daya air
di DAS Pelaparado saat ini
dan
memberikan masukan tentang upaya-upaya
konservasi yang harus dilakukan untuk
menjaga keber-langsungan kualitas dan
kuantitas sumber daya air di masa
mendatang.
TINJAUAN PUSTAKA
Ketersediaan Air
Komponen
ketersediaan
air
melingkupi komponen air permukaan dan air
tanah. Untuk analisis ketersediaan air
36
Kecamatan
Kecamatan
80
l/hari
120 l/hari
100 l/hari
Pelayanan
35% D
25 %D
10% D
Industri
25% D
20% D
20% D
Perdagangan
25%
20%
15%
Air Hilang
15%
15%
10%
Penggelontoran
40%
35%
30%
37
d.
Qik
dengan :
Qik = kebutuhan air untuk perikanan
3
(m /bulan)
L
= luas lahan (ha)
S(tb) = standar kebutuhan air perikanan
(lt/ha/detik)
e. Kebutuhan air untuk Peternakan
Kebutuhan air untuk peternakan
dapat dihitung dengan formulasi sebagai
berikut :
Qtr
T .S (tr ).30
1000
dengan :
Qtr
= kebutuhan air untuk peternakan
3
(m /bulan)
T
= jumlah ternak (ekor)
S(tr)
= standar kebutuhan air
peternakan (lt/ekor/detik)
Analisis Keseimbangan Air
Analisis keseimbangan air adalah
suatu analisis yang menggambarkan
pemanfaatan suatu DAS yang didasarkan
pada nilai rasio antara kebutuhan dan
ketersediaan
air.
Faktor-faktor
yang
digunakan dalam perhitungan neraca air ini
adalah ketersediaan air tiap DAS yang dikaji
(meliputi air permukaan dan air tanah), dan
kebutuhan air tiap DAS yang dikaji (meliputi
kebutuhan air untuk irigasi, domestik,
industri, peternakan, perikanan, perkebunan
dan lingkungan).
38
METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan dan analisis data :
1. Peta daerah aliran sungai dan lokasi
hidroklimatologi
Dari peta ini dapat diketahui luas das,
letak stasiun hujan, klimatologi dan pos
AWLR serta jaringan sungai dan anakanak sungai.
2. Data Hujan
Data hujan yang dikumpulkan berupa
data hujan harian dan dengan
menggunakan poligon thiessen untuk
mendapatkan hujan rerata das-nya. Dari
data harian ini kemudian ditransver ke
data hujan setengah bulanan dan data
bulanan.
3. Data klimatologi
Data klimatologi terdiri dari data suhu,
kecepatan angin, kelembaban relatif,
dan lama penyinaran matahari. Data ini
digunakan untuk menghitung besarnya
evapotranspirasi
(Eto)
das.
Data
evapotranspirasi
merupakan
data
masukan dalam model hujan aliran dan
data masukan dalam analisis kebutuhan
air irigasi. Pada penelitian ini evapotraspirasi dihitung dengan menggunakan metode Penman.
4. Data penduduk, ternak, perikanan dan
sarana prasarana sosial.
Data ini digunakan untuk menghitung
besarnya kebutuhan air yang meliputi
kebutuhan air irigasi, ternak, industri dan
domestik.
5. Data tata guna lahan
Data ini dalam beberapa tahun, dan
digunakan untuk mengetahui trend
perubahan lahan sehingga dapat
digunakan
untuk
memprediksi
39
Kebutuhan Air
Kebutuhan
air
pada
DAS
Pelaparado meliputi kebutuhan air untuk
Neraca Air
Kondisi neraca air pada DAS
Pelaparado mengalami defisit. Berdasarkan
pada hitungan kebutuhan air dan potensi air
andalan (Q 50%) nilai IKA adalah 1,56,
sedangkan terhadap potensi air andalan (Q
80%) nilai IKA adalah 1,99. Hal ini
menunjukkan bahwa utilitas di das
Pelaparado sangat tinggi, sehingga perlu
adanya upaya menambah potensi air atau
paling tidak untuk mempertahankan potensi
air yang ada.
(Ribu m3)
12.000
Keb. 2008
10.000
Keb. 2010
8.000
Keb. 2015
6.000
Keb. 2020
Keb. 2025
4.000
Keb. 2030
2.000
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jan Peb Mar Apr
40
1.
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
1990
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 20,
tentang Pengendalian Pencemaran
Air
Anonim, 2004, Undang-Undang
No. 7
tentang Sumberdaya Air
Anonim,
2008
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 42,
tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air
Anonim, 1994, Perencanaan Embung di
Daerah Semi Kering, Puslitbang
Pengairan, Bandung.
Andimangga, S., (1992). Peta Geologi
Lembar Sumbawa, Nusa Tenggara.
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
Anonim, Bappeda Prov NTB (2005). Pola
Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Mataram
Anonim, Bappeda Prov NTB (2005).
Standard Operating Procedure (S O
P) Perencanaan Sumberdaya Air
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Mataram
CD. Soemarto, (1985). Hidrologi Teknik,
Jakarta
Crippen International LTD., (1975). Lombok
Island
Water
Resources
43