1 (2014) 120-125
Abstract: One of the constraints faced by farmers in post-harvest rice processing is the drying
process . This is due to the drying of grain in the traditional way , ie with grain drying in the sun by
placing it on a tarp . Obstacles arise during the rainy season , because the grain will be dried longer and
this can lead to insect or fungal attack . In this thesis project created a prototype grain dryers that are
expected
to
help
solve
the
problems
on
grain
drying
process.
This system uses an Arduino Uno R3 . In the control of temperature and humidity and use the heater
actuators , blowers , and motors . This system requires a drying time of 175 minutes to dry the moisture
content of wet rice 5kg reached 19.2 % RH and humidity drying chamber at 13 % RH . Reading error
rate of 11.5 % RH humidity , so the DHT21 sensor accuracy rate reaches 88.5 % RH . Temperature
reading error rate of 5:05 C , sehinggan DHT21 sensor accuracy rate reaches 94.95 C. Thus , the
expected prototype grain dryers can be applied in real life with a more economical source of energy that
could help rice farmers .
Keywords: Grain Dryer, Temperature, Humidity, Arduino Uno R3, Sensor DHT21
Pada saat ini masih banyak petani di
Indonesia
terutama
petani
padi
masih
menggunakan
cara
konvensional
dalam
memanfaatkan hasil paska panen. Hal ini dapat
dilihat dalam pengolahan paska panen dilakukan
dengan cara menjemur padi di tempat terbuka
menggunakan bantuan dari sinar matahari dengan
waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan
pada waktu pengeringan juga sangat tergantung
pada kondisi cuaca. Padahal suhu panas dari sinar
matahari tidak selalu stabil atau berubah-ubah,
maka perlu adanya inovasi untuk mengefisienkan
proses pengeringan dengan cara yang modern dan
efisien. Sehingga dapat memanfaatkan hasil
paska panen dengan mudah, efisien dan tidak
tergantung pada cuaca (waktu).
Untuk
mempersingkat
waktu
pengeringan, dibutuhkan sumber panas lain yang
dapat diatur temperaturnya. Salah satu solusinya
adalah menggunakan panas dari heater yang
mengalir ke seluruh permukaan tabung pengering
dibantu sirkulasi udara oleh exhaust dan blower
serta sistem pengadukan yang benar membuat
METODE
Penelitian yang dilakukan ini menitik
beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban
pada ruang pengering menggunakan sensor
DHT21. Kelembaban dan suhu dalam ruang
pengering nantinya mempengaruhi kelembaban
pada gabah.
Penelitian yang dilakukan dapat
dijelaskan dengan lebih baik melalui blok
diagram seperti yang terlihat pada Gambar 1.
Perhitungan
Nilai
Suhu
Dan
Kelembaban
Perhitungan nilai suhu dan kelembaban
untuk sensor DHT21 telah terdapat di dalam
library Arduino. Proses perhitungan sensor
DHT21 (ambil dari datasheet)
Blok PWM Blower
Blok PWM merupakan blok untuk
mengatur kecepatan putaran blower. Jika
kelembaban mendekati target yang diharapkan
maka kipas akan menjadi pelan seiring penurunan
kelembaban.
Penampil Suhu Dan Kelembaban
Blok tampil data berisi tentang proses
penampilan data yang telah tersimpan dalam
variable temp dan hum. LCD yang digunakan
pada proses penampilan data adalah LCD dengan
ukuran 16x2
komunikasi I2c.
yang
sudah
menngunakan
Prosedur Evaluasi
1.
Pengujian Arduino Uno R3
Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan
dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk
membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0
dan 1 yang diulang-ulang dengan delay
100ms.kemudian Pin.4 akan diukur dengan
avometer.
2.
Pengujian LCD
Pengujian LCD menggunakan arduino uno
r3 sebagai alat untuk memerintahkan LCD
menampilkan beberapa karakter. Pada pengujian
LCD ini arduino uno r3 diberi program untuk
menampilkan karakter pada tiap baris.
3.
Pengujian
Sensor
Temperatur
dan
Kelembaban
Pengujian
sensor
temperatur
dan
kelembaban dilakukan dengan membandingkan
sensor DHT21 dengan hygrometer digital.
Masukkan probe sensor DHT21 dan hygrometer
digital ke dalam ruang pengering gabah.
Nyalakan pemanas pada ruang pengering dan
amati perubahan pada hygrometer digital dan
LCD yang menampilkan nilai DHT21, kemudian
catat perbandingan perubahan suhu dan
kelembabannya.
4.
Pengujian Blower
Pengujian blower dilakukan dengan
menyalakan pemanas pada ruang pengering
gabah sehinnga temperatur pada ruang pengering
meningkat. Pada pengujian ini, kecepatan blower
akan diatur menggunakan PWM.
Ketika
kelembaban tinggi blower akan berputar cepati
dan kelembaban mencapai 10%Rh blower akan
berhenti.
5.
Pengujian Heater
Pengujian heater dilakukan dengan cara
memberikan catu daya 220 volt AC dari listrik
PLN, kemudian dihubungkan dengan relay yang
sudah diprogram pada arduino uno r3.
6.
Pengujian Pengaduk
Pengujian pengaduk dilakukan dengan cara
memberikan catu daya dari power supply untuk
memutar motor DC 12 volt yang sudah dipasang
gearbox sehinnga putaran pengaduk lebih ringan.
7.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No
Kelembaban
Gabah
Menit
%RH
Ruang
%RH
94.0
84.3
25
52.0
26.5
50
52.0
26.5
75
40.0
31.3
100
38.0
19.0
125
35.0
28.2
150
19.2
18.0
175
19.2
13.0
KESIMPULAN
Setelah melalui beberapa proses perencanaan,
pembuatan dan pengujian alat serta dari data yang
didapat dari perencanaan dan pembuatan maka
dapat disimpulkan:
1. Tingkat kesalahan pembacaan kelembaban
sebesar 11,5 %RH, sehingga tingkat akurasi
sensor DHT21 mencapai 88,5 %RH dan
Tingkat kesalahan pembacaan suhu sebesar
DAFTAR PUSTAKA
A.A.K., 2006, Budidaya Tanaman Padi, Kanisius,
Yogyakarta.
Adimas Radix & Teguh Hidayat Iskandar. 2010.
RANCANG BANGUN MESIN
PENGERING
PADI
BERBASIS
MIKROKONTROLER MCS-51.Stikom
Surabaya.
Arduino.cc. 2013. Software Arduino IDE,
[online]
(http://arduino.cc/en/main/software,
diakses tanggal 22 November 2013)
Arduino.cc. 2013. Arduino Program DHT21,
[online], (http://
arduino.cc/Main/DHTLib, diakses
tanggal 22 November 2013)
Bambang S. dkk. 2007. Deskrispsi Varietas Padi,
Balai Besar Penelitian Tanaman padi,
Subang.
Banzi, M. 2009. Getting Started with Arduino.
America: O'Reilly.
Brooker, D. B. 1973. Drying Cereal Gram. The
AVI
Publishing
Company,
Inc.
Westport. Connecticut.
Brubaker, J. E. dan Pos, J. Determining The
Static Coefficient of Friction of Grains
on Structural Surface. Trans. New York.
Petruzella. Frank D. 2002. ELEKTRONIC
INDUSTRI. Yogyakarta: ANDY
Yogyakarta.
Sant, Hary. 2013. Cara Kerja Relay. (online).
(http://www.elangsakti.com/
2013/03/pengertian-fungsi-prinsip-dancara.html, diakses 12 Desember 2013).
Vishay. 2002. 16 x 2 LCD Character. (online).
(http://www.engineersgarage.
com/sites/default/files/LCD%2016x2.pd
f, diakses 12 desember 2013).