Batu didih
Pembakar dan kasa
Klem dan statif
b. Bahan
NaCl padat
AgNO3 0.1 M
Aquades
3..
Langkah-langkah percobaan
1. Menyiapkan alat destilasi dan memastikan alat dalam kondisi bersih dan terpasang denagan
baik.
2. Memasukkan batu didih ke dalam labu destilasi.
3. Mencampur NaCl dengan aquades sampai terbentuk larutan homogen.
4. Menuangkan larutan NaCl ke labu destilasi yang telah berisis batu didih.
5. Menjalankan air melalui kondensor.
6. Menjalankan labu destilasi dan mengamati kenaikan temperatur.
7. Menghentikan percobaan jika suhu telah konstan dan telah mendapat destilat sebanyak 10
ml.
8. Menguji hasil destilat dengan menammbahkan AgNO3.
9. Menguji larutan NaCl dengan menambahkan AgNO3
10. Menambahkan AgNO3 pada Aquades
ALUR KERJA
NaCl
Pembuktian
Air murni + AgNO3
NaCl + AgNO3
NaNO3 + AgCl
Aquades + AgNO3
E. Hasil pengamatan:
No
Zat / larutan
1.
diberi Setelah
AgNO3
2.
3.
Aquades
Tidak berwarna
4.
AgNO3
Tidak berwarna
Putih keruh
F. ANALISIS DATA
diberi
Endapan putih
Jernih,
agak Tidak ada endapan
keruh sedikit
Tidak berwarna
Tidak ada endapan
REAKSI :
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
NaCl (s) + H2O (l) NaCl (aq)
AgNO3(l) + H2O (l) AgNO3 (aq)
Endapan
J. DAFTAR PUSTAKA
www.google.com//gambar-rangkaian-destilasi//
Tim kimia dasar.2009.penuntun pratikum kimia dasar 1
destilasi
etanol-air dapat terjadi dengan baik. Fungsi kolom fraksinasi sehingga kontak
antara cairan dengan uap sedikit lebih lama. Sehingga komponen yang lebih
ringan dengan titik didih yang lebih rendah bendungan akan terus menguap ke
kondensor. Lebih komponen Sedangkankan distilat bersat akan kembali menjadi
labu. Destilasi ini biasanya digunakan untuk memisahkan campuran zat cair
yang mempunyai perbedaan titik didih tidak berbeda banyak. Distilasi jenis ini
dapat digunakan untuk memisahkan zat yang mempunyai rentang perbedaan
titik didih hingga di bawah 300C. Destilasi ini juga dilaksanakan pada tekanan
tetap. Pada percobaan yang dilakukan sample yang digunakan adalah campuran
air dan etanol. Campuran ini bersifat azeotrof karena kedua larutan tersebut
mempunyai titik didih yang hampir sama sehingga akan sulit untuk dipisahkan
antara zat yang satu dengan zat yang lainnya. hal ini dikarenakan pada saat
penampungan distilat akan sulit diidentifikasi pergantian fraksinya karena titik
didihnya berdekatan (hampir sama) akibatnya ditilat yang tertampung menjadi
tidak murni. Belum lagi jika pada sample (campuran air dan etanol) tersebut
terdapat pengotor yang mempunyai titik didih yang hamper sama dengan
sample yang dapat mengakibatkan distilat menjadi tidak murni.
4. Destilasi azeotrop yaitu destilasi dengan menguapkan zat cair tanpa
perubahan komposisi.
Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini
merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan.
Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan
dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan. Destilasi sering digunakan dalam
proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen
cair.
Pada percobaan distilasi rangkaian alat juga perlu diperhatikan, pastikan
antara sambungan bagian yang satu dengan sambungan bagian yang lainnya
tidak terjadi kebocoran. Karena apabila terjadi kebocoran distilat yang terbentuk
menjadi lebih sedikit karena ada sebagian uap yang keluar dari rangkaian ditilasi
Labu distilasi tidak hanya di isi dengan sample (air dan etanol) tetapi
ditambahkan juga batu didih yang akan mencegah terjadinya proses bumping
pada saat pemanasan. Pada saat labu distilasi dipanaskan maka akan terbentuk
gelembung-gelembung udara yang besar, dengan adanya batu didih maka
gelembung-gelembung udara tadi diserap oleh pori-pori batu didih dan
dikeluarkan kembali dalam bentuk gelembung udara yang lebih kecil sehingga
dapat mencegah terjadinya ledakan pada labu distilasi.
I. DAFTAR PUSTAKA
Hiyu.Destilasi, Penyulingan.2010.Diakses pada 24 Maret
2011.http://catetankuliah.blogspot.com/2010/11/destilasi-atau penyulinganadalah-cara.html
i.
ii.
i.
Distilasi Fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponenkomponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk
campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 C dan
bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.
Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industriminyak
mentah, untuk memisahkan komponen-komponen
dalam minyak mentah
Distilasi Uap
Distilasi Vakum
(1 buah)
(1 buah)
(1 buah)
(1 buah)
(1 buah)
(3 buah)
(1 buah)
(1 buah)
(1 buah)
(3 buah)
(1 buah)
(1 buah)
ii.
iii.
AgNO31M (2 tetes)
Aquades (100 ml )
CARA KERJA
distilasi
Larutan dimasukkan
Air dijalankan melalui alat pendingin
Dipanaskan labu distilasi sampai larutan mendidih
Diamati kenaikan temperature pada termometer
Distilat 10 ml
Distilasi dihentikan
Di tambahkan AgNO3 0,1 M
NaCl
H2O
Ditambahkan
Ditambahkan
larutan
AgNO3 0,1 M
M
Hasil 2
Hasil 3
AgNO3 0,1
Hasil 1
Hasil Pengamatan
HASIL PENGAMATAN
Hasil
Pengamatan
Prosedur Percobaan
1.
1 gr NaCl + 100 ml
Aquades
Dimasukkan dalam
gelas kimia.
Larutan NaCl
1.Dimassukkan beberapa
butir batu didih ke dalam
labu distilasi.
2.Larutan dimasukkan.
3.Air dijalankan melalui
Sebel
um di
beri
AgNO3
1.
Tidak
berwarna
.
Sesud
ah di
beri
Dugaa
AgNO n atau
Reaksi Kesimpulan
3
Putih
keruh
.
1.
NaCl
padat
1gr +
Jernih 100
,agak ml H2O
2.
sediki 2.
Tidak t
Distila
berkeruh si
warna .
.
3.
Tidak Aquad
3.
beres
Tidak warna
ber4.
1.Larutan
NaCl
ditambahka
n dengan
AgNO3warna
nya berubah
dari tidak
berwarna
menjadi
putih keruh.
2. Larutan
distilat
ditambah
dengan
AgNO3 .
alat pendingin.
4.Dipanaskan labu
distilasi sampai larutan
mendidih.
5.Diamati kenaikkan
temperatur pada
ter
mometer.
2.
Larutan
distilat
Nacl
H2O
10 ml
Ditambah
1.distilasi
di Ditambah
AgNO3 0,1
M
hentikan.
AgNO3
2.ditambah
0,1 M
AgNO3
Hasil 1
Hasil 3
0,1 M
Hasil 2
warna .
.
4.
Tidak
berwarna
.
Suhu
awal
= 34
C
Suhu
akhir
= 50
C
55 C
AgNO3(
aq)
3. Aquades
ditambah
dengan
AgNO3 .
Hasil pengamatan
i. ANALISI DATA
Pada praktikum kali ini, kelompok kami melakukan percobaan
pemisahan larutan NaCl yang dibuat dari 1 gr NaCl padat dan 100
ml H2O. Dalam percobaan ini kami menggunakan distilasi
sederhana untuk memisahkan larutan NaCl. Proses pertama
diawali dengan memasukkan batu didih ke dalam labu distilasi
setelah itu larutan NaCl dimasukkan. Setelah bahan sudah siap
mulai merangkai labu distilasi dan pendingin (kondensor).
Setelah semua alat terangkai dengan benar, air dialirkan ke dalam
pendingin. Labu distilasi yang sudah terisi larutan NaCl dipanaskan
dengan Bunsen sampai mendidih dan suhu menunjukkan 1000 C.
Dalam percobaan ini, kelompok kami tidak mendapatkan distilat
karena saat memanaskan labu distilasi Bunsen tidak bekerja
dengan baik, api yang keluar tidak stabil dan sering padam
sehingga kami hanya melakukan percobaan sampai suhu akhir uap
50-550 C.
Persamaan reaksi :
NaCl(S) + H2O
NaCl(aq)
i. PEMBAHASAN
Pada percobaan distilasi menggunakan larutan NaCl menghasilkan
distilat (10ml). Kemudian distilat tersebut diberi larutan
AgNO3, larutan jernih tidak ada endapan. Pada H2O yang diberi
AgNO3 menghasilkan larutan yang jernih tidak ada endapan.
Larutan NaCl yang diberi AgNO3 menghasilkan endapan putih.
Tetapi pada percobaan yang kami lakukan hasilnya belum sesuai
dengan dasar teori. Pada percobaan bunsen tidak bekerja secara
JAWABAN PERTANYAAN
Apa sebabnya aliran didalam pendingin dibuat
berlawanan arah dengan aliran destilat?
Jawab
Agar air mengisi penuh kondensor pendingin dan tidak
menimbulkan gelembung, sehingga dapat memperoleh distilat yang
sempurna. Selain itu agar mempercepat proses pendinginan.
DAFTAR PUSTAKA
Amaria.2012.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar.Jurusan
Kimia.Surabaya:Unesa University Press.
Sugiarto,Bambang.dkk.2010.Kimia Dasar untuk Pendidikan
Sains.Surabaya:UNESA University Press
Sudarmo,Unggul.2010.Kimia.Surakarta:Phibeta