Anda di halaman 1dari 4

FISIOLOGI TIROID

Struktur Kelenjar tiroid


Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid,
disamping kiri dan kanan trakhea (gambar 1.2). Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18
gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh
isthmus tiroid. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar
2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli
terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana
hormon-hormon disintesa. Kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior
dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis
eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia. Lobus kanan
kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri.
Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. Saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis
dan kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin.
Hormon ini diangkut oleh protein pengangkut, protein pengangkut itu adalah TBG (thyroxine
binding globulin), TBPA (thyroxine binding pre-albumin), T3U (T3 resin uptake) dan TBI
(thyroxine binding Index). Peningkatan protein pengangkut TBG menyebabkan peningkatan
hormon T4 dan penurunan protein pengangkut T3U. Dalam plasma T3 dan T4 diangkut oleh
protein pengikat seperti Tyroxine Binding Globuline (TBG) dan Tyroxine Binding Albumin
(TGA). T3 mempunyai ikatan paling besar dengan Albumin sedangkan T4 lebih banyak terikat
dengan Globulin.
Fungsi kelenjar tiroid
Fungsi dari hormon-hormon tiroid antara lain adalah:
a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan
metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini
pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testis.
b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan
cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat
dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi
T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan
tulang.
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot
dan meningkatkan output jantung.
f. Merangsang pembentukan sel darah merah
g. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolisme

Gangguan sistem tubuh yang dipengaruhi oleh hormon Tiroid.


Gangguan sistem tubuh yang dipengaruhi oleh hormon Tiroid antara lain:
a. Hipotiroidisme
Adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan hormon tiroid. Penyakit ini dikelompokkan
menjadi 2 yaitu:
-

Hipotiroidisme primer

Penyakit ini disebabkan karena kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon.
-

Hipotiroidisme sekunder

Terjadi karena kadar hormon tiroid yang diproduksi tidak mencukupi yang disebabkan karena
TSH kurang. Dapat menyebabkan kretinisme, hipertermia, output jantung rendah dan anemia.
-

Hipotiroidisme tersier

Disebabkan karena sekresi TRH dari hipotalamus kurang.


Gejala Hipotiroidisme

Hipotiroidisme intrauterine menyebabkan kretinisme.


Menyebabkan hipertermia
Output jantung rendah
Kontraksi dan relaksasi miokardium lambat.
Hipovebtilasi dengan hipoksia dan hiperkapnia.
Menyebabkan anemia
Akumulasi glikosaminoglikan.

Penyebabnya: obat anti-tiroid, Agen kimia Lithium, kurang yodium dan defisiensi iodin serta
pasca operasi tiroid

b. Hipertiroidisme
Disebabkan karena peningkatan produksi kelenjar tiroid atau kebocoran kelenjar tiroid. Kadar T3
dan T4 meningkat atau salah satunya.
Penyebab yang paling sering adalah

Penyebab yang paling sering adalah

Graves disease merupakan penyakit autoimun.


Adenoma tiroid

Proses pembentukan hormon Tiroid.

Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkanoleh


parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodiumyang diperoleh dari
makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida)
yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi.
Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian
mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya
terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3
dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan
ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil
kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein
binding Iodine).

Mekanisme umpan balik kelenjar tiroid


Jika kadar T3 dan T4 kurang maka hipotalamus akan mensekresikan TRH yang ditujukan
pada hipofise agar memproduksi TSH, TSH yang telah diproduksi akan ditujukan pada kelenjar
tiroid maka kelenjar tiroid akan memproduksi hormon tiroksin dalam bentuk T3 dan T4. TRH
dihentikan saat T3 dan T4 sudah memenuhi target.

Kelenjar Paratiroid
Struktur Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar
tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis
sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH.

Fungsi kelenjar Paratiroid


Kelenjar paratiroid mensekresikan hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ targetnya adalah tulang,
ginjal dan usus kecil (duodenum).
Terhadap tulang, PTH mempertahankan reabsorbsi tulang sehingga kalsium serum
meningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan
terjadi peningkatan absorbsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon ini akan
meningkatkan reabsorbsi Ca2+ dan Mg2+ di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Fosfat,
HCO3- dan Na+. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar
terhadap tulang. Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping
tentunya PTSH.

Berikut ini adalah perbedaan antara hormon tiroid dan paratiroid.


Tabel: Hormon-hormon kelenjar tirod dan kelenjar paratiroid
Kelenjar
Kelenjar Tiroid

Kelenjar
Paratiroid

Hormon
Hormon Tiroid
T3 dan T4 (Sel
Folikel)

Struktur
Asam Amino

Sasaran
-

Kalsitonin

Polipeptida

Tulang

Parathormon
(PTH)

Peptida

Tulang, ginjal,
usus halus

Aksi
Meningkatkan
laju
metabolisme,
penting untuk
pertumbuhan
dan maturasi
normal.
Menurunkan
kadar Ca dalam
darah
Meningkatkan
kadar Ca dalam
darah,
menurunkan
kadar fosfat
dalam darah, dan
meningkatkan
aktivitas vit. D

Anda mungkin juga menyukai